Ayu, nama panggilan dari penulis yang memiliki nama lengkap Sriwahyuningsih, lahir di Sampang 19 Juni 1995. Nama tersebut di ambil dari nama kedua orang tuanya. Sri, di ambil dari nama ibunya, dan Wahyu, di ambil dari nama ayahnya.
Ayu anak kedua dari dua bersaudara, pasangan dari H. Tasiman Imam Wahyudi dan Hj. Srimurtiningsih. Di besarkan di daerah perbatasan kota Sampang-Madura yang kini menjadi tempat tinggalnya sampai besar. Sekarang, nama Sriwahyuningsih baginya sudah tidak asing lagi. Bahkan dia telah menambahkan namanya sendiri, yaitu Sriwahyuningsih Oliver Medina sebagai nama penanya. Dan nama tersebut resmi telah digunakan. Gadis berdarah Madura-Jawa ini mengenyam pendidikan Taman Kanak-Kanak di TK ISPI Torjun.
Setelah lulus, dia melanjutkan Sekolah Dasar di SDN Pangongseyan I, lalu melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 2 Torjun, Kec. Torjun. Kemudian, melanjutkan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Torjun hanya dua tahun setengah, lalu pindah di MA Tambelangan dengan program paket C.
Setelah lulus pendidikannya, dia langsung mendaftarkan diri untuk melanjutkan kuliah, bahkan dia sempat tidak ingin bergelut dalam pendidikan atau selayaknya seorang tenaga pengajar. Bahkan dia ingin bergelut dalam dunia memasak. Tapi hal itu tidak di izinkan oleh kedua orang tuanya. Bahkan ayah dan ibunya pun memberikan saran untuk memilih jurusan PAUD atau Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Ayu pun mengikuti saran dari kedua orang tua tersebut untuk memilih jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang dia geluti hingga sekarang. Gadis berdarah Madura-Jawa ini mempunyai talenta yang bisa di bilang cukup banyak. Sejak duduk di bangku SMP, dia pernah mengikuti lomba pembawa berita terbaik di sekolahnya. Bukan itu saja, dia juga sempat bergabung di CDMI (Community Dancer Moslem Indonesian) bersama kawan luar sejak duduk di bangku SMA. Bahkan pihak keluarganya tidak mengetahui dia bergabung salah satu komunitas tersebut. Namun, dia hanya bergabung hanya satu tahun saja. Setelah vakum dari komunitas tersebut, dia sempat mengikuti formulir pendaftaran ajang pemain Casting Sinemart tahun 2015pada saat dia kuliah semester V (lima) yang berjudul Assalamu’alaikum Beijing yang diperankan oleh Ashima, penulis novel best seller, Asma Nadia. Namun informasi mengenai pendaftaran tersebut hilang tanpa kabar hingga saat ini. Bukan melalui via casting sinemart saja, dia sempat berkomunikasi dengan teman luar jawa, untuk mengikuti casting di Medan-Sumatera Utara. Lantaran mempunyai banyak teman aktris dan aktor muda Medan yang berbakat, wanita ini nekat untuk menjadi pendatang baru yang akan menjadi tempat tinggalnya nanti. Namun disisi lain, hatinya sempat bercampur aduk untuk keberangkatan ke Medan. Karena berfikirnya, tidak dapat izin dari pihak keluarga. Sebelumnya sempat dia tidak meminta izin dari pihak keluarga. Lantaran sama halnya yang dia ketahui pastinya tidak dapat izin dari pihak keluarga. Dia mengikuti ajang casting karena pada saat masa kecil, cita-cita yang ingin di gapai adalah menjadi aktris. Namun impian untuk menjadi aktris pun gagal dan dibatalkan keberangkatannya. Setelah gagal impiannya menjadi aktris tersebut, dia sempat mengikuti ajang foto Model Hijab Underwater Models Indonesia, Hijab Model Malang dalam komunitas Fotografi Underwater Indonesia EfyusiIndo, namun pihak dukungan dari keluarga tidak mengizinkan. Karena akan terlebih mengganggu aktivitas kuliah yang dia jalani saat ini. Cukup banyak talenta yang dia miliki, namun tidak bisa disebutkan satu persatu. Dan akhirnya dia memilih untuk fokus kuliah, serta menjadi tenaga kerja di STKIP-PGRI Sampang yang menjadi petugas Koperasi/Pertokoan dan menjalani tugas sebagai mahasiswi sekaligus membantu keluarga.
Dalam perjalanan menulis kumpulan puisi buku pertama bersama kawan-kawan berjudul Antologi Puisi karya “YURAN” telah terbit sesuai yang dia impikan bersama kedua sahabatnya. Hingga akhirnya, gadis ini menulis buku keduanya berjudul Black And Red karya Sriwahyuningsih OM.
Gadis berdarah Jawa-Madura ini tetap mengupayakan budaya menulis. Terlebih dari para pemuda-pemudi
yang menciptakan hasil karyanya bisa dijadikan dalam sebuah buku dan siap untuk membantu dalam menerbitkan buku siapapun yang akan menjadikan inspirasi dari dirinya (sang penulis) dan juga pembaca. Setelah buku ke dua ini terbit, dia akan melanjutkan menulis dalam buku ke tiga. Entah apa yang akan dia tulis. Namun dengarnya, dia akan membuat sebuah novel di angkat dari kisah nyata. Dengan ini, dia membuat buku dan sering menulis untuk memberi motivasi kepada para peserta didik atau mahasiswa/mahasiswi yang bisa menciptakan karya,
serta bisa kita publikasikan di kalangan umum. Gadis ini tidak akan berhenti sampai akhir hayat dalam membuat karyanya. Hingga nantinya, karyanya akan dikenang oleh siapapun yang membacanya.
Instagram : sriwahyuningsih.olivermedina
Gmail : [email protected]
Blogger : http://sriwahyuningsiholivermedina.blogspot.com
Twitter : sriekamomo95