SAMSUL BAHRI, lahir di Desa Mujur, Praya Timur, Lombok Tengah, 5 Desember 1980. Setamat SD di desanya tahun 1993 melanjutkan belajar di Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Asembagus Situbondo. Sejak tahun 1999 bermukim di Pesantren Wahid Hasyim Gaten Condongcatur Sleman Yogyakarta sambil kuliah di IAIN Sunan Kalijaga. Selama menjadi mahasiswa IAIN, selain mengikuti pelatihan dan pendidikan kader PMII, bergiat di dunia jurnalistik dan pernah didapuk sebagai Pemimpin Redaksi Majalah Mahasiswa Advokasia Fakultas Syari’ah. Pada tahun 2005 ia melanjutkan ke jenjang pascasarjana di Program Studi Ilmu Religi dan Budaya Universitas Sanata Dharma konsentrasi kajian budaya. Di kampus ini ia berkesempatan memperdalam pengetahuan sejarah dengan mengikuti matakuliah tambahan Kekerasan Politik dan Politik Ingatan yang disponsori oleh Pusat Sejarah dan Etika Politik (PUSdEP). Kegemarannya selama di Yogya adalah membeli buku-buku bekas dan menonton pertunjukan teater. Artikel-artikelnya pernah dimuat di harian Jawa Pos Radar Jogja, Duta Masyarakat, Kompas dan Media Indonesia. Pernah bekerja sebagai wartawan di Jakarta dan sebagai dosen tamu di Universitas Muhammadiyah Mataram Lombok. Tahun 2011 ia memilih berhenti dari tugas mengajar di perguruan tinggi. Saat ini tinggal di Dusun Tegalberkis, Banjar Banyubiru, Desa Banyubiru, Negara, Jembrana, Bali.