Apresiasi Sastra: Pengertian, Tujuan dan Contoh

Apresiasi sastra merupakan salah satu cara menghargai dan membudayakan jiwa seni sastra kita ke langkah yang lebih baik. Kita tahu bahwasanya Indonesia memiliki keberagaman dan seni hidup yang beragam. Indonesia memiliki keberagaman bahasa, budaya, dan kepercayaan. Perbedaan yang terjadi inilah yang menstimulus para seniman melahirkan karya yang bernuansa kearifan lokal. 

Kita tahu banyak sastrawan besar yang memiliki karya fenomenal didasarkan pada dinamika sosial, kebudayaan yang ada. Meskipun fiksi, di dalamnya memuat nilai-nilai kesamaan, yang sebenarnya dekat dengan kehidupan sehari-hari. 

Sehingga hasil karya sastra dapat dinikmati. Dan, ketika karya sastra tersebut mampu menarik perhatian banyak penikmat, maka akan menjadi populer. Kepopuleran dan munculnya kesan para penikmat inilah yang masuk dalam apresiasi sastra. 

Berbicara apresiasi sastra, ternyata memiliki tujuan dan langkah-langkahnya. Namun sebelum mengulas lebih intens ke sana, kita intip terlebih dahulu pengertian apresiasi sastra secara umum dan menurut para ahli berikut ini. 

Apa yang Dimaksud Apresiasi Sastra?

Apresiasi sastra salah satu istilah yang sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Terutama buat kamu yang suka dengan dunia seni ataupun literasi. Ternyata banyak yang tidak tahu persis tentang apresiasi sastra, maka pada artikel kali ini kita akan berkenalan lebih dekat dengan apresiasi sastra. 

Affiliate Buku

Apresiasi sastra secara umum dapat diartikan sebagai penghargaan, penilaian dan pengertian terhadap karya sastra. Baik itu karya sastra bentuk puisi, prosa, hingga pertunjukan atau kegiatan menggauli sastra secara sungguh-sungguh. Sehingga timbullah kepekaan berpikir kritis, muncul kepekaan perasaan terhadap cipta sastra.

Pengertian Apresiasi Sastra Menurut Para Ahli 

Apresiasi sastra dapat diartikan beragam. Nah, untuk mengetahui arti menurut para ahli lebih dekat, langsung simak uraian berikut ini. 

1. T. Suparman Natawidaja (1981) 

Menurut Suparman, apresiasi sastra adalah pemahaman dan penghargaan terhadap sebuah karya seni ataupun budaya yang telah tercipta. 

2. Panuti Sudjiman (1990)

Tidak jauh berbeda dengan pendapat Sudjiman tentang apresiasi sastra. Dirinya juga mendefinisikan apresiasi sastra sebagai bentuk penghargaan terhadap karya sastra yang didasarkan atas pemahaman. 

3. Tarigan (1984)

Sementara apresiasi sastra menurut Tarigan dijelaskan lebih spesifik. Jadi apresiasi sastra merupakan penaksiran kualitas karya sastra dan pemberian nilai secara wajar berdasarkan dari hasil pengamatan dan pengalaman yang dilakukan secara sadar dan kritis. 

4. Effensi (1982)

Berbeda dengan pendapat Effendi yang mendefinisikan apresiasi sastra adalah kegiatan menggauli ciptaan sastra secara sungguh-sungguh, sehingga menimbulkan penghargaan, pengertian, kepekaan perasaan dan pikiran kritis terhadap sebuah karya cipta sastra.

Dari keempat pengertian apresiasi sastra menurut para ahli, ada yang lebih penting yang harus kamu ketahui. Yaitu terkait tujuan dan fungsi dari apresiasi sastra.

Artikel Terkait: Contoh Kritik Sastra

Tujuan dan Fungsi Apresiasi Sastra 

Adapun tujuan dan fungsi apresiasi sastra yang tidak banyak orang sadari atau rasakan. Terutama bagi yang tidak memiliki daya tarik terhadap sastra. Penasaran, apa saja sih tujuan dan fungsi apresiasi? Simak ulasan berikut. 

1. Fungsi Eksperensial 

Fungsi eksperensial adalafungsi yang berperan untuk menawarkan, menghidangkan dan menyuguhkan pengalaman manusia kepada apresiator. Ketika yang ditawarkan mampu berelaborasi, maka pengapreasiasi akan ikut menjiwai, menghayati dan menikmati setiap pengalaman yang ditawarkan.

Jadi fungsi eksperensial secara tidak langsung sebagai sarana perenungan tentang sebuah makna, lewat pengalaman cirata orang lain. 

2. Fungsi Informatif 

Sementara yang dimaksud dengan fungsi informatif adalah fungsi yang menyuguhkan, menghidangkan dan menawarkan pengetahuan kepada apresiator sastra. Tujuannya agar dapat dihayati dan dinikmati. 

3. Fungsi Penyadaran 

Fungsi penyadaran adalah upaya untuk menawarkan, menyediakan, menghidangkan dan menyuguhkan sinyal-sinyal kesadaran ke pengapreasiasi sastra. harapannya, apresiator sastra mampu menyadari pesan, hakikat hidup, kewajiban hidup, hakikat manusia dan tanggungjawab manusia. Jadi, fungsi penyadaran berperan sebagai stimulus atau umpan atau sinyal agar penikmat menyadari akan sesuatu hal. 

4. Fungsi Rekreatif 

Ada juga yang disebut dengan fungsi rekreatif, yaitu fungsi yang menawarkan dan menghidangkan hiburan kepada apresiator sebagai penghibur yang sifatnya sebagai hiburan batiniah ataupun sukmawi.

Itulah tujuan dan fungsi apresiasi sastra yang jarang rasakan orang lain. Biasanya, hanya orang yang memiliki jiwa seni dan peka terhadap sastra lebih mudah merasakan emosi di setiap karya sastra.

Promo Buku

Baca Juga: Pengertian Kritik Sastra

Langkah Apresiasi Sastra

Apresiasi sastra hadir tidak sekedar sebagai penghibur saja. Tetapi bertujuan untuk menyelenggarakan perjamuan dan percakapan yang menyajikan pengalaman, kesadaran, pengetahuan dan hiburan. Adapun langkah apresiasi sastra sebagai berikut. 

1. Melibatkan Jiwa Penikmat 

Langkah apresiasi sastra yang tidak kalah penting adalah melibatkan jiwa pembaca/penikmat terhadap karya sastra yang dibuat penulis. Sebuah karya sastra tidak akan menjadi menarik perhatian bagi penikmat jika ditulis ala kadarnya. 

Pertanyaannya adalah, bagaimana cara agar bisa melibatkan jiwa pembaca? Jawabannya un sederhana, namun dalam prakteknya sulit. Yaitu, butuh seni dalam mengelola pesan, gagasan, perasaan, pengalaman. 

2. Memberikan Penghargaan ke Pencipta

salah satu langkah apresiasi sastra yang penting adalah, memberikan penghargaan kepada pengarang yang secara teknis mampu mengolah unsur-unsur penting menjadi sebuah gagasan, perasaan dan pengalaman yang mampu membangkitkan emosi bagi pembacanya. 

Dimana untuk bisa menciptakan sebuah karya sastra yang menarik dan berkesan tidaklah mudah. Apalagi jika mampu menggerakan pembaca atau penikmat dalam jumlah besar, ini adalah tugas yang sulit bagi penulis/pengarang. 

3. Memiliki Unsur Kesamaan

Jika diperhatikan, karya sastra akan meledak, akan banyak dicari oleh pembaca atau penikmat karena cerita tersebut memiliki unsur “kesamaan nasib”. Meskipun karya sastra tersebut hanya rekaan, khayalan atau mungkin juga diinspirasi dari kisah nyata, namun atas dasar kesamaan atau adanya relevansi dalam kehidupan pada umumnya orang, maka karya sastra tersebut menjadi menarik. Tidak hanya menarik, tetapi juga memiliki jangkauan lebih luas lagi. Ketika jangkauan meluas, maka karya sastra tersebut berpotensi menjadi sebuah karya yang banyak dicari.

Bentuk apresiasi sastra itu sendiri memiliki banyak ragamnya. Termasuk masukan dan bedah karya, itu juga bentuk dari apresiasi, yang sifatnya membangun.

Contoh Apresiasi Sastra

Setelah mengetahui pengertian tujuan dan langkah apresiasi sastra, barangkali kamu penasaran contoh apresiasi sastra itu seperti apa sih? Salah satu contohnya adalah meresensi. Meresensi salah satu bentuk penghargaan bagi sastrawan. 

Sayangnya, Ada permakluman umum ketika kita berbicara tentang sastra. Saat berbicara sastra, sebagian orang langsung fokus ke karya sastra buku. Padahal, bentuk sastra itu sendiri ada banyak ragamnya. Termasuk puisi, novel, prosa, cerpen, dan dan drama. Di dalam drama itu sendiri pun memiliki struktur yang meliputi adegan, dialog, babak, prolog dan epilog dan masih banyak lagi.

Jadi, contoh apresiasi sastra tidak hanya meresensi novel saja. Tetapi juga bisa meresensi drama, cerpen, prosa dan novel. adapun contoh apresiasi sastra yang tidak harus meresensi. Kamu membaca sebuah karya sastra kemudian menikmati pesan dan isinya pun sudah masuk dalam apresiasi kepada penulis.

Baca Juga: Rekomendasi Buku Sastra

Itulah beberapa ulasan seputar apresiasi sastra. Semoga sedikit ulasan ini memberikan gambaran dan manfaat. Barangkali kamu salah satu calon sastrawan yang akan melanjutkan estafet dunia kesastraan di Indonesia. (Irukawa Elisa)

Tinggalkan komentar