Bisnis sebagai Akhlaq

Sebelum menjadi satu kesatuan makna “Etika Bisnis Islam”, maka akan dijelaskan satu persatu definisinya. Etika atau dalam Islam disebut akhlaq berasal dari Bahasa Arab yang memiliki arti perangai atau kesopanan. Akhlaq juga dapat disamaartikan dengan watak, kesopanan, perangai, dan kebiasaan. Jadi secara etimologi, akhlaq adalah budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Akhlaq dapat pula diartikan sebagai keterpaduan antara kehendak Tuhan dengan perilaku manusia. Akhlak tidak hanya tata aturan atau norma tetapi juga norma yang mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan, bahkan alam semsta.

Bisnis diserap dari bahasa Inggris yang berarti kesibukan. Jadi bisnis adalah kesibukan yang berorientasi pada keuntungan. Edang kata islami berasal dari bahasa Arab yaitu Al-Islam. Dalam Al-Quran kata Al-Islam memiliki kandungan makana nama suatu jalan hidup yang ada di sisi Allah. Jalan hidup yang dimaksud di sini adalah keyakinan dan perbuatan yang ditetapkan oleh Allah.

Ketiga pengertian diatas lalu dirangkum menjadi satu kata “etika bisnis islam” yang memiliki makna proses dan upaya untuk mengetahui hal-hal yang benar dan yang salah yang selanjutnya melakukan hal yang benar berkenaan dengan produk, pelayanan perusahaan dengan pihak yang berkepentingan dengan tujuan perusahaan. Karena itu, etika bisnis secara umum menurut Suarby Anran, harus memiliki prinsip sebagai berikut:

  1. Prinsip Otonomi, yaitu kemampuan mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan keselarasan tentang apa yang baik untuk dilakukan dan bertanggungjawab secara moral atas keputusan yang diambil
  2. Prinsip Kejujuran, yaitu dalam hal ini kejujuran merupakan kunci keberhasilan suatu bisnis. Kejujuran dalam hal pelaksanaan kontrol terhadap konsumen, dalam hubungan kerja dan sebagainya.
  3. Prinsip Keadailan, bahwa setiap orang dalam berbisnis diperlakukan sesuai dengan haknya masing-masing dan tidak ada yang boleh dirugikan.
  4. Prinsip Saling Menguntungkan, juga dalam bisnis yang kompetitif.
  5. Prinsip Integritas Moral, ini merupakan dasar dalam berbisnis, harus menjaga nama baik perusahaan, tetap dipercaya dan merupakan perusahaan terbaik.

 

Jika kita memegang prinsip-prinsip etika bisnis islami diatas maka pengusaha muslim akan terhindar dari penyimpangan-penyimpangan, khususnya dalam hal menaikkan harga dalam ekonomi pasar. Di sinilah letak perbedaan yang mendasar anatara mekanisme pasar Islam yang berkeadilan dengan Kapitalis dan Sosialis.

 

Affiliate Buku

Sumber: Arifin, Djohar & Abdul Aziz. Etika Bisnis Islam. Deepublish

(Latifatur Rochimah)

Tinggalkan komentar