Pentingnya Generasi Muda Memiliki Iman dan Taqwa yang Kuat

Pentingnya Generasi Muda Memiliki Iman dan Taqwa yang Kuat – Sesungguhnya setiap lembaran buku dapat mendatangkan dosa yang tak putus-putus, dapat pula menjadi lading amal shalih yang mengalirkan pahala tak habis-habis. Buku ini berisi kan materi tentang menjadi orangtua untuk anak kita, membekali jiwa anak, menghidupkan alquran pada diri anak, sekadar kecerdasan anak belum cukup!

Dan menempa jiwa anak, menyempurnakan bekal masa depan. Kekhawatiran menjadi pintu masuknya setan untuk melemahkan jiwa dan imannya.

Baca Juga: Pengertian Pendekatan Konseling

Pentingnya Generasi Muda Memiliki Iman dan Taqwa yang Kuat

Sangat berbeda mengimani dengan memiliki pengetahuan tentang iman. Benarkah anak-anak kita telah benar-benar beriman ataukah hanya memiliki banyak pengetahuan tentang iman itu sendiri?

Inilah yang perlu kita renungkan bersama seraya mengingat bahwa sepeninggal kita nanti, diluar shadaqah jariyah dan  ilmu yang bermanfaat, tak ada lagi yang dapat kita harapkan manfaatnya selain anak-anak shalih yang mendoakan.

Affiliate Buku

Artinya pertama-tama yang harus kita lakukan adalah menjadikan mereka pribadi yang shalih terlebih dahulu, lalu bersebab keshalihannya mereka mendoakan kita. Bisa saja anak kita mendoakan setiap hari meskipun mereka tidak shalih.

Tetapi manfaat apa yang dapat kita harapkan jika mereka mengerjakan apa-apa yang menjadi penghalang terkabulnya doa. Maka atas doa anak-anak kita yang pertama kali kita perlu risaukan adalah iman mereka; keshalihan mereka.

Langkah dasarnya adalah menyambut mereka anak-anak kita dengan penuh rasa syukur dan kerelaan saat pertama kali hadir didunia bukan dengan kekhawatiran. 

Ini merupakan hadiah pertama yang sangat berharga bagi anak, jika anak dibesarkan dengan penuh kesyukuran serta kehangatan, mereka akan lebih mudah untuk belajar menebar kebaikan dan kesantunan. Inilah pilar awal pembelajaran.

Ada beberapa alasan mengapa generasi muda penting untuk memiliki iman dan taqwa yang kuat yaitu sebagai berikut :

  • Tantangan dan godaan lebih besar (globalisasi).
  • Agar mampu mengontrol diri sendiri di tengah arus negatif globalisasi.
  • Generasi muda adalah pelopor sekaligus pemimpin masa depan, sehingga demi terbentuknya pemimpin yang bertanggung jawab maka harus memiliki iman dan taqwa yang kuat.
  • Pemuda sebagai tolok ukur masa depan, jika generasi mudanya saja tidak memiliki iman dan taqwa bagaimana mungkin bisa membawa negara ini kedalam keadilan dan kesejahteraan?.
  • Agar memiliki kepribadian yang luhur dan terpuji.
  • Agar menjadi pemimpin yang adil.
  • Menciptakan generasi yang iman dan taqwa dengan akhlak yang terpuji.
  • Generasi anti korupsi dan cinta Allah.

Baca juga : Ingin Menjadi Pribadi yang Lebih Baik? Tingkatkan Kesadaranmu!

3 Bekal Yang Perlu Kita Miliki dalam Mengasuh Anak

Ada tiga bekal yang perlu kita miliki dalam mengasuh anak-anak kita. Pertama yang perlu kita miliki dalam mengasuh anak kita adalah rasa takut terhadap masa depan mereka.

Reseller Buku

Dengan berbekal rasa takut, kita siapkan mereka agar tidak menjadi generasi yang lemah. Kita dapat berusaha agar mereka memiliki bekal yang cukup untuk mengarungi kehidupan dengan kepala tegak dan iman yang kokoh.

Kedua, takwa kepada Allah. Andai kata tak ada bekal pengetahuan yang kita miliki tentang bagaimana mengasuh anak-anak kita maka sungguh cukuplah ketakwaan itu mengendalikan diri kita. Berbekal takwa ucapan akan terkendali dan tindakan tidak melampaui batas.

Ketiga berbicara dengan perkataan yang benar, dengan berbicara yang benar akan mendorong untuk terus berbenah sebaliknya tanpa dilandasi ketakwaan dan perkataan yang benar dapat menjadikat diri terbiasa dengan perkara yang buruk dan pada akhirnya membuat kita lebih permisif terhadapnya.

Hargai anak kita dan jadikan ia sebagai pejuang agama Allah dari kecil sehingga saat dewasa mereka tidak krisis identitasi diri karna sudah melekat mendalam dari awal kelahirannya karna cerdas saja itu belum cukup.

Baca juga : 7 Orang Hebat dan Sukses yang Belajar Otodidak

Sumber: Adhim , Mohammad Fauzil. “Segenggam Iman untuk Anak Kita”

(Rachmat Kozara)

Tinggalkan komentar