Desain penelitian adalah bagian yang penting dari penelitian. Sebab, hal ini dapat mempengaruhi hasil penelitian. Peneliti membutuhkan desain penelitian supaya penelitian berjalan sesuai dengan pedoman. Tujuan penelitian juga akan lebih mudah dicapai dengan adanya desain penelitian.
Desain penelitian disusun untuk mencapai tujuan penelitian. Peneliti menyusunnya secara sistematis. Desain penelitian berisi judul penelitian, masalah, alasan melakukan penelitian, tujuan penelitian, kegunaan hasil penelitian, landasan teori, penelaahan kepustakaan, metodologi, langkah-langkah, jadwal kerja, dan pembiayaan.
Hal ini menjadi pedoman bagi peneliti ketika melakukan seluruh proses penelitian. Desain penelitian harus selaras dengan variabel, masalah, dan tujuan penelitiannya. Ada beberapa jenis desain penelitian. Apa sajakah itu? Silahkan simak informasinya dalam artikel berikut.
Daftar Isi
Pengertian Desain penelitian
Banyak orang yang belum tau apa itu desain penelitian? desain penelitian adalah sebuah rencana yang dibuat oleh peneliti untuk mengatur, mengarahkan dan memandu proses penelitian.
Selain itu, desain penelitian juga sebagai panduan untuk peneliti apa saja yang harus dilakukan mulai dari awal hingga akhir.
Jenis Desain Penelitian
Setiap penelitian perlu memiliki desain. Hal ini menjadi pedoman dalam melaksanakan penelitian. Menurut tujuannya, ada empat jenis desain penelitian. Berikut ini adalah empat jenis desain penelitian yang dapat diterapkan oleh peneliti sewaktu melakukan penelitiannya.
1. Desain Penelitian Eksperimental
Jenis desain penelitian eksperimental adalah desain penelitian yang menetapkan hubungan sebab dan akibat antara dua variabel atau lebih. Peneliti akan dengan sengaja mengubah atau mengendalikan variabel independen dan mengamati pengaruhnya terhadap variabel dependen. Penelitian ini bisa dipengaruhi oleh kondisi subjek yang akan diteliti.
Dalam desain penelitian ini, subjek dikelompokkan secara acak. Namun, tidak semua penelitian dapat menggunakan desain penelitian ini. Dalam beberapa fenomena sosial, peneliti perlu mempertimbangkan untuk menggunakan desain penelitian yang lain. Beberapa jenis desain penelitian eksperimental adalah:
a. Quasi-Eksperimental
Pada desain penelitian ini, partisipannya tidak dipilih secara acak. Penelitian quasi-eksperimental sering dilakukan di lapangan. Penelitian ini juga tidak memiliki kelompok perbandingan. Kelebihan dari quasi-eksperimental adalah desain penelitian ini lebih menggambarkan kondisi dunia nyata dan bisa diterapkan di berbagai situasi penelitian.
Contoh penelitian quasi-eksperimental adalah pengaruh program bimbingan belajar terhadap nilai ujian. Nilai ujian murid yang mengikuti dan yang tidak program bimbingan belajar akan dibandingkan.
b. True Experimental Research
True experimental research adalah desain penelitian eksperimen yang paling akurat yang dilakukan paling tidak dua kelompok subjek variabel terikat yang dipilih secara acak. Peneliti berusaha meminimalkan pengaruh variabel eksternal yang mempengaruhi variabel dependen. Desain penelitian ini mempunyai tingkat validitas internal yang tinggi.
c. Pre-Experimental
Desain penelitian pre-experimental adalah desain yang sering digunakan oleh peneliti sebagai tahap awal penelitian. Selain itu juga dapat mengetahui hubungan sebab-akibat antar variabel. Kelebihannya adalah relatif mudah untuk dilakukan dan tidak memerlukan banyak sumber daya dan waktu. Kamu bisa menggunakannya dalam berbagai situasi penelitian.
Contoh desain pre-experimental adalah pengaruh program pelatihan terhadap kinerja para pegawai. Sejumlah pegawai akan mengikuti program pelatihan. Kemudian, kinerja mereka sebelum dan sesudah penelitian akan diukur.
Baca Juga: Kuesioner Penelitian Adalah: Pengertian, Jenis dan Cara Membuat
2. Desain Penelitian Longitudinal
Desain penelitian longitudinal adalah jenis desain penelitian yang melibatkan pengukuran variabel pada individu atau kelompok secara berulang dengan jangka waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk mempelajari pola perubahan jangka panjang. Desain penelitian longitudinal meneliti objek dalam rentang waktu yang panjang.
Teknik yang digunakan dalam desain penelitian ini adalah interview yang terstruktur dan kuesioner. Desain longitudinal menggunakan partisipan yang sama dari awal sampai akhir penelitian. Pengumpulan data dari partisipan dilakukan selama periode waktu tertentu. Gunanya adalah untuk melihat perubahan, perkembangan, dan tren dari waktu ke waktu.
Desain penelitian longitudinal membantu peneliti mengetahui bagaimana variabel-variabel tertentu berubah atau berhubungan seiring berjalannya waktu. Pola perubahan antar variabel dapat dilihat dengan menggunakan metode statistik, seperti analisis tren, uji perbedaan, dan analisis regresi longitudinal.
3. Desain Penelitian Survei
Desain penelitian survei adalah desain penelitian yang bertujuan untuk mengambil sampel dan mengolahnya untuk mengetahui hubungan antar variabel. Peneliti mengumpulkan data dari sejumlah responden dengan mengajukan pertanyaan. Pernyataan yang diajukan umumnya bersifat tertutup. Jadi, responden memilih pilihan jawaban yang sudah tersedia.
Pengumpulan data dilakukan dengan berbagai cara, seperti survei online, kuesioner, dan wawancara. Setelah memperoleh data, peneliti akan menganalisisnya secara kuantitatif dengan menggunakan statistik deskriptif dan inferensial.
Dalam desain penelitian survei, peneliti dapat mengumpulkan data dari banyak responden dalam waktu yang relatif singkat. Desain ini bisa diterapkan dalam berbagai topik penelitian. Namun, biaya survei biasanya cukup tinggi, terutama jika sampelnya besar.
4. Desain Penelitian Studi Kasus
Desain penelitian studi kasus adalah metode penelitian yang dipakai untuk menyelidiki fenomena, kejadian, individu, kelompok, atau organisasi secara mendalam dan komprehensif. Tujuannya adalah untuk memahami suatu kasus secara mendalam. Penelitian ini berfokus pada satu atau beberapa kasus yang relevan dengan pertanyaan penelitian.
Peneliti dapat menggunakan berbagai sumber untuk mengumpulkan data. Contohnya, wawancara, dokumen, artefak, dan dokumen. Sehingga, peneliti bisa lebih memahami kasusnya. Kemudian, peneliti akan melakukan analisis terhadap datanya secara kualitatif.
Tetapi, desain penelitian kasus juga mempunyai kekurangan. Kekurangannya yaitu dibutuhkan waktu dan sumber daya yang cukup besar. Contoh studi kasus adalah menganalisis dampak perubahan kurikulum terhadap motivasi belajar siswa.
Kesimpulan
Itulah artikel dari Deepublish Store tentang jenis desain penelitian yang bisa digunakan oleh peneliti. Pemilihan desain penelitian harus didasarkan pada tujuan penelitian dan sumber daya yang tersedia.
Setelah membaca artikel ini, jangan lupa untuk memberikan informasi ini kepada yang lain dengan cara mengklik tombol share. Kamu juga bisa membeli Buku Metodologi Penelitian di Deepublish Store dengan harga yang terjangkau dan berbagai promo menarik.
Lulusan Sarjana Teknik Sipil serta memiliki ketertarikan di bidang Pendidikan, Bisnis dan Wisata, saya juga memiliki ketertarikan di dunia penulisan SEO, copywriting, content writing, dan content marketing.