Market Size: Definisi, Cara Menentukan, Mengukur dan Contoh

Dalam dunia bisnis atau usaha, market size atau ukuran pasar merupakan aspek yang sangat penting. Ini adalah salah faktor penentu utama dalam kelanjutan perusahaan. Perusahaan dapat memperkirakan potensi kesuksesan suatu bisnis di masa mendatang dari market size. 

Itulah sebabnya seorang pengusaha, baik baru maupun sudah lama, harus mengetahui cara mengukur market size. Dari market size, pengusaha juga dapat mengetahui produk atau bisnis apa yang paling diminati oleh konsumen mereka. Sehingga pengusaha dapat memproduksinya dalam jumlah yang lebih besar untuk waktu yang akan datang.

Pengusaha juga bisa menilai apakah produk yang baru mereka luncurkan berpotensi laku atau tidak di masa depan dengan market size. Jika tidak, pengusaha dapat berhenti memproduksinya dan mencoba membuat produk lain yang kemungkinan lebih diminati pasar.

Lalu, apa sebenarnya market size? Bagaimana cara menentukan dan mengukurnya? Apa saja manfaat dan contoh-contohnya? Nah, supaya kamu lebih paham tentang market size, baca artikel ini sampai selesai ya! 

Apa Itu Market Size?

Market size merupakan total jumlah pelanggan potensial atau penjualan dalam waktu tertentu. Umumnya, pengusaha akan mengukurnya dalam satu tahun. Ini adalah cara pengusaha menentukan potensi pasar dan bisnis kedepannya. 

Affiliate Buku

Mengukur market size juga berguna bagi pengusaha sebelum mereka meluncurkan produk atau bisnis baru, sehingga mereka dapat menimbang apakah menginvestasikan uang atau waktu untuk membuat produk maupun bisnis baru itu perlu atau tidak.

Selain itu, market size juga bisa membuat pengusaha melihat keberhasilan investasi pada beberapa tahun sebelumnya. Apabila pada akhirnya pengusaha mendapat keuntungan investasi terhadap suatu produk tidak stabil, maka mereka dapat menunda peluncuran produk tersebut atau proyek lain yang menghabiskan biaya besar. 

Begitu pula sebaliknya, bila keuntungan dari investasi terlihat stabil, pengusaha dapat melanjutkan produksi atau melanjutkan proyek yang sama. Namun hitungan pembuatannya beragam, tergantung pada permintaan pasar.

Market size terbagi menjadi dua jenis, yakni:

1. Pasar Ceruk 

Pasar ceruk atau niche market merupakan ukuran pasar yang spesifik. Market size ini cenderung kecil karena terdiri dari sejumlah konsumen potensial. Umumnya, perusahaan akan menargetkan pasar ini untuk produk-produk eksklusif atau premium, yang dipasang dengan harga tinggi.

2. Pasar Massal

Pasar massal merupakan ukuran pasar dalam jumlah yang besar. Produk untuk pasar massal relatif standar, berbeda dengan pasar ceruk yang ekslusif. 

Produk yang dibuat umumnya untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Harga yang dipasang juga kecil sehingga keuntungan yang didapat lebih sedikit dibanding pasar ceruk. Tetapi, biaya produksinya pun lebih kecil.

Cara Menentukan Market Size

Reseller Buku

Metode untuk menentukan market size disebut market sizing, yang terbagi menjadi dua cara yaitu:

1. Top-down Analysis

Metode ini biasanya berisiko. Sebab, perusahaan harus bisa memperkirakan pangsa pasar yang tepat sesuai dengan produk yang akan dijual. Selain itu, juga wajib menganalisis serta mengalkulasi perkiraan pendapatan yang akan diperoleh perusahaan dari target pasar tersebut.

Top-down analysis menggunakan intuisi, karenanya bersifat optimis. Tetapi, perusahaan bisa meminimalkan risiko rugi dengan melihat kekuatan dan kelemahan pasar yang ditarget. 

Jadi, perusahaan harus memiliki data yang akurat dari pasar tersebut sebelum mulai meluncurkan produk. Data tersebut berupa:

  • Total available market (TAM) atau jumlah konsumen yang diharapkan akan dijangkau produk.
  • Serviceable Available Market (SAM) atau segmen pasar yang menjadi target produk.
  • Share of Market (SOM) atau target pasar yang sanggup dilayani oleh perusahaan.

2. Bottom-up Analysis

Metode ini mengharuskan perusahaan terjun langsung untuk melihat kebutuhan pasar atas produk dengan sejenis yang akan diluncurkan. Tetapi, cara ini memakan waktu yang lama karena harus meriset target spesifik, tidak tergantung pada perkiraan. 

Inilah sebabnya perhitungan kerugian dan potensi keuntungan dari metode bottom-down akan realistis karena sesuai dengan pasar.

Metode analisis ini memerlukan data berupa market share (MS) atau pangsa pasar, rata-rata harga jual suatu produk (P), rata-rata pembelian produk dalam satu tahun (Q), dan total konsumen potensial (N).

Perhitungan untuk menentukan market size ini menggunakan rumus N x MS x P x Q.

Promo Buku

Cara Mengukur Market Size

Seperti yang dijelaskan di atas bahwa menentukan market size terbagi menjadi dua pendekatan. Inilah cara mengukur dari masing-masing pendekatan tersebut:

1. Metode Top Down

Cara mengukur market size dengan metode top-down perlu melakukan:

  1. Menjabarkan kriteria target market
  2. Perkiranakan Total Available Market (TAM) atau permintaan pasar terhadap produk yang sudah diliris
  3. Jabarkan wilayah dari pelayanan
  4. Hitung Serviceable Available Market (SAM) atau pasar yang ditargetkan oleh produk dan berada dalam jangkauan geografis maupun teknologi perusahaan
  5. Tentukan nilai market share
  6. Hitung Share of Market (SOM) atau target pasar yang mampu dilayani perusahaan

Misalnya: market size perusahaan airbnb terbagi menjadi TAM 2 miliar (dari seluruh dunia), SAM 560 juta, dan SOM 84 juta.

2. Metode Bottom-Up

Metode ini umumnya digunakan pada usaha atau bisnis yang sudah beroperasi dan menggunakan data dari proses operasional dalam waktu satu tahun.

Rumusnya: Market size potential = N x MS x P x Q

Penjelasan:

N = Total konsumen potensial

MS = Market share dari konsumen potensial

P = rata-rata harga jual produk yang sudah diluncurkan

Q = rata-rata pembelian produk dalam setahun

Manfaat Mengetahui Market Size

Sangat penting bagi perusahaan mengetahui market size. Sebab, pelaku usaha akan mendapatkan manfaat:

1. Potensi pasar baru

Perusahaan yang tahu cara menentukan dan mengukur market size tentu akan mendapat potensi pasar baru. Jika penjualan melemah atau tampaknya sudah mencapai puncak, salah satu cara untuk keluar dari masalah itu adalah menentukan potensi pasar baru.

Tidak ada alasan untuk terus berinvestasi di pasar yang audiens targetnya tidak tumbuh atau justru menurun. Memahami market size dapat membuat pelaku usaha memperhitungkannya lagi supaya tidak terjadi hal yang sama.

2. Mengetahui sasaran pasar

Jika ingin memasuki pasar baru dan menyasar suatu pasar, baik lokal maupun internasional, pelaku usaha perlu memahami apa itu market size. Terutama dalam hal berapa banyak calon pembeli yang ada.

Memasuki pasar dengan target yang kecil dapat membuat produk yang diluncurkan gagal, sehingga hanya akan membuang-buang waktu dan biaya.

3. Dapat menyusun strategi pemasaran yang solid

Mengetahui target pasar, seberapa besar pasar tersebut, dan berapa banyak keuntungan yang akan didapatkan merupakan dasar yang kuat untuk membangun strategi dan menetapkan tujuan yang jelas di masa depan.

4. Mudah memperoleh investasi

Market size merupakan indikator potensi bisnis, produk, atau layanan baru. Bila pelaku usaha dapat menunjukkan bahwa dirinya memiliki peluang bagus untuk menghasilkan uang dan berapa banyak keuntungannya maka akan jauh lebih mudah untuk mendapat investor.

Contoh Market Size

Simpulnya, market merupakan gambaran jumlah pelanggan yang tertarik dengan suatu produk selama periode tertentu dan total jumlah keuntungan yang didapat dari hipotesis tersebut.

Contohnya: 

Grosir pakaian menjual ke pelaku usaha kecil di suatu kota. Untuk menghitung market size, perusahaan grosir tersebut perlu mempertimbangkan gerai toko pakaian yang ada di kota tersebut. Bila terdapat 50 gerai, maka itu akan menjadi faktor ukuran pasar grosir.

Itulah penjelasan mengenai market size, sekaligus cara menentukan serta mengukurnya. Jadi, mau mulai buka usaha kapan?

Yuk, baca artikel bisnis dan jualan terkait berikut.

Tinggalkan komentar