Pendidikan Islam: Tujuan, Sejarah dan Konsep

Pengertian pendidikan islam menurut para ahli sangat banyak. Oleh karenanya, sangat penting untuk mempelajari sejarah, tujuan, fungsi dan konsep pendidikan islam di Indonesia ini.

Seperti yang kita tahu bersama, bahwa Islam adalah agama paling banyak di Indonesia. Maka tidak heran jika di lembaga pendidikan, khususnya pendidikan yang berbasis keagamaan pasti mengajarkan dasar ilmu pendidikan islam, sebagai dasar pegangan hidup peserta didik. 

Pendidikan islam sebagai cabang ilmu yang mempelajari dan mengajarkan tentang ilmu keagamaan sebagai dasar pemahaman terhadap ilmu ajaran islam.

Pendidikan islam dapat pula diartikan sebagai usaha guru atau pembimbing memberikan pengajaran tentang keagamaan kepada peserta didik. Tujuannya tidak sekedar memperkenalkan dasar islam, tetapi agar mereka bisa mengamalkan ajaran islam untuk pedoman hidup.

Berbicara tentang pendidikan islam, ternyata memiliki sejarah, fungsi, tujuan, konsep dan memiliki wadah. Penasaran? Langsung saja simak ulasan lengkapnya di sini. 

Pengertian Pendidikan Islam

Berbicara tentang pengertian, ada banyak perspektif. Nah berikut adalah beberapa pengertian pendidikan islam menurut para ahli.  Sebelumnya, sudah dibahas juga pengertian pendidikan menurut para ahli secara umum.

1. Zakiah Derajat 

Pendidikan islam adalah usaha seseorang untuk membimbing anak didik, dengan tujuan agar memahami dan mengamalkan ajaran islam dan menjadikan islam sebagai pandangan dalam hidupnya. 

2. Muhammad Athiyah Al Abrasyi 

Lebih spesifik lagi, Muhammad Athiyah AL Abrasyi mengartikan pendidikan islam upaya manusia untuk menyiapkan pemahaman manusia agar hidup lebih bahagia, sempurna, halus perasaannya, mencintai tanah air, memiliki budi pekerti, lancar dalam pekerjaan dan memiliki tutur kata dan tutur tulisan yang lebih setelah memahami pendidikan islam. 

3. Hasan Langgulung 

Pendidikan islam menurut Hasan langgulung adalah proses menyiapkan regenrasi untuk mengisi peran dan mentransformasi pengetahuian dan nilai islam agar tetap selaras, sesuai dengan fungsi mansia untuk melakukan hal-hal kebaikan untuk bekal di akhirat.

Pendidikan islam adalah proses merancang generasi masa depan dengan merawat generasi muda dengan memberikan pengetahuan dan nilai-nilai islam. Tentu saja nilai yang disampaikan yang selaras dan relevan dengan kehidupans ehari-hari agar mudah dipahami.

Hasan Langgulung pun menyadari pentingnya pendidikan islam tidak sekedar transfer of knowledge saja, tetapi juga penting melakukan transfer of value yang tidak sekedar berorientasi pada dunia, tetapi juga pada akhirat. 

4. Poerbakawatja dan Harahap 

Pendidikan islam diambil dari kata pendidikan adalah upaya seseorang (orang yang sudah baligh atau dewasa) dimana dirinya memiliki pengaruh untuk mengajarkan tanggung jawab moral bagi peserta didiknya. Kemudian islam itu sendiri adalah ajaran islam yang mengajarkan tentang syariat dan dasar-dasar hukum islam. 

5. D. Marimba 

Reseller Buku

Pendidikan islam menurut Marimba, adalah bimbingan yang diperuntukan untuk yang mau belajar. Bentuk bimbingan lebih menyasar pada jasmani dan rohani sesuai dengan hukum agama islam, dengan tujuan membentuk kepribadian. 

📢 Baca juga: 4 Sumber Hukum Islam

6. Abdurrahman an-Nahlawi  

Sementara Abdurrahman an-Nahlawi  mengartikan bahwa pendidikan islam memiliki empat unsur penting, yaitu menjaga dan memelihara fitra, mengembangkan potensi yang ada, mengembangkan fitrah dan potensi menuju pada kesempurnaan dan melaksanakannya secara bertahap.

7. M. Yusuf Al Qardawi 

Yusuf Al Qardhawi pendidikan islam adalah pendidikan yang mengajarkan agar manusia menjadi manusia yang utuh secara jasmani maupun rohani. Pendidikan islam juga sebagai upaya menyiapkan kualitas hidup manusia menjadi lebih baik dan dalam kondisi damai meski situasi yang terjadi tidaklah damai. 

8. Muzayyin Arifin 

Sedangkan menurut Muzayyin arifin mengartikan pendidikan islam adalah usaha mengajarkan tentang keagamaan dengan tujuan untuk mengembangkan pribadi manusia, baik dari aspek jasmani ataupun rohaniah, yang dilakukan secara bertahap.

Dari beberapa pendapat di atas, pendidikan islam dapat disimpulkan sebagai bentuk transformasi ilmu agama islam atau mengajarkan ilmu pendidikan islam kepada masyarakat umum atau peserta didik.

Diharapkan setelah mengetahui pendidikan islam, menjadi pribadi yang lebih baik, tertata, damai, dan tahu sikap dan perilaku yang baik dan yang tidak baik. 

Sejarah Pendidikan Islam

Sejarah pendidikan islam secara singkat, dapat dilihat lewat periodisasi. Ada tiga periode yaitu periode klasik, periode pertengah dan saat ini termasuk dalam periode modern. 

Promo Buku

Tidak sampai disitu saja ternyata, sejarah pendidikan islam pun memiliki beberapa masa, agar lebih mudah dipahami, berikut ulasan singkat sejarah islam. 

  1. Masa saat Nabi Muhammad saw ada di tahun 571 sampai 632 M. 
  2. Masa khalifah, khalifah yang dimaksud disini adalah khulafaur rasyidin, yaitu ada Umar, Abu bakar, utsman dan Ali yang terjadi pada tahun 632 – 661 M. 
  3. Masuk ke masa ketiga yaitu masa kekuasaan Umayyah di Damsyik yang terjadi pada tahun 661 sampai 750 M. 
  4. Masa kekuasaan Abbasiyah di Baghdad yang terjadi di tahun 170 M sampai 1258 M
  5. Barulah masuk pada masa jatuhnya kekuasaan khalifah di Baghdad pada tahun 1258 M sampai saat ini.

Itulah sejarah pendidikan islam lahir. Meskipun secara singkat, semoga memudahkan pemahaman tentang urutan sejarah perkembangan pendidikan islam sesuai masanya.

Dari sejarah diatas inilah yang pada akhirnya melatar belakangi muncul lembaga pendidikan islam di Indonesia. Dimana lembaga pendidikan islam di Indonesia adalah pesantren. Ulasan lebih lanjut diceritakan di sub bab di bagian bawah tentang lembaga pendidikan islam tertua di Indonesia, ya. 

Tujuan Pendidikan Islam

Kehadiran pendidikan islam ternyata memiliki tujuan yang tidak kalah penting. Tidak hanya bertujuan mengajarkan dan membuat orang tahu akan pendidikan islam. Tetapi juga memiliki tujuan yang lebih esensial lagi, diantaranya sebagai berikut. 

1. Sebagai Pandangan Hidup 

Tujuan pendidikan islam sebagai pandangan hidup. Disadari atau tidak, keyakinan dan agama menjadi pandangan hidup yang mampu mengarahkan manusia ke arah yang jelas. Mendorong seseorang hidup lebih bermakna, tertata dan terkonsep. 

Ada satu pelajaran yang menarik dari falsafah hidup orang jawa. urip iku urup. Jadi hidup itu harus ada manfaatnya. Baik itu bermanfaat untuk kehidupan kita di akhirat, hidup bermanfaat untuk orang lain.

Orang yang hidup memiliki pandangan hidup, pasti hidupnya akan terasa lebih bermakna. Penuh syukur, damai, tentram dan marasa cukup. Orang yang memiliki pandangan hidup juga tidak akan terpengaruh oleh pandangan orang lain yang sifatnya hanya untuk tujuan keduniawian.  

2. Sehat Jasmani dan Rohani 

Tujuan pendidikan islam yang kedua adalah membentuk jiwa manusia yang sehat secara jasmani dan rohani. Seseorang yang tahu pendidikan islam dengan baik, mereka tahu pentingnya menjaga kesehatan sebagai bentuk tanggungjawab kita mensyukuri apa yang Tuhan berikan. 

Orang yang memiliki pendidikan islam juga tahu apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Karena memang ada larangan.

Misal tindakan menyakiti diri sendiri, dilarang dalam pendidikan islam, maka orang tidak akan menyakiti jasmani mereka.  Atau aturan dilarang memakan makanan haram, karena makanan haram memiliki banyak mudhorotnya, dan masih banyak lagi. 

3. Membentuk Akhlak Mulia 

Adapun tujuan lain, yaitu membentuk akhlak mulia. Kini memiliki akhlak mulia menjadi hal yang cukup menantang dan cukup sulit. Sekarang banyak yang MERASA dirinya berakhlak mulia, namun itu hanya perasaan subjektif yang mengarah ada kesombongan diri.

Merasa diri paling mulia, agamis dan ajarannya paling benar. Padahal ada banyak jangkau ilmu yang tidak terbatas, dan biarlah Tuhan yang berhak menentukan. 

4. Menyatukan Pendidikan Jiwa, Membersihkan Ruh, Mencerdaskan Akal 

Pendidikan islam yang dipelajari secara benar, akan membentuk manusia menjadi pribadi yang berkualitas. Karena orang tersebut mengenali dirinya dengan utuh, sehingga membersihkan ruh, menyatukan pendidikan jiwa dan hasil akhirnya akan mencerdaskan akal. Sehingga orang menjadi berpandangan lebih gemilang.

Apalagi di era teknologi yang cepat sekali informasi masuk. Jika tidak memiliki pendidikan islam yang kuat, maka akal kita akan tereduksi dengan informasi-informasi. Jika kemampuan otak tidak cukup untuk mengolah data dengan baik, maka akan mempengaruhi akal kita, mengotori ruh dan mengganggu pendidikan jiwa kita. 

5. Mengembangkan Pikiran Dan Mengatur Tingkah Laku

Pendidikan islam juga bertujuan untuk mengembangkan pikiran dan mengatur tingkah laku. Orang yang mampu mengelola pikiran, maka secara otomatis akan tercermin dalam bentuk tingkah laku.

Ciri orang yang memiliki tingkah laku dan pemikiran yang matang terhadap pendidikan islam adalah berlaku sopan, menjadi lebih matang, memiliki kematangan berpikir dan memiliki sikap yang tidak serampangan serta tahu tempat. 

Dari kelima tujuan pendidikan islam di atas, dapat dilihat bahwa pendidikan islam tidak sekedar memberikan teori semata. Tetapi juga mengajarkan filosofis akan kehidupan agar memiliki kehidupan yang lebih bermakna. 

Fungsi Pendidikan Islam

Setelah mengetahui pengertian dan tujuan pendidikan di atas, ada beberapa fungsi pendidikan islam dalam kehidupan sehari-hari, yang jarang kita perhatikan. Berikut fungsinya. 

1. Sebagai instrumen penyiapan generasi yang berkualitas 

Pendidikan islam memiliki fungsi yang sangat penting, yaitu sebagai instrumen penyiapan generasi yang berkualitas. Dimana pendidikan islam memiliki visi misi untuk membekali masyarakat ataupun peserta didik terhadap pentingnya peran ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk menciptakan sumber daya manusia unggul. 

2. Sebagai transfer nilai 

Fungsi yang kedua sebagai transfer nilai atau transformasi ilmu ke regenerasi untuk masa muda harapan. Secara eksplisit pendidikan memuat makna yang memiliki beragam ilmu, tidak hanya dasar syariat agama saja, tetapi juga ada pengetahuan teknologi sains.

Diharapkan dari ilmu-ilmu inilah yang akan membentuk nilai-nilai spiritual, moral dan etika. Diharapkan, transformasi ini menjadi estafet melanjutkan ilmu pengetahuan ke generasi berikutnya. 

3. Pewaris nilai dan budaya 

Adapun fungsi lain, yaitu sebagai pewaris nilai budaya masyarakat. Seperti yang kita tahu, kita memiliki keberagaman budaya dan dan nilai filosofis yang tinggi. Dimana setiap kebudayaan yang diwariskan di setiap daerah memiliki makna lebih esensial yang sangat menarik untuk dipelajari. Selain itu, nilai budaya menjadi aset yang tidak bisa tergantikan oleh apapun.

Dari ketiga fungsi diatas, pendidikan islam tidak melulu mengajarkan tentang salah ataupun benar. Secara tidak langsung untuk menghargai budaya, dan nilai-nilai baik dari leluhur dan penuh dengan filosofis, atau dalam bahasa jawa banyak ilmu sanepo.

Sanepo itu seperti ilmu kode-kode yang jika kita pelajari lebih dalam, memiliki banyak makna yang arti yang tersembunyi.

🔥 Penting: Apa Pendidikan Nasional Indonesia?

Konsep Pendidikan Islam

Dalam pandangan islam, konsep pendidikan sangat penting. Penasaran kan, apa saja sih konsep dalam pandangan islam? Ada 4 konsep pendidikan islam, ulasan lebih lengkapnya bisa disimak sebagai berikut. 

1. Al-Ta’dib 

Al-Ta’dib Adalah istilah pendidikan yang mengarhakan pada proses pembelaran, pengasuhan dan pengetahuan. Menurut naquib, al-ta’dib memiliki istilah yang lebih proporsional untuk menyebut istilah pendidikan islam dibandingkan dengan istilah tarbiyah. 

2. Al-Tarbiyah 

Sementara yang dimaksud dengan Al-Tarbiyah adalah proses pembinaan, proses memelihara, proses mengasuh dan proses mengembangkan agar menjadi pribadi lebih matang dalam mempelajari ilmu atau objek tertentu. Imam Baidawi pun menegaskan arti Al-Tarbiyah adalah menyampaikan atau mengantarkan sesuatu menuju ke arah kesempurnaan secara sedikit demi sedikit. 

3. Al-Ta’lim

Al-Ta’lim adalah konsep yang merujuk pada proses seseorang dalam mengupayakan mencari ilmu dari lahir. Ilmu yang dicari tidak hanya untuk melakukan pembinaan ilmu pengetahuan saja, tetapi juga untuk mencari arti tanggung jawab, pemahaman, penanaman amanah dan pengertian. Menurut Athiyah Al-Abrasy, al-ta’lim adalah upaya menyiapkan seseorang untuk mencapai aspek-aspek tertentu. 

4. Riyadhah 

Berbeda dengan istilah Riyadhah yang lebih sering digunakan untuk pelatihan untuk fase anak-anak yang mengutamakan pada domain psikomotor dan domain afektif si anak untuk merangsang penguasaan domain kognitif.

Dari keempat konsep pendidikan islam di atas, sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari pun kita sudah melakukannya. Hanya saja menggunakan istilah umum. 

Lembaga Pendidikan Islam Tertua Di Indonesia

Berbicara lembaga pendidikan islam tertua di Indonesia, ternyata pesantren adalah jawabannya. Yap, sebagai lembaga pendidikan tertua, pesantren hadir dalam rangka untuk meneruskan tradisi wali songo yaitu dengan mengajarkan tentang budaya lokal yang ada, dengan substansi tauhid yang lebih utama.

Pesantren sudah ada sejak abad ke-20 yang lalu. Seperti yang kita ketahui dari cerita sejarah, tidak semua masyarakat pribumi bisa bersekolah ditempat umum. Maka salah satu tempat untuk belajar untuk pribumi lewat sistem pendidikan pesantren. 

Kurikulum yang diajarkan pun tidak mempelajari mata pelajaran umum, tetapi lebih memfokuskan pada ilmu agama. Tujuan dari pendidikan di pesantren selain memberi substansi tauhid, juga untuk memperbaiki moralitas bangsa. 

Pada masa itu, pendidikan nasional tidak memberikan peran begitu berarti bagi masyarakat. Maka dari itu pesantren menjadi pilihan.

Menurut Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari dalam Kitabnya Adab Al ‘Alim wa Al Muta’allim, tujuan pendidikan islam tidak bertujuan pada kemampuan tingkat kognitif saja. Lebih daripada itu, yaitu lebih menekankan pada pengalaman ilmu yang diperoleh para santri untuk dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari. 

Menurut Hasyim Asy’ari, mempelajari kata dan konsep itu bukan hal apa-apa, ika tidak bisa di praktekan dalam diri dan perilaku kehidupan sehari-hari.

Sebenarnya jika dipelajari lebih spesifik satu persatu, masih ada penjelasan lebih panjang dan gamblang. Artikel ini hanya sebagai ringkasan ketika kamu mempelajari tentang sejarah pendidikan islam, tujuan mempelajari pendidikan islam dan ketika kamu hendak mempelajari konsep pendidikan islam. 

Itulah beberapa ulasan tentang pendidikan islam. Semoga sedikit ulasan ini bermanfaat.  (Irukawa Elisa)

Rekomendasi Buku Pendidikan Islam

Referensi 

  • Shafwan, Muhammad Hambal. 2019. Intisari Sejarah Pendidikan Islam : Mengenal dan Meneladani Proses dan Praktek Tarbiyah dan Dakwah Sejak Diutusnya Rasul saw Hingga Kemerdekaan Indonesia. Sukoharjo : Pustaka Arafah.
  • Langgulung, Hasan. 1980. Beberapa Pemikiran Tentang Pendidikan Islam. Bandung: al-Ma’arif.
  • Sutrisno. 2012. Pendidikan Islam Berbasis Social. Yogyakarta: ar-ruzz media. Diakses pada 20 Januari 2022 http://repository.uinbanten.ac.id/2141/4/BAB%20II.pdf 
  • Sayuti, Wahyudi. Ilmu Pendidikan Islam : Memahami Konsep Dasar dan Lingkup Kajian. Diakses pada 20 Januari 2022
  • https://wahdi.lec.uinjkt.ac.id/articles/ilmupendidikanislam
  • Diakses pada 20 Januari 2022 http://digilib.uinsby.ac.id/879/10/Ringkasan.pdf

Sebagai seorang SEO Spesialis, telah berpengalaman dalam membantu berbagai bisnis meningkatkan visibilitas online mereka melalui optimasi mesin pencari. Dengan keahlian dalam riset kata kunci, optimasi konten, dan strategi backlink,  berfokus pada peningkatan trafik organik dan peringkat situs web di mesin pencari

Tinggalkan komentar