Penelitian ternyata tidak hanya memiliki satu metode saja, namun sangat banyak. Nah, Salah satu jenis penelitian berdasarkan tujuannya adalah penelitian eksploratif.
Penelitian eksploratif dapat diartikan sebagai penelitian yang ditujukan untuk menggali fenomena/topik baru, yang sebelumnya belum pernah diangkat. Dimana topik/fenomena tersebut sangat menarik dan belum banyak diketahui oleh banyak orang.
Jenis penelitian eksploratif adalah metode penelitian yang banyak digunakan untuk meneliti tentang sosial atau jenis penelitian kualitatif. Maka tidak heran jika desain penelitian ini banyak yang menggunakan desain fenomenologis.
Desain fenomenologis mengacu pada pandangan filsafat dan psikologis. Sehingga peneliti dituntut memiliki skill untuk melaporkan hasil penelitian eksploratif menggunakan bahasa deskripsi yang baik, agar tidak ada informasi tercecer. Oleh karena itu, penelitian eksploratif ini memiliki jangkauan lebih luas.
Daftar Isi
Jenis Penelitian Eksploratif
Jika sedang mengerjakan tugas skripsi dan ingin menggunakan penelitian eksploratif, maka perlu mengetahui jenis-jenisnya. Jadi ada tiga jenis penelitian eksploratif dilihat dari segi tekniknya, yaitu penelitian sekunder, penelitian kualitatif informal dan penelitian kualitatif formal.
1. Penelitian Sekunder
Penelitian sekunder adalah penelitian yang sudah dikumpulkan peneliti sebelumnya. Kemudian dari data yang terkumpul apakah ditemukan sumber secara literatur/buku/penelitian yang sudah ada sebelumnya atau belum. Kemudian dari hasil pengumpulan data tersebut diolah sendiri sedemikian rupa.
2. Penelitian Kualitatif Informal
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang pengambilan data dilakukan secara informal. Misalnya bisa dilakukan dengan diskusi. Bisa dengan pihak konsumen, pegawai, manajemen ataupun pihak kompetitor.
3. Penelitian Kualitatif Formal
Sedangkan jenis penelitian kualitatif formal adalah penelitian yang dapat dilakukan dengan beberapa cara. Misalnya bisa dilakukan dengan wawancara, diskusi grup, studi kasus, ataupun metode proyektif. Beberapa metode tersebut dianggap formal, karena memang dilakukan lebih terstruktur dan terukur. Karena masih ada pakem yang harus ditaati oleh peneliti.
Dari ketiga jenis penelitian eksploratif di atas, bagian mana yang paling pas ingin kamu gunakan untuk penelitian?
Baca Juga: 8 Jenis Instrumen Penelitian yang Sering Digunakan
Ciri-Ciri Penelitian Eksploratif
Salah satu ciri menonjol dari penelitian eksploratif adalah tidak ada perencanaan secara formal. Sehingga pengambilan data di lapangan bisa disesuaikan dengan research worker, sesuai dengan kreativitas dan idenya. Berikut adalah ciri-ciri penelitian ekspliratif:
1. Sampel Terbatas
Jika dilihat dari sampelnya, maka penelitiane kplorasi memiliki keterbatasan sampel. Salah satu tujuan sampel terbatas agar penelitian bisa terfokus.
2. Menemukan sesuatu yang baru
Mengingat dari penelitian eksploratif yang mengangkat fenomena atau topik yang belum pernah diangkat sebelumnya, maka penelitian eksploratif memiliki ciri otentik. Artinya akan ditemukan sesuatu yang belum pernah ditemukan di penelitian sebelum-sebelumnya. Hasil penemuan yang apa adanya namun memiliki keunikan dari yang lain.
3. Jawaban tidak pasti
Salah satu ciri dari penelitian eksploratif adalah, tidak menemukan jawaban secara pasti. Dimana penelitian ini lebih fokus menggali pada kondisi atau fenomena sosial yang terjadi. Jadi penelitian eksploratif adalah penelitian ilmiah namun metodologi yang digunakan tidak terlalu terpaku pada teori yang ada. Karena titik berat dari penelitian eksploratif adalah jawaban yang ada di lapangan.
Sehingga penelitian eksploratif ini bersifat fleksibel, tidak terstruktur dan longgar. Informasi yang terdapat dalam jenis riset eksploratif ini sifatnya sangat menekankan pada discovery oriented dan tidak dalam konteks menguji teori.
Dengan kata lain, penelitian eksploratif lebih mengacu pada tataran filosofis. Sehingga memungkinan munculnya jawaban poissible ansewer yang bisa dijadikan solusi
4. Mendapatkan informasi sebanyak mungkin
Karena penelitian dilakukan secara kualitatif, maka memiliki potensi mendapatkan informasi sebanyak mungkin. Sehingga peneliti harus bisa memilah mana data atau hasil penemuan yang perlu dan penting untuk dituliskan dalam penelitian, dan mana yang tidak perlu karena tidak begitu penting.
5. Menggunakan pertanyaan terbuka
Salah satu ciri penelitian eksploratif ketika terjun di lapangan adalah atau selama pengumpulan data, menggunakan pertanyaan terbuka, bukan pertanyaan tertutup. Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang mengarahkan objek penelitian menjawab dengan gamblang, menjelaskan secara eksploratif. Sehingga, data yang diperoleh peneliti akan banyak informasi dan data barunya.
6. Mengumpulkan data primer dan sekunder
Adapun ciri yang terakhir, yaitu mengumpulkan data primer dan sekunder selama di lapangan. Sehingga data yang diperoleh penulis bisa bervariatif. Namun, juga bisa menjadi kelemahan bagi peneliti. Khususnya peneliti yang kesulitan membedakan atau mengklasifikasikan mana data yang bisa digunakan dan mana yang tidak perlu digunakan.
Metode menggunakan data primer dan sekunder dapat dilakukan dengan cara diskusi, wawancara dan masih banyak lagi.
7. Jangka waktu penelitian lebih panjang
Karena penelitian eksploratif masuk dalam penelitian kualitatif. Maka penelitian ini memakan waktu lebih lama dibandingkan penelitian kuantitatif. Kelebihan penelitian eksploratif, hasil penelitiannya bisa lebih esensial.
8. Biaya Penelitian Lebih Banyak
Karena selama penelitian memakan waktu lebih lama, sudah pasti akan berpengaruh pada biaya penelitian semakin besar. Meskipun demikian, kelebihan dari penelitian ini adalah dapat menemukan fenomena baru dan memahami fenomena tersebut.
Sehingga bisa menemukan solusi, yang bisa jadi solusi yang sedang kamu cari adalah solusi yang objek penelitian tersebut juga sedang mencari untuk keluar dari fenomena yang terjadi bagi mereka. Sehingga hasil penelitian tidak sekedar menguntungkan secara akademis, tetapi secara sosial turut membantu masalah sosial yang sedang mengalami fenomena sosial tersebut.
Baca Juga: 6 Cara Membuat Kerangka Berpikir dalam Penelitian
Tujuan Penelitian Eksploratif
Lalu apa tujuan dalam penelitian eksploratif? Tujuan penelitian eksploratif adalah mencari hasil penelitian, yang kemudian hasilnya dapat digeneralisasikan yang diturunkan dari proses induktif tentang grup, proses, situasi, aktivitas atau apapun sesuai yang diangkat oleh peneliti. Menurut Martono (2024) penelitian eksploratif memiliki beberapa tujuan, diantaranya sebagai berikut.
- Penelitian ini mendekatkan pada fakta atau gejala sosial yang dijadikan dasar dari penelitian, sekaligus dapat dijadikan sebagai indikator kepedulian terhadap isu sosial yang sedang terjadi
- Mengembangkan wawasan dan pengalaman terkait fenomena sosial yang sedang terjadi, sehingga pembelajaran yang ditemukan bisa menjadi solusi atau bisa dijadikan kontrol agar tidak terjadi fenomena yang serupa (jika negatif).
- Membangkitkan ide dan mengambangkan teori, sehingga bisa membantu untuk memprediksi atau membaca gejala sosial yang terjadi di masa datang
- Membantu dalam menentukan kelayakan penelitian lebih lanjut ataupun penelitian tambahan
- Membantu untuk membuat rumusan pertanyaan, atau membantu menemukan sumber permasalahan yang terjadi, sehingga memudahkan dalam melakukan penyelidikan lebih tersistematis
- Dapat digunakan untuk membantu mengembangkan teknik dan arah bagi penelitian di masa yang akan datang.
Dari keenam tujuan penelitian eksploratif di atas, setidaknya kamu tahu esensi dan peranan terpentingnya.
15 Contoh Judul Penelitian Eksploratif
Setelah mengintip beberapa poin tentang penelitian eksploratif, berikut beberapa contoh judul penelitian eksploratif.
- Konstruksi Identitas Sosial Mahasiswa Luar Negeri Di Indonesia
- Pengalaman Guru Dalam Menangani Konflik Siswa Di Sekolah Dasar
- Pengaruh Keluarga Terhadap Perilaku Konsumtif Remaja
- Konstruksi Identitas Pada Remaja Muslimah Di Indonesia
- Representasi Gender Dalam Film Indonesia Kontemporer
- Pengalaman Mahasiswa Dalam Menghadapi Tantangan Belajar Daring
- Penilaian Hasil Belajar Siswa Berbasis Kompetensi
- Representasi Perempuan Dalam Media Massa
- Konstruksi Identitas Sosial Pada Komunitas Anak Muda
- Pengaruh Keluarga Terhadap Kecerdasan Emosional Anak
- Konstruksi Identitas Pada Anak Jalanan
- Pengalaman Orang Tua Dalam Mendampingi Anak Dalam Pembelajaran Daring
- Peran Guru Dalam Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa Sekolah Menengah Pertama
- Kegiatan Ekskul Seni Budaya Sebagai Media Pembentukan Karakter Siswa
- Peran Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Sekolah Menengah Atas
Itulah lima belas contoh judul penelitian eksploratif. Kemudian, jika kita buat kesimpulan tentang penelitian eksploratif, maka penelitian eksploratif adalah penelitian yang yang mencari ide sekaligus mencari hubungan baru, yang sebelumnya tidak pernah dilakukan penelitian.
Semoga sedikit ulasan tentang penelitian eksploratif ini cukup memberikan jawaban. Buat kamu yang sedang mengerjakan tugas penelitian, juga bisa membeli Buku Penelitian yang akan memudahkanmu dalam mengerjakan skripsi.
Referensi:
https://www.sampoernauniversity.ac.id/news/penelitian-eksploratif-arti-ciri-dan-contohnya [Diakses pada 12 Desember 2024]
https://penerbitdeepublish.com/penelitian-eksploratif/ [Diakses pada 12 Desember 2024]
Lulusan Sarjana Teknik Sipil serta memiliki ketertarikan di bidang Pendidikan, Bisnis dan Wisata, saya juga memiliki ketertarikan di dunia penulisan SEO, copywriting, content writing, dan content marketing.