5 Unsur Teks Kebahasaan Observasi Pada Penelitian

program afiliasi

Salah satu jenis teks dalam Bahasa Indonesia adalah teks laporan hasil observasi yang menjelaskan sebuah objek sesuai apa yang kamu amati. Teks laporan hasil observasi biasanya mencantumkan fakta berdasarkan pengamatan penulisnya. Teks ini tidak boleh mencantumkan opini pribadi penulis.

Teks observasi memiliki unsur kebahasaan. Apa saja unsur kebahasaannya? Mari simak artikel berikut untuk mengetahui lebih lanjut tentang teks observasi.

Pengertian Teks Observasi

Apakah yang dimaksud dengan teks observasi? Observasi merupakan proses yang dilakukan untuk memperoleh informasi dengan melakukan pengamatan. Hasil pengamatan tersebut dijelaskan dalam teks laporan hasil observasi.

Teks observasi menjelaskan sesuatu berdasarkan hasil pengamatan. Teks observasi adalah teks yang berfungsi untuk menyajikan informasi mengenai suatu objek atau situasi setelah melakukan penelitian secara sistematis.

Umumnya, teks ini berisi fakta-fakta yang bisa dibuktikan secara ilmiah. Teks ini mendeskripsikan berbagai hal, seperti benda, tumbuhan, hewan, manusia, dan kejadian. Tujuan dari teks ini yaitu untuk memperoleh informasi yang jelas tentang suatu hal kepada pembaca. Sehingga, pembaca bisa mendapatkan pemahaman yang jelas dan menyeluruh.

Ciri-Ciri Teks Observasi

Berikut ini adalah ciri-ciri teks observasi yang perlu kamu pahami.

1. Bersifat Faktual dan Informatif

Penulisan teks observasi dilakukan berdasarkan fakta dan hasil pengamatan, bukan opini pribadi. Data atau sumbernya tidak boleh dimanipulasi, harus benar, dan dapat dibuktikan kebenarannya. Selain itu, teks juga harus menyampaikan pengetahuan dan informasi baru yang bermanfaat bagi pembaca.

2. Bersifat Objektif

Teks observasi harus ditulis secara objektif. Artinya, teks observasi harus memberikan informasi yang sesuai dengan keadaan sebenarnya. Informasi yang diberikan tidak boleh dipengaruhi pendapat atau perasaan pribadi yang bersifat subjektif serta tidak boleh memihak pihak mana pun.

3. Mudah Dipahami oleh Pembaca

Teks laporan hasil observasi juga perlu disusun dengan bahasa yang efektif, jelas, runtut, dan logis  agar dapat dipahami oleh pembacanya. Informasi diuraikan secara sistematis, dari hal umum ke khusus. Jika diperlukan, istilah teknis atau ilmiah dijelaskan dengan cara yang sederhana supaya tidak membingungkan para pembaca.

Ebook Bisnis

4. Bersifat Spesifik

Suatu topik atau objek dibahas secara spesifik dalam teks observasi. Contohnya, jika ingin membahas bahaya boraks pada makanan, maka kamu perlu menguji coba boraks ke beberapa sampel makanan untuk memahami bahayanya.

5. Struktur yang Lengkap dan Berurutan

Struktur penulisan teks observasi harus lengkap dan berurutan, mulai dari pendahuluan sampai kesimpulan. Penyajiannya berurutan secara logis, dari informasi umum ke khusus. Sehingga, pembaca dapat mengetahui dan memahami isi dari teks tersebut dengan baik.

6. Menggunakan Bahasa Baku dan Ilmiah

Ciri lainnya adalah menggunakan bahasa baku, ilmiah, lugas, objektif, dan tidak ambigu. Dalam Bahasa yang bersifat kiasan atau emosional perlu dihindari.

Teks observasi sering memuat istilah ilmiah atau teknis sesuai objek yang diamati. Apabila objek yang diamati berhubungan dengan ilmu pengetahuan, berbagai istilah ilmiah yang relevan juga digunakan. Misalnya, ekosistem, karnivora, fotosintesis, dan klorofil.

7. Bersifat Deskriptif

Teks observasi bersifat deskriptif. Artinya, teks ini menggambarkan objek secara rinci dan jelas tentang objek yang diamati berdasarkan hasil pengamatan. Dalam menjelaskan objek, teks ini menggunakan kata-kata yang bersifat menjelaskan, seperti bentuk, fungsi, ukuran, dan sebagainya.

Melalui deskripsi yang diberikan, pembaca seolah-olah bisa membayangkan objek tersebut secara langsung.

Baca Juga: Perbedaan Teks Laporan Hasil Observasi dan Teks Deskripsi

Fungsi Teks Observasi

Fungsi teks observasi adalah:

  • Menjelaskan dasar pembuatan keputusan, penyusunan kebijaksanaan, dan penyelesaian masalah
  • Sebagai sarana untuk dokumentasi atas sesuatu yang sudah diamati, agar bisa diakses kembali di masa mendatang
  • Sebagai informasi yang dapat dipercaya
  • Menyampaikan data atau fakta mengenai objek, fenomena, atau kejadian tertentu berdasarkan hasil pengamatan
  • Mengelompokkan objek yang diamati dalam klasifikasi tertentu supaya mudah dipahami
  • Menjadi referensi awal untuk penelitian yang lebih mendalam atau pembuatan keputusan
  • Memberikan pengetahuan yang baru mengenai suatu objek atau fenomena dengan jelas dan sistematis

Struktur Teks Observasi

Berikut ini adalah struktur teks observasi.

1. Judul

Bagian awal teks observasi biasanya mencantumkan judul. Judul perlu dicantumkan karena dapat memberikan gambaran awal tentang topik dan isi keseluruhan dari teks observasi. Jadi, judul merupakan elemen pelengkap penting dari teks observasi.

2. Pernyataan Umum atau Klasifikasi

Teks observasi berisi informasi mengenai hasil pengamatan yang telah dilakukan terhadap objek tertentu. Bagian ini adalah bagian pembuka yang menjelaskan klasifikasi objek, seperti fenomena alam dan sosial, hewan, tumbuhan, organisme, lingkungan, benda, dan lain-lain.

Objek akan dikelompokkan menurut persamaan dan perbedaannya. Bagian ini biasanya berisi pengenalan, definisi, dan klasifikasi umum objek.

3. Deskripsi

Bagian lainnya adalah deskripsi. Bagian deskripsi berisi penjelasan tentang manfaat dari suatu ojek berdasarkan hasil pengamatannya. Bagian ini berisi rincian tentang berbagai bagian dari objek yang diamati. Selain itu, bagian ini juga menjelaskan ciri-ciri fisik, perilaku, fungsi, atau hal menarik lainnya secara sistematis.

4. Penutup atau Kesimpulan

Bagian ini berisi kesimpulan. Bagian ini juga berisi ringkasan isi teks atau manfaat dari objek yang sedang diamati. Kesimpulan berfungsi untuk merangkum informasi penting dari deskripsi sebelumnya dan memberikan pemahaman tentang suatu objek secara menyeluruh.

5 Unsur Teks Kebahasaan Observasi

Berikut ini adalah lima unsur teks kebahasaan observasi yang perlu kamu ketahui.

1. Menggunakan Kata Ganti atau Kata Rujukan

Teks observasi sering menggunakan pronomina (kata ganti) atau rujukan. Kata ganti digunakan untuk mencegah pengulangan kata yang sama dan memperjelas makna kalimat.

Kata ganti tersebut dapat merujuk pada benda, hewan, manusia, atau hal yang telah disebutkan sebelumnya dalam teks. Contoh kata ganti adalah ini, itu, ia, mereka, dia, dan sebagainya.

2. Menggunakan Frasa Nomina dan Verba

Dua jenis frasa yang umum dipakai dalam teks observasi, antara lain frasa nomina dan frasa verba. Jika ingin memberikan deskripsi yang lebih detail, kamu bisa menggunakan frasa nomina. Contoh frasa nomina adalah anak kucing lucu, air sungai jernih, udara pagi yang segar, bunga yang indah.

Frasa kerja memberikan keterangan lebih lanjut tentang keadaan atau tindakan tertentu. Contoh frasa kerja adalah berlari dengan lincah, mengalir sangat deras, belajar dengan tekun, bekerja dengan rajin.

3. Memuat Kalimat Deskripsi

Kalimat deskripsi merupakan kalimat yang mendeskripsikan suatu objek dengan menggunakan kata verba. Tujuannya adalah memberikan gambaran yang jelas tentang ciri-ciri dari objek yang diamati, seperti perilaku, warna, ukuran, bentuk, dan lain-lain. Contoh kalimat deskripsi yaitu anak kucing itu mempunyai bulu berwarna putih dengan bercak hitam di telinganya.

Rekomendasi Buku Metode Penelitian (PROMO)

Metode Penelitian Buku Metode
Penelitian Kuantitatif
Buku Metodologi
Penelitian Kuantitatif Skripsi

Dapatkan buku pendukung skripsi & penelitian lainnya di Buku penelitian

4. Memuat Kalimat Definisi

Kalimat definisi adalah kalimat yang mengandung kata verba yang berfungsi untuk mendefinisikan sesuatu. Kalimat ini memberikan definisi dari suatu istilah atau objek yang sedang diamati.

Umumnya, kalimat ini memakai konjungsi, seperti yaitu, adalah, dan merupakan. Contoh kalimat definisi yaitu rumah adalah sebuah bangunan yang menjadi tempat tinggal bagi manusia.

5. Memuat Kata-Kata Istilah

Dalam teks observasi, terdapat kata-kata istilah. Dua jenis kata istilah yang dapat digunakan dalam teks observasi adalah istilah umum dan istilah khusus. Istilah umum sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan, istilah khusus merupakan kata-kata yang dipakai untuk satu bidang saja secara spesifik.

Demikian penjelasan mengenai teks observasi, mulai dari pengertian sampai unsur kebahasaannya. Agar mendapatkan informasi terbaru, kunjungi terus website Deepublish Store.

Sumber:

Detik. https://news.detik.com/berita/d-6859489/teks-laporan-hasil-observasi-pengertian-ciri-ciri-dan-struktur-penulisan diakses pada 7 Mei 2025

Ruang Guru. https://www.ruangguru.com/blog/cara-membuat-teks-laporan-hasil-observasi-dan-kaidah-kebahasaannya diakses pada 7 Mei 2025

Adjar.id. https://adjar.grid.id/read/543587475/5-unsur-kebahasaan-teks-laporan-hasil-observasi?page=all diakses pada 7 Mei 2025

Luqman Hakim

Lulusan Sarjana Teknik Sipil serta memiliki ketertarikan di bidang Pendidikan, Bisnis dan Wisata, saya juga memiliki ketertarikan di dunia penulisan SEO, copywriting, content writing, dan content marketing.

Tinggalkan komentar