Buku Highlight 80 Tahun (1909-1989) Perjalanan Haji Indonesia
Di masa lalu, ibadah haji menjadi sebuah perjuangan. Tetapi apakah kamu pernah menyangka kalau ada yang sampai meminum kencing di tengah jalan?
Dalam buku ini, kamu akan dibawa ke masa awal 1900-an saat muslim Indonesia pergi ke Saudi jalan kaki hingga tidak memiliki uang untuk kembali. Anda akan menemukan cerita unik hingga pahit jamaah haji Indonesia 80 tahun lamanya di buku ini.
Buku ini merangkum secara lengkap kondisi Jemaah haji Indonesia di Saudi pada awal tahun 1900-an dari motivasi, transportasi, masalah ekonomi hingga penipuan haji.
Buku Highlight 80 Tahun (1909-1989) Perjalanan Haji Indonesia
Buku Highlight 1909 – 1989 Serba Serbi 80 Tahun Perjalanan Haji Indonesia: Masa Kolonial hingga Masa Orde Baru merupakan gambaran kilas perjalanan haji Indonesia. Berbagai hal seperti transportasi, biaya, kuota dan tokoh-tokoh serta topik lainnya dibungkus secara highlight dalam buku sekuel pertama dari perjalanan haji Indonesia.
Serba serbi menampilkan highlight perjalanan haji mulai tahun 1909, antara lain mengenai ibadah haji yang merupakan salah satu rukun Islam dan menjadi bagian dari tamu Allah (dhuyufullah). Motivasi pergi haji yang bermacam macam seperti ada yang pergi haji mengerjakan “seruan Ibrahim” menurut perintah Allah, ada juga yang pergi haji karena ingin melilitkan sorban, ada pula Pasukan PBB Garuda menjadi jemaah haji dan highlight banyaknya orang Jawa yang pergi naik Haji makin lama makin tambah.
Kondisi Jemaah haji Indonesia di Saudi menjadi bagian highlight dengan banyak kisah di luar kewajaran seperti kisah meminum kencing di tengah jalan, kisah pulang dari Madinah ke Mekah dengan jalan kaki, ribuan jemaah haji Indonesia yang mengalami kesulitan di Mekah karena adanya depresi ekonomi, jemaah haji yang tidak memiliki uang untuk kembali ke Hindia Belanda serta 7000 orang Haji yang berasal dari Indonesia telantar di Hijaz hingga pembentukan komite untuk menolong para jemaah haji di Saudi. Highlight mencantumkan pula mengenai Jemaah haji Indonesia yang sudah 60 tahun tinggal di Mekah untuk mencari ilmu, jemaah haji tidak hanya melakukan ibadah haji saja tetapi juga banyak yang datang ke Mekah untuk menuntut ilmu.
Alat pengangkutan atau transportasi jemaah haji menjadi bagian highlight yang tidak boleh dilewatkan, kisah seperti perusahaan pelayaran haji menjadi sorotan karena muslim Indonesia membutuhkan perusahaan pelayaran haji yang dikelola sendiri, serta dalam pengangkutannya para jemaah haji ditempatkan di dalam kapal-kapal layaknya ikan di dalam sebuah panci. Tempat dan soal makanan juga menjadi permasalahan yang kurang teratur di kapal pengangkut jemaah haji Indonesia. Kapal pengangkut Jemaah haji antara lain Kapal Paisender yang mengangkut jemaah haji sebanyak 640 orang, Kapal Baroe, S.S.Tajandoen serta adanya Pelgrims Ordonantie pemerintah kolonial dan kapan untuk pertama kalinya seluruh jemaah haji Indonesia berangkat menggunakan kapal udara menjadi bagian dari transportasi jemaah haji yang tidak terpisahkan.
Highlight menarik lainnya yang ada di buku ini yaitu asal daerah Jemaah haji dari berbagai wilayah di Indonesia seperti Jemaah haji yang berangkat dari Regentschap Bandung, jemaah haji asal Tegal, Regentschap Malang, ada juga yang berasal dari Sumatra dan Celebes (Sulawesi) dan orang Jawa di masa kolonial kalau kurang cukup uangnya buat pergi sendiri ke Mekah, bisa mewakilkan dengan membayar. Highlight merangkum pula hal statistik, angka kematian, penundaan haji, penipuan haji, bencana banjir di Madinah dan Himbauan Dubes RI kepada jemaah Indonesia di Tanah Suci. Semua highlight dijahit sambung menyambung menjadi informasi dan pengetahuan perjalanan haji Indonesia yang dibungkus dalam buku Highlight 1909 – 1989 Serba Serbi 80 Tahun Perjalanan Haji Indonesia: Masa Kolonial hingga Masa Orde Baru.
Haji adalah rukun Islam ke-5 dimana umat Muslim mengunjungi Baitullah (Kakbah) dengan niat beribadah kepada Allah SWT.
Buku yang mengupas tuntas tentang haji ini membahas banyak hal, diantaranya:
Memahami sejarah muslim Indonesia dalam menjalankan ibadah haji dari tahun 1909-1989
Memiliki referensi saat menulis karya ilmiah yang berhubungan dengan jamaah haji Indonesia dari angka statistik dan informasi lengkap yang ada
Dapat mengambil pembelajaran dari permasalahan haji yang pernah terjadi dan meningkatkan rasa syukur atas kondisi saat ini