Critical Thinking Adalah: Cara Mengasah dan Contoh

Critical thinking disebut juga berpikir kritis. Proses berpikir sendiri dibentuk dengan melibatkan gagasan dan proses mental. Sementara itu, dalam critical thinking ini keduanya berkaitan untuk mencapai pemikiran yang jernih, rasional, dan mandiri. Padahal, proses berpikir seseorang pasti berbeda-beda, mulai dari yang dangkal, sedang, kritis bahkan terlalu kritis dan peka terhadap perubahan sekitar yang terjadi.

Namun, pernah terpikirkan nggak sih, kenapa ya kita perlu memiliki kemampuan critical thinking ini? Adapun dalam artikel ini akan dibahas mengenai critical thinking. Yuk, simak pemaparannya berikut ini.

Apa itu Critical Thinking?

Mudahnya, critical thinking merupakan kemampuan untuk bisa berpikir lebih jernih dan lebih rasional, baik terhadap apa yang harus dilakukan maupun terhadap apa yang harus dipercaya. Individu dengan critical thinking memiliki karakteristik seperti terbuka, rasa keingintahuannya tinggi, kreatif, mandiri, tekun, berpengetahuan luas, objektif, dan tingkat kefokusannya tinggi.  

Individu yang memiliki pola pikir ini dalam menerima informasi tidak secara mentah-mentah alias mencari kevalidannya terlebih dahulu. Ia juga akan melihat apa yang dipikirkan itu dari berbagai perspektif. Dalam proses berpikir itu tentu juga akan menimbangkan faktor-faktor lain yang berhubungan dengan apa yang dipikirkan tersebut. 

Lalu, adakah hal khusus yang bisa membedakan antara yang memiliki critical thinking dan yang tidak? Ada dong pastinya. Bagi mereka yang memiliki critical thinking biasanya dapat melakukan hal-hal seperti berikut ini.

Affiliate Buku
  1. Memahami hubungan antara logika dan gagasan
  2. Mengidentifikasi relevansi dan pentingnya gagasan
  3. Mengetahui banyak fakta  
  4. Menyelesaikan masalah secara sistematis
  5. Mendeteksi adanya ketidakkonsistenan dan kesalahan umum dalam berlogika
  6. Menyimpulkan dari apa yang diketahuinya dari banyak perspektif
  7. Mengidentifikasi, membangun bahkan mengevaluasi argumen
  8. Merenungkan pembenaran keyakinan dan nilai-nilai dalam diri seseorang 

Perbedaan Problem Solving dan Critical Thinking

perbedaan problem solving dan critical thinking
perbedaan problem solving dan critical thinking

Problem solving dan critical thinking adalah dua hal yang perlu dikuasai setiap individu. Kedua softskill ini menjadikan pola pikir seseorang dalam memandang dan menerima suatu hal menjadi lebih beragam karena lebih terbuka dan melihat banyak sudut pandang. Meskipun demikian, kedua hal tersebut tetap memiliki perbedaan. 

Problem solving adalah sikap penyelesaian masalah. Sikap ini berfokus pada bagaimana masalah bisa selesai (solusi), bukan fokus pada masalahnya. Hal ini berarti problem solving memikiran solusi apa saja yang mungkin bisa digunakan dan baik untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi. 

Permasalahan yang tidak segera diselesaikan akan menjadi bom waktu. Maka dari itu, adanya problem solving ini kita menjadi mengenal manajemen penyelesaian masalah sehingga dalam menghadapi masalah mereka tidak akan menghindar.  

Sementara itu, critical thinking adalah sikap berpikir kritis. Orang-orang yang menerapkan softskill ini akan melibatkan dirinya sendiri dalam pemikiran yang reflektif. Mereka akan mengutamakan penalaran dan pemikiran yang jauh dan mendalam. Namun, tetap mengutamakan logis dan masalah rasional.

Melalui sikap berpikir kritis ini kamu juga dituntut untuk memahami perspektif orang lain, tidak berpaku pada pendapat sendiri, dan menjadi lebih terbuka, lho. Alhasil, sikap tenggang rasa dan pikiran kreatifmu pun ikut berkembang.

Baca juga: 7 Hikmah Menuntut Ilmu

Manfaat Critical Thinking

Tidak ada salahnya menerapkan critical thinking karena sikap ini memiliki banyak manfaat, baik untuk diri sendiri maupun orang di sekitar. Ini dia manfaat-manfaat yang bisa kamu peroleh dari critical thinking

1. Menunjang penyesuaian diri 

Orang yang berpikir kritis akan lebih cepat dalam beradaptasi dengan situasi dan kondisi yang baru. Dia akan cepat menganalisis informasi dan mengintegrasikan berbagai pengetahuan untuk memecahkan masalah kemudian mulai menyelaraskan apa yang sesuai dengan perubahan dan perbedaan yang ada. 

2. Meningkatkan kinerja tim

Pengaruh critical thinking terhadap kinerja tim terlihat pada produktivitas anggotanya. Meningkatnya produktivitas tersebut sejalan dengan pola pikir yang kritis. Alhasil, kinerja tim juga ikut meningkat. 

3. Merupakan aset yang tidak akan habis

Memiliki critical thinking tidak ada salahnya. Semakin dewasa seseorang, pola pikirnya juga akan semakin kritis. Critical thinking juga berguna dalam segala hal. Selain digunakan dalam dunia kerja, dalam kehidupan sehari-hari skill ini juga banyak penerapannya. 

4. Tidak mudah tertipu

Mereka yang memiliki critical thinking berpotensi kecil untuk ditipu. Hal ini karena mereka dalam menerima informasi baru pasti tidak akan diterima begitu saja. Mereka akan mengecek kebenaran dan kerasionalitasannya terlebih dahulu.  

5. Menjadi rekan kerja yang baik

Untuk kamu yang memiliki kemampuan critical thinking, kamu mampu menjadi rekan kerja yang baik untuk rekanmu. Apabila rekanmu sedang kebingungan dan tidak yakin dengan sesuatu yang baru, maka kamu tentu akan membantu menjelaskannya dengan berbagai perspektif. Jadi, kamu bisa dengan tepat mengetahui kebenaran dan kerasionalannya. 

6. Meningkatkan kreativitas

Pemikiran yang kritis akan menjadikan seseorang menjadi lebih produktif. Pemikiran mereka juga menjadi lebih kreatif. Alhasil, produk atau kegiatan yang kreatif dan inovatif dapat dikembangkan.

7. Meningkatkan kepercayaan diri

Bagi kamu yang memiliki pemikiran yang kritis, kamu akan menjadi lebih berani dalam berargumentasi karena kamu telah mendalami hal yang kamu dapatkan dari berbagai perspektif. Pada akhirnya, kamu menjadi lebih percaya diri dengan kemampuanmu ketika berargumen di depan orang banyak.

Biar makin percaya diri, biasakan juga untuk mencoba yang namanya self affirmation. Apa itu? Bisa kalian bisa baca pada artikel Mengenal Self Affirmation dan Contoh

Promo Buku

8.  Memudahkan dalam menyelesaikan masalah 

Pemikiran yang kritis menjadikanmu lebih banyak mengetahui hal-hal secara mendalam. Permasalahan yang terjadi dapat diselesaikan dengan mudah lewat pemikirannya yang kritis dan menimbangkan kemungkinan faktor yang menyebabkan masalah sehingga solusi yang relevan bisa dipikirkan. 

Tujuan Critical Thinking

Seseorang menggunakan kemampuan critical thinking tentu ada tujuan yang hendak dicapainya. Nah, berikut ini tujuan dari menerapkan critical thinking

1. Mempertahankan argumen 

Pada umumnya critical thinking ini dipakai sebagai alat untuk mempertahankan argumen yang berbeda dengan sudut pandang tertentu. Kemampuan ini akan mempermudah kamu dalam memahami motivasi dan menentukan tujuan apa yang hendak dicapai oleh lawannya. 

2. Mempermudah dalam memberikan motivasi dan tujuan hidup

Critical thinking dapat digunakan untuk merenungkan pembenaran keyakinan atau nilai-nilai yang ada pada diri seseorang. Jadi, dengan critical thinking seseorang akan lebih mudah untuk memberikan motivasi dan tujuan hidup kepada orang lain yang tentunya dengan pembawaan dan perkataan yang tepat serta mengenakkan. 

3, Mempermudah menemukan ide baru

Keterbukaan terhadap hal-hal baru menjadikan seorang critical thinking menjadi lebih terasah pemikirannya. Alhasil, ide-ide baru bahkan yang kreatif dan inovatif muncul saat mereka memikirkan hal-hal tersebut secara terus-menerus. 

4. Membentuk opini 

Critical thinking bertujuan untuk membentuk opini lewat pemikiran yang terus-menerus dan pengungkapan banyak fakta. Fakta tersebut nantinya menjadi dasar individu dalam berargumen. Jadi, muatan opini yang diujarkan tidak sembarangan, ya. 

5. Menentukan apakah ide masuk akal atau tidak

Seseorang yang memiliki critical thinking tentu dapat merasakan adanya keganjilan dalam suatu hal, seperti ide baru. Nah, lewat critical thinking inilah kita dapat menguji kerasionalan ide tersebut. 

Cara Mengasah Critical Thinking

cara mengasah critical thinking
cara mengasah critical thinking

Kemampuan critical thinking tidak terbentuk begitu saja, perlu proses untuk mengasahnya. Berikut cara untuk mengasah critical thinking.  

1. Mengenali pokok permasalahan

Sebelum mengasah kemampuan berpikir kritis, kamu bisa mengenali dahulu pokok permasalahan yang ada. Di tahap ini kamu harus bisa mengenali dan memahami dirimu sendiri. Setelah itu, mulailah dengan mengidentifikasi faktor penyebab dan dampak yang ditimbulkan dari permasalahan tersebut. Dari kedua hal itu selanjutnya kamu bisa memposisikan dirimu sebagai apa. Hal ini perlu karena akan menentukan pengambilan keputusan.

2. Menentukan skala prioritas

Kamu bingung menentukan permasalahan mana yang harus diselesaikan terlebih dahulu? Tenang, tidak usah khawatir. Dalam hal ini kamu sepertinya perlu nih untuk mengenal skala prioritas, Ya, skala prioritas adalah cara untuk mengumpulkan hal-hal dari yang terpenting hingga yang dapat ditunda pemenuhannya. 

Dengan skala prioritas, kamu bisa menentukan mana saja permasalahan yang mendesak dan perlu diselesaikan segera, permasalahan yang penting, tetapi tidak harus diselesaikan segera, serta permasalahan ringan yang bisa ditunda penyelesaiannya. 

3. Mengumpulkan informasi

Pengumpulan informasi mengenai permasalahan berkaitan dengan fakta dan bukti yang kemudian ini menjadi dasar kita dalam berpikir lebih jauh lagi. Carilah informasi sebanyak mungkin. Kamu bisa nih cari informasi dari buku, internet, studi kasus, jurnal, pengalaman, wawancara dengan ahli, dan sebagainya. Semakin banyak informasi yang diperoleh, maka semakin banyak pemahamanmu terhadap sesuatu yang kamu cari itu. Risiko tertipu pun dapat diminimalisir.  

4. Mengenali persepsi orang lain

Masalah dapat terjadi karena adanya perbedaan pandangan. Demikian pula dalam penyelesaiannya. Pemberian argumen dari setiap orang jangan diterima begitu saja. Cobalah untuk  mengujinya dengan memberikan sedikit rasa tidak setuju dan curiga. Dari situlah kita bisa menganalisis sikap dan jawabannya, baru kemudian persepsi orang tersebut dapat kita kenali dengan baik. 

5. Melakukan analisis terhadap setiap data

Upaya analisis setiap data ini dapat menunjang kamu untuk lebih berpikir kritis lagi. Hal ini juga bisa sebagai upaya untuk mengecek kebenaran informasinya. Selain itu, kamu juga mungkin saja bisa menemukan informasi baru yang belum ada dalam data tersebut sehingga data tersebut bisa lebih optimal dan berkualitas. 

6. Menentukan keputusan

Cara yang terakhir dalam mengasah critical thinking adalah menentukan keputusan. Tahapan-tahapan yang sudah dilalui membuat pikiran terhadap suatu masalah menjadi lebih kritis dan terbuka. Informasi dan data yang telah diperoleh akan memudahkanmu dalam mengambil keputusan.

Kemampuan critical thinking yang sudah dimiliki ini selanjutnya bisa kamu terapkan untuk diri sendiri. Selain itu, kamu juga bisa menerapkannya ke orang lain dengan membantu mereka menyelesaikan masalah dan turut serta berpikir kritis opsi solusi yang mungkin bisa sebagai jalan keluar permasalahan.

Baca juga: Pentingnya Manajemen Waktu, Masa Depan Aman!

Contoh Critical Thinking dalam Pembelajaran 

Sikap critical thinking perlu diajarkan sejak dini di sekolah. Berikut beberapa contoh yang bisa digunakan untuk mengajarkan critical thinking dalam pembelajaran sekolah.

1. Kerja kelompok berbasis pembuatan produk 

Dalam kegiatan ini anak-anak akan mengkolaborasikan ide dan menemukan kemungkinan apa saja yang timbul dari produknya. 

2. Lomba debat 

Argumen dalam debat tidak diujarkan begitu saja, perlu fakta dan data yang jelas untuk mendukungnya, Pencarian fakta dan data inilah yang menjadikan mereka berpikir kritis. 

3. Menjawab pertanyaan secara esai

Jawaban pertanyaan yang panjang menunjang anak-anak untuk lebih kritis. Penyelesaian masalah menjadikan mereka perlu memikiran faktor, dampak, risiko yang mungkin terjadi.

4. Membuat sumber referensi

Dengan cara ini, anak-anak dituntut untuk membaca informasi dari berbagai referensi. Semakin banyak yang dibaca, maka pemahaman mereka akan meningkat, begitu pula dengan kemampuan critical thinking-nya.

5. Menciptakan permainan sketsa

Permainan sketsa ini bisa dibuat dengan tema, misalnya menjadi lingkup negara di mana harus ada presiden, menteri, penegak hukum, dan rakyat. Posisikan anak-anak dalam tiga jabatan itu dan berikan permasalahan. Bagaimana mereka bertindak akan menggambarkan kemampuan critical thinking-nya terhadap posisi yang sedang didapatkan.

Baca artikel penting sukes: Apakah Menjadi Orang Sukses Harus Kuliah? Bisa!

Nah, itulah informasi mengenai critical thinking. Kemampuan ini perlu dikembangkan dan diterapkan dalam setiap tindakan, penerimaan informasi, hingga pembuatan keputusan. Jadi, keputusan atau tindakan yang diperbuat selanjutnya telah dipikirkan matang-matang segala resikonya. Rasa kecewa atau rugi yang mungkin saja ditimbulkan dari keputusannya tersebut akhirnya dapat diminimalisir. 

Semoga bermanfaat, ya!
Penulis: Ninik Pratiwi/UNS
Ilustrasi : Yusuf Abdhul Azis

Tinggalkan komentar