E-Book Sanad Pascakodifikasi: Jejak Sanad Shahih Al-Bukhari Dari Haramain Ke Nusantara
Dalam tradisi keilmuan Islam, keaslian sebuah teks hadis dijaga melalui sebuah sistem transmisi yang sangat teliti dari guru ke murid secara turun-temurun. Sistem ini dikenal sebagai sanad, yaitu sebuah rantai periwayatan yang menghubungkan seorang ulama masa kini dengan penulis asli sebuah kitab hadis berabad-abad yang lalu. Banyak orang mengira bahwa sanad berhenti setelah sebuah kitab selesai ditulis, namun kenyataannya, proses ini terus berlanjut hingga hari ini. Sebagai contoh, transmisi kitab hadis paling otoritatif, Sahih al-Bukhari, terus berkembang melalui tokoh-tokoh kunci di setiap generasi yang menjadi “penghubung utama” (common link).
Mempelajari jaringan sanad ini pada dasarnya adalah memetakan hubungan intelektual antarulama lintas generasi dan wilayah. Kajian mengenai “jaringan ulama” antara Nusantara dan Timur Tengah telah lama menjadi perhatian, membuktikan bahwa para ulama Indonesia tidak terisolasi, melainkan bagian dari komunitas keilmuan global. Di masa kini, studi mengenai sanad tidak hanya bersifat historis, tetapi juga menggunakan pendekatan modern seperti Analisis Jaringan Sosial (Social Network Analysis/SNA). Cara ini membantu para pemerhati untuk memvisualisasikan pola hubungan guru-murid, memahami tokoh sentral di suatu daerah seperti Jawa Barat, dan memahami bagaimana tradisi transmisi keilmuan yang berusia ratusan tahun ini tetap hidup dan berkembang di tengah masyarakat Muslim kontemporer.
E-Book Sanad Pascakodifikasi: Jejak Sanad Shahih Al-Bukhari Dari Haramain Ke Nusantara ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish Digital




