Intelegensi: Pengertian, Jenis dan Contoh

Setiap orang memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda-beda, juga dalam bidang yang berbeda-beda. Kecerdasan atau yang disebut juga sebagai intelegensi ini ternyata dibagi menjadi delapan kategori, menurut para psikolog. Namun secara umum, intelegensi ini adalah kemampuan seseorang untuk berpikir, bertindak, dan memecahkan masalah yang dihadapinya.

Tingkat intelegensi seseorang bisa diukur dengan menggunakan tes tertentu yang bertujuan untuk mengetahui tingkat berbagai kategori intelegensi. Tidak hanya untuk orang dewasa, tes intelegensi juga dapat ditujukan untuk anak-anak.

Pengertian Intelegensi

Intelegensi secara sederhana diartikan sebagai kecerdasan, namun sebenarnya intelegensi ini dapat diartikan menjadi hal yang lebih luas lagi oleh para ahli. Secara umum, intelegensi adalah kemampuan yang dimiliki untuk menerapkan berbagai pengetahuan yang ada untuk memecahkan suatu masalah. Tingkat intelegensi seseorang dapat diketahui atau diukur dari kecepatan dan bagaimana seseorang memecahkan suatu masalah.

Kata intelegensi ini berasal dari bahasa Inggris intelligence, yang diartikan sebagai ‘kemampuan untuk memperoleh dan menerapkan pengetahuan dan keterampilan’. 

Pengertian Menurut Ahli

Selain pengertian intelegensi secara umum, para ahli juga mengemukakan pengertian intelegensi yang berbeda-beda. Berikut ini adalah berbagai pengertian intelegensi menurut para ahli:

Affiliate Buku

1. KBBI

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian intelegensi diartikan berdasarkan ranah psikologi. Intelegensi diartikan sebagai daya reaksi atau penyesuaian yang cepat dan tepat, baik secara fisik maupun mental, terhadap pengalaman baru, membuat pengalaman dan pengetahuan yang telah dimiliki siap untuk dipakai apabila dihadapkan pada fakta atau kondisi baru.

Sedangkan secara singkat, intelegensi menurut KBBI diartikan sebagai kecerdasan.

2. David Wechsler

Pengertian intelegensi menurut seorang psikolog asal Rumania, David Wechsler, adalah kemampuan individu untuk berpikir dan bertindak secara terarah. Intelegensi juga merupakan kemampuan untuk mengolah dan menguasai lingkungan dengan efektif.

Maksud dari kemampuan yang dimiliki ini adalah kemampuan baik secara umum maupun secara khusus. Beberapa contoh kategori kemampuan umum adalah bidang perdagangan, ilmu pasti, dan ilmu bahasa. Sedangkan kemampuan khusus meliputi kemampuan analisa, daya ingat, kemampuan mengelompokkan fakta, hingga kreativitas.

3. Alfred Binet

Menurut Binet, intelegensi merupakan kemampuan yang dimiliki untuk menetapkan dan mempertahankan suatu tujuan. Fungsinya adalah agar ada penyesuaian untuk mencapai sebuah tujuan dan dapat bersikap kritis pada diri sendiri.

4. Edward Thorndike

Edward Thorndike menyatakan intelegensi adalah kemampuan yang dimiliki oleh individu, untuk memberikan respon baik pada berbagai stimulasi yang diterima atau didapatkannya.

5. Thornburg

Thornburg menyatakan intelegensi merupakan ukuran bagaimana seseorang berperilaku sehari-hari. Ini artinya, Thornburg menyatakan kalau intelegensi diukur dari perilaku seseorang, interaksi interpersonal, hingga prestasinya.

Tujuan Tes Intelegensi

Salah satu cara untuk mengetahui tingkat intelegensi seseorang adalah melalui tes yang dilakukan pada seseorang. Tes intelegensi tertua disusun oleh seorang psikolog asal Perancis, Alfred Binet pada tahun 1905.

Tes intelegensi dapat ditujukan untuk anak-anak maupun orang dewasa, tentu dengan tujuan dan hasil yang berbeda-beda. Beberapa tujuan dari tes intelegensi adalah sebagai berikut:

1. Pendidikan

Tujuan awal dari dibuatnya tes intelegensi oleh Binet adalah berdasarkan permintaan dari menteri pendidikan Perancis, untuk mengetahui sebab murid-murid gagal dalam belajar. Maka dari itu, tujuan pertama dari tes intelegensi adalah untuk bidang pendidikan.

Tes intelegensi pada pendidikan bertujuan untuk mengetahui berbagai minat, bakat, atau kesulitan belajar yang dihadapi oleh siswa. Tes intelegensi yang dilakukan pada bidang pendidikan ini nantinya akan membantu siswa untuk mengetahui minat dan bakat, sehingga dapat menentukan jurusan atau sekolah yang akan dipilihnya nanti. Hasil akhirnya, siswa bisa belajar dan menjalani pendidikan dengan lebih maksimal.

2. Perkembangan Anak

Tes intelegensi yang dilakukan juga bertujuan untuk perkembangan anak. Fungsi dari tes intelegensi untuk perkembangan anak ini bisa berfungsi untuk mengetahui berbagai hambatan yang dialami oleh seorang anak, baik dalam perkembangan psikis anak atau perkembangan sosial.

3. Klinis

Tujuan dari tes intelegensi juga dapat berfungsi untuk bidang klinis, yaitu bidang psikologis. Melakukan tes intelegensi bisa membantu untuk mengetahui atau mendeteksi gangguan psikis, baik itu gangguan ringan maupun gangguan yang berat.

4. Industri

Melakukan tes intelegensi juga dapat berfungsi pada bidang industri, contohnya adalah tes intelegensi yang dilakukan dalam penerimaan karyawan baru bagi sebuah perusahaan. Tes intelegensi yang dilakukan dalam penerimaan karyawan baru pada bidang industri akan membantu untuk menentukan jabatan atau posisi karyawan tersebut.

Selain itu, tes intelegensi juga dapat berfungsi untuk menentukan apakah seseorang bisa mendapatkan kenaikan jabatan, sesuai dengan hasil tes intelegensi yang dilakukan.

Promo Buku

Baca juga: Jenis Gaya Belajar

Jenis-Jenis Intelegensi

Intelegensi yang dimiliki oleh manusia dibagi menjadi delapan kategori atau jenis-jenis yang berbeda. Delapan jenis-jenis intelegensi yaitu:

1. Intelegensi Verbal-Linguistik

Jenis intelegensi yang pertama adalah intelegensi verbal-linguistik, yaitu jenis kecerdasan yang berhubungan dengan aspek bahasa. Beberapa kategorinya termasuk seperti kegiatan membaca serta menulis.

2. Intelegensi Logikal-Matematik

Berbeda dengan intelegensi verbal-linguistik, jenis intelegensi logical-matematik ini merupakan jenis kecerdasan yang berhubungan dengan kemampuan berpikir ilmiah. Contohnya adalah berhubungan dengan angka, simbol, juga kemampuan untuk menggabungkan dan menghubungkan berbagai informasi yang masih terpisah atau terpecah.

3. Intelegensi Visual-Spasial

Jenis intelegensi visual-spasial berhubungan dengan tingkat visual seseorang termasuk seni, misalnya seperti menggambar, melukis, atau memahat.

Tidak hanya itu, jenis intelegensi visual-spasial juga dapat berhubungan dengan kemampuan navigasi, membaca peta, hingga membayangkan berbagai objek dari sudut pandang yang berbeda dari orang lain.

4. Intelegensi Kinestetik Tubuh

Adalah kemampuan atau kecerdasan yang berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk menggunakan anggota tubuhnya untuk mengekspresikan emosi atau perasaannya. Jenis intelegensi kinestetik tubuh ini disebut juga dengan body language.

Jenis kegiatan yang berhubungan dengan jenis intelegensi ini misalnya seperti menari, olahraga, hingga kemampuan dan keterampilan untuk mengemudikan kendaraan.

5. Intelegensi Ritme Musikal

Seseorang yang memiliki kemampuan dan kepekaan dalam mengenali pola irama, nada, hingga berbagai bunyi-bunyian bisa dikategorikan sebagai seseorang dengan intelegensi ritme musikal yang tinggi.

Orang-orang dengan intelegensi ritme musikal yang tinggi biasanya berprofesi sebagai penyanyi, pemusik, guru musik, penulis lagu, hingga komposer.

6. Intelegensi Intrapersonal

Jenis kecerdasan atau intelegensi intrapersonal merupakan kecerdasan yang fokus di pengetahuan diri, refleksi, kesadaran dan kontrol emosi, intuisi, serta kesadaran rohani.

Seseorang dengan tingkat intelegensi interpersonal yang tinggi akan lebih cocok berada atau bekerja di bidang psikologi, misalnya sebagai psikiater atau penasihat rohani.

7. Intelegensi Interpersonal

Jika intelegensi intrapersonal berhubungan dengan diri sendiri, maka intelegensi interpersonal berhubungan dengan relasi diri terhadap orang lain. Jenis intelegensi interpersonal ini berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk bekerjasama dengan orang lain, serta kemampuan seseorang untuk berkomunikasi secara verbal maupun non-verbal.

Biasanya, seseorang dengan tingkat intelegensi interpersonal yang tinggi memiliki rasa empati yang tinggi terhadap sesama.

8. Intelegensi Emosional

Jenis intelegensi yang terakhir adalah intelegensi emosional, yaitu kecerdasan yang berhubungan dengan kekuatan emosional serta kecakapan sosial seseorang. Kemampuan mental ini bermanfaat pada kemampuan seseorang untuk bisa mengenali dan memahami perasaan orang lain, yang dapat berpengaruh pada kemampuannya mengatur perasaan diri sendiri.

Aspek Intelegensi

Intelegensi yang dimiliki seseorang terdiri dari tiga aspek atau komponen, menurut Binet, yaitu:

1. Memusatkan Pikiran pada Masalah

Aspek pertama yang menentukan tingkat intelegensi seseorang adalah kemampuan untuk memusatkan pikiran pada masalah. Aspek ini berbicara tentang kemampuan yang dimiliki seseorang untuk fokus dan memusatkan pikiran pada masalah yang harus diselesaikan.

Pemusatan masalah ini harus dilakukan oleh seseorang sebelum beralih ke masalah lainnya yang memerlukan perhatian.

Tingkat intelegensi yang rendah pada aspek ini akan membuat seseorang jadi tidak bisa atau tidak mudah memusatkan pikirannya pada suatu masalah dan pikirannya mudah teralihkan.

2. Melakukan Adaptasi

Dapat melakukan adaptasi pada suatu masalah juga menjadi aspek intelegensi lainnya. Kemampuan untuk melakukan adaptasi pada masalah ini berguna pada kemungkinan dan kemampuan seseorang untuk memecahkan suatu masalah.

Selain itu, melakukan adaptasi juga berpengaruh pada kemampuan seseorang menghadapi dan merespons masalah yang dihadapinya.

3. Melakukan Kritik

Aspek intelegensi yang ketiga adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kritik dari masalah yang dihadapinya. Kecerdasan untuk melakukan kritik ini bisa dilakukan terhadap dirinya maupun terhadap orang lain dalam menghadapi atau merespons masalah yang datang.

Baca juga: 9 Rahasia Belajar Matematika Efektif

Contoh Tes Intelegensi

Ada berbagai contoh tes intelegensi yang bisa digunakan untuk mengukur tingkat intelegensi seseorang. Tes intelegensi ini juga dibedakan untuk berbagai bidang, misalnya seperti tes minat, tes bakat, dan berbagai jenis tes intelegensi lainnya.

Selain itu, tes intelegensi ini juga dibedakan untuk orang dewasa, anak-anak, maupun untuk orang-orang dengan kebutuhan khusus.

Tes intelegensi untuk anak-anak contohnya seperti tes Binet, WISC, WPPSI, CFIT skala 1 dan 1, CPM, dan TIKI dasar. Sedangkan tes intelegensi untuk remaja hingga dewasa adalah TIKI menengah, TIKI tinggi, WAIS, APM, CFIT skala 3, dan SPM.

Berbagai tes intelegensi yang dilakukan ini memiliki fungsi yang berbeda, sesuai dengan jenis tes intelegensi dan kepada siapa tes intelegensi dilakukan. Pada umumnya, tes intelegensi ini masih dibagi menjadi beberapa kategori, misalnya pada tes untuk anak-anak, maka dibagi lagi menjadi tes intelegensi berdasarkan usia.

Namun ada juga yang disebut tes intelegensi umum atau TIU, yang gunanya adalah untuk mengukur kemampuan numerik atau logika berhitung, penalaran, verbal, kemampuan untuk berpikir logis, dan kemampuan analitis seseorang. Tes intelegensi TIU ini biasanya digunakan untuk tes atau seleksi CPNS.

Beberapa contoh soal tes intelegensi umum (TIU) yang digunakan dalam tes CPNS misalnya sebagai berikut:

  1. Contoh Tes Intelegensi Umum Numerik atau Berhitung
  1. 2,20 x 0,75 +3/5 : 1/8 =
  1. 1,89
  2. 10,05
  3. 15,5
  4. 9,8
  5. 5,9
  1. 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + … + 29 =
  1. 435
  2. 280
  3. 465
  4. 300
  5. 290
  1. Contoh Tes Intelegensi Umum Kemampuan Verbal Padanan Kata
  1. ADAPTASI
  1. Tetap
  2. Penyesuaian
  3. Pilihan
  4. Perencanaan
  5. Perubahan
  1. GELAP
  1. Kelam
  2. Kilau
  3. Silau
  4. Muram
  5. Geram
  1. Contoh Tes Intelegensi Umum Kemampuan Verbal Lawan Kata
  1. PERMANEN
  1. Kuat
  2. Sementara
  3. Komunal
  4. Induk
  5. Manual
  1. PARASIT
  1. Konfusit
  2. Implisit
  3. Trombosit
  4. Analis
  5. Simbiosis

(Penulis: Tyas Wening)

Tinggalkan komentar