Pengertian Entrepreneurship: Karakteristik, Cara Mengembangkan dan Contoh

Pengertian Entrepreneurship, Karakteristik, dan Cara Mengembangkannya – Mahasiswa didorong menjadi entrepreneur atau wirausahawan. Kalimat ini mudah sekali ditemukan di lingkungan kampus. Dorongan menjadi entrepreneur secara terang-terangan oleh pihak kampus. Setelah lulus, mahasiswa diharapkan tidak mencari kerja tapi lebih dari itu; menciptakan lapangan kerja.

Nah, cara untuk membuka lapangan kerja dapat diwujudkan dengan menjadi entrepreneur. Makanya mahasiswa didorong untuk belajar merintis usaha sedari kuliah. Tak mengherankan bila ada unit kegiatan mahasiswa kewirausahaan. Bahkan cukup mudah menemukan seminar dan workshop dengan topik menumbuhkan sikap entrepreneurship di kalangan mahasiswa.

Sebenarnya apa yang dimaksud dengan entrepreneurship itu? Markiba! Mari kita baca. Berikut ini adalah ulasan mengenai entrepreneurship. Kita akan membahas tentang pengertian entrepreneurship, ciri-ciri entrepreneur, cara menumbuhkan sikap entrepreneurship, dan contoh entrepreneur. 

Pengertian Entrepreneurship

pengertian entrepreneurship

Pengertian entrepreneurship secara etimologis berasal dari bahasa Perancis yani entreprendre. Artinya berusaha. Istilah ini berkembang pada abad 18. Diperkenalkan oleh ahli ekonomi asal Perancis bernama Richard Cantillon.

Sahlman dan Stevenson dalam Wiwin Siswantini dan Soekiyono, entrepreneurship atau kewirausahaan adalah istilah populer yang dipakai oleh masyarakat lapisan atas.

Affiliate Buku

Pengertian entrepreneurship adalah a way of managing that involving pursuing opportunity without regard to the resources, currently controlled. Jadi entrepreneurship diartikan sebagai upaya untuk mengejar peluang tanpa mempedulikan sumber daya yang dimiliki.

Sedangkan Timmon menjelaskan pengertian entrepreneurship adalah kemampuan membuat dan membangun visi dari sesuatu yang seolah tidak sesuai dengan tindak kreatif, perhatian, prakarsa dan analisisnya terhadap perkembangan sesuatu (situasi).

Kemudian Kao berpendapat bahwa entrepreneurship berhubungan dengan aktivitas manusia yang bersifat eksternal. Menanggapi dan memanfaatkan perubahan sebagai peluang. Untuk itu Kao memandang wirausahawan sebagai motivator atau creator dalam penciptaan dan pemanfaat peluang bisnis baru.

Kewirausahaan dalam pandangan Zimmerer adalah menerapkan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan permasalahan dan memanfaatkan peluang yang dihadapi masyarakat sehari-hari. Terdapat dua poin penting dalam argument Zimmerer yakn kreativitas-inovasi dan keberanian. Dua poin inilah yang harus ada dalam kewirausahaan. 

Pendapat lain dari Coulter dalam T. Nurhaida. Kewirausahaan adalah proses pembentukan suatu bisnis baru yang berorientasi pada keuntungan, penciptaan nilai, dan pembentukan produk-jasa baru yang unik dan inovatif. Pendapat berikutnya, Drucker secara singkat mengartikan kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kewirausahaan atau entrepreneurship adalah proses memanfaatkan peluang untuk menciptakan produk-jasa yang baru dengan mengedepankan kreativitas dan keberanian. Memiliki tujuan dan orientasi keuntungan dari pembentukan produk-jasa tersebut.

Sikap Entrepreneurship

Seseorang yang melakukan kegiatan wirausaha disebut wirausahawan atau entrepreneur. Seorang wirausahawan menurut Hendro dalam T. Nurhaida memiliki sikap:

  1. Selalu berpikir positif dalam menghadapi segala hal (positive thinking
  2. Respon yang positif dari individu terhadap informasi, kejadian dan kritikan, cercaan, tantangan, cobaan dan kesulitan 
  3. Berorientasi jauh ke depan, berpikir maju, bersifat prestatif dan tidak mudah terlena oleh hal-hal yang sudah berlalu (think for the future, not the past). Tidak mau hanyut oleh hal-hal yang bersifat sejarah dan kenyamanan sesaat 
  4. Tidak gentar saat melihat pesaing (competitor)
  5. Selalu ingin tahu, selalu mencari jalan keluar
  6. Ingin selalu memberi yang terbaik buat orang
  7. Sikap yang penuh semangat dan berjuang keras (pantang menyerah) sehingga menimbulkan dampak yang baik untuk dunia sekelilingnya 
  8. Punya komitmen yang kuat, integritas yang tinggi dan semangat yang kuat untuk meraih mimpi
Reseller Buku

Jadi untuk mengidentifikasi orang yang tergolong entrepreneur, kamu bisa menggunakan kriteria yang disebutkan di atas. Seseorang tidak bisa dikatakan entrepreneur bila tidak memenuhi kriteria tersebut.

Ciri-ciri Entrepreneurship

Banyak pendapat yang menjelaskan tentang ciri-ciri entrepreneurship. Berikut ini adalah rangkuman dari beberapa ahli. Mereka menggambarkan karakteristik kewirausahaan. Data ini dikutip dari penelitian Wiwin Siswantini dan Soegiyono.

1. Menurut Kao

Karakteristik entrepreneurship adalah potensi diri yang dimiliki seseorang berupa sikap mental yang dapat dikembangkan melalui pendidikan.

2. Meretith dan Inkeles

Manusia wirausaha memiliki entrepreneurial spirits tinggi seperti bermoral tinggi, optimistik, proaktif, kerja keras, kegigihan dan keuletan, kesungguhan, percaya diri, tekad, orientasi pada pencapaian, tanggung jawab, bersemangat dan humoris, berani mengambil resiko, jujur-adil, motivasi, berjiwa saing tinggi, orisinil, keteladanan, task-and product oriented, dan sebagainya.

3. Menurut McClelland

Terdapat tiga sifat baik manusia yang merefleksikan karakteristik kewirausahaan. Tiga sifat baku tersebut adalah need of power, need of affiliation, dan need of achievement.

Cici-ciri kewirausahaan:

  1. Adanya keinginan untuk berprestasi
  2. Adanya keinginan untuk bertanggung jawab
  3. Mempunyai preferensi kepada resiko-resiko menengah
  4. Mempunyai persepsi kepada kemungkinan berhasil
  5. Memperhitungkan umpan balik dan apa yang dikerjakan
  6. Mempunyai aktivitas enerjik
  7. Berorientasi ke masa depan
  8. Terampil dalam pengorganisasian
  9. Menomorduakan uang

4. Menurut Sumahamijya

Karakteristik entrepreneurship dapat diidentifikasikan:

  1. Kemandirian
  2. Keutamaan
  3. Keteladanan dan semangat yang bersumber dari kekuatan sendiri
  4. Seseorang yang menciptakan kemajuan di bidang pemerintah atau di luar pemerintahan. Apa yang diciptakan merupakan keberhasilan

5. Musselman, ddk

Karakteristik entrepreneurship terdiri 11 sikap, yakni:

Promo Buku
  1. Strong desire to be independent
  2. Willingness to assume risks
  3. Ability learn from experience
  4. Self motivation
  5. Competitive spirit
  6. Orientation to hard-work
  7. Self-confidence
  8. Achievement drive
  9. Highly energy level
  10. Assertiveness
  11. Belief in self

Ketika memutuskan terjun ke bidang entrepreneurship maka kamu harus memahami dengan baik karakteristiknya. Sebelum menjadi seorang wirausahawan, kamu harus mempelajari hal-hal yang berkaitan entrepreneurship agar tidak kebingungan.

Baca juga : Rekomendasi Buku Kewirausahaan

Mengembangkan Sikap Entrepreneurship

Selama ini mahasiswa selalu dilekatkan dengan empat peran salah satunya agent of change. Sebagai agent of change, mahasiswa diharapkan mampu berperan dalam membawa perubahan di masyarakat.  Menjadi entrepreneur dapat dikategorikan sebagai perwujudan peran agent of change.

Dengan menjadi entrepreneur, mahasiswa dapat membuka lapangan kerja. Mengambil peran dan ikut andil dalam pengentasan kemiskinan. Namun menjadi entrepreneur tidak bisa dilakukan dalam sekejapan mata. Memerlukan pengetahuan dan pembelajaran. Bahkan diperlukan pengembangan sikap entrepreneurship.

Bagaimana cara mengembangkan sikap entrepreneur? Untuk menjadi seorang entrepreneur, kamu harus memiliki sifat-sifat berikut ini.

1. Menerapkan Kedisiplinan

Kedisiplinan merupakan hal penting dalam entrepreneurship. Tanpa kedisiplinan, seseorang tidak bisa menjalankan usaha atau bisnisnya. Jadi yang perlu kamu lakukan untuk mengembakan sikap entrepreneurship adalah membiasakan diri beriskpa disiplin.

Disiplin adalah ketepatan komitmen terhadap tugas dan pekerjaan. Ketepatan ini bersifat menyeluruh yang berarti disiplin waktu, disiplin kualitas kerja, dan lainnya. 

2. Belajar Membangun Komitmen Tinggi

Selanjutnya adalah mengembangkan komitmen tinggi. Komitmen diartikan sebagai kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang. Entrepreneur harus memiliki komitmen yang jelas, terarah, dan berorientasi ke masa depan (kemajuan),

3. Membiasakan Jujur

Kejujuran pada dasarnya adalah landasan moral dalam setiap hal yang dilakukan. Tanpa kejujuran, seseorang tidak bisa menjadi sosok yang dapat dipercaya. Semnatara itu, kewirausahaan memerlukan kejujuran dalam pelaksanannya.

Melansir indonesiacreative.id, kejujuran dalam wirausaha mencakup kejujuran mengenai karakteristik produk (barang dan jasa) yang ditawarkan, kejujuran mengenai promosi yang dilakukan, kejujuran mengenai pelayanan yang dijanjikan, dan kejujuran mengenai segala kegiatan yang terkait dengan penjualan produk yang dilakukan oleh wirausahawan.

4. Mengasah Kreativitas dan Inovasi

Kreativitas dan inovasi merupakan dua hal penting dalam berwirausaha. Tanpa keduanya, seorang entrepreneur tidak bisa menjalankan usaha dan memenangkan persaingan. Diperlukan die-ide segar dan berbeda agar usaha yang dijalankan dapat bertahan.

5. Menumbuhkan Sikap Mandiri

Sifat lainnya yang harus dikembangkan adalah mandiri. Seorang entrepreneur harus mampu membangun sikap mandiri. Tidak menggantungkan hidup pada orang lain.

Mengambil keputusan dan bertindak secara berani dan percaya diri. Singkatnya, entrepreneur harus mampu memiliki sikap mandiri dalam memenuhi kegiatan usahanya.

6. Membangun Pola Pikir Realistis

Cara mengembangkan sikap entrepeneurship terakhir adalah dengan membangu pola ikir realistis. Mengapa? Karena pola pikir ini membantu seorang entrepreneur dalam melihat fakta atau realita. Dalam mengambil keputusan, ia memutuskan berlandaskan fakta.

Contoh-contoh Entrepreneur Indonesia

Indonesia memiliki banyak anak muda berbakat di berbagai bidang termasuk kewirausahaan. Mereka sukses menjalankan usaha di usia yang terbilang muda. Kisah mereka dapat dijadikan bahan pembelajaran untuk siapapun yang ingin menekuni usaha. Merintis usahanya sendiri.

Siapa saja entrepreneur di Indonesia? Inilah daftarnya!

1. Carline Darjanto dan Ria Sarwono

Nama ini mungkin kurang familiar di kalangan masyarakat. Carline Darjanto dan Ria Sarwono adalah sosok penting dibalik Cotton Ink. Usai lulus kuliah mereka memutuskan untuk menjalankan usaha bersama. Waktu itu, alasannya sederhana yakni menambah uang saku. Namun siapa sangka, usaha tersebut justru berkembang pesat.

Usaha yang dirintis oleh Carline dan Ria adalah bidang fashion retail. Usaha ini menuai kesuksesan ketika memasarkan kaos bergambar Barack Obama yang populer pada masanya. Selain busana perempuan, Cotton Ink juga menjual busana siap pakai dan aksesoris.

Cotton Ink kian sukses. Omset yang didapatkan mencapai ratusan juta per bulan. Keberhasilan Carline dan Ria membawa mereka sebagai salah satu pebisnis sukses di Asia. Bahkan nama mereka masuk daftar Forbes Asia 30 Under 30.

2. Empat Sekawan di Balik Tiket.com

Pernah menggunakan situs ini? Atau mungkin kerap mendengarnya? Tiket.com dibentuk oleh empat sekawan yakni Wenas Agusetiawan, Dimas Surya Yaputra, Mikhael Gaery Undarsa, dan Natali Ardianto. Keempatnya mendirikan situs booking pesawat, hotel, kereta api, dan event.

Situs ini berdiri tahun 2011 silam. Puncak kesuksesannya pada tahun 2013. Situs ini berhasil mendapatkan keuntungan luar biasa. Mereka mampu mengelola keuangan dan melakukan efisiensi meskipun mendapatkan investor yang juah lebih sedikit ketimbnang start up lainnya.

Namun mereka berhasil membuktikan dengan dana tersebut dapat mencapai keuntungan yang besar. Kini situs tersebut merupakan travel agent teramai kedua di Indonesia. Wah, hebat!

3. Yasa Singgih

Yasa memang tertarik dengan bisnis sejak usia belia. Ia telah memulai bisnis sejak di bangku SMA. Sempat jatuh-bangun menjalankan usaha mulai dari jualan kaos, membuka kafe, dan terjuan ke dunia fashion. Kini Yasa Singgih dikenal sebagai entrepreneur muda dan sukses. 

Ketika menginjak usia 19 tahun, Yasa menjual pakaian khusu pria dengan nama brand Men’s Republic. Bisnis inilah yang menjadi titik balik karir Yasa. Men’s Republic menjadi bisnis bisnis dengan omset milyaran.

Nah, apakah kamu tertarik menjadi entrepreneur? Kamu bisa memulai berwirausaha sejak mahasiswa.

Baca artikel selanjutnya: Perbedaan entrepreneur dan entrepreneurship

Kontributor: Ana Widiawati

Tinggalkan komentar