Satworo Adiwidodo, lahir pada tanggal 3 Februari 1978 di kota tahu Kediri Jawa Timur, dari pasangan Maul Baderi dan Supranti. Masa kecil dihabiskan di kota Pacitan dan Trenggalek. Setelah menamatkan pendidikan menengah pertama di SMPN 1 Trenggalek pada tahun 1994, kemudian melanjutkan ke SMUN 2 Kediri. Tahun 1997 memasuki bangku perkuliahan di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya jurusan teknik mesin bidang konversi energi. Selama kuliah aktif dalam kegiatan Bengkel Teknik Mesin-ITS. Tugas akhir dengan judul “Studi Eksperimental Hydrocyclone untuk Memisahkan Air dalam Minyak” mengantarnya tamat jenjang pendidikan S1 pada awal tahun 2003. Selanjutnya penulis menjadi dosen tetap di Politeknik Negeri Malang mulai tahun 2003 sampai sekarang. Pendidikan S2 diselesaikan di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya pada tahun 2007 dengan judul thesis “Analisa Pengaruh Turbo Cyclone Axial Terhadap Pola Aliran di dalam Intake Manifold serta Unjuk Kerjanya Mesin Otto Satu Silinder”. Pelatihan-pelatihan profesional yang pernah diikuti diantaranya: Coal Fired Power Plant Generation Training di PT. IPMOMI Paiton-Probolinggo (2009), Pendidikan dan Pelatihan Teknis Konversi Energi di Bogor oleh Kementerian ESDM dan ISWI–Jakarta (2010), Certificate IV in Training and Assessment kerjasama Hobart Technology Australia-Politeknik Negeri Malang (2010), International Workshop Solar Rooftop (2019).
Penulis sekarang mengajar pada mata kuliah yang berbasis konversi energi maupun bidang perawatan, seperti; Thermodinamika Teknik, Mesin Konversi Energi, Aerodinamika dan Pengendalian Pesawat, serta Praktek Perawatan Mesin Konversi Energi. Kegiatan penulis, selain tugas pengajaran di Politeknik Negeri Malang, juga sedang melakukan penelitian di bidang pembakaran dan energi alternatif khususnya pengembangan pada turbin angin. Beberapa piagam penghargaan yang pernah diraih diantaranya; Piagam Penghargaan Pembimbing PIMNAS XXIV di Universitas Hasanuddin Makassar dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi tahun 2010, Piagam penghargaan Satyalancana Karya Satya untuk pengabdian 10 tahun dari Presiden Republik Indonesia pada tahun 2018.