Vebri Al Lintani, lahir di Pagaralam, 14 Februari 1967, saat ini sebagai Ketua Program Dewan Kesenian Palembang dan Direktur Lembaga Budaya Komunitas Batanghari Sembilan (Kobar 9).
Dalam dunia seni, pada mulanya, pemilik nama asli Febri Irwansyah ini mengenal seni teater di kelompok “Teater Kembara” (1983). Selanjutnya, secara konsisten mengikuti proses-proses kreatif dan berkarya, selain sebagai aktor, juga menulis naskah, dan menyutradarai beberapa produksi pertunjukan teater. Bersama teman-teman teater mendirikan kelompok teater “Graha 176”, dan kemudian berubah nama menjadi Teater Gaung (setelah bergabung dengan tetaer Bingung) yang saat ini Vebri dipercaya sebagai ketuanya.
Dalam bidang menulis, selain naskah teater, Vebri aktif menulis artikel-artikel sosial dan budaya, puisi yang tersebar di harian lokal Sumatera Selatan dan menulis buku-buku. Adapun buku-buku yang sudah terbit adalah: ”Adat Perkawinan Sukubangsa Besemah”, bersama Bastari Suan dan Eka Pascal (Dinas Pendidikan Sumsel, 2007), “Tari Tanggai Selayang Pandang” bersama Sartono dan Yuli Sudartati (Dewan Kesenian Palembang, 2007), dan “Sastra Tutur Sumatra Selatan, Kabupaten Musi Banyu Asin dan Ogan Komering Ilir” bersama Bastari Suan dan Eka Paskal (Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Selatan 2008), Tari Gending Sriwijaya bersama Isnayanti Syafrida (Dewan Kesenian Palembang, 2013), “Dulmuluk: Warisan Budaya Indonesia” (Balitbangnovda Prov. Sumsel, 2014), “Gelar-Gelar Adat Kebangsawanan Palembang” (Dinas Budpar Kota Palembang, 2014), dan “Sastra Tutur Besemah” (Dinas Pendidikan Sumsel, 2014)
Vebri yang selalu gelisah dengan kondisi kesenian daerah ini membentuk kelompok “Orkes Rejung Pesirah” (2007), satu kelompok musik yang bertujuan merevitalisasi sastra tutur dan musik-musik Sumatera Selatan, terutama musik Batanghari Sembilan agar lebih diminati secara meluas oleh semua kalangan.