Pengertian serta Perbedaan Haji dan Umroh

Punya mimpi pergi ke baitullah? Namun masih bingung ke sana dalam niat sebagai haji atau umroh? Atau mungkin ada diantara kalian yang belum tahu perbedaan haji dan umroh? Jadi pada kesempatan kali ini kita akan membahas secara lengkap tentang perbedaan haji dan umroh sebagai berikut.

Pengertian Haji

Ternyata ada yang masih belum tau perbedaan haji dan umroh itu apa saja. Nah, fokus mengulas perbedaan diantara kedua nya, kita simak dulu pengertian haji.

Pengertian secara umum, haji adalah mengunjungi ka’bah di Masjidil Haram yang dilaksanakan pada bulan haji. Haji dapat pula diartikan sebagai upaya seseorang meniatkan beribadah dan menyempurnakan rukun Islam dengan melaksanakan naik haji. 

Haji merupakan rukun islam yang ke lima. Setiap muslim yang mampu, wajib hukumnya menunaikan ibadah haji. Pendapat haji menurut para ulama didefinisikan menuju ka’bah atau mengunjungi rumah Allah yang dilakukan pada waktu tertentu.

Dari beberapa pendapat di atas, merujuk pada waktu tertentu. Nah yang dimaksud dengan waktu tersebut adalah bulan syawal, zulkaida, zulhijjah dan sepuluh bulan pertama Zulhijjah. 

Affiliate Buku

Barang kali ada yang bertanya-tanya, lantas apa yang dilakukan saat melakukan haji? Diantarannya adalah ihram, wukuf yang dilakukan di Arafah, mabit yang dilakukan di Muzdaliffah, dan mabit di Mina. Oh iya, tidak berhenti sampai disitu saja ternyata, masih ada yang lain yaitu melontar jamroh, sai dan mencukur serta tawaf.

Pengertian Umroh 

Perbedaan haji dan Umroh terletak pada waktu pelaksanaan. Jadi sebelum masuk ke inti pembahasan, kita intip pengertian umrah terlebih dahulu. Secara umum, umroh adalah haji kecil. Dikatakan sebagai haji kecil karena ibadah aji yang dikurangi. Dari segi bahasa kata umroh dapat diartikan dengan berkunjung atau mendatangi suatu tempat. 

Sementara ditinjau dari istilahnya, umroh dapat diartikan upaya seseorang mendatangi ka’bah untuk menjalankan ibadah thawaf dan sa’i. Dari segi waktu, umroh dapat dilakukan pada waktu kapan saja, tanpa melihat hari dan waktu yang sudah disebutkan pada pengertian haji di atas.

Perbedaan Haji dan Umroh

Setelah mengintip pengertian haji dan umroh secara singkat, sekarang waktunya ke pembahasan inti perbedaan haji dan umroh. Penasaran, apa saja sih? Simak ulasannya sebagai berikut.

A. Haji

Buat kamu yang memiliki dorongan ingin naik haji, ada beberapa hukum, syarat dan rukun wajib haji. Langsung saja kita intip ulasannya berikut ini.

1. Hukum Haji

Haji bagi umat muslim yang mampu, hukumnya wajib. Kenapa wajib? Jawabannya sederhana, karena termasuk dalam rukun Islam. Diutamakan ke sana seumur hidup sekali. Realitanya, banyak yang haji berkali-kali.

Sebenarnya sah dan boleh-boleh saja haji lebih dari sekali. Permasalahan yang terjadi sekarang adalah, kuota jumlah yang haji semakin hari semakin menumpuk. Kasihan orang-orang tua yang mengumpulkan uang dari mulung, dari jualan di pasar dan banyak kasus lain. 

Dimana dalam daftar antrian naik haji, banyak orang yang lanjut usia. Alangkah bijaknya memberikan kesempatan bagi mereka yang belum pernah dan ingin menunaikan kewajiban mereka. Atau mungkin jika memang banyak uang, uang untuk biaya haji yang kedua, ketiga dst dapat kita berikan kepada mereka yang tidak mampu namun memiliki keinginan ke sana. 

Terlepas kamu setuju atau tidak, tentu tiap itu hanya pendapat subjektif saya. Jika pun naik haji kedua, ketiga, dst saya pun memahami, karena setiap orang memiliki pendapat dan alasannya masing-masing. 

Adapun batas awal seseorang wajib haji, yaitu harus baligh dan batas akhirnya adalah sebelum meninggal dunia. Sementara anak perempuan yang belum haid, maka belum diwajibkan naik haji, sekalipun usianya sudah lebih dari 15 tahun. Apabila ditemukan anak sudah haid sebelum 15 tahun, maka sudah wajib naik haji.

2. Syarat Haji 

Setelah mengetaui hukum haji, lantas apa sih syarat haji? Jadi para ahli fiqh bersepakat bahwa orang dikatakan wajib haji apabila memenuhi lima syarat. 

  • Islam

Yap benar sekali, haji hanya dilakukan oleh orang-orang muslim. Jadi bagi orang non muslim, tidak ada kewajiban. Jikapun menjalankan haji dalam keyakinan non muslim, maka hajinya tidak sah. Menurut Mazhab Syafi’i, Haji yang dilakukan oleh orang murtad tidak sah, kecuali dia telah kembali masuk Islam. Sementara orang non muslim tidak wajib haji. 

  • Baligh

Haji tidak diwajibkan untuk anak-anak dan orang gila. Jika ada anak-anak ikut haji, maka haji mereka tidak sah karena belum memenuhi kelayakan mengerjakan ibadah. Tetapi hanya mendapatkan amal tathawwu’ atau sunnah. Jadi ketika anak sudah besar atau baligh, maka anak yang dulu pernah haji tetap wajib menunaikan haji. 

  • Berakal

Tentu saja syarat yang tidak kalah penting adalah berakal. Jadi tidak gila, depresi atau gangguan mental. Masak iya orang gila seperti di jalan-jalan bisa memenuhi syarat haji? (lol)

  • Merdeka (bukan budak)

Merdeka yang dimaksud bukan merdeka negaranya (lol). Tetapi merdeka bukanlah seorang budak atau hamba sahaya. Jadi maksud merdeka adalah yang masih mampu dalam bekal dan kendaraan. 

Promo Buku
  • Mampu

Sementara syarat yang kelima adalah memiliki kemampuan. Kemampuan dalam hal ini adalah kemampuan secara fisik, finansial, keamanan dalam perjalanan haji dan secara kemampuan fisik badan masih mampu dan tidak caca.

3. Rukun Haji 

Dikatakan rukun karena tidak ada satupun ketentuan syarat sah haji yang tertinggal. Jika ada rukun yang terlewat atau kelupaan, maka hajinya batal dan arus di ulang kembali di tahun berikutnya. Berikut hal wajib yang harus dilakukan agar haji sah, 

  • Ihram

Apabila lupa melakukan ihram, maka diwajibkan membayar dam (denda) seekor domba. 

  • Melempar Jumrah

Apabila lupa melempar jumrah, maka orang tersebut wajib membayar dam, seekor domba juga 

  • Wukuf

Wukuf dilakukan di ‘arafah sampai setelah matahari terbenam. 

Selain keempat rukun haji di atas, masih ada beberapa rukun lainnya yaitu mabit di Muzdalifah, Mabit di Mina dan melakukan Thawaf Wada’. Tawaf wada’ adalah perpisahan sebelum meninggalkan Makkah.

B. Umroh

Jika sebelumnya kita sudah mengetahui syarat, rukun, hukum wajib haji. Maka kamu juga wajib tahu seputar tentang umroh, agar kamu bisa menemukan perbedaan haji dan umroh itu seperti apa dan bagaimana. Langsung saja simak ulasannya berikut. 

1. Rukun Umroh

Berikut ini rukun umroh yang harus dilakukan selama melaksanakan umroh

  • Niat dan Ihram

Segala bentuk ibadah, hal yang paling utama adalah niat. Umrah tanpa niat, maka akan sia-sia saja. Setelah niat, peserta umroh mengenakan baju putih yang hanya dililitkan di sekeliling tubuh (bagi laki-laki). 

  • Tawaf berkeliling ka’bah

Setelah niat, barulah melakukan tawaf atau dapat kita pahami dengan cara mengelilingi ka’bah sebanyak tuju kali putaran sampai ke Hajar Aswad, barulah dilanjut ke arah kiri.

  • Sa’i

Sa’i adalah berlari-lari kecil untuk mengelilingi 2 bukit. Yap, betul sekali bukit tersebut familiar kita dengar, yaitu bukit Shafa dan Marwa. Lari-lari kecil ini diawali dari bukit Safa dan berakhir ke bukit marwa sebanyak 7 kali putaran. 

Aturan saat melakukan sa’i boleh dilakukan oleh perempuan yang sedang sedang haid ataupun nifas. Kenapa? Karena tempat sa’i bukan di area dan bukan bagian dari Masjidil Haram.

  • Bercukup (menggunting)

Bercukur atau tahalul adalah kegiatan mencukur rambut kepala. Terkait dengan pencukuran, dapat dicukur secara habis itu lebih diutamakan. Boleh juga hanya mencukur sedikit. Paling sedikit tiga Helai. Oh iya, kegiatan mencukur rambut ini dilakukan setelah usai melakukan Sa’i. Jadi setelah melakukan tahallul maka tanda umroh sempurna.

  • Tertib

Bagian terakhir adalah tertib. Maksud tertib di sini adalah, harus dikerjakan secara berurutan. 

2. Hukum Umroh

Perbedaan haji dan umroh terletak pada waktu dilaksanakan dan jumla mengunjungi ka’bah. Jika haji hanya dilakukan sekali seumur hidup, maka pada umrah dapat dilakukan berkali-kali dalam setahun atau dalam sisa usia manusia. 

Sementara ada yang menyebutkan bahwa umroh yang dilakukan lebih sekali dalam setahun menurut Mazhab Maliki hukumnya makruh. Jadi mereka melakukan umroh setahun sekali. Karena Nabi Muhammad SAW pun umroh setahun hanya sekali. 

Sementara menurut Mazhab Syafi’i mendefinisikan umroh itu seperti halnya menjalankan ibadah haji. Seperti yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Haji sama wajibnya seperti jihad, sedangkan umrah bersifat sukarela.

3. Syarat Umroh 

  • Beragama islam 

Perbedaan haji dan umroh dari segi syaratnya, sama yaitu wajib beragama islam. Tidak wajib bagi non muslim. 

  • Baligh

Dikatakan baligh apabila anak laki-laki sudah mengalami mimpi basah dsb. Sementara pada perempuan sudah mengalami menstruasi.

  • Berakal sehat

Jadi orang yang menjalankan umroh dalam kondisi sehat jasmani dan sehat mental. Jadi yang dimakus sakit mental adalah orang-orang yang kehilangan akal sehat mereka. Seperti gila, schizophrenia dsb.  

  • Merdeka 

Seperti syarat haji, orang tersebut harus merdeka. Jadi bukan seorang budak atau hamba sahaya. 

  • Istita’ah

Jadi yang dimaksud dengan istitha’ah adalah memiliki kemampuan secara fisik untuk mengunjungi baitul makkah ka’bah, secara finansial juga kuat, dan mampu menafkahi keluarga yang ditinggalkan.

Tabel Ringkas Perbedaan Haji dan Umroh

Setelah melihat ulasan artikel di atas, saya yakin ada diantara kalian yang merasa binggung membedakan apa saja si perbedaan aji dan umroh secara eksplisit? Untuk memudakan pemahaman, berikut tabel ringkasannya. 

UmrohHaji
Hukum umroh sunnah bagi setiap muslim Umrah dapat dilakukan bagi yang mampu secara materi ataupun non materi Dilakukan kapan saja, KECUALI pada Hari Arafah (10 Zulhijjah) dan selain hari Tasyrik yaitu tanggal 11, 12 dan 13 ZulhijjaH.Hukum melakukan umroh ada dua pendapat, ada yang menyebutkan wajib. Pendapat kedua, umroh hukumnya sunnah muakkad Riwayat Imam Muslim melakukan umrah di bulan Ramadhan sama nilainya seperti ibadah haji.Umroh dapat dilakukan lebih dari satu kali selama diberi umur panjang Hukum haji adalah wajib karena sebagai rukun islam seluruh umat muslim Hanya diwajibkan bagi mereka yang mampu saja.Haji hanya dilakukan pada hari arafah pada 1-10 DzulhijjahHukum haji adalah wajib bagi yang mampu dan sehat. Haji yang disarankan dilakukan sekali dalam seumur hidup

Itulah beberapa pembahasan tentang perbedaan haji dan umroh. Buat kamu yang sangat ingin bisa berhaji, semoga segera dimudahkan mendapatkan rezeki yang barokah dan bisa segera menunaikan haji. (Irukawa Elisa) 

Artikel terkait

Tinggalkan komentar