Pahami Seleksi Bakat Skolastik LPDP dan Tips agar bisa Lolos

Siapa sih yang tidak ingin lolos seleksi beasiswa LPDP? Ternyata salah satu yang paling banyak gagalnya berada pada tes seleksi bakat skolastik LPDP? Emang gimana caranya? Yuk, simak artikel ini sampai selesai supaya kita bisa tau nih apa yang perlu diperhatikan dan apa saja yang perlu disiapkan bagi yang pertama kali daftar.

Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan atau LPDP merupakan lembaga yang memiliki program beasiswa dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Beasiswa ini banyak dinantikan mahasiswa yang ingin melanjutkan pendidikan, khususnya dari Sarjana ke Magister atau Magister ke Program Doktor.

Sebab, banyak keuntungan yang didapat dari beasiswa ini. Namun sebelum itu, calon pelamar perlu mengetahui lebih dulu bahwa LPDP memiliki berbagai tahapan seleksi, salah satunya seleksi bakat skolastik LPDP. Apa itu? 

Beasiswa LPDP menjadi incaran, sebab biaya pendidikan pelamar akan di-cover secara penuh oleh negara. Dana beasiswa LPDP bersumber dari Dana Pengembangan Pendidikan Nasional yang merupakan alokasi dana fungsi pendidikan di Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN). 

Namun, untuk mendapatkan beasiswa ini tidak mudah. Pelamar harus melewati berbagai tahapan seleksi dengan persaingan yang ketat karena ‘lawannya’ adalah orang-orang dari seluruh Nusantara.

Seleksi paling krusial adalah seleksi bakat skolastik LPDP, sebelum akhirnya ke tahap akhir yaitu seleksi substansi. Ketahui lebih jauh tentang seleksi bakat skolastik LPDP dari penjelasan di bawah ini.

Affiliate Buku

Apa Itu Seleksi Bakat Skolastik LPDP?

Tes Bakat Skolastik LPDP (TBS LPDP) merupakan seperangkat alat tes guna mengukur kemampuan kognitif dan intelegensi sekaligus memahami minat dan bakat peserta. Selain itu, tes ini dapat menilai bagaimana kemampuan peserta dalam menghadapi pengalaman baru. 

Sebab, peserta beasiswa LPDP perlu memiliki kemampuan adaptasi yang baik untuk melanjutkan studi, terutama bagi mereka yang mendaftar di luar negeri.

Melalui Tes Bakat Skolastik ini, penyeleksi dapat mengetahui apakah bidang yang dipilih pelamar sesuai dengan bakat yang dimilikinya. Penyeleksi juga dapat memperkirakan apakah pelamar akan mampu mengikuti proses pembelajaran secara baik.

Tes ini sangat berbeda dengan Tes Potensi Akademik (TPA), yang berfungsi untuk menilai kemampuan dasar akademik peserta. TBS berguna untuk mengukur bakat dasar peserta, bukan pengetahuan dari pembelajaran yang sudah dilakukan sebelumnya.

Ada tiga komponen yang umumnya ditanyakan dalam Tes Bakat Skolastik, yaitu penalaran verbal, penalaran numerik dan pemecahan masalah.

Tes Bakat Skolastik Meliputi Apa Saja?

Tes Bakat Skolastik meliputi tiga bidang yang akan diujikan, yakni:

1. Penalaran Verbal

Reseller Buku

Tes penalaran verbal menguji kemampuan bernalar peserta dalam menggunakan bahasa. Tujuannya untuk menilai kemampuan peserta dalam bidang kata dan bahasa, serta dalam memfungsikan bahasa efektif atau bahasa baku.

Ada empat subtes dalam tes penalaran verbal, yaitu sinonim (persamaan kata), antomin (lawan kata), analogi (persesuaian kata), dan analisis kata.

Contoh:

Di bawah ini merupakan contoh dari subtes analogi.

BUNGA : MAHKOTA= …

  1. bibir : lipstik
  2. kuku : kikir
  3. pisau : batu
  4. wanita : rambut

Jawaban yang benar adalah d. wanita : rambut

2. Penalaran Numerik

Dalam tes ini, penyeleksi akan menilai peserta dari kemampuan mereka menjawab pertanyaan menggunakan fakta dan angka yang disajikan dalam tabel statistik. Biasanya, soal terbagi menjadi deret bilangan, aritmatika, dan aljabar.

Contoh:

Promo Buku

5, 10, 15, 20, 25, …

Jawabannya adalah 30. Sebab, setiap angka akan ditambah 5.

Di atas merupakan contoh dari barisan bertingkat, yang seringnya dianggap mudah karena polanya mudah ditemukan.

3. Pemecahan Masalah

Sesuai namanya, tes ini bertujuan untuk menilai kemampuan peserta dalam memecahkan sebuah masalah melalui soal berupa suatu kasus. Peserta perlu menganalisis persoalan tersebut, lalu memilih jawaban yang dirasa sangat pas untuk memecahkan kasus tersebut.

Contoh:

Kopi yang dibuat dari biji arabika memiliki cita rasa yang lebih ringan dan kandungan kafein 70% lebih rendah dari biji robusta. Inilah sebabnya kopi dari biji arabika lebih mahal di pasar dunia. Indonesia merupakan salah satu negara produsen dan eksportir kopi terbesar di dunia.

Cakupan wilayah perkebunan kopi di Indonesia juga sangat luas, yakni mencapai kurang lebih 1,24 juta hektar, yang terbagi dalam 933 hektar perkebunan robusta dan 307 hektar perkebunan arabika.

Berdasarkan penjelasan di atas, mana pernyataan di bawah ini yang benar?

  1. Biji arabika lebih mahal karena banyak diminati 
  2. Indonesia menjadi salah satu negara yang banyak memproduksi kopi
  3. Kopi dari biji robusta memiliki kadar kafein yang setara dengan biji arabika
  4. Harga biji arabika lebih mahal karena produksinya terbatas

Jawaban benar adalah b. Indonesia menjadi salah satu negara yang banyak memproduksi kopi.

Berapa Lama Tes Bakat Skolastik LPDP?

Peserta Tes Bakat Skolastik LPDP akan mengisi soal dengan durasi:

  1. Total soal penalaran verbal biasanya sebanyak 60 soal yang dibatasi dalam waktu 30 menit, dengan 30 soal analogi, 23 soal pengetahuan sinonim-antonim, soal logis 8 poin dan abilitis 7 poin.
  2. Jumlah soal penalaran numerik sebanyak 25 poin dengan batas waktu 40 menit. Itu terbagi menjadi 8 soal deret bilangan, aritmatika serta aljabar 8 soal, dan kecakupan data sebanyak 9 soal.
  3. Pemecahan masalah terdiri dari 12 soal yang harus dikerjakan dalam waktu 20 menit dan terbagi menjadi soal teks serta grafik.

Dari penjelasan tersebut, total durasi mengerjakan soal adalah 90 menit atau 1,5 jam.

Tips Lolos Bakat Skolastik LPDP

Berikut sejumlah tips supaya bisa lolos Tes Bakat Skolastik LPDP:

1. Membuat jadwal belajar

Sisihkan waktu untuk belajar agar lebih siap dalam menjawab soal. Jadwalkan waktu belajar jauh-jauh hari sebelum tanggal tes dilakukan. Misalnya, satu bulan sebelumnya. Tapi jangan lupa memberi waktu untuk jeda satu atau dua hari dalam seminggu agar pikiran dapat beristirahat dan tidak burnout.

2. Pelajari tiap jenis soal

Buat timeline setiap minggunya agar bisa mempelajari setiap jenis soal. Analisis jawaban setelah mengerjakan suatu soal. Bisa menggunakan soal try out dari website gratis atau buku seperti SIMAK UI atau sejenisnya.

Bila tidak memahami jenis soal tertentu, jangan dipaksa untuk terus mempelajarinya dalam satu waktu. Cobalah mencari penjelasan di internet terkait jenis soal tersebut. Jika dirasa tetap tidak paham, tidak masalah. Namun, pastikan bisa menjawab jenis soal lainnya.

3. Ikuti pembelajaran via daring

Jika ada yang mengadakannya sesi pembelajaran via online dan mampu untuk membayarnya, jangan ragu untuk ikut. Informasi dapat dicari di media sosial.

Itulah penjelasan mengenai Tes Bakat Skolastik LPDP. Jangan lupa untuk selalu berdoa agar bisa lolos tes dan dapat beasiswa ya!

Baca artikel lainnya untuk optimalisasi diterima lolos beasiswa

Tinggalkan komentar