Teks Anekdot: Pengertian, Ciri-Ciri dan Kebahasaan

Teks anekdot merupakan teks yang dibuat dengan tujuan menghibur dan biasanya menyindir kondisi sekitar dengan lelucon.

Teks anekdot memang tidak banyak yang mengenal dan mempopulerkannya. Namun, teks satu ini memiliki daya tarik tersendiri untuk para pembaca karena pembawaanya yang berbeda dan unik. Lantas apa sih yang dimaksud teks anekdot itu? Langsung simak ulasan lengkapnya di bawah. 

Pengertian Teks Anekdot

Secara umum, Anekdot diartikan sebagai teks singkat yang menceritakan sesuatu secara menarik, lucu, dan mengesankan. Salah satu pembeda teks anekdot dengan cerita yang lain, anekdot menceritakan tentang orang-orang penting dan terkenal.

Jadi, anekdot ditulis berdasarkan kenyataan yang terjadi dalam masyarakat. Hanya saja teks ini banyak digunakan untuk kritik.

Definisi Menurut Para Ahli

Lantas bagaimana pengertian teks anekdot menurut para ahli? Tentu saja mereka memiliki banyak pendapat, salah satunya pendapat beberapa ahli berikut. 

Affiliate Buku

1. Kemendikbud 

Teks anekdot menurut kemendikbud merupakan cerita singkat yang menarik dan lucu yang umumnya menceritakan tentang orang-orang penting dan orang terkenal, berdasarkan kejadian yang sebenarnya. 

2. Cuddon J.A

Tidak jauh berbeda dengan pandangan Cuddon J. A yang memandang anekdot sebagai cerita singkat, menarik dan lucu yang menceritakan sebuah peristiwa  yang ada. 

3. Wachidah 

Teks anekdot bertujuan untuk menyampaikan kejadian atau peristiwa yang lalu, dalam bentuk yang lucu, singkat, dan mengesankan. 

4. Danandjaja 

Sementara menurut Danandjaja, teks anekdot adalah kisah fiktif namun lucu. Sementara tokohnya diambil dari seorang tokoh yang ada dalam dunia nyata.

5. Muthiah 

Lain lagi dengan pendpat Muthiah tentang teks anekdot. Menurutnya, teks anekdot berisi pengalaman yang disampaikan oleh orang lain dengan tujuan menghibur. 

6. Gerot dan Wignell 

Menurut Gerot dan Wignell, teks anekdot adalah memiliki lima bagian yang terdiri dari abstrak, orientasi, krisis, reaksi dan koda.

Pengertian anekdot menurut para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa anekdot adalah cerita fiktif yang menggunakan nama tokoh terkenal. Teks anekdot ditulis secara singkat, lucu dan mengesankan untuk pembaca. 

Tujuan Teks Anekdot

Setiap karya lahir pasti memiliki tujuannya. Begitupun Dengan teks anekdot, setidaknya ada beberapa manfaat dari teks anekdot, diantaranya sebagai berikut. 

  1. Sebagai sarana untuk membangkitkan emosi humor bagi pembaca
  2. Sebagai bacaan yang bersifat menghibur, karena memang dikemas lucu. 
  3. Sebagai kritik terhadap apa yang terjadi dalam kehidupan sosial dan kehidupan sehari-hari.
  4. Melatih sensitifitas penulis terhadap isu yang tengah terjadi masyarakat sosial 
  5. Melatih kreativitas, daya analitis penulis dalam mengembangkan keterampilan menulis 

Itulah beberapa tujuan teks anekdot. Tentu saja masih ada tujuan lain yang akan kamu rasakan sendiri, jika kamu sudah biasa berkecimpung di dunia ini. 

Kaidah Kebahasaan Anekdot

Ketika kita mempelajari tentang teks anekdot, ada banyak yang bisa kita pelajari. Seperti yang disebutkan sebelumnya.

Nah, ada satu pembahasan yang tidak kalah penting, yaitu memahami unsur kebahasaan teks anekdot.  Dalam teks anekdot, berikut beberapa unsur kebahasaan teks anekdot yang paling sering kita temukan. 

1. Kalimat Langsung 

Hampir disetiap teks anekdot, jika kamu amati, kamu akan menemukan kalimat langsung. Apa sih yang dimaksud dengan kalimat langsung? Kalimat langsung adalah dialog atau petikan atau percakapan tokoh di dalam cerita anekdot. 

2. Sudut Pandang 

Adapun unsur kebahasaan teks anekdot yang yang akan kamu temukan, yaitu sudut pandang. Sudut pandang itu sendiri ada beberapa jenis. Yaitu sudut pandang orang pertama, sudut pandang orang kedua, sudut pandang orang ketiga dan sudut pandang campuran. 

3. Keterangan Waktu 

Unsur kebahasaan yang wajib ada di dalam teks anekdot adalah keterangan waktu. Kenapa harus ada? Jawabannya pun sederhana, yaitu memberikan jawaban atau gambaran kepada pembaca kapan waktunya. Keterangan waktu tidak melulu ditunjukan dalam bentuk jam, tetapi dapat ditunjukan lewat keterangan waktu hari. Misalnya, kemarin sore, kemarin pagi, kemarin malam, suatu ketika, suatu hari dll. 

4. Kata Kiasan 

Kata kiasan juga disebut-sebut sebagai unsur kebahasaan teks anekdot. Kata kiasan ini ada juga yang menyebutnya dengan konotasi. Dimana kata yang digunakan adalah kata yang memiliki makna yang tidak sebenarnya. Atau bisa juga kita sebut sebagai majas yang memiliki makna dibalik nah. Untuk pembahasan lebih lengkap tentang majas, kamu bisa baca artikel sebelumnya di sini. 

Promo Buku

5. Kalimat Sindiran 

Jika kita intip ciri-ciri teks anekdot, ternyata teks anekdot juga berisi kritik atau sindiran, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Umumnya kalimat sindiran dapat ditandai lewat kata pengandaian, penggunaan kata yang berlawanan dan ada juga yang menggunakan perbandingan. 

6. Konjungsi Penjelas 

Ada juga yang disebut dengan konjungsi penjelas. Kata hubung satu ini berperan untuk menjelaskan. Fungsinya untuk menjelaskan dan meminimalisir terjadinya kesalahpahaman antara penulis dengan pembaca. 

7. Kata Kerja Material 

Unsur kebahasaan teks anekdot ada yang juga kata kerja material. Kata kerja material merupakan kata yang ditulis dengan melibatkan panca indera manusia. Cara setia penulis berbeda-beda, ada yang dilakukan dengan cara membuat alur atau penokohan. 

8. Kata Kerja Mental 

Sementara yang dimaksud dengan kata kerja mental adalah perkiraan kata yang dirasakan oleh si tokoh. Kata kerja mental ini juga bisa berbentuk membuat keputusan dan membuat kesimpulan. 

9. Konjungsi Sebab Akibat 

Sesuai dengan namanya, konjungsi sebab akibat adalah kata hubung yang menceritakan sebab dan akibat yang terjadi. Selain konjungsi sebab akibat, ada juga yang disebut dengan konjungsi temporal, yang sering menggunakan kata “kemudian”;”akhirnya”; “lalu” dsb. 

10. Kalimat Imperative

Kalimat imperatif lebih familiar kita dengar dengan kalimat perintah. Penggunaan kalimat imperatif ini juga dapat digunakan untuk kalimat larangan dan peringatan. 

11. Kata Seru 

Kata seru juga sering kita temukan dalam teks anekdot. Penggunaan tanda seru ini memiliki arti, yaitu sebagai bentuk penegasan. Tanda seru juga dapat digunakan untuk mengungkapkan rasa seseorang. 

12. Kalimat Retoris 

Jika kamu masih ingat pelajaran saat di sma, ada kalimat retoris. Yap, kalimat retoris adalah pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban, karena jawabannya sudah jelas dan dapat di jawab.

Itulah kaidah kebahasaan pada teks anekdot yang paling sering kita temukan. Meskipun hanya ditulis secara singkat, ternyata ada banyak unsur yang digunakan pada teks anekdot. 

Ciri-Ciri Teks Anekdot

Memang ada banyak sekali jenis teks. Dari sekian banyak jenis teks, jenis anekdot lah yang paling menarik bagi saya pribadi. Kenapa? Karena teks ini tidak sekedar memberikan informasi, tetapi juga ada unsur humornya. Nah, buat kamu yang masih bingung mengetahui tanda spesifik. Berikut ciri-ciri teks anekdot.

  1. Anekdot bersifat humor, berisi bualan atau kisah-kisah lucu. 
  2. Selain lucu, anekdot juga mampu mengajak pembaca geli dan mengundang tawa. 
  3. Meskipun anekdot bersifat lucu, secara isi dan pesan bersifat menyindir. Baik itu menyindir pemerintah, orang-orang terkenal atau perlakuan orang-orang tertentu. 
  4. Jika diperhatikan lagi, anekdot juga sering menggunakan tokoh atau orang-orang penting dan publik figur. Kenapa publik figur dan orang penting? Karena nama nya lebih banyak dikenal orang. 
  5. Dari segi penyampaiannya, anekdot dikemas dalam bentuk kisah cerita dongeng. 
  6. Meskipun ditulis dalam seperti kisah dongeng, tetap memiliki pesan moral dan tujuan yang penting.

Jika dilihat dari beberapa ciri teks anekdot, akan lebih bisa dipahami jika kamu pernah melihat teks anekdot. Anekdot yang baik, pasti memiliki keenam ciri yang disebutkan di atas. 

Struktur Teks Anekdot

Mungkin ada diantara kamu yang ingin menulis teks anekdot, tetapi bingung bagaimana caranya. Nah, ada beberapa struktur menulis teks anekdot yang runtut. Sebagai Berikut. 

1. Abstrak

Abstrak adalah bagian paling awal, atau bagian pembuka teks anekdot. Secara teknis, di bagian abstrak tidak perlu ditulis terlalu panjang. Cukup ditulis secara singkat, padat namun tetap menarik. Ada juga beberapa penulis yang tidak menggunakan abstrak. Karena abstrak memang sifatnya opsional, dapat digunakan dan bisa ditiadakan. 

2. Orientasi 

Struktur yang harus ada bagian awal teks anekdot adalah orientasi. Orientasi adalah awal teks yang hendak dituliskan oleh penulis. Oh iya, meskipun abstrak dan orientasi adalah bagian awal, keduanya berbeda. Jika abstrak bersifat opsional, maka pada orientasi wajib ada. 

Mungkin kamu bingung, apa yang harus ditulis di bagian orientasi? Yap, di bagian ini kamu bisa menuliskan latar belakang dan peristiwa yang terjadi. Di Bagian orientasi inilah bertujuan untuk membangun teks, membangun timbulnya krisis. 

3. Komplikasi 

Nah, jika dibagian orientasi kamu mengarahkan pembaca dari perkenalan menuju ke bagian krisis (komplikasi). Ketika komplikasi mulai mengarah pada kejanggalan, ketidakpuasan dan berbagai bentuk konflik, atau mengarahkan pada kekonyolan yang mampu membuat pembaca tergelitik dan tertawa. Bagian inilah bagian paling penting dalam anekdot. 

4. Reaksi 

Struktur teks anekdot yang selanjutnya adalah reaksi. Di Bagian ini kamu fokus menerangkan bagaimana cara penulis keluar dari permasalahan atau krisis yang terjadi. Tentu saja setiap penulis anekdot memiliki cara dan gayanya sendiri-sendiri.

Ada yang menuliskan reaksi mencela, menertawakan atau mengkritik pedas. Dibagian inilah momen yang pas untuk membuat pembaca terkejut, tercengang dan tidak heran. Tentu saja, di bagian ini, perlu seni agar tulisan tetap menarik. 

5. Koda

Koda adalah struktur teks anekdot paling akhir. Di bagian inilah kamu harus bisa mendeskripsikan atau menuliskan kesimpulan atas apa yang sudah ditulis sebelumnya.

Koda dapat pula sebagai bagian penutup atau bagian kesimpulan. Koda bisa berisi persetujuan, penjelasan, komentar terkait topik yang bahas sebelumnya.

Itulah kelima struktur anekdot yang bisa kamu praktekan. Setidaknya dengan struktur ini memudahkan kamu untuk menuliskan anekdot tersebut.

Aspek yang harus ada dalam struktur teks anekdot adalah orientasi, krisis dan reaksi. Ketiga aspek tersebut merupakan inti dari cerita yang harus ada dalam sebuah cerita Anekdot. Maka, ketiga aspek tersebut harus ada dan muncul dalam Anekdot.

Nah, hal ini sangat berbeda pada bagian abstraksi dan koda karena bisa saja tidak ada dalam struktur suatu teks anekdot.

Cara Membuat Teks Anekdot

Kamu ingin menjadi seorang penulis anekdot? Tetapi tidak percaya diri memulainya bagaimana? Berikut ada beberapa cara membuat teks anekdot yang bisa kamu praktekkan. 

1. Menentukan Ide 

Langkah pertama, tentu saja kamu harus memiliki ide terlebih dahulu. Karena teks anekdot mengacu pada tokoh dan orang yang ternama. Maka kamu bisa mengawalinya dengan cara banyak membaca. 

Baca sebanyak mungkin tentang tokoh-tokoh yang membahas tentang tema tersebut. Pasti ada satu tokoh yang membuat kamu berkesan dan kamu sukai bukan? Jika tidak suka tokohnya, minimal kamu tertarik terhadap apa yang sudah diperjuangkan dan pengorbanannya. 

Cara ini terbukti efektif. Kuncinya hanya satu, cari tahu apa yang kamu sukai, kemudian cari tahu lagi tokoh yang membahas tema yang kamu sukai. Barulah nikmati membaca dan mengkaji. Selama proses membaca, kamu akan temukan banyak ide yang bisa kamu kembangkan nantinya. 

2. Menentukan Tokoh 

Seperti yang sudah disinggung di paragraf di atas. Setelah membaca banyak kiprah dan informasi banyak tentang tokoh. Langkah selanjutnya adalah kamu memilih salah satu tokoh tersebut. 

Caranya bagaimana? Kamu bisa memilih bacaan yang sesuai yang kamu sukai. Misalnya kamu suka dengan bacaan pluralisme. Maka kamu bisa membaca tokoh-tokoh yang berbicara atau tokoh yang memperjuangkan pluralisme. Kamu bisa mendalami salah satu tokoh.

Menulis anekdot itu kuncinya hanya satu, kamu tahu betul tentang sepak terjang dan gagasan dari si tokoh. Salah satu mengetahuinya hanya dengan mengumpulkan informasi tentang si tokoh tersebut. 

3. Menentukan Peristiwa 

Jika sudah menentukan tokoh yang akan ditulis, dan data dan informasi juga sudah terkumpul. Langkah selanjutnya cukup menuliskan ulang versi bahasa kamu, berdasarkan data dan informasi yang sudah dikantongi. Nah, dibagian inilah kamu bisa menggunakan struktur teks anekdot yang sudah dibahas di atas tadi, yang terdiri dari orientasi, krisis, reaksi dan koda. 

4. Mengembangkan Cerita

Jika struktur sudah kamu kuasai dan sudah dibuat kerangkanya. Tugas kamu tinggal sedikit lagi, yaitu mengembangkan kerangka. Tulis menggunakan kreasi, dan seni menulis kamu. Buat sesuai dengan karakter kamu. Jangan terpaku pada karya orang. Selama informasi, data dan fakta sudah dikantongi, akan mudah untuk mengembangkannya. 

5. Editing 

Cara membuat teks anekdot yang paling akhir adalah melakukan proses editing. Bagian akhir ini memiliki peranan yang sama-sama penting. Sebuah tulisan akan menarik dan bagus karena kesempurnaan. Baik itu kesempurnaan gagasan maupun kesempurnaan dalam memilih diksi dan kata. 

Padahal selama proses penulisan, seorang penulis hal biasa melakukan sebuah kesalahan. Mulai dari kesalahan typo, kesalahan merangkai kalimat dan masih banyak lagi. Alasan terjadinya kesalahan pun banyak alasan. Diantaranya, karena mengejar kecepatan otak dalam bekerja. Sehingga ada beberapa kata kalimat yang tidak sesuai dengan apa yang hendak disampaikan. 

Untuk mengurangi permasalahan seperti itu, proses editing sangat membantu banyak. Setidaknya berkat editing, tulisan kamu akan menjadi lebih rapi, semakin terlihat sempurna, dan tingkat keterbacaan dan tingkat pemahaman akan mudah diterima. 

Bagaimana jika tidak memiliki kemampuan editing? Kamu tetap melakukan editing. Sebisa kamu. Jika kamu punya anggaran lebih, kamu bisa mencari editor untuk melakukan editing ulang. Memang saat proses editing, meminta editor lebih tepat, karena editor memiliki pandangan lebih objektif. 

Permasalahannya adalah, bagi penulis anekdot pemula atau yang masih tahap belajar. Maka kamu bisa meminta tolong kepada saudara untuk membaca dan mengevaluasi. Apakah ada kekurangan dan apa yang perlu diperbaiki. Cara ini sudah lebih dari cukup.

Contoh Teks Anekdot

Untuk contoh anekdot singkat, sudah kami tulis secara lengkap banyak contohnya pada artikel berikut ini: Contoh Teks Anekdot Singkat

Nah, itulah beberapa ulasan tentang teks anekdot. Semoga sedikit ulasan ini sedikit banyak membantu kamu. Siapa tahu kamulah calon penulis anekdot masa depan yang brilliant. (Irukawa Elisa)

Tinggalkan komentar