E-Book Kupas Tuntas Putusan Mahkamah Konstitusi Atas Pencalonan Kepala Daerah
Selama lebih dari satu dekade sejak jatuhnya rezim Orde Baru, Indonesia telah merasakan buah manis dari proses reformasi di segala aspek kehidupan, terutama di bidang politik dan hukum. Pada awal reformasi, lanskap politik beralih dari otoriter ke demokrasi, yang berujung pada keberhasilan terciptanya berbagai undang-undang yang responsif. Maka tidak mengherankan jika reformasi dipandang oleh banyak pihak pada saat itu sebagai titik awal kemajuan yang diharapkan semua pihak, khususnya di bidang hukum.
Konsep pemerintahan oligarki di Indonesia saat ini lebih bersifat klan politik, di mana dinasti politik muncul sebagai ekses dari warisan feodalisme yang masih mengakar kuat di masyarakat. Feodalisme tidak hanya berarti penguasaan sumber daya ekonomi tetapi juga pembentukan jaringan loyalitas yang melibatkan tokoh-tokoh informal dalam masyarakat. Tokoh-tokoh informal ini umumnya mempunyai basis massa yang besar dan digunakan untuk mendukung kekuasaan keluarga.
Fenomena dinasti politik yang terjadi di lingkup lokal (daerah) dan yang terjadi di tingkat nasional mempunyai ciri-ciri berbeda yang memberikan warna tersendiri. Di tingkat lokal, romantisme dan kekeluargaan dari tokoh-tokoh besar menjamin keberlangsungan dinasti politik. Familisme sendiri terbentuk atas tiga hal, yaitu figur (personalism), klientelisme (clientelism), dan tribalisme (tribalism) yang merupakan tiga kunci untuk mengungkap dasar kecenderungan kekeluargaan dalam kekuatan demokrasi lokal di Indonesia.
E-Book Kupas Tuntas Putusan Mahkamah Konstitusi Atas Pencalonan Kepala Daerah ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish Digital