BUKHORI AT-TUNISI, lahir di “Kota Pudak”, GRESIK, Jawa Timur, pada 12 Desember 1972. Nama belakang merupakan akronim dari kedua nama orang tuaku.
Pendidikan dasar, ditempuh di Madrasah Ibtidaiyah “al-Hidayah”, Sumber Ploso. Sebuah kampung yang berada jauh dari pusat “Kota Pudak”, Gresik, Jawa Timur. Pendidikan menengah pertama, sekolah di
MTs “Raden Paku” Wringin Anom, kecamatan paling selatan dari Kab. Gresik, yang berbatasan langsung dengan Kab. Sidoarjo, yang dibatasi dengan Kali Mas. Sedang pendidikan SLTA, ditempuh di Ma’had AL-RAUDLATUL ILMIYAH, Kertosono, Nganjuk, Jawa Timur. Pesantren yang didirikan oleh Kyai Haji Salim Achyar, murid dari Hadlratus Syaikh, Kyai Haji Hasyim Asy’ari, Pesantren Tebu Ireng, Jombang. Pesantren yang didirikan kyai, yang pemahaman fiqih dan teologinya, berbeda dengan gurunya, setelah pulang
belajar di Makkah al-Mukarramah pada zaman kolonial Belanda. Di pesantren ini, pertama kali berkenalan dengan kitab gundul atau kitab kuning. Saat pertama kali nyantri, bagaikan berada di atas bahtera yang mengarungi lautan bebas. Tak tahu ke mana arah berlayar, karena tidak tahu “tujuan”. Sebab membaca kitab kuning, tidak seperti membaca buku B. Arab di madrasah biasa yang ada harakatnya; atau membaca al Qur’an yang berharakat itu. Membaca kitab kuning, ternyata harus memakai kaidah nahwiyah (gramatika) dan sharfiyah (morfologi). Alhamdulillah, semua kesulitan itu dapat diatasi dengan belajar keras, dengan banyak membuka mu’jam (kamus).
Pendidikan tinggi ditempuh di IAIN (sekarang UIN) SUNAN KALIJAGA Yogyakarta. Di kampus ini, berkenalan dengan HMI, Pemikiran liberal Ahmad Wahib dan Neomodernisme Nurcholish Madjid, Tauhid Sosial Amien Rais, “Membumikan Islam” Syafii Ma’arif, juga pemikiran Kang Jalal, Bang Imaduddin Abdul Rahim, Kuntowijoyo, Muslim Abdurachman dan belakangan, berkenalan dengan pemikiran liberal Ulil Abshar Abdallah, dkk.. Disamping juga berkenalan dengan pemikiran Kiri Islam, al Yasar al Islamy Hassan Hanafi dan Teologi Pembebasan Asghar Ali Engineer dan lainnya. Sekarang intens berkecimpung di Persyarikatan Muhammadiyah, baik saat di Gresik, kota tempat kelahiran; maupun di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, kota tempat bekerja sebagai PNS di Dinas Pendidikan, Prop. Kalimantan Selatan. Saat nyantri di Ma’had AL-RAUDLATUL ILMIYAH, Kertosono, menterjemahkan buku AL-SULLAM (buku Ushul Fiqih) karya Engku Mudo Abdul Hamid Hakim dari Padang Panjang, Sumatera Barat. Juga telah menyelesaikan penulisan buku, Fithrah, sebagai Basic Psikologis Pendekatan Pembelajaran al Qur’an; Qadla’ dan Qadar dalam Perspektif Tafsir Klasik dan Modern; dan Reasoning logic & Intellectual cul de sac (dalam Frame Logika al-Qur’an).