Buku Konsep Teologi Ibn Taimiyah | Buku yang ada di hadapan pembaca ini, merupakan hasil kajian analitis-komparatif terhadap konsep teologi Ibn Taimiyah, yang dia tulis dalam karya teologisnya: Kitab al-Iman. Sebuah kitab yang secara spesifik mengkaji masalah iman dari berbagai aspeknya secara komprehensif. Ketertarikan pada Kitab Al-Iman ini, sejak saya kuliah di IAIN Sunan Kalijaga Jogyakarta—sekarang menjadi UIN (Universitas Islam Negeri) Sunan Kalijaga–ketika terjadi polemik pemikiran antara Nurcholish Madjid, mantan ketua Umum PB HMI periode 1966-1969 hingga periode 1969-1971; dengan Ridwan Saidi, mantan Ketua Umum PB HMI juga, dan Daud Rasyid, seorang tokoh intelektual muslim lulusan Timur Tengah dan juga sebagai staf pengajar IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta; pada sebuah acara ceramah Agama di Masjid Amir Hamzah, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, yang membahas masalah Renungan Keberagamaan untuk Generasi Mendatang, di mana salah satu topik yang menjadi pemicu polemik adalah pemaknaan islam dengan makna sikap pasrah kepada Allah semata. Dalam debat tersebut, Nurcholish Madjid melontarkan gagasan tentang makna islam dengan makna pasrah semata kepada Allah. Yang dijadikan rujukan argumen Cak Nur adalah konsep pemikiran Ibn Taimiyah yang terdapat dalam Kitab al-Iman. Waktu itu saya kaget, apakah Ibn Taimiyah yang selama ini dipersonifikasikan sebagai tokoh skripturalis, corak pemikirannya seperti itu? Tokoh yang selama ini dikenal getol mengajak “kembali kepada Al-Qur’an dan Al-Sunnah,” (alruju’ ila al–Qur’an wa al-Sunnah), berberpendirian seperti itu? Setelah saya buka kitab tersebut, ternyata memang ada tulisan seperti yang dikemukakan oleh Cak Nur tersebut. Lontaran pemikiran Cak Nur dalam masalah pemaknaan islam secara etimologis dengan makna pasrah, tentu benar sejauh yang dinilai adalah aspek subtansi Agama Islam, bukan dari sudut pandang keseluruhan ajaran Agama. Karena beragama intinya adalah sikap pasrah yang setulusnya kepada Allah. Setelah saya telaah, ternyata pandangan saya tentang Ibn Taimiyah, selama ini keliru. Semula saya percaya bahwa Ibn Taimiyah yang merupakan icon gerakan pembaharuan kaum modernis dan gerakan pemurniaan Islam, pola pemikirannya formal-tekstualis.Ternyata corak pemikirannya sangat subtantif; yang semula saya anggap sebagai tokoh formalis, ternyata pola pemikirannya sangat esensialis dan “liberal”. Labelisasi terhadap tokoh ini, selama ini, banyak yang keliru dan jauh dari inti gagasannya yang besar dan brilian itu. Kitab al-Iman ini, pernah saya terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sejak menjadi mahasiswa IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, tahun 90-an. Buku tersebut kurang lebih 2/3 (dua pertiga) sudah selesai saya terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Ternyata komputer yang saya gunakan eror sehingga seluruh terjemahannya tidak dapat diakses. Untungnya terjemahan yang saya tulis di buku masih ada, namun bila dihitung secara ekonomis, saya rugi secara finansial. Karena waktu dan pikiran serta jerih payah saya dalam menerjemahkan buku tersebut, hilang semua di dalam komputer. Akhirnya saya merubah haluan pikiran saya, dari keinginan untuk menterjemahkan, menjadi ingin mentelaah dan mengkaji buku tersebut sehingga dapat mengetahui dan memahami secara komprehensif konsep teologi Ibn Taimiyah dalam masalah Iman. Buku Konsep Teologi Ibn Taimiyah ini diterbitkan oleh Penerbit Buku Pendidikan Deepublish. Lihat juga kategori buku-buku yang lain: Buku Matematika | Buku Psikologi | Buku Filsafat | Buku Agama Islam | Buku Kedokteran | Buku Ilmu Komunikasi | Buku Ekonomi | Buku Sosial dan Politik | Buku Bahasa dan Sastra |
Ulasan
Belum ada ulasan.