Deskripsi
Sinopsis Buku Sekelumit Kisah Anak SUPM Dumai, Tempo Doeloe |
Buku Sekelumit Kisah Anak SUPM Dumai, Tempo Doeloe|
Sepatu bermerk terkenal itu, masih tersimpan rapi dalam kotaknya. Tidak tau hendak dilangkahkan ke mana memakai sepatu itu. Sayang rasanya kalau dipakai berjalan kaki, harganya hampir sama dengan dua setengah kali uang pensiunan yang saya terima setiap bulan. Pensiun pada posisi golongan IV C dengan masa kerja tiga puluh tahun. Biarlah untuk sementara waktu dipajang dan tersimpan pada lemari itu. Sepatu itu hadiah “surprise”, ketika saya bersama keluarga diajak jalan-jalan malam minggu di sebuah pusat perbelanjaan bergengsi di Jakarta. Memang dia dulu siswa saya, yang memandang saya sebagai peran pengganti ayahnya. Surprise seperti itu bukan pertama kali saya alami. Sewaktu masih aktif sebagai PNS, satu ketika saya berdiri antri di kasir loket sebuah perusahaan travel di Kota Rengat, si kasir tidak mau menerima sejumlah uang yang seharusnya saya lunasi. “Tiket Bapak sudah dibayar Bapak yang tadi sore .” Bapak yang dimaksud si kasir adalah mantan peserta didik saya di SMA Air Tiris yang bertugas sebagai polisi lalu lintas di kota itu. Sore itu, kami berjumpa sewaktu saya antri “booking” tiket itu. Begitu juga sewaktu di Moro, saya hendak membayar obat yang saya beli pada toko Depot Obat, si penjual tidak mau menerima uang yang saya sodorkan. “Terima kasih pak, bapak mungkin tak ingat lagi dengan saya. Saya dulu murid Bapak di PPMTI Tanjung Berulak, Air Tiris.” Begitu pula, saat saya sedang sibuk beraktivitas “sampling” air di Taluk Kuantan, serta di Tembilahan, mereka yang dulu peserta didik saya di SUPM Dumai, datang tiba-tiba dan langsung merangkul saya, “Bapak, ada apa disini..!” Berdebar juga rasanya, “Habis yang merangkul itu adalah siswa, yang saya keluarkan dari SUPM Dumai.”Yang paling seru, ketika saya bersama teman sedang berjalan kaki di sekitar Istana Maimun, Medan. SUDACO (Suzuki, Datsun, dan Colt) angkutan umum itu tiba-tiba mengerem mendadak sehingga terdengar suara ban bergesek paksa dengan aspal. “Bapaak..!” Teriakan seorang perempuan cantik yang turun dan setengah berteriak mengeluarkan ekspresi atas pertemuan itu. Perempuan cantik itu adalah mahasiswa bimbingan saya di Fakultas Perikanan sekitar tahun 2000-an. Buku Sekelumit Kisah Anak SUPM Dumai, Tempo Doeloe ini diterbitkan oleh Penerbit Buku Pendidikan Deepublish Lihat juga kategori buku-buku yang lain: Buku Matematika | Buku Psikologi | Buku Agama Islam | Buku Ilmu Komunikasi | Buku Ekonomi | Buku Sosial dan Politik | Buku Sosial Budaya |
Ulasan
Belum ada ulasan.