Buku Manuskrip | “De, semalam saya membaca kembali cerita tentang saya yang kamu tuliskan untukku setahun yang lalu. Seketika saja air mata saya mengalir, ketika menyadari bahwa persahabatan kita ternyata sedekat ini. Semua hal itu nyaris terlupakan. Saya tahu kita sangat dekat, namun ketika jarak menenggelamkan kita, saya bertemu orangorang baru, kamu juga bertemu orang baru, saya hampir lupa mengapa kita bisa bersahabat, saya hampir lupa bagaimana saya mengenalimu dahulu, beruntungnya semua kisah itu pernah kau tuliskan. Karena ketika tua nanti saya akan duduk di beranda rumah, dengan secangkir teh, membuka manuskrip yang penah kau tuliskan, kemudian saya akan ceritakan kepada cucu saya, tentang hal-hal yang pernah saya lakukan saat muda dahulu. Karena yang menyakitkan adalah ketika menyadari bahwa ingatan kita tidaklah setia, saya hanya takut waktu akan menenggelamkan saya, hingga saya merasakan kekosongan cerita di usia senja nantinya. Menjenguk kembali cerita hidup kita yang pernah terjadi di masa lampau, perasaan saya begitu biru, dan sedikit sesak. Jika saya tahu bahwa perasaan saya akan sebuncah ini, maka sejak dulu saya akan menuntutmu untuk menuliskan lebih banyak lagi, tidak hanya dua lembar ini saja.” Pesan yang sangat panjang itu menyambangi ponsel saya ketika saya hendak beranjak tidur. Saya membaca pesan itu lamat-lamat. Apakah dia tidak berlebihan, batin saya. Padahal kami sudah lama sekali tidak komunikasi, namun tiba-tiba dia mengirim pesan sepanjang itu. Setelah membaca itu, saya iseng membuka kembali laptop, mencari file yang pernah saya kirimkan dahulu kepadanya. Saya hampir lupa tentang apa-apa yang pernah saya tuliskan. Saya agak kesulitan mencari file itu, karena dokumen saya begitu semrawut. Setelah cukup lama mencari, akhirnya saya mendapatkannya. Saya baca cerita itu, yang berisi, sejak pertama kali bertemu dengannya, hingga hal-hal bodoh yang kami lakukan, juga kemelankolisan yang pernah kami seduh bersama, dan semua hal yang tak bisa saya jelaskan. Persis seperti yang dia rasakan. Seketika saja air mata saya mengalir. Buku Manuskrip ini diterbitkan oleh Penerbit Buku Pendidikan Deepublish. Dapatkan buku-buku berkualitas hanya di Toko Buku Online Deepublish. Kami berfokus menjual buku-buku kuliah untuk Mahasiswa di seluruh Indonesia, dengan pilihan terlengkap kamu pasti mendapatkan buku yang Anda cari. Kelebihan kami : *Buku Baru *Original *Pengiriman Cepat *Stok selalu tersedia *Packing aman & rapi *Garansi 100% jika produk rusak/cacat/tidak sesuai KAMI GANTI atau UANG ANDA KEMBALI |
Ulasan
Belum ada ulasan.