E-Book Mangkunagoro VII: Bapak Penyiaran Indonesia
Buku ini pada dasarnya adalah kelanjutan atau Jilid 2 dari buku tentang sejarah penyiaran berjudul Mangkunegoro VII dan Awal Penyiaran Indonesia (MN VII dan API). Disebut buku Jilid 2, karena dalam Buku Jilid 1 (MN VII dan API) mengisahkan tentang gambaran besar lahirnya media penyiaran di Indonesia. Sedangkan buku ini menggambarkan tentang bagaimana rincian peran MN VII secara lebih dalam. Apa saja yang dilakukan oleh MN VII dalam upaya merintis media penyiaran, apa makna dari berbagai kebijakan media (media policy) dari sebuah kadipaten kecil yang luasnya hanya separuh dari luas eks karesidenan Surakarta. Apa yang dirintis MN VII dalam bidang penyiaran memiliki relevansi yang kuat bukan hanya dalam penyiaran tetapi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, yaitu: 1. Kebhinekaan, bahwa pluralisme bukan hanya manis di bibir, namun MN VII menerapkan hal itu dalam pendirian organisasi radio, dan dalam program acara. 2. Toleransi, bahwa toleransi beragama bukan hanya indah, tetapi diterapkan MN VII dalam kebijakan pengembangan siaran agama. 3. Demokratisasi, gagasan demokrasi adalah sesuatu yang mudah diucapkan di sebuah negara republik, namun bagaimana di sebuah negara jajahan yang feodalistis menerapkan demokratisasi? MN VII memilih untuk mengawali demokratisasi di bidang kebudayaan. Buku ini menjawab pertanyaan mengapa MN VII yang namanya tidak terkenal, namanya tidak ditulis dalam buku sejarah nasional, bahkan para tokoh media penyiaran tidak mengenalnya, layak menjadi Bapak Penyiaran Indonesia
E-Book Mangkunagoro VII: Bapak Penyiaran Indonesia ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish Digital