E-Book Relasi Gender di Parlemen
Sejak berkembangnya konsep kesetaraan dan keadilan dalam relasi gender, perempuan didorong untuk berpartisipasi dalam pertumbuhan pembangunan negara-bangsa saat ini. Jika selama ini bidang politik sama dengan dunia laki-laki, namun selama dua dekade terakhir, perempuan memiliki kesempatan yang sama. Berbagai hambatan yang dihadapi perempuan dalam memasuki politik berdampak pada rendahnya keterwakilan mereka di parlemen.
Kedudukan perempuan dalam politik berarti memberikan ruang bagi perempuan untuk menggali kemampuannya di masyarakat luas (publik) melalui partai politik. Selain itu, kurangnya perspektif gender yang benar adalah masalah khusus. Perempuan memiliki lebih sedikit kesempatan dalam politik, bukan hanya karena kurang terwakili, tetapi juga karena literasi intelektual yang rendah dan pandangan yang tidak berdasar tentang keadilan dan kesetaraan gender. Situasi ini jelas berimplikasi pada pengembangan kebijakan publik yang netral gender.
Berbagai fenomena yang telah diuraikan dapat diidentifikasi dalam suatu penindaklanjut bahwa perempuan di parlemen seringkali kurang sehingga partisipasi politik perempuan yang bertujuan untuk menciptakan perempuan yang luar biasa melalui kemajuan, kekuasaan, kemandirian, dan kualitas intrinsik belum optimal. Buku ini menguraikan relasi gender dalam ranah politik dari perspektif sosiologis. Dari perspektif sosiologi gender, hubungan antara laki-laki dan perempuan merupakan persoalan mendasar yang perlu mendapat perhatian karena persoalan ketidaksetaraan gender mengandung makna hubungan yang saling bertentangan, sedangkan persoalan kesetaraan gender merupakan syarat mutlak bagi suatu hubungan yang harmonis.
Buku ini terdiri dari beberapa pembahasan, diantaranya:
- Lebih Jauh Mengenai Gender
- Strategi Pendalaman
- Profil Provinsi Sulawesi Tengah
- Gender Dalam Pelaksanaan Fungsi Dewan
- Mekanisme Kerja Berbasis Gender
- Keterkaitan Konsep Relasi Gender
E-Book Relasi Gender di Parlemen diterbitkan oleh Penerbit Deepublish Digital