Ir. Didik Nopianto Agung Nugradi, M.T.

Ir. Didik Nopianto Agung Nugradi, M.T. lahir di Surakarta Jawa Tengah, merupakan dosen tetap di Prodi Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang sejak tahun 1998. Ia menuntaskan pendidikan S-1 dari Jurusan Teknik Arsitektur UNS pada tahun 1992, dan S-2 Magister Teknik Arsitektur Undip pada tahun 2002. Penulis mengampu mata kuliah Kewirausahaan sejak tahun 2018 di Prodi Teknik Arsitektur UNNES dan juga pernah mengampu mata kuliah ini pada Politeknik Jawa Dwipa tahun 1992–1995. Mata kuliah lain yang pernah diampu antara lain: Arsitektur Vernakular Indonesia, Konservasi Bangunan, Tata Ruang Dalam, Dasar Perencanaan & Perancangan Arsitektur, Studio Perancangan Arsitektur, dan Arsitektur Pariwisata.
Beberapa penelitian yang pernah ia ketuai yaitu: Kunci Sukses Perolehan Sertifikasi Green Building pada Gedung B Fakultas Biologi UGM, Konservasi Bangunan dan Lingkungan Kampung Melayu Kota Semarang, Setting dan Atribut Ruang Komunal Mahasiswa (Studi Kasus Gedung GSG Kampus Universitas Negeri Semarang), dan Model Pendampingan Gugus Penjamin Mutu (GPM) terhadap jurusan di Fakultas Teknik Menyongsong Penerapan ISO 9001. Selain itu, penulis juga berperan dalam merumuskan kebijakan publik/rekayasa sosial seperti Masterplan Pusat Pemerintahan Kabupaten Banyumas (2018), Kajian Pemindahan Pusat Pemerintahan/Ibukota Kabupaten Semarang (2017), dan Pengelolaan Sekolah Menuju SMK Techno-park (2017).
Penulis juga aktif terlibat dalam beberapa kegiatan pengabdian masyarakat, antara lain: Fasilitasi Pembuatan Biopori di Lingkungan Perumahan Griya Sekar Gading Gunungpati Semarang (2018), Fasilitasi Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kelurahan Mangunsari Kecamatan Gunungpati Semarang (Pemanfaatan Material Ramah Lingkungan) (2019), dan Fasilitasi Pembuatan Sumur Resapan di Lingkungan Perum Sekar Gading Kalisegoro Gunungpati Semarang (2020). Beberapa penghargaan yang pernah diraihnya yaitu: Best Presenter II pada Internasional Seminar “The Role of the Technological and Vocational Education in Asean Economic Community (AEC)” dan Satya Lancana Karya Satya X Tahun.