Bagaimana bidadari cemburu pada seorang wanita dunia? Dengan kebaikan penciptaan seorang bidadari, kesempurnaan fisik yang digambarkan, sikap dan sifat yang sempurna baik, yang dijanjikan akan menjadi pasangan abadi seorang pria sholih di syurga, ternyata tidak ada bandingannya dengan kemuliaan akhlak seorang wanita dunia yang Allah telah menjaganya dengan baik, dengan keshalihan dirinya, ketaatan terhadap perintah Allah dan perintah suami sebagai imamnya.
Suatu kehormatan bagi wanita karena Allah telah menempatkan dirinya sebagai makhluk yang indah, penyejuk mata, penyeimbang kehidupan, dan menjadi pasangan wajar bagi seorang laki-laki dalam hidupnya. Ia menjadi kuat disaat keadaan memerlukannya untuk kuat memegang prinsip, ia bisa menjadi seseorang yang penyayang dan sangat lembut bagi orang tua, keluarga, dan masyarakat sekitar, bahkan ia menjadi seseorang yang cekatan dan terampil mengerjakan semua tugasnya di saat-saat genting dan harus dipenuhinya. Namun ia kan kuat mencengkeram keimanan dan kepatuhannya pada syariat yang Allah tentukan. Itulah wanita sholihah yang mampu membuat bidadari bermata jeli terduduk lesu mencemburuinya. Karena ia yang akan menemani seorang lelaki sholih di surgaNya kelak untuk menggantikannya menjadi teman hidup abadi si sholih itu.
Bukan hal mudah untuk mendapati keadaan yang baik seperti itu. Menjadi seorang wanita sholihah memerlukan pengorbanan yang sangat besar. Menahan pandangan, menahan kemaluan, menjaga aurat, menahan ego untuk marah, mendisiplinkan ibadah, mentaati suami, menomorsatukan takdzim kepada suami, dan menjadi penyedia ilmu agama yang baik bagi anak-anaknya. Hal-hal tersebut adalah suatu tugas yang harus diemban oleh wanita. Hingga pada saatnya nanti ia dapat mencapai maqam tertinggi, yakni seorang mukminah yang elok dipandang semua orang karena pancaran keimanannya dan mendapat jaminan mendapatkan lelaki sholih yang diidam-idamkan oleh bidadari bermata jeli yang tinggal di surga. Inilah kenapa mereka cemburu padanya. Inilah kenapa wanita dunia bisa mengalahkan bidadari-bidadari itu. Inilah kenapa untuk menjadi seorang mukminah yang taat pada Allah dan suaminya mendapat hadiah yang begitu istimewa. Karena pencapaiannya pun memerlukan usaha yang sangat berat bagi standard seorang makhluk dunia yang berakal dan bernafsu.
Pernikahan bukan suatu perkara yang biasa saja bagi seorang muslim. Namun ia adalah perjanjian agung yang Allah sendiri memegang janji tersebut. Pernikahan menjadi sebuah pintu bagi seorang wanita untuk meningkatkan kualitas diri dan meningkatkan keimanan di bawah naungan seorang suami yang siap mentarbiyah istri dengan penuh kasih sayang karena Allah. Keadaan menjadi lain apabila seorang suami mendapatkan seorang istri dengan akhlak yang kurang baik dan kurang taat terhadap suami. Untuk itu, diperlukan persiapan lahir dan batin bagi seorang wanita untuk menjadi istri yang baik. Menjalankan proses menuju pernikahan dengan kondisi yang saling menjaga diri satu sama lain, memelihara kesucian dengan tetap berpegang pada syariatnya sampai pada semua hal yang haram menjadi mubah dan penuh berkah. Pendidikan agama yang tercengkeram kuat dalam setiap wanita adalah bekal yang sangat penting bagi tercapainya tujuan menjadi mukminah calon penghuni surga, pun demikian yang ia perlukan untuk menggapai rumah tangga yang harmonis dan sakinah. Agar Allah mengkaruniakan kebaikan tiada terkira baginya. Agar bidadari cemburu padanya karena keimanannya kepada Allah, ketaatan kepada suami, dan kebermanfaatan bagi sesama. Agar bidadari cemburu padanya.
Sumber: Fillah, Salim A. “Agar Bidadari Cemburu Padamu”
(Rizky Selvasari)