Masalah terbesar yang sering dihadapi setiap pembelajar adalah belajar. Oleh karena itu tidak sedikit pembelajar yang kecewa karena gagal mendapatkan nilai yang memuaskan atau pernah merasa kekurangan waktu pada saat ujian di ambang pintu. Percayalah bahwa perasaan tersebut hanyalah wujud emosi yang tidak stabil. Ketidakstabilan akan memaksa lebih belajar keras sehingga Anda kehilangan strategi, stamina, dan kesehatan fisik. Selain itu, jangan sampai ketidakstabilan membentuk stigma dalam diri Anda bahwa pembelajar yang cerdas hanya dapat diukur dari IQ atau jeniusnya otak. Perlu anda sadari bahwa pembelajaran yang sukses tidak ditentukan dari IQ, melainkan ada aspek lain yang ikut menentukan. Adapun aspek yang menentukan suksesnya pembelajaran tertera pada 10 Rahasia Pembelajar Kreatif sebagai berikut.
- Menemukan Karakter Belajar
Anda cukup mengetahui apa yang disenangi dan kenapa menyenanginya, apa yang Anda benci dan kenapa membencinya, dan faktor apa yang membuat Anda gagal atau berhasil. Setelah menjawab pertanyaan tersebut dengan jujur maka temukanlah kebiasaan proses belajar Anda selama ini. Coba petakkan karakter belajar dan berikan alasan pada setiap kebiasaan belajar Anda. Misalnya bagaimana suasana belajar yang Anda suka? Bagaimana durasi waktu belajar Anda? Bagaimana posisi belajar Anda? dan sebagainya. Dari jawaban kebiasaan belajar Anda, maka temukanlah hal yang perlu dipertahankan dan ditingkatkan atau bahkan harus dibuang. Selain itu tanamkanlah karakter belajar SMART yang memiliki Spirit (semangat) , Modesty (etika) , Adventurous (petualang hal yang baru), Resourceful (bertindak cepat), dan Tenacious (disiplin).
- Bermula dari Kemauan Keras
Ketika Anda berhasrat ingin menjadi pembelajar yang sukses maka harus memiliki kualitas pribadi yang baik. Kualitas pribadi yang baik bermula dari kemauan keras Anda. Pencapaian kualitas pribadi yang baik membutuhkan sikap mental positif, sikap empati, ketulusan, percaya diri, kebesaran jiwa, kesetiaan, bertanggung jawab, selalu ceria menikmati suasana belajar, gigih, dan renda hati.
- Menyusun Rencana Belajar
Proses pembelajaran membutuhkan penyusunan perencanaan yakni berupa tujuan yang hendak dicapai, strategi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang Anda butuhkan. Hal yang harus diperhatikan pada saat menetapkan tujuan belajar yakni tujuan harus jelas dan terukur baik dari segi waktu, biaya, maupun sarana. Selain itu tujuan harus fleksibel dan merupakan tujuan anda sendiri.
- Melatih Otak
Sir James Paget seorang ahli bedah asal Inggris sebagai pendiri ilmu patologi pernah mengungkapkan kesenangannya menulis puisi. Hal tersebut diungkapkan “Jika saya berhenti menulis puisi maka saya akan gila karena melihat cacing pita setiap hari”. Oleh karenanya sebagai pembelajar kita harus menggunakan otak kiri dan otak kanan secara seimbang.
- Menyimpulkan Gagasan Tertulis
Menyimpulkan gagasan tertulis selalu berkaitan dengan kegiatan membaca. Membaca akan memperkuat kemampuan Anda. Dengan membaca Anda akan menambah kosakata, mengajak untuk berintropeksi dan melontarkan pertanyaan serius serta mampu memicu imajinasi. Agar Anda mampu menyimpulkan gagasan tertulis dapat menggunkan metode SQ3R ala Francis P. Robinson yakni Survey (menyelidiki), Question (bertanya), Read (membaca), Recite (mengucap kembali), dan Review (mengulangi).
- Menyimpulkan Gagasan Lisan
Menyimpulkan gagasan lisan selalu berkaitan dengan kegiatan mendengarkan. Menurut Lydon B. Johnson “Anda tidak dapat mempelajari apapun selama Anda hanya berbicara”. Oleh sebab itu Anda harus meningkatkan kemampuan menyimak pada proses pembelajaran. Hal yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan kemampuan menyimak Anda yakni fokus pada isi pembicaraan, abaikan ganguan fisik, catatlah gagasan inti, jangan menyela dan bertanyalah dengan bijak.
- Bertanya dengan Bijak
Pernahkan Anda tidak bisa memahami apa yang dijelaskan oleh guru atau dosen Anda, tetapi malu menanyakan. Saat ini tidak perlu malu karena Anda hanya membutuhkan perhatian, minat, ketepatan waktu dan keberanian untuk menanya. Namun hal yang perlu Anda perhatikan saat bertanya yakni tidak berlebihan, tidak menanyakan suatu yang menyusahkan, tidak menanyakan dengan maksud mengolok-olok, bertanya pada ahli, bertanya dengan kesabaran dan tutur yang sopan.
- Berpikir lebih Kritis
Sebagai pembelajar yang berfikir kritis harus mengenal pola pikir Anda, memahami persepsi ruang dan kinestetik, kosentrasi, observasi, merangkum ide, membentuk hipotesis, menarik kesimpulan dan menentukan pilihan. Selain itu berlatihlah mengembangkan daya pikir Anda dengan memeriksa beberapa kemungkinan dari sebuah situasi. Misalnya, “apa yang terjadi bila semua negara di dunia menggunakan mata uang rupiah?” Cobalah jawab dan berlatihlah sesering mungkin untuk situasi yang berbeda.
- Mengatasi Masalah Belajar
Masalah dalam belajar sering Anda alami seperti kejenuhan, ketakutan, keluh-kesah, kebiasaan menunda waktu, pengajaran atau pelajaran yang kurang disenangi dan sebagainya. Menghadapi masalah tersebut Anda harus banyak merenung dan mengingat motivasi yang Anda dapatkan baik dari dalam diri maupun dari orang lain. Anda juga harus belajar menyenangi pelajaran yang dibenci dengan membesarkan diri bahwa Anda orang yang mampu dan tidak mudah putus asa jika gagal.
- Belajar Bersama
Saya mungkin salah dan Anda mungkin benar hanya melalui sebuah usaha kita bisa mendekati kebenaran (Karl Popper). Berdasarkan pendapat tersebut maka belajar kelompok dapat menambah pengetahuan Anda asalkan dilakukan dengan cara yang tepat. Agar suasana belajar bersama Anda lancar maka siapkan agenda belajar yang fleksibel, jangan belajar jika tujuannya tidak jelas, bertukar ide dan berbagai pengalaman, dan intropeksi diri apakah Anda terlalu banyak bicara? atau apakah Anda terlalu pasif? dengan demikian Anda akan terlatih menjadi orang yang bijasksana.
Sumber: 10 Rahasia Pembelajar Kreatif, Khrisna Pabichara
(Herlambang Rahmadhani)
– See more at: http://www.deepublish.co.id/penerbit/artikel-cerdas/129/Menjadi-Pembelajar-Kreatif#sthash.VB3Q54wQ.dpuf