Teks Argumentasi: Struktur Teks, Jenis, Ciri dan Contoh

Teks argumentasi menjadi salah satu tulisan yang cukup persuasive bagi pembaca. Terutama untuk pembaca yang suka dengan fakta dan data. Teks argumentasi salah satu teks yang kritis dalam menyikapi isu ataupun permasalahan yang sedang terjadi. 

Berbicara tentang teks argumentasi, ternyata ada banyak hal yang wajib kamu ketahui. Nah, pada kesempatan kali ini kita akan mengulas tentang pengertian, tujuan, jenis, struktur, ciri dan contoh paragraf argumentasi. Untuk mempersingkat, langsung saja kita bahas satu persatu di sini. 

Pengertian Teks Argumentasi

Apa itu teks argumentasi? Teks argumentasi adalah tulisan yang ditulis berdasarkan alasan, bukti dan fakta yang terjadi. Teks argumentasi adalah teks yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca agar seiya dan sekata lewat data dan fakta yang disuguhkan. 

Teknis penulisan teks argumentasi agar mempengaruhi pembaca, ditulis secara kritis dan logis. Adapun caranya yaitu dengan membaca buku, melakukan penelitian, wawancara dan masih banyak lagi.

Ciri-Ciri Teks Argumentasi

Sepertinya tidak semua orang tahu ciri-ciri teks argumentasi secara spesifik. Nah, berikut beberapa ciri-ciri teks argumentasi yang perlu kamu ketahui: 

Program Afiliasi

1. Bersifat Bukti dan Kebenaran 

Jika dilihat dari ciri-cirinya, teks argumentasi adalah tulisan yang dapat dilihat dari penyajian tulisannya. Teks argumentasi disajikan menunjukkan bukti dan kebenaran. Bukti dan kebenaran inilah yang dijadikan sebagai kekuatan dasar agar pembaca semakin yakin. 

2. Memiliki Alasan Yang Kuat 

Teks argumentasi juga dapat dilihat dari ciri yang cukup menonjol, yaitu memiliki alasan yang kuat. Pembaca tidak akan yakin dengan pembahasan yang dipaparkan, jika tidak dijelaskan secara kuat. Seperti yang kita tahu, bahwasanya masyarakat kita memiliki kecerdasan dan pemahaman yang baik. 

Pembaca tahu teks argumentasi yang memiliki sumber yang jelas dan pembahasan yang kritis. Dengan kata lain, sebagai penulis teks argumentasi harus membayangkan segmentasi pembaca seperti apa dan bagaimana. Sehingga saat menuliskannya pun tahu persis data yang seperti apa yang harus kita gunakan untuk menyakinkan pembaca. 

4. Menggunakan Bahasa Denotatif 

Ciri yang lain, teks argumentasi ditulis menggunakan bahasa denotatif atau bahasa yang sebenarnya dan lugas. Pastikan teks tidak ditulis secara berbelit-belit. Justru pemilihan kata yang berbelit-belit terkesan tidak to the point dan tidak tegas. Ingat, di sini kita tidak sedang menulis fiksi, tetapi menulis fakta dan data. 

5. Analisis Rasional (Berdasarkan Fakta) 

Jika kamu perhatikan, teks argumentasi ditulis berdasarkan analisis rasional. Dimana penulisan teks satu ini ditulis berdasarkan fakta. Buat kamu yang bingung gimana caranya, kamu bisa mencari tahu lewat berita, lewat penelitian yang sebelumnya pernah dilakukan ataupun lewat banyak pilihan lain. 

6. Membatasi Subjektifitas dan Emosional

Karena teks argumentasi ditulis secara objektif, maka perlu memperhatikan batasan. Penulisan teks argumentative menghindari nilai-nilai emosional. Jadi teks argumentasi tidak ditulis membawa-bawa perasaan seperti perasaan sedih, senang, ataupun perasaan lain. Hindari pula penulisan hal-hal yang berbau subjektivitas penulis. 

Bagi penulis yang terbiasa menulis fiksi, cara ini paling susah. Sebaliknya, bagi yang biasa menulis karya ilmiah atau sejenisnya, menulis teks argumentasi lebih mudah. Karena apa yang ditulis didasarkan pada data dan fakta yang sudah ada. 

Program Afiliasi

Dari kelima ciri-ciri teks argumentasi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa teks argumentasi adalah teks yang fokus pada fakta dan data. Jauh berbeda dengan tulisan fiksi yang lebih menonjolkan kemampuan imajinasi dan khayalan.

Jenis Teks Argumentasi

Berdasarkan pada jenis teks argumentasi, ada beberapa jenis yang perlu dan wajib kamu ketahui. apa saja itu? langsung saja simak pembahasannya berikut ini. 

1. Paragraf Argumentasi Sebab-Akibat

Paragraf argumentasi sebab akibat adalah jenis paragraf yang ditulis berdasarkan pada data-data yang menyebabkan isu atau tema yang dibahas itu lahir. Kemudian teks argumentasi dibahas mengarah pada akibat yang telah disebabkan sebelumnya. 

Cara mengetahui paragraf teks argumentasi sebab akibat dapat mudah diketahui dari penggunaan konjungsi, atau kata hubung seperti, oleh sebab itu, karena itu dan dengan demikian.

2. Paragraf Argumentasi Akibat-Sebab

Berbalikan dengan paragraf argumentasi sebab akibat, paragraf ini ditulis dengan cara mengungkapkan akibat yang ditimbulkan terlebih dahulu. Setelah itu barulah dijelaskan sebab-sebabnya apa saja. Dari segi penulisan pun tetap mengutamakan fakta dan data ya. 

3. Paragraf Argumentatif Persamaan 

Sementara yang disebut dengan paragraf argumentasi persamaan adalah argumen yang dituliskan dengan cara  mengemukakan prinsip persamaan sebelum mengambil kesimpulan. Tentu saja penarikan kesimpulan ini dilakukan dengan secara logis dan menggunakan data yang kuat, tujuannya agar tidak dapat disangkal.

4. Paragraf Argumentasi Perbandingan 

Ada juga yang disebut dengan paragraf argumentasi, yaitu teks deskripsi yang menuliskan fakta dan data dengan cara membandingkan. Dapat pula diartikan sebagai upaya untuk membandingkan argumentatif berdasarkan pada anggapan yang mencangkup pengertian atau isu apakah itu memiliki data yang kuat atau tidak. 

5. Paragraf Autoritas 

Paragraf autoritas adalah paragraf yang yang ditulis didasarkan pada pendapat dari orang terkenal atau dari orang yang memiliki keahlian tertentu. Dimana jenis paragraf deskripsi satu ini sebagai tulisan deskripsi yang digunakan sebagai problem solving dalam isu atau tema yang diangkat, yang dianggap menjadi masalah. 

6. Paragraf Kesaksian 

Ada juga yang disebut paragraf kesaksian, yaitu paragraf yang ditulis berdasarkan pada kesaksian seseorang terkait isu yang diangkat. Oh iya, kesaksian masih termasuk ke dalam teks deskripsi, karena kesaksian salah satu bentuk data objektif. Karena saksi adalah orang yang merasakan, dan mengalami, yang sifatnya tidak dapat disangkal.

Itulah beberapa jenis teks argumentasi. Sebenarnya masih ada beberapa jenis teks argumentasi yang lain, misal argumentasi contoh dan argumentasi rincian. 

Baca Juga:

Tujuan Teks Argumentasi

Tujuan menulis teks argumentasi sebenarnya banyak yang disebutkan beberapa di ulasan di atas. Untuk lebih mudah mengetahui tujuan teks argumentasi, bisa disimak sebagai berikut. 

1. Mengungkapkan Pendirian (Pandangan)

Teks argumentasi ditulis dengan tujuan untuk mengungkapkan pandangan atau pendirian penulis. Seperti yang kita tahu, bahwasanya setiap orang memiliki pandangan, pendapat dan memiliki teorinya sendiri-sendiri. 

Alasan inilah yang mendasari teks argumentasi yang memiliki keberagaman berpikir dan dalam memandang permasalahan yang ada. Perbedaan pandangan inilah yang kemudian diekspresikan dalam bentuk tulisan. 

Salah satu cara mengungkapkan pandangan agar orang lain sependapat atau bagi pembaca yang memiliki keyakinan pendapatanya sendiri pun tahu alasan logis dan sumber dasar kenapa penulis memiliki pandangan demikian. 

2. Mempengaruhi Tingkah Laku 

Tujuan teks argumentasi yang lain adalah mempengaruhi tingkah laku. Ketika pandangan atau pendapat penulis dijelaskan secara logis dan berdasarkan data. Maka pembaca pun akan setuju. Dampak terbesarnya adalah, akan mempengaruhi tingkah laku pembaca terkait isu yang dituliskan dalam bentuk teks deskripsi. 

3. Menarik Perhatian (Simpati)

Tampaknya menarik perhatian atau menarik simpati pembaca itu tidaklah mudah. Butuh upaya yang tinggi. Misalnya, penulis perlu melakukan riset, kajian literatur bahkan jika diperlukan juga dibutuhkan wawancara atau terjun langsung ke lapangan. 

4. Membuktikan Kebenaran Secara Logis

Adapun tujuan teks argumentasi yang terakhir, yaitu bertujuan untuk membuktikan kebenaran secara logis. Terkadang masalah yang kita temukan dalam kehidupan sehari-hari muncul berseliweran tanpa kejelasan.

Nah, teks argumentasi salah satu upaya untuk membuktikan kebenaran secara logis, sehingga membuat isu yang tersebar tidak simpang siur lagi. 

Itulah beberapa tujuan menulis teks argumentasi. Dari beberapa poin di atas, hanya sebagian tujuan saja. Masih ada beberapa tujuan lain yang tidak sempat disebutkan satu persatu. 

Struktur Teks Argumentasi

Apakah kamu pernah membaca teks argumentatif? Jika pernah, pasti kamu tahu struktur pembuatannya seperti apa. Yap, ada tiga struktur utama, yaitu sebagai berikut. 

1. Pendahuluan 

Struktur yang pertama adalah pendahuluan. Di Bagian ini penulis cukup menuliskan hal yang menarik dari tema atau tulisan yang kamu bahas. Kamu cukup menulis secara gamblang, singkat, padat namun tetap memiliki daya tarik agar pembaca tertarik ingin membaca lebih lanjut ke bagian tubuh argumen. 

2. Tubuh Argumen 

Tubuh argumen adalah bagian isi argumen. Disinilah kamu bisa melakukan eksplorasi penulisan. Kamu bisa eksplore menyampaikan pendapat kamu yang disesuaikan dengan data, fakta dan alur yang logis. 

Agar pembaca tidak merasa jenuh, kamu bisa membuat sistematika penulisan. Tujuannya agar lebih tertata, terstruktur dan mudah dipahami oleh pembaca. Jangan lupa tulis memasukan fakta dan data. Misal dengan memasukan observasi, eksperimen maupun dengan cara mencantumkan sumber-sumber. 

3. Kesimpulan 

Bagian terakhir adalah bagian kesimpulan. Penulisan kesimpulan pada teks argumentasi tidak jauh berbeda dengan penulisan pada penulisan yang lain.

Kesimpulan dapat ditulis menggunakan bahasa yang singkat, padat dan jelas. Tentu saja tetap mengutamakan kelogisan dan penalaran yang masuk akal.

Kesimpulan

Berikut adalah informasi dari Deepublish Store tentang teks argumentasi. Jika dilihat dari bentuk strukturnya, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan struktur penulisan teks lain. Semoga bermanfaat!

Luqman Hakim

Lulusan Sarjana Teknik Sipil serta memiliki ketertarikan di bidang Pendidikan, Bisnis dan Wisata, saya juga memiliki ketertarikan di dunia penulisan SEO, copywriting, content writing, dan content marketing.

Tinggalkan komentar