Reintegrasi Sosial: Pengertian, Upaya dan Dampak

Reintegrasi sosial merupakan hal yang dapat terjadi pada kehidupan sosial bermasyarakat sehari-hari. Proses reintegrasi sosial ini adalah kebalikan dari proses disintegrasi sosial yang terjadi di masyarakat.

Sebagai negara dengan penduduk yang beragam, proses reintegrasi dan disintegrasi sosial di masyarakat merupakan hal yang wajar dan sering terjadi.

Hal ini terjadi karena keberagaman ini juga dapat menyebabkan perbedaan-perbedaan dan konflik di masyarakat, yang disebut juga sebagai disintegrasi sosial. Maka dari itu, prosesini sangat dibutuhkan agar keutuhan masyarakat kembali terjaga.

Sebelumnya kita sudah membahas masalah mengenai pengertian dan contoh integrasi sosial. Silakan baca disana ya.

Definisi Reintegrasi Sosial

Definisi reintegrasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI adalah penyatuan kembali; pengukuhan kembali. Sedangkan definisi reintegrasi sosial dapat dipahami sebagai upaya yang dilakukan untuk membangun kembali kepercayaan sosial yang terjadi setelah adanya disintegrasi sosial. Definisi reintegrasi sosial menurut para ahli adalah sebagai berikut:

Program Afiliasi

1. Soerdjono Soekanto

Menurut Soerdjono Soekanto, reintegrasi sosial merupakan proses pembentukan kembali norma-norma serta nilai-nilai yang baru. Tujuannya adalah untuk menyesuaikan diri dengan lembaga-lembaga kemasyarakatan yang telah mengalami perubahan.

Reintegrasi juga bertujuan untuk mengembalikan keadaan yang diinginkan dalam masyarakat, sesuai dengan tujuan persatuan dan keutuhan masyarakat setelah terjadi disintegrasi.

2. Albert O. Hirschmar

Menurut Hirschmar, reintegrasi sosial merupakan perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Perubahan yang terjadi ini sesuai dengan sifat dasar manusia, yaitu selalu menginginkan adanya perubahan. Perubahan yang diinginkan oleh manusia dalam masyarakat ini dapat terjadi atau dipicu oleh rasa kebosanan.

3. Pius A. Partanto dan M. Dahlan Al Barry

Reintegrasi sosial menurut Partanto dan Al Barry proses untuk kembali ke kondisi sebelum terjadinya konflik atau perpecahan dalam masyarakat.

Hal ini dapat berarti bahwa reintegrasi sosial adalah sebuah proses sosial yang bertujuan untuk menyatukan kembali beberapa pihak yang berkonflik, agar bisa berdamai kembali seperti kondisi sebelum konflik terjadi.

Baca Juga: Contoh Perubahan Sosial Budaya

Tujuan Reintegrasi Sosial

Proses ini pada sistem sosial di masyarakat yang sudah mengalami perubahan karena suatu sebab, seperti konflik penting dilakukan. Sebab, reintegrasi memiliki berbagai tujuan penting bagi masyarakat yang ada di sistem sosial, yaitu:

1. Mengembalikan Keadaan

Program Afiliasi

Reintegrasi dibutuhkan setelah terjadinya disintegrasi sosial pada sistem sosial masyarakat. Maka dari itu, reintegrasi dibutuhkan untuk membentuk mengembalikan keadaan seperti semula atau seperti sebelum terjadinya konflik yang menyebabkan disintegrasi sosial.

2. Memperbaiki Penyebab Utama Konflik

Disintegrasi sosial disebabkan oleh adanya berbagai konflik pada masyarakat dan membutuhkan proses reintegrasi untuk mengembalikannya ke keadaan semula. Proses reintegrasi ini dapat membantu untuk memperbaiki penyebab utama konflik melalui berbagai cara.

Misalnya saja dengan melakukan musyawarah dan membuat kesepakatan antara pihak-pihak yang mengalami disintegrasi sosial.

3. Mewujudkan Integrasi Sosial

Tujuan dari reintegrasi ini juga adalah untuk mewujudkan integrasi sosial. Integrasi sosial merupakan proses penyesuaian berbagai unsur yang berbeda dalam kehidupan bermasyarakat, sehingga akan menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memiliki keserasian dalam fungsi.

Proses reintegrasi yang dilakukan nantinya dapat membantu mewujudkan integrasi sosial, sehingga kehidupan bermasyarakat dapat berjalan normal sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

4. Membangun Kepercayaan

Proses reintegrasi sosial juga dilakukan untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap pihak yang membantu tercapainya tujuan tersebut, misalnya dari pihak pemerintah. Reintegrasi yang berhasil dilakukan akan membantu membuat kehidupan bermasyarakat kembali normal tanpa adanya konflik.

Maka, jika suatu pihak bisa membantu proses reintegrasi ini, akan dapat membangun kepercayaan masyarakat yang sebelumnya mengalami disintegrasi sosial.

5. Memperbaiki Situasi Keamanan

Salah satu penyebab terjadinya disintegrasi sosial adalah adanya konflik antarsuku, agama, maupun kepercayaan dalam masyarakat. Konflik ini akan menimbulkan rasa tidak nyaman dan tidak aman pada masyarakat di suatu sistem sosial.

Proses integrasi sosial bertujuan untuk memperbaiki situasi keamanan di masyarakat, pasca terjadinya konflik yang menyebabkan disintegrasi sosial. Integrasi sosial yang terjadi di masyarakat yang mengalami konflik akan membantu menyelesaikan konflik dan membuat masyarakat merasa aman.

Baca Juga: Apa itu Stratifikasi Sosial

Upaya Mencapai Reintegrasi

Agar proses dapat tercapai dengan baik, maka ada berbagai upaya untuk mencapai reintegrasi yang bisa dilakukan, yaitu sebagai berikut.

1. Menjauhi Konflik

Disintegrasi terjadi karena adanya konflik yang terjadi di masyarakat. Maka upaya yang bisa dilakukan untuk mencapai reintegrasi adalah dengan melakukan berbagai hal yang bisa membuat seseorang menjauhi konflik.

Contoh upaya menjauhi konflik misalnya dengan pindah ke daerah lain, atau tidak bersinggungan dengan kelompok maupun individu penyebab konflik.

2. Menghargai Sesama

Konflik antar suku maupun antar agama merupakan beberapa hal yang menyebabkan disintegrasi sosial di masyarakat. Berbagai penyebab konflik ini menunjukkan bahwa salah satu upaya untuk mencapai reintegrasi adalah dengan menghargai sesame, meskipun berbeda suku dan agama.

Sikap saling menghargai orang lain yang memiliki perbedaan membuat konflik jadi lebih sedikit atau bahkan menghindarkan masyarakat dari konflik yang terjadi. Menghargai sesama juga menjadi cara untuk menghargai keberagaman masyarakat yang ada di Indonesia.

3. Melakukan Penguatan Identitas

Penguatan identitas pada setiap kelompok dan individu yang dilakukan secara bersama-sama menjadi salah satu upaya untuk mencapai reintegrasi. Penguatan identitas yang dimaksud ini misalnya seperti pengakuan bahwa setiap orang memiliki agama, ras, suku, maupun kepercayaan yang berbeda satu antara yang lainnya.

4. Melakukan Dialog dan Musyawarah

Komunikasi antar pihak yang mengalami konflik dan terlibat disintegrasi sosial menjadi upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai reintegrasi. Contoh komunikasi yang bisa dilakukan misalnya dengan melakukan dialog dan musyawarah bersama.

Dialog dan musyawarah yang dilakukan bersama pihak-pihak yang mengalami konflik akan membantu proses reintegrasi. Sebab dengan melakukan dialog dan musyawarah bersama, pihak-pihak yang terlibat akan menemukan solusi dari konflik penyebab disintegrasi sosial yang terjadi.

5. Menuntaskan Konflik

Menuntaskan konflik yang terjadi menjadi upaya yang juga bisa dilakukan dalam proses reintegrasi sosial. Upaya ini merupakan lanjutan dari upaya melakukan dialog dan musyawarah yang dilakukan sebagai upaya reintegrasi sosial.

Upaya reintegrasi dengan cara menuntaskan konflik akan membuat pihak-pihak yang sebelumnya terlibat konflik menjadi tidak lagi mengalami konflik yang menyebabkan perpecahan dalam sistem sosial masyarakat.

Jadi, upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai integrasi nasional dapat dilakukan dengan cara menjaga keselarasan antarbudaya sehingga proses yang dilakukan akan membentuk masyarakat yang kuat dengan partisipasi masyarakat dan pemerintah.

Dampak Reintegrasi di Masyarakat

Sama seperti disintegrasi sosial, upaya reintegrasi ini yang dilakukan tentu akan memberikan dampak pada masyarakat. Berikut ini adalah dampak positif dan negatif dari reintegrasi sosial di masyarakat:

A. Dampak Positif

1. Menyelesaikan Konflik

Tujuan dari dilakukannya reintegrasi ini adalah untuk menyelesaikan konflik yang terjadi di masyarakat. Maka dari itu, menyelesaikan konflik yang menjadi penyebab disintegrasi merupakan salah satu dampak positif dari reintegrasi berikut di masyarakat.

2. Meningkatkan Toleransi

Reintegrasi sosial yang dilakukan, seperti melakukan dialog dan musyawarah bersama akan membantu menyelesaikan konflik yang terjadi di masyarakat. Selain itu, reintegrasi juga akan berdampak positif di masyarakat, berupa meningkat toleransi antar masyarakat.

Meningkatkan toleransi antar masyarakat menjadi cara untuk meminimalisir konflik yang terjadi di antara masyarakat.

3. Terbuka Terhadap Perbedaan

Dialog dan musyawarah yang dilakukan sebagai upaya reintegrasi sosial bertujuan untuk membuat pihak-pihak yang mengalami konflik dapat mengutarakan pendapatnya akan satu pihak yang lain. Maka dengan adanya reintegrasi sosial, dapat membuat setiap pihak yang berkonflik bisa terbuka terhadap perbedaan dengan pihak lainnya.

B. Dampak Negatif

a. Menimbulkan Konflik Baru

Reintegrasi sosial bertujuan untuk menyelesaikan konflik yang terjadi di sistem sosial masyarakat. Namun kadang cara ini justru bisa membuat atau menimbulkan konflik baru di masyarakat.

Pemicunya bisa disebabkan karena saat terjadi dialog atau musyawarah, ada hal baru yang disampaikan dan memicu adanya konflik baru.

b. Muncul Berbagai Perbedaan Pendapat

Perbedaan pendapat merupakan hal yang wajar terjadi pada saat proses reintegrasi sosial di masyarakat berlangsung. Perbedaan pendapat yang terjadi bisa menjadi salah satu dampak negatif reintegrasi sosial.

Adanya perbedaan pendapat di antara pihak-pihak yang melakukan dialog dan musyawarah sebagai upaya reintegrasi sosial justru bisa membuat konflik tidak bisa diselesaikan, bahkan menimbulkan konflik baru.

c. Memunculkan Diskriminasi

Diskriminasi di antara dua pihak yang berkonflik juga bisa terjadi dari proses reintegrasi sosial di masyarakat. Diskriminasi bisa terjadi saat salah satu atau semua pihak tidak bisa memunculkan sikap saling menghargai atau toleransi di antara sesama.

Contoh Reintegrasi Sosial

Berikut beberapa contoh reintegrasi sosial yang bisa dan dapat mudah dipahami.

1. Melakukan Musyawarah

Musyawarah yang dilakukan pada kelompok-kelompok yang mengalami konflik merupakan salah satu contoh reintegrasi sosial untuk menyelesaikan konflik. Melakukan musyawarah dapat membantu untuk menemukan solusi atau jalan tengah dari konflik yang terjadi.

Saat konflik dilakukan, setiap pihak atau kelompok yang berkonflik bisa menyampaikan pendapatnya masing-masing sebagai cara untuk mengutarakan keinginan maupun keluhan yang dirasakannya.

2. Lembaga Masyarakat

Di Indonesia, ada berbagai lembaga masyarakat yang merupakan contoh dari reintegrasi sosial. Contohnya adalah lembaga agama, lembaga hukum, lembaga ekonomi, lembaga politik, dan berbagai lembaga masyarakat lainnya.

Fungsi dari lembaga masyarakat ini sebagai contoh reintegrasi sosial adalah membantu masyarakat, pihak, atau kelompok yang berkonflik untuk dapat mengatasi masalah dan konflik dengan baik. Menyelesaikan konflik penyebab disintegrasi sosial dibantu dengan lembaga masyarakat akan membuat masalah selesai dengan cara yang sesuai hukum dan dapat terselesaikan dengan tepat dan cepat.

3. Tidak Main Hakim Sendiri

Contoh lain dari reintegrasi sosial yang dapat terjadi di masyarakat adalah dengan tidak main hakim sendiri. Misalnya saat terjadi pencurian di pemukiman warga, atau kejadian yang melanggar aturan dan norma.

Masyarakat sekitar yang tersulut emosi bisa saja melakukan tindakan main hakim sendiri. Misalnya seperti memberikan hukuman yang tidak sesuai dengan hukum yang berlaku dari perbuatan yang dilakukan. Tidak main hakim sendiri dan memberikan hukuman atas apa yang dilakukan seseorang sesuai dengan hukum yang berlaku merupakan contoh dari reintegrasi sosial.

Dalam hal ini, bantuan lembaga masyarakat, seperti kepolisian merupakan cara yang bisa dilakukan untuk membantu proses reintegrasi sosial yang terjadi di masyarakat.

Pihak kepolisian akan membantu memberikan dan memutuskan hukuman yang sesuai untuk pihak yang melanggar hukum dan memberikan efek jera agar pihak tersebut tidak melakukan kesalahannya lagi yang melanggar hukum.

Tinggalkan komentar