Siapa bilang menjalankan usaha bisnis harus berbentuk perusahaan yang besar? Meskipun kecil, modal terbatas, kamu pun sudah bisa punya usaha sendiri loh. Salah satunya dengan cara menjadi reseller buku.
Sayangnya Ketika bergabung menjadi reseller buku, ada banyak pesaing. Banyaknya pesaing sebenarnya tidak masalah. Karena kamu bisa menjadi seorang pemenang. Tentu untuk bisa menjadi reseller yang demikian, dibutuhkan ilmu yang disebut ilmu analisis kompetitor.
Daftar Isi
Apa Itu Analisis Kompetitor?
Secara umum, analisis kompetitor adalah strategi bisnis yang sifatnya komprehensif. Dimana analisis ini dilakukan dengan melakukan penelitian, seperti mengumpulkan data hingga melakukan verifikasi informasi terhadap perusahaan kompetitor. Dalam menjalankan usaha bisnis, penting sekali mengenali, mengatasi perusahaan kompetitor. Karena kompetitor adalah lawan.
Meskipun kompetitor adalah lawan, bukan berarti kita harus memusnahkannya. Bukan seperti itu cara kerjanya. Cara kerjanya cukup kita mengenali kelebihan dan kelemahan produk mereka. Serta mempelajari strategi pemasaran yang mereka gunakan.
Bukan berarti untuk kita contoh, tetapi sebatas untuk antisipasi dan membuat strategi lain agar tidak sama, atau agar usaha yang kamu jalankan lebih unik dan menarik bagi konsumen. Jika perlu, kamu bisa menjadi seorang teman bagi kompetitor kamu. Hal ini lebih memudahkan kamu lebih leluasa melakukan analisis.
Jenis-Jenis Kompetitor
Berbicara tentang kompetitor, ternyata memiliki beberapa jenis loh. Jika kamu adalah seorang pelaku usaha, wajib tahu ketiga jenis kompetitor tersebut apa saja. Berikut penjelasan singkatnya.
1. Kompetitor langsung
Pernahkah kamu mendengar yang namanya kompetitor langsung? Kompetitor langsung atau yang familiar didengar dengan direct competitors adalah pelaku usaha yang menjual produk/jasa yang mirip. Bahkan bisa dibilang berjualan barang yang sama.
Jenis kompetitor langsung ini juga memiliki kesamaan dalam produk/layanan saja, tetapi juga dapat menimbulkan kesamaan dalam bidang target market, cara berjualan dan mungkin pula sama secara pola. Contoh kompetitor langsung ini seperti penjualan bersoda coca-cola. Mereka akan melihat kompetitor mereka produk-produk yang sama-sama minuman bersoda seperti pepsi dan sprite.
2. Kompetitor tidak langsung
Selain jenis kompetitor langsung, maka ada pula yang namannya kompetitor tidak langsung. Dikatakan sebagai kompetitor tidak langsung karena pola menjual produk/layanan mereka berbeda, termasuk berbeda target market nya.
Kompetitor tidak langsung disebut juga dengan indirect competitors. Dimana metode ini mungkin kamu untuk mempelajari pesaing kamu yang jenis yang dijual dan strateginya berbeda dari produk yang kamu jual. Contoh dari kompetitor tidak langsung adalah penjual makanan cepat saji KFC dengan makanan cepat saji McD, dan pizza hut.
Dari contoh kasus contoh ini menunjukan bahwasanya produk yang jual dan target marketnya berbeda, namun ketiganya memiliki satu kesamaan, sama-sama termasuk makanan cepat saji. Dan mereka memiliki target pasar yang sama, yaitu sama-sama diperuntukan untuk konsumen menengah atas. Atas dasar kesamaan inilah kenapa mereka juga termasuk sebagai kompetitor, karena ada kesamaan target pasar.
3. Kompetitor bayangan
Ada yang disebut dengan kompetitor bayangan replacement competitors. Dimana usaha ini sebenarnya menjadi solusi bagi para konsumen. Jadi kompetitor bayangan ini lebih menitik beratkan si pelaku usaha untuk menjalankan usaha yang tidak disediakan oleh pelaku usaha lain, dan produk tersebut diminati dan dicari oleh konsumen.
Misalnya, makanan cepat saji seperti KFC, pizza hut dan MCD bagi sebagian masyarakat kalangan bawah tidak mampu. Mampu muncul produk yang sama dari mereka, hanya saja kalangan dan kelas kaki lima, versi yang lebih murah dan dapat dijangkau oleh semua kalangan dengan harga yang murah.
Itulah tiga jenis kompetitor yang dapat dijadikan sebagai pembanding. Apakah lebih cocok kompetitor nomor pertama, dua atau tiga yang sekiranya pas untuk desain usaha yang akan kamu jalankan. Karena mengenali jenis-jenis kompetitor ini penting, untuk mengetahui posisi bisnis yang akan kamu jalankan.
Cara Membuat Analisis Kompetitor
setelah mengetahui jenis-jenis kompetitor, kamu mulai tertarik untuk membuat analisisnya bukan? Namun tidak tahu harus bagaimana cara membuat analisis kompetitor? Berikut beberapa tipsnya.
1. Melakukan identifikasi dan riset market
Cara melakukan analisis kompetitor dapat dilakukan dengan melakukan identifikasi dan riset market. Kamu bisa mengidentifikasi dan riset lewat jejak digital. Seperti yang kita tahu saat ini, jika perkembangan digital saat ini menjadikan peluang bagi pelaku usaha untuk promosi dan memasarkan produk mereka.
Bagi sesama pelaku usaha bisnis yang memanfaatkan digital sebagai pemasaran, tentu ini dapat dijadikan sarana untuk mengidentifikasi dan riset market. Cara yang dapat kamu lakukan pun cukup mudah. Cukup kumpulkan data primer dan data sekunder. Misalnya melakukan riset pasar secara primer dapat dilakukan dengan diskusi, menyebarkan survey, wawancara dan masih banyak lagi.
2. Fokus pada 4P
Cara yang kedua, fokuskan pada 4P yang meliputi product, price, promotion dan place. Metode 4P ini juga familiar disebut dengan marketing Mix. Jadi saat kamu menentukan 4P ini, kamu perlu memahami dasarnya, sebagai berikut.
Product
Saat menentukan produk, pastikan kamu tahu produk yang akan dijual, kemudian produk tersebut berupa apa? Berupa barang atau layanan? Dan terakhir, pikirkan masalah kemasan produk. Jika bisa buatlah kemasan produk semenarik mungkin untuk konsumen ataupun untuk pesaing.
Price
Kemudian ketika menentukan price, maka perlu juga diperhatikan penetapan harga yang pas itu di harga berapa, agar konsumen mau berlangganan. Untuk menarik perhatian, tidak ada salahnya berikan tawaran diskon atau dengan program harga lain (terserah dari masing-masing pemilik usaha bisnis). Terakhir saat menentukan harga, perlu juga untuk membandingkan harga lapak sebelah.
Promotion
Strategi promosi juga wajib dipikirkan. Karena promosi itu sebagai ruh dari usaha bisnis. Kamu bisa memilih mempromosikan dengan secara digital, atau bisa dengan cara lama. Setiap kali membuat promosi, pastikan apa yang dipromosikan memiliki value dan keunikan yang berbeda daripada produk yang lain.
Place
Unsur marketing mix yang terakhir adalah place atau tempat. Jika Kamu Pelaku usaha bisnis besar, sudah pasti harus memikirkan lokasi fisik atau toko fisik. Sementara buat kamu yang skala reseller bisa dengan cara online terlebih dahulu. Karena kita tahu tahu rejeki apa yang akan membawa kamu kedepannya. siapa tahu berawal dari jualan online sebagai reseller, bisa memiliki usaha sendiri di masa datang.
3. Membandingkan Minat Penelusuran
Cara membuat analisis kompetitor dapat pula dilakukan dengan cara membandingkan minat penelusuran digital, terkait permintaan pasar. Setidaknya dengan cara membandingkan antara kompetitor satu dengan yang lain, kamu akan mengetahui permasalahan, dan menemukan jawaban.
Bahkan kamu bisa pula menemukan jawaban atas permasalahan yang terjadi. Sehingga hasil jawaban dari perbandingan ini memudahkan kamu dalam menciptakan usaha bisnis yang lebih baru dan unik. Dengan terobosan cara yang berbeda pula dari yang lain.
4. Periksa Lanskap Kompetisi digital marketing secara rutin
Terakhir, lakukan identifikasi potensi ancaman persaingan. Cara ini efektif membantu kamu tanggap terhadap perubahan. Kamu juga bisa menemukan akar permasalahan yang terjadi, bahkan bisa meminimalisir terjadinya masalah sebelum masalah itu semakin besar.
Apalagi jika usaha kamu sudah berjalan dalam kurun waktu lama, maka pemeriksaan lanskap kompetisi digital marketing dapat mengetahui persaingan baru dan ancaman yang datang.
Baca juga: Analisis Swot: Penjelasan Pengertian, Komponen dan Manfaat Lengkap
Contoh Analisis Kompetitor
Pada dasarnya, analisis kompetitor dan audience itu mudah dilakukan. Kamu pun sebenarnya juga bisa melakukannya loh. Nah, sebagai gambaran, berikut adalah tabel analisis kompetitor
Tabel Analisis Kompetitor
Indikator | Bisnis A | Bisnis B |
Lokasi | Kota bandung | Kota yogyakarta |
Target pasar | Usia 18-30 tahun | Mahasiswa 18-30 tahun |
Produk kisaran harga | Buku fiksi | Buku pendidikan |
Media sosial | Kisaran harga Rp 80 ribu – Rp150 ribu | Rp 100 ribu – Rp 200 ribu |
Strategi promosi | Media sosial : tiktok, instagram & youtube Live di media sosial dan peresensi buku fiksi | Media sosial, website dan konvensional Promosi melalui pameran, promo spesial, giveaway dan media sosial |
Response konsumen | Konsumen tertarik membeli karena ulasan yang disampaikan menarik | Konsumen tertarik membeli karena memang mereka butuh buku-buku pendidikan sebagai sarana belajar di kampus dan program promosi menarik dan banyak promo. |
Apakah Manfaat Dilakukannya Analisis Kompetitor
Lalu apa sih manfaat melakukan analisis kompetitor untuk reseller buku? Berikut beberapa manfaat yang paling dirasakan.
1. Menciptakan Strategi yang tepat
Saat kamu bergabung menjadi Reseller Buku, sudah pasti tidak hanya kamu saja bukan? Nah, salah satu menarik perhatian dalam berjualan buku, kamu butuh strategi pemasaran yang berbeda dari reseller buku pada umumnya. Karena cara yang berbeda dan cara yang tepat yang akan membedakan kamu lebih banyak dilirik oleh pembeli.
2. Memiliki Selling Point
Manfaat kedua, ketika kamu mampu menemukan keunikan strategi dalam berjualan. Maka kamu memiliki selling point atau karakter tersendiri dalam berjualan. Karakter inilah yang memberikan rasa kenyamanan dan kecocokan konsumen terhadap toko yang kamu jalankan. Konsumen yang merasa nyaman dan percaya dengan toko kamu, mereka tidak akan mudah berpaling begitu saja ke toko yang lain.
3. Memahami Pangsa Pasar
Dalam menjalankan usaha, kamu wajib tahu bagaimana situasi dan kondisi pasar. Kamu juga perlu tahu celah pasarnya, agar buku yang kamu jual bisa langsung tersegmentasi dan tersaring. Apabila kamu berhasil melakukannya, maka kamu pun bisa bersaing dengan reseller-reseller populer di luar sana.
Itu hanya beberapa manfaat yang akan kamu rasakan. Masih ada manfaat lagi, misalnya kamu bisa melihat trend di industri yang sedang kamu jalani, dan kamu juga bisa memahami kekuatan dan kelemahan bisnis tersebut.
Tujuan Analisis Kompetitor
Dengan analisis kompetitor, kamu bisa mengetahui kekuatan dan kelemahan bisnis yang sedang kamu jalankan. Dengan mengetahui hal tersebut, kamu bisa menyampaikan brand positioning atau posisi bisnis di pasaran dan meyakinkan calon konsumen untuk menggunakan produk dari brand tersebut.
Baca juga: 9 Cara Menemukan Ide Usaha Kreatif dan Inovatif
Itulah beberapa hal tentang analisis kompetitor. Buat kamu yang sampai sekarang masih bingung mencari produk terpercaya. Kamu bisa bergabung menjadi reseller di deepublish. Semoga sedikit ulasan ini bermanfaat. (Iruekkawa Elisa)
Lulusan Sarjana Teknik Sipil serta memiliki ketertarikan di bidang Pendidikan, Bisnis dan Wisata, saya juga memiliki ketertarikan di dunia penulisan SEO, copywriting, content writing, dan content marketing.