Cara Mengelola Karyawan Bermotivasi Tinggi – Karyawan merupakan salah satu aset sebagai faktor produksi terpenting, karena karyawan inilah sebagai pelaku yang mengoperasikan alat untuk mengolah bahan baku menjadi barang yang siap kita jual.
Karyawan perlu dikelola oleh perusahaan, disitulah fungsi HC (Human Capitan). Karyawan yang bermotivasi rendah perlu dimotivasi agar memiliki motivasi tinggi, namun yang memiliki motivasi tinggi pun juga perlu dikelola agar tidak salah langkah.
Mengelola hubungan adalah aturan dasar untuk kesuksesan dalam mengelola manusia. Masalah merupakan kesenjangan antara yang kita inginkan dan yang kita peroleh. Kita didorong untuk berperilaku agar bisa menutup kesenjangan tersebut. Kesenjangan dapat ditutup baik dengan memperoleh apa yang kita inginkan atau menerima apa yang sudah ada.
Kebutuhan (bertahan hidup, cinta dan memiliki, keberhasilan, kesenangan dan kebebasan) merupakan prinsip dasar yang tidak terlihat dari semua perilaku. Memahami kebutuhan karyawan penting jika kita menginginkan mereka untuk mengubah atau meningkatkan perilaku/kinerja yang sudah bagus.
Keinginan merupakan motivator bagi tindakan-tindakan dan perilaku kita. Keinginan merupakan alasan kita secara sadar melakukan segala sesuatu.
Cara Mengelola Karyawan Bermotivasi Tinggi
Untuk membuat seseorang melakukan apa yang kita inginkan agar dia lakukan, kita terlebih dahulu harus membuatnya ingin melakukannya. Untuk membuatnya ingin melakukannya kita harus memastikan kejelasan akhir yang diinginkan, ketercapaian atas keadaan akhir yang mungkin dicapai, dan hasil yang menyangkut pemuasan kebutuhan, sehingga seseorang dengan motovasi pribadi menunaikan tugas yang kita yakin perlu dilaksanakan.
Baca juga : Mengenal Behavioral Event Interview
Dalam membangun dan mengelola tenaga kerja yang memiliki motivasi diri sangat penting untuk mengetahui apa yang sudah kita dapatkan. Karena hal tersebut menjadi dasar atas tindakan-tindakan koreksi di tengah jalan yang diperlukan untuk membangun dan mempertahankan kesuksesan. Jika kita tidak tahu apa yang telah kita dapatkan, kita tidak akan tahu apakah kita akan memenuhi tujuan, mendapatkan apa yang diinginkan, dan memuaskan kebutuhan kita.
Pengelolaan kesenajangan sangat penting untuk mendapatkan tindakan. Ukuran kesenjangan dapat memberitahu pada kita: tingkat motivasi, kadar frustasi, cakupan masalah, intensitas dari urgensi untuk melakukan sesuatu serta kendala-kendala yang perlu diatasi sebelum tindakan terjadi.
Kesenjangan menghasilkan energi dan urgensi untuk melakukan sesuatu. Jadikan kesenjangan sebagai sebuah penutup kesenjangan (gap zap). Untuk mendapatkan kesenjangan yang optimal yakni kesenjangan yang memiliki motivasi diri untuk melakukan yang kita inginkan hal itu terlaksana. [Supriyana]
Referensi
Walker, Douglas dan Stephen Sorkin. A-ha! Performance: Membangun dan Mengelola Karyawan yang Bermotivasi Diri.