Apa Itu Resensi Buku? Contoh, Isi dan Cara Menulis

Apa Itu Resensi Buku? Arti, Tujuan, Contoh dan Cara Menulisnya. Buku merupakan jendela dunia yang menyimpan berbagai ilmu pengetahuan dan informasi. Kata resensi dikenal sebagai sebuah istilah kegiatan dalam membedah sebuah buku seperti judulnya, ringkasan isi, sampai dengan komentar/tanggapan tentang substansi buku, sampai dengan kelebihan dan kekurangannya.

Seperti yang kita ketahui bersama, perkembangan dunia digital membuat pencarian resensi di internet semakin tinggi, hal itu ditambah dengan munculnya toko-toko buku online dan budaya masyarakat  membeli buku secara online.

Resensi biasanya dibaca sebelum membeli sebuah buku. Sehingga dapat diketahui bocoran tentang isi buku, sekaligus dapat menjadi pertimbangan apakah jadi membeli buku tersebut atau tidak.

Dilansir dari liputan6.com, bahwa resensi buku merupakan tindakan evaluasi kritis sebuah buku. Resensi juga bisa dikatakan sebagai memaknai, menafsirkan dan membedah substansi dari sebuah buku.

Dalam artikel kali ini akan menjawab pertanyaan tentang apa itu resensi buku? Sebagai tambahan juga dijelaskan mengenai unsur resensi, tujuan resensi dan cara menulis resensi. Semoga bermanfaat ya :

Pengertian Resensi Buku

Istilah resensi berasal dari bahasa Belanda, resentie yang memiliki arti kupasan atau pembahasan. Secara istilah, resensi adalah kupasan atau pembahasan tentang buku, film atau drama yang biasanya dipublikasikan di media massa seperti media massa, majalah, blog, website atau sosial media.

Pada kamus sinonim bahasa indonesia disebutkan bahwa resensi adalah pertimbangan, pembicaraan, atau ulasan buku. Lalu apa itu resensi buku? resensi buku adalah kegiatan mengupas, mengevaluasi, mempertimbangkan, mengkritik, membedah substansi sampai memberikan komentar kepada sebuah buku.

Nah, selain kamu mempertanyakan apa itu resensi, pastinya ada banyak pertanyaan tentang teknis dan cara menuliskannya bukan. Tenang, akan kita bahas di sub bab di bawah nanti. Sebelumnya mengulas ke inti, saya akan memaparkan tujuan kenapa kamu harus membuat resensi buku.

Ada beberapa syarat dalam menyusun resensi antara lain :

  • Ada data buku, meliputi nama pengarang, penerbit, tahun terbit dan tebal buku.
  • Pendahuluannya berisi perbandingan dengan karya sebelumnya, biografi pengarang, atau hal yang berhubungan dengan tema atau isi.
  • Ada ulasan singkat terhadap buku tersebut.
  • Harus bermanfaat dan kepada siapa manfaat itu ditujukan.

Tujuan Resensi Buku

Pada intinya tujuan resensi buku adalah membantu para pembaca mengetahui isi buku, minimal memiliki gambaran serta garis besar dari sebuah buku.

Harapannya ketika sudah membaca resensi, pembaca dapat menentukan pilihan apakah harus membeli bukunya atau tidak, apakah harus membaca buku yang ini atau itu, dan lain sebagainya.

Berikut ini deepublish rangkum beberapa tujuan resensi buku yang mungkin perlu untuk kamu ketahui.

1. Memberikan Informasi Kepada Pembaca

Program Afiliasi

Pada dasarnya tujuan resensi adalah untuk memberikan informasi kepada pembaca tentang isi sebuah buku, kelebihan dan kekurangan dari buku dan alasan mengapa harus membeli buku tersebut.

Pembaca akan sangat terbantu, karena dengan tulisan resensi yang lengkap pembaca tidak perlu membeli terlebih dahulu untuk mengetahui isi buku. Bagi pembaca juga berguna untuk mencegah salah beli, rugi atau menyesal karena membli buku yang salah.

2. Bagi Pemilik Buku, Resensi adalah Promosi

Yaa, resensi buku juga menjadi salah satu strategi perusahaan/penulis/penerbit untuk mempromosikan buku terbarunya. Semakin menarik sebuah resensi, berpeluang mendatangkan “sales/penjualan”, bahkan tidak menutup kemungkinan mendatangkan share yang banyak. Bukankah itu sebuah promosi yang menarik?

3. Menjawab Kegundahan Pembaca

Pernahkah kalian merasa bimbang, bingung atau gundah galau merana sebelum membeli sebuah buku? Pertanyaan-pertanyaan seperti dibawah ini mungkin akan terjawab dengan membaca sebuah resensi buku :

  • Apa isi bukunya?
  • Ada berapa bab?
  • Alur ceritanya bagaimana?
  • Puncak konflik / klimaksnya seperti apa?
  • Apakah dengan harga segitu pantas?
  • Bagaimana perbandingan dengan buku yang lain?
  • Siapa saja tokoh-tokohnya?

4. Membantu Pembaca Memilih Buku Yang Tepat

Resensi terkadang juga membandingkan antara buku yang satu dengan buku yang lain, sehingga diketahui kelebihan dan kekurangan masing-masing buku.

Pembaca setelah membaca resensi biasanya memiliki penilaian tersendiri yang bisa digunakan sebagai pertimbangan dalam memilih buku-buku yang akan dibelinya.

Unsur-unsur Resensi Buku

Unsur resensi merupakan isi dari sebuah resensi yang diambil dari buku, berikut adalah beberapa unsur dalam resensi :

1. Judul resensi

Judul resensi merupakan nama yang dipakai sebagai identitas, kepala, atau kata yang bersifat menjelaskan isi/substansi dari sebuah resensi buku. Judul seharusnya bersifat menarik dan benar-benar menjiwai seluruh tulisan, sehingga mampu menarik pembaca untuk membaca resensi buku tersebut.

Pastikan, bahwa judul resensi sesuai dengan seluruh isi resensi.

2. Data Buku

Data buku merupakan sekumpulan informasi penting terkait buku yang bersifat fakta (bukan opini) seperti judul buku, pengarang, penerbit, tahun terbit, tebal buku, harga buku, ISBN dll.

3. Pembukaan (lead)

Pembukaan adalah bahasan awal yang terdapat dalam resensi, pembukaan juga harus menarik agar pembaca tertarik membaca sampai selesai. Dalam membuat pembukaan ini bisa diisi dengan :

  • Hal yang menarik, yang menjadi perhatian dari buku.
  • Memperkenalkan pengarangnya, karya-karyanya.
  • Cuplikan yang paling menarik.
  • Merumuskan tema buku.

4. Tubuh atau isi pertanyaan resensi buku

Tubuh resensi merupakan bagian inti / penjelasan tentang buku, di dalam penjelasan ini biasanya terdiri dari :

a. Sinopsis atau isi buku secara benar dan kronologis.
b. Ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya.
c. Kelebihan buku.
d. Kelemahan buku.
e. Rumusan kerangka buku.
f. Tinjauan bahasa (mudah atau berbelit-belit).
g. Kesalahan cetak (jika ada)
h. Perbandingan dengan buku yang lain.

5. Penutup resensi

Bagian penutup, biasanya berisi saran atau pertanyaan bahwa buku itu penting untuk siapa dan mengapa.

Anda dapat menjelaskan closing statement atau tanggapan terakhir Anda terhadap buku yang Anda resensi.

Cara Menulis Resensi Buku

Selain membicarakan apa itu resensi buku, kamu pastinya juga wajib tahu bagaimaan cara menulis resensi buku yang baik dan benar. Nah, pada kesempatan kali ini, ada poin-poin penting yang tidak boleh diabawakan bagi peresensi buku. Apa saja? Cekidot pengalaman ketika saya melakukan seleksi resensi di dapur redaksi.

1. Tuliskan Identitas Buku

Point pertama yang paling penting saat menulis resensi bukan tidak hanya tahu arti resensi buku. Tetapi juga harus tahu poin yang harus dituliskan. Misalnya, dibagian awal resensi buku, wajib menyantumkan identitas buku.

Identitas buku yang wajib ada antara lain, judul buku, terbitan (misal terbitan keperabada dari penerbit mana), jumlah halaman, nama penulis, dan harga. Sisanya, kamu bisa menambahkan identitas buku lainnya seperti ISBN atau yang lainnya.

2. Gunakan Argumen Kamu

Ketika meresensi buku tidak sama seperti ketika kamu menulis artikel atau karya ilmiah. Jadi, disini kamu betul-batul tahu apa itu resensi buku yang baik dan benar. Pastikan apa yang kamu tulis ada argumenmu sedikit saja.

Kemudian di dalamnya tulis atau singgung isi buku itu mengulas dan mamaparkan tentang apa. Ingat, perhatikan panjang buku resensi, karena resensi buku dibatasi. Tulis resensi sekitar 2-3 halaman saja. Satu hal yang penting, jangan lupa untuk mencantumkan foto buku yang kamu resensi ya. Karena ini sangat penting.

3. Tonjolkan kelebihan dan kelemahan buku

Di rentang buku 2-3 halaman ini kamu harus menonjolkan kelebihan buku dan kelemahan buku. Tentu saja sampaikan dengan jujur seperti yang kamu rasakan. Triknya, lebih perbanyak kelebihannya, agar bisa dimuat. Karena ada yang menonjolkan kelemahan buku, tanpa fokus pada kelebihan.

Prinsipnya, saat kamu meresensi buku sebenarnya sedang mengajak pembaca untuk membaca dan membeli bukunya. Jadi, tuangkan sisi positif dari buku itu agar calon pembaca tertarik dan ingin membaca dan membelinya.

Baca Juga:

Contoh Resensi Buku

Resensi Buku Dulu Dia Gusku

Judul Buku : Dulu Dia Gusku 
Penerbit : Deepublish 
Pengarang : Niswatun Hasanah
ISBN : 978-602-475-349-8
Ukuran : 14×20 cm
Halaman : x, 484 hlm
Harga : Rp 120.500
Tahun Terbit 2018

Sudah lama tidak membaca buku novel? Sekarang mulai ingin menulis novel? Jika iya, buku karya Niswatun hasanah adalah rekomendasi buku yang bisa kamu baca. novel ini bisa dikatakan novel yang menarik untuk diikuti. 

Dari segi penulisan, buku ini dibagi menjadi banyak bab.  Dari segi pesan, tidak jauh dengan dunia percintaan, ala-ala syari lah. Sebagai kalimat pembuka, pembaca masuk di bab pertama berjudul muka data alias tembok, sekilas memang sangat klise judulnya. Namun secara garis besar, di bab ini menceritakan awal perkenalan dari cerita novel yang ingin disampaikan oleh penulis. 

Awal pertemuan tokoh “aku” dengan si “gus” lelaki yang pandai mengaji dan rajin mengajar mengaji. Maksud nama “gus” tersebut adalah gus Raka yang memiliki karakter data aura tembok oleh si penulis. Meskipun data dan judes, Gus Raka ini memiliki paras ganteng dan pintar mengaju, inilah yang akan mengantarkan getar-getar cinta oleh tokoh “aku”. Penasaran seperti apa? lebih baik baca sendiri deh. 

Masuk di bab kedua, diberi judul one day with gus, tentu saja di bab ini kelanjutan dari bab pertama. Memang di secara garis besar menceritakan kehidupan seorang pesantren itu bagaimana. Misal banyak aturan dan ini itu. Jadi di bab ini menceritakan suatu ketika saat bersama gus Raka. Wah, kayak apa ya pertemuan mereka? Apakah akan ditentang? Ataukah ketahuan oleh pondok putra dan putri atau gimana nih nasibnya, simak sendiri aja novelnya. 

Lanjutlah di bab ketiga tentang makhluk jelmaan Dilan. Dari judulnya sudah tahu kira-kiranya bagaimana kan? Ala-ala Dilan, khasnya anak mudalah yang suka ngegombal atau cari-cari perhatian. Oh iya, for your information ini, buku ini segmentasinya memang anak remaja. Dari segi bahasanya pun sangat remaja. Sayangnya dari pemilihan diksi kurang mengalir, tetapi secara keseluruhan, pesan dan idenya lumayanlah. 

Di bab empat akan menceritakan tentang tokoh “aku” sakit. Nah, di sini sebenarnya melihat dan sedang diuji nih. Apakah Gus Raka ada perhatian atau cuek bebek? Nggak mungkin kan saya ceritakan di sini, nanti nggak seru. Biar seru, memang dibaca sendiri. 

Di bab lima menceritakan tentang Randy yang selingkuh. Yah, nama nya kisah percintaan, nggak asing kan kalo bahagia melulu. Harus ada sisi-sisi kontra agar menegangkan dan menguras emosi pembaca. Dan bagaiman tindak lanjut kisah ini? Kamu bisa simak di bab enam, yang menceritakan tentang kedekatan. Nah, kedekatan siapa nih? Temannya “aku” atau siapa? Rahasia, biar kamu membaca buku ini. 

Sebagai buku novel, wajar jika buku ini memiliki banyak sekali bab. Tidak hanya sampai enam bab saja. Masih ada banyak bab lainnya. jika kamu ingin tahu, buku ini tebalnya tidak tanggung-tanggung loh. Bisa untuk bantal deh ketebalannya. Kurang lebih ada 484 halaman. Bisa dibayangkan, berapa lama kamu membaca sampai tuntas? Pastinya lama. Tergantung orangnya. 

Hal yang unik dan beda dari novel-novel lainnya, buku ini mengikuti jaman banget deh. Karena menggunakan setting dunia pesantren. Apalagi sekarang perkembagnan islam cukup pesat, sehingga menjadi daya tarik sendiri untuk dibaca. Karena setting dan ceritanya orang-orang pesantren, wajar jika dari segi aturan menjalin hubungan, sangat dibatasi, dan inilah yang menjadi konflik dari buku ini. Sehingga membuat pembaca gemes, ingin jadi sutradaranya saja. 

Itulah empat poin penting yang harus kamu keteahui. Mengetahui apa itu resensi buku saja tidak cukup, ada banyak hal dan elemen lain yang juga harus dipelajari. Nah, semoga dari ulasan ini, setidaknya akan membantu kamu memberdayakan potensi dan hobi kamu sebagai calon peresensi.

Luqman Hakim

Lulusan Sarjana Teknik Sipil serta memiliki ketertarikan di bidang Pendidikan, Bisnis dan Wisata, saya juga memiliki ketertarikan di dunia penulisan SEO, copywriting, content writing, dan content marketing.

Tinggalkan komentar