Apa itu Responden? Karakteristik, Jenis dan Contoh

Apa itu responden? Responden Penelitian adalah salah satu objek yang dimintai bantuan untuk menanggapi pertanyaan yang sudah disiapkan oleh peneliti. Adapun pertanyaan yang diajukan, yaitu pertanyaan terstruktur ataupun pertanyaan semi terstruktur.

Nah, dari hasil tanggapan responden inilah yang nantinya akan menjadi sumber data yang menunjang dari hasil penelitian. 

Sementara menurut beberapa ahli seperti Suharsimi, responden adalah seseorang yang mampu menjawab pertanyaan yang diajukan secara tertulis, lisan maupun kuesioner dari peneliti. Sementara Arikunto mendefinisikan responden sebagai subjek penelitian.

Berbicara tentang responden penelitian, memiliki beberapa jenis, karakteristik, dan jumlah untuk penelitian. Untuk mengetahui lebih lanjut, bisa kita simak sebagai berikut. 

Jenis-Jenis Responden

Jika kamu sekarang menjadi mahasiswa mendekati akhir semester. Pasti sekarang sudah siap-siap untuk membuat penelitian bukan? Dari rangkaian panjang penelitian, nantinya kamu akan dihadapkan pada populasi dan sampel (responden).

Program Afiliasi

Jenis responden itu sendiri ada dua jenis. Namun sebelum masuk ke dua jenis responden, akan saya spoiler metodologi penelitian yang akan kamu pilih pertama kali sebelum menentukan responden. Jadi metode penelitian juga ada dua bentuk, yaitu penelitian kualitatif dan metodologi penelitian kuantitatif. 

1. Metodologi Penelitian kuantitatif

Jadi metodologi penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang bersifat induktif dan objektif. Cara ini dikenal juga sebagai metode tradisional, karena masih menggunakan cara cukup lama. Responden pada penelitian kualitatif bersifat deskriptif kuantitatif, yang meliputi dokumen pribadi, tindakan, catatan lapangan dan masih banyak lagi. Adapun ciri mendasar dari metodologi kuantitatif, yaitu identic dengan statistika. Kelebihannya, kamu bisa menyelesaikan waktu lebih cepat, karena bersifat objektif.

2. Metodologi penelitian kualitatif 

Sementara metodologi penelitian kualitatif adalah adalah metodologi penelitian yang baru, karena popularitasnya belum terlalu lama. Metode penelitian menggunakan post-positivistik. Ada juga yang menyebutnya dengan metode artistik yang cocok digunakan untuk meneliti pada kondisi objektif yang alamiah dan mengandung makna. Kelemahannya, pengambilan sampel di lapangan memakan waktu lebih lama. Hanya saja untuk kamu yang tidak suka dengan statistika, metodologi ini lebih cocok. 

Jika penelitian kuantitatif bersifat angka, pada penelitian kualitatif ini terfokus pada metode yang pas digunakan untuk mencari makna yang mendalam pada sebuah kasus atau objek tertentu. Sehingga hasil data responden menghasilkan kajian fenomena yang komprehensif.

Baca juga: Sistematika Penulisan Skripsi

Jenis-Jenis Sampling Responden

Dari dua metodologi penelitian di atas, kamu bisa memilih salah satu. Ketika sudah menentukan metodologi, barulah fokus pada masalah responden. Berbicara tentang responden, ada dua jenis kategori yaitu probability sampling dan non-probability sampling. 

1. Probability Sampling 

Probability sampling adalah subjek penelitian dalam populasi yang memiliki kesempatan 50:50 untuk dipilih atau tidak dipilih sebagai responden. Sementara untuk menentukan probability sampling dapat dilakukan dengan beberapa teknik, yaitu simple random, stratified random, cluster, dan systematic sampling. Dari semua teknik tersebut, biasanya tiap peneliti memiliki formulanya sendiri. 

2. Non-Probability Sampling 

Program Afiliasi

Sementara yang dimaksud dengan non-probability sampling adalah teknik sampling yang menentukan responden berdasarkan subjektivitas peneliti, berdasarkan keahlian yang dimiliki peneliti. 

Umumnya jenis non-probability sampling lebih sering digunakan untuk jenis penelitian kualitatif. Adapun teknik yang dapat digunakan untuk menentukan responden pada non-probability sampling, yaitu dengan judgmental sampling, consecutive sampling, convenience sampling, quota sampling, dn snowball sampling . Untuk lebih jelasnya dari masing-masing uraian di atas, mungkin akan kita ulas di artikel berikutnya.

Karakteristik Responden

Tidak dapat dipungkiri saat menentukan responden penelitian tidaklah mudah. Ada banyak standar dan karakteristik yang dipenuhi. Berikut adalah karakteristik responden yang menjadi sampel penelitian berdasarkan pada beberapa hal sebagai berikut. 

  1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 
  2. Karakteristik responden berdasarkan usia 
  3. Karakteristik responden berdasarkan status pernikahan 
  4. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan 
  5. Karakteristik responden berdasarkan domisili

Dari perspektif yang lain, karakteristik responden secara umum dapat pula meliputi beberapa poin dasar berikut ini. 

  1. Responden sebagai mekanisme untuk mengumpulan data
  2. Responden adalah sampel yang sudah ditentukan oleh peneliti berdasarkan hasil pertimbangan-pertimbangan, yang mana responden adalah bagian dari populasi. Jadi responden adalah sampel yang dianggap akan mewakili populasi
  3. Salah satu tujuan pengambilan responden adalah mengurangi kelelahan saat pengambilan data. Sekaligus sebagai upaya untuk meminimalisir terjadi ledakan atau over respon dari responden yang jumlahnya banyak. 
  4. Dari segi biaya, karakteristik responden memudahkan peneliti lebih hemat waktu maupun biaya. 
  5. Responden juga dapat digunakan untuk melacak pola tingkat respons dari kelompok yang nantinya memiliki peran untuk menentukan berapa banyak sampel yang akan dipilih
  6. Hasil penelitian, meskipun diambil dari responden atau sampel pilihan, hasilnya dapat digeneralisasi ke seluruh populasi.

Jumlah Responden Untuk Penelitian

Jumlah responden untuk penelitian skripsi, tergantung dari metode yang digunakan. Jika ingin menggunakan metodologi kualitatif, maka memilih responden lebih direkomendasikan menggunakan sedikit responden. Hal ini pun disetujui oleh poerwandari (2011) bahwa sampel (responden) banyak tidak menjamin lebih tinggi akurasi, validitas dan keberhasilan penelitian kualitatif. 

Menurut patton data yang dihasilkan tetap tidak dimaksudkan untuk menggeneralisasikan dan mengingat sampel tidak bersifat definitif, melainkan ilustratif. Jadi peneliti menggambarkan secara dalam dan selengkap mungkin terkait responden atau sampel yang diteliti.

  1. Menurut roscoe (1975) responden penelitian memiliki acuan umum, yang meliputi 
  2. Apabila ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 sudah sewajarnya digunakan dalam penelitian. 
  3. Apabila responden dipecah menjadi beberapa kelompok (misal dipecah menjadi pria-wanita/ junior-senior, dsb) maka responden minimal 30 untuk tiap kategorisasi. 
  4. Jika penelitian menggunakan multivariate, maka ukuran responden sebaiknya 10 kali lebih besar dari jumlah variabel dalam penelitian. 
  5. Atau jika ingin menggunakan penelitian eksperimental sederhana dengan responden kontrol, maka bisa menggunakan responden yang lebih sedikit, yaitu 10 sampai 20 responden.

Rekomendasi Buku Metode Penelitian (PROMO)

Metode Penelitian Buku Metode
Penelitian Kuantitatif
Buku Metodologi
Penelitian Kuantitatif Skripsi

Dapatkan buku pendukung skripsi & penelitian lainnya di Buku penelitian

Contoh Responden Penelitian

Belum afdol rasanya jika tidak ada contoh responden penelitian. Responden penelitian mungkin sedikit asing. Jadi responden penelitian memiliki istilah lain sebagai subjek penelitian atau sampel. Nah, sampel ini bagian dari populasi. Berikut contohnya.

Contoh Responden
Contoh Responden

Itulah contoh mana yang disebut responden dan mana yang disebut populasi. Jadi populasi adalah seluruh responden yang akan diteliti, sementara responden/sampel adalah bagian yang mewakilkan dari seluruhnya.

Pertanyaan Umum tentang Responden

Mengingat penelitian adalah karya ilmiah yang objektif,  maka ada FAQ yang paling umum ditanyakan, diantaranya sebagai berikut.

Mengapa pewawancara dilarang mengunggah responden?

Karena agar tidak mengganggu responden dalam menyampaikan fakta dan data yang dibutuhkan peneliti.

Apa peran dari seorang responden?

Peran responden dalam penelitian sangat penting, karena jawaban yang dikemukakan akan memberikan pengaruh pada keakuratan data penelitian.

Itulah beberapa ulasan singkat tentang responden penelitian. Semoga dari sedikit ulasan ini memberikan gambaran dan manfaat seputar karakteristik dan jumlah responden yang perlu digunakan. Semoga Bermanfaat. (Irukawa Elisa)

Rekomendasi Buku Penunjang SKRIPSI (Spesial)

Buku Aplikasi Metodologi Penelitian Buku Belajar Microsoft Office 2019
(Word, Excel, Powerpoint)
Buku Teknik Penulisan Skripsi

Dapatkan buku pendukung skripsi & penelitian lainnya di Buku penelitian

Sebagai seorang SEO Spesialis, telah berpengalaman dalam membantu berbagai bisnis meningkatkan visibilitas online mereka melalui optimasi mesin pencari. Dengan keahlian dalam riset kata kunci, optimasi konten, dan strategi backlink,  berfokus pada peningkatan trafik organik dan peringkat situs web di mesin pencari

Tinggalkan komentar