Neurological Levels memiliki beberapa level. Ia mengacu pada sistem proses berpikir kita dan terjadi pada berbagai tingkatan level. Sistem kerja setiap tingkat tidak berdiri sendiri. Sistem itu saling mempengaruhi di mana level yang lebih tinggi selalu mempengaruhi level-level di bawahnya. Begitu juga level-level dibawahnya-pun dapat mempengaruhi level-level diatasnya.
Untuk mempermudah pemahaman, berikut contoh tentang perilaku dan sikap kita. Perilaku dan sikap diri kita dipengaruhi oleh level-level keterampilan dan kapabilitas, nilai-nilai dan keyakinan, identitas yang berkaitan erat dengan misi hidup kita, dan peran yang kita jalankan, serta tujuan-tujuan dan visi-visi yang menuntun hidup kita selama ini.
Perlunya Penyelarasan Diri dan Pikiran Kita agar Hidup Lebih Sempurna
Level 1
Pada level paling bawah — lingkungan; kapan dan dimana kita beraktivitas sehari-hari akan menciptakan berbagai sumber daya yang dapat kita manfaatkan untuk mencapai tujuan kita. Lingkungan — termasuk orang lain, tak dapat diubah oleh siapapun. Dengan mental positif kita dapat memilih perilaku dan sikap yang sesuai dengan waktu dan tempat dimana kita beraktivitas saat itu, tentunya memilih lingkungan yang positif konstruktif pula untuk hidup kita.
Level 2
Level diatas lingkungan adalah perilaku; apa yang kita lakukan pada suatu waktu pada tempat tertentu? Apakah kita akan konsisten bekerja jika ada orang yang mengganggu kita? Apakah kita sudah berperilaku dengan tepat?
Level 3
Terkadang, meskipun kita telah berusaha keras menghasilkan yang terbaik untuk diri dan pekerjaan, bisa saja kita berperilaku tidak efektif, sehingga hasil kerja yang diperoleh masih belum maksimal. Kenapa bisa terjadi? Hal ini disebabkan oleh level diatas perilaku, yakni keterampilan dan kapabilitas yang kita miliki. Pertanyaan “bagaimana”; Apakah kita menguasai cara dan keterampilan untuk melakukannya? Apakah kita memiliki kapabilitas untuk melakukannya? Tahukah anda bahwa banyak kasus dimana orang-orang bersikap apatis dan pasif ternyata disebabkan karena mereka tidak tahu “how”-nya.
Menyuruh orang mengubah sikap dan perilakunya haruslah dipastikan terlebih dahulu bahwa caranya juga sudah diberitahukan. Bila seseorang bermental positif, kemungkinan baginya untuk menguasai keterampilan baru dan mengembangkan kapabilitas lebih besar sangatlah mudah, karena Ia sangat terbuka, open mind, dan siap beradaptasi menghadapi perubahan.
Level 4
Selanjutnya adalah level nilai/keyakinan, merupakan level penting pada neurological levels kita. Jika seseorang meyakini apa yang dilakukan itu baik dan akan memberikan hasil yang diharapkannya, ia akan termotivasi. Begitu pula sebaliknya, jika disodorkan hal-hal yang tidak sesuai dengan nilai-nilainya, orang akan menolak atau menemukan alasan untuk pasif.
Nilai dan keyakinan mendorong kita untuk mempelajari hal-hal yang belum kita pahami atau melatih diri untuk menguasai keterampilan tertentu. Perilaku kita sebagai “pelajar” adalah perilaku efektif karena kita mengejar tujuan sesuai harapan kita. Selain itu, nilai/keyakinan memberi warna dan bentuk kepada identitas kita.
Level 5
Identitas dalam hal ini adalah untuk menjawab pertanyaan “Siapa” diri kita? Sense of self ketika mengusung misi-misi dan melakoni peran-peran kita.
Level 6
Level terakhir adalah tujuan. Tujuan-tujuan akhir yang dapat kita lihat, dengar, dan rasakan berada pada level tertinggi dari proses berpikir (makanya setiap manusia harus tau betul apa tujuan hidupnya, agar tidak terombang-ambing gak jelas). Tujuan — baik yang spiritual maupun ego — adalah penuntun perilaku kita. Pertanyaan-pertanyaan berkesinambungan “apa lagi?”, “untuk siapa lagi?” akan memandu kita untuk terus menerus memperbarui gol-gol kita dan dengan demikian memutar atau mengendalikan roda nasib kita sendiri.
Membangun mental positif pada dasarnya adalah keputusan dan tanggung jawab setiap orang. Berikut langkah mudah untuk membentuk dan memiliki mental positif pada diri kita masing-masing dengan memanfaatkan neurological level pikiran kita.
1. Tentukan tujuan utama yang ingin Anda capai dalam hidup ini.
2. Bagi tujuan utama ini menjadi tujuan jangka pendek atau goal outcome yang ukurannya dapat Anda kendalikan.
3. Beraksilah! Action! Kerja Kerja Kerja!
4. Jaga pikiran Anda agar selalu berada di ranah mental pemenang. Aktifkan intensi dan berikan penghargaan pada diri sendiri secara konsisten.
5. Cari tahu bagaimana caranya mengubah perilaku yang tidak efektif menjadi perilaku efektif yang dapat menunjang citra diri luar dan dalam sebagai pemenang terutama dengan selalu melakukan yang terbaik.
6. Jagalah apa yang telah Anda capai dan telah menjadi milik Anda dan kembangkan, ingat Anda tidak selamanya berdiri di atas puncak kesuksesan, persiapkan diri untuk turun ke lembah sewaktu-waktu dan usahakan untuk kembali melontarkan diri ke puncak yang lebih tinggi.
7. Tinggikan ekspektasi dan antisipasi hal terburuk yang mungkin terjadi maka Anda selalu siap menerima karunia ataupun menghadapi malapetaka sementara.
Baca Juga: