Berpikir Reflektif Dalam Matematika – Buku teori berpikir karya Hery Suharna adalah buku yang fokus pada masalah ilmu matematika. Dalam melakukan proses hitung menghitung, memang sangat erat dan lekat dengan proses berpikir. Berpikir sebagai proses yang menghasilkan representasi mental melalui transformasi informasi yang melibatkan interaksi secara kompleks.
Setidaknya, ketika melibatkan teori berpikir, otak kita melibatkan atribut mental yang berupa penilaian, pemecahan masalah ataupun abstraksi. Kembali fokus ke tingkatan berpikir, ada empat tingkat berpikir, pertama recall thinking, basic thinking, critical thinking dan creative thinking. Nah, di dalam karya Hery Suharna, akan mengajak kamu menyelesaikan masalah matematika menggunakan teori berpikir secara reflektif.
Apa sih itu berpikir reflektif?
Teori berpikir reflektif memang menarik untuk di kaji, banyak para ahli yang kemudian meneliti dan mengkajinya. Diantarannya Dewe, Leung, Gurol dan masih banyak lagi. Berpikir reflektif dibagi menjadi beberapa situasi. Situasi pertama adalah pra-reflektif. Pra reflektif adalah situasi dimana seseorang mengalami kebingungan dan keraguan.
Kedua, situasi reflektif itu sendiri, yang dapat diartikan sebagai kondisi terjadinya proses reflektif. Terakhir adalah situasi pasca reflektif, dimana situasi ini kita akan menemukan solusi dari kebingungan yang pernah dialami. Proses ketika kita mencari informasi secara berulang yang mengarah pada solusi, maka itu disebut dengan inquiry.
Tahukah kamu jika teori berpikir reflektif termasuk kegiatan yang melibatkan proses pemilikahan teknik, pemantauan proses solusi, wawasan, kecerdikan, konsep dan masih banyak lagi tentunya. Teori berpikir reflektif ternyata juga akan membantu seseorang menjadi lebih yakin terhadap masalah. Di dunia pendidikan, teori berfirkir reflektif juga penting bagi guru.
Peran Guru Dalam Teori Berpikir Reflektif
Tidak dapat dipungkiri jika di sekolah sangat erat kaitannya dengan mempelajari mata pelajaran. Salah satunya adalah belajar yang ada di buku matematika. Di mana pendidik atau guru memiliki peran penting untuk peserta didik dalam membantu menggunakan teori berpikir yang satu ini.
Peran seorang guru ada dua, pertama guru menjadi seorang pengamat bagi siswa di kelas. Tentu saja ini diharapkan guru mampu memahami karakter siswa didik di sana. Dengna memahami karakter, akan memudahkan guru untuk menyampaikan pelajaran yang mudha dipahami oleh siswa. Kedua, guru harus tahu tentang bagaimana mengorganisasian lingkungan untuk mendukung suasana beajar sekitar siswa.
Jadi dapat disimpulkan bahwa berpikir reflektif mampu meningkatkan penalaran siswa saja, tetapi juga guru. Setidaknya melalui cara berpikir ini dapat meningkatkan strategi pembelajaran. Teori ini memiliki peranan penting sebagai sarana berpikir untuk menyelesaikan masalah matematika.
Berpikir reflektif dalam menyelesaikan masalah matematika
Teori berpikir dalam penyelesaian masalah matematika tentu saja disesuaikan dengan penyelesaian masalah matematika itu sendiri. Di sana ada kajian tentang tahapan berpikir. Tahapan berpikir manusia memiliki beberapa tahap.
Pertama, tahap paling rendah adalah mengingat. Jadi segala sesuatu yang melibatkan otak kita recall mengingat sesuatu, itu adalah tahapan berpikir yang paling dasar. Tahap kedua adalah seseorang berpikir dasar atau berpikir ulang.
Sebagai contoh kasus, ketika kita beli satu kaktus satuan dihargai 10.000 jika beli dalam bentuk paket hemat, 50.000 akan dapat 6 kaktus. Dimana jika di hitung per satuan, 6 kaktus jika di hitung per satuan, satu itemnya seharga 8.333 rupiah.
Masuk di tahap berpikir yang ketiga adalah berpikir kritis. Ketika kita berpikir membeli paket hemat 50.000 lebih hemat daripada beli satuan. Dan akhirnya memutuskan beli paket hemat, maka ini sudah masuk tahap berpikir kritis. Tahapan berpikir yang terakhir adalah berpikir kreatif. Umunya ditandai dengan kemampuan menyelesaikan masalah dengan cara yang unik, tidak biasa.
Baca juga : Metode Active Learning Untuk Guru dan Dosen
Metode penelitian berpikir reflektif dalam menyelesaikan masalah matematika
Di bab metode teori berpikir reflektif kamu di sana juga akan mempelajari tentang jenis-jenis penelitian, proses pemilihan subjek penelitian hingga mempelajari pemilihan subjek penelitian. Dalam menjalankan metode penelitian, pastinya kamu akan melakukan pemilihan subjek penelitian dan menentukan instrument penelitian, nah di bab inilah kamu akan belajar detail. Lengkapnya hanya ada di buku ini.
Namannya juga penelitian, pastinya mengambil data adalah kewajiban setiap peneliti. Buat kamu nih yang masih binggung bagaimana mengumpulkan data, kamu bisa pelajari teknik lengkapnya di buku terbitan deepublish. Nanti di sini kamu juga akan belajar teknik analisis data yang membutuhkan beberapa langkah. Mulai dari mengolah dan mempersiapkan data, membaca keseluruhan data, menganalisis lebih detail dengann mencoding dan terapan proses coding.
Di bab v barulah kamu akan mempelajari teori berpikir reflektif. Nah, di sana juga akan diulas tentang temuan proses berpikir reflektif pada mahasiswa dalam mengerjakan matematika. Ketiga temuan tersebut adalah klarifikatif, konektif dan produktif. Ketiga penemuan tersebut tentu saja di ulas tuntas di bab ini secara lebih detail.
Dari semua ulasan di atas, jika disimpulkan, buku ini menemukan bahwa berpikir reflektif mahasiswa dalam menyelesaikan masalah matematika dapat memicu mahasiswa untuk berpikir reflektif klarifikatif, konektif dan produktif. Nah untuk masing-masing penemuan berpikir tersebut, bisa kamu baca lebih lengkap hanya di buku ini.
Detail buku
Pengarang | Hery Suharna |
Kategori | Buku Referensi |
Bidang Ilmu | Matematika |
ISBN | 978-602-475-753-3 |
Ukuran | 14×20 cm |
Halaman | x, 245 hlm |
Harga | Rp.85.000 |
Ketersediaan | Pesan Dulu |
Tahun Terbit | 2018 |
Beli bukunya sekarang di >> Buku Teori Berpikir Reflektif