Buku Besar Akuntansi: Cara Membuat, Bentuk dan Contoh

Mungkin bagi sebagian orang mendengar kata buku besar membayangkan bahwa bentuknya adalah sebuah buku dengan ukuran besar. Padahal bukan begitu artinya. Jika kamu adalah mahasiswa akuntansi, mungkin sudah tidak asing lagi dengan buku ini.

Daripada menduga-duga, mari kita bahas pengertian buku besar secara lengkap pada artikel ini. Mulai dari pengertian dari para ahli, cara membuat, dan contohnya. Simak baik-baik ya!

Apa yang dimaksud dengan buku besar dalam akuntansi?

Buku besar atau yang juga dikenal dengan general Ledger adalah salah satu bagian dari siklus akuntansi. Isi dari buku ini adalah kumpulan transaksi yang termuat dalam jurnal umum dan jurnal khusus. Secara sederhana, buku ini menggolongkan dan mengelompokkan akun perkiraan yang sama agar memudahkan akuntan dalam melakukan identifikasi akun-akun.

Fungsi Buku Besar Akuntansi

Setelah memahami pengertiannya, setidaknya ada 4 fungsi buku besar bagi akuntan, diantaranya adalah: 

Program Afiliasi
  1. Alat untuk meringkas data transaksi yang telah dicatat dalam buku jurnal umum.
  2. Sebagai alat dalam menggolongkan data keuangan serta untuk mengetahui jumlah atau keadaan rekening atau akun yang sebenarnya, apakah ada perbedaan atau tidak.
  3. Sebagai dasar penggolongan transaksi yang ada pada jurnal sebelumnya atau jurnal umum.
  4. Sebagai bahan kelengkapan dalam penyusunan laporan keuangan.

Macam-Macam Buku Besar

Macam-macam buku besar dapat dibedakan berdasarkan fungsinya yakni buku besar umum dan buku besar pembantu. 

1. Buku Besar Umum

Jenis buku besar umum merupakan buku yang berisi catatan transaksi keuangan berupa perkiraan pada suatu periode tertentu seperti kas, piutang usaha, persediaan utang usaha, dan modal. 

Perkiraan-perkiraan ini dibuat untuk mengikhtisarkan pengaruh transaksi terhadap perubahan aktiva, kewajiban, dan modal perusahaan. Pencatatan ke buku besar umum dilakukan secara berkala biasanya pada setiap akhir bulan berdasarkan jurnal khusus atau hasil rekapitulasi jurnal khusus. Proses memindahkan catatan dari jurnal ke buku besar dinamakan posting.

2. Buku Besar Pembantu

Sementara buku besar pembantu alias tambahan merupakan sekelompok rekening yang khusus mencatat rincian piutang dan utang usaha yang memberi informasi secara mendetail.

Buku besar pembantu juga terdiri dari dua jenis, yaitu buku besar pembantu piutang usaha dan buku besar pembantu utang. Berikut ini penjelasannya.

a. Buku Besar Pembantu Piutang Usaha  

Buku besar pembantu piutang usaha disediakan khusus untuk merinci langganan kredit sehingga bisa diketahui siapa atau perusahaan mana saja yang melakukan transaksi penjualan kredit beserta nominal atau jumlahnya.

Di dalam buku piutang ini keadaan tagihan setiap pelanggan dicatat dalam daftar-daftar tersendiri. Perubahan piutang keseluruhan dicatat pada perkiraan piutang di buku besar umum yang memiliki fungsi laporan keuangan sebagai perkiraan induk. 

Program Afiliasi

Perubahan setiap pelanggan dicatat pada perkiraan masing-masing dalam perikiraan buku besar ini.

b. Buku Besar Pembantu Utang

Buku besar pembantu utang ini biasanya dibuat khusus untuk mencatat setiap pemasok (supplier) secara terperinci yang memberikan pinjaman kredit berupa barang dagangan dan aktiva lainnya. Seperti buku piutang, dalam buku utang juga bisa terlihat keadaan utang pada setiap pemasok karena dicatat dalam daftar tersendiri. 

Perubahan utang secara keseluruhan dicatat pada perkiraan utang dalam buku besar umum sesuai prinsip prinsip akuntansi. Sedangkan perubahan utang setiap pemasok dicatat pada perkiraan masing-masing dalam buku besar ini.

Manfaat Membuat Buku Besar di Dunia Akuntansi

Buku besar juga memiliki manfaat bagi para akuntan untuk merapikan laporannya, manfaat buku besar diantaranya: 

  1. Menyeimbangkan berbagai laporan keuangan.
  2. Memiliki rekam jejak utama laporan keuangan.
  3. Bisa memberikan petunjuk terhadap aktivitas transaksi yang ganjil atau tidak biasa. 
  4. Bisa membantu menunjukkan adanya manipulasi data atau tindak kecurangan dalam pencatatan. 
  5. Bisa untuk mengetahui kondisi kesehatan finansial perusahaan atau bisnis. 

Bentuk Buku Besar

Selain jenis buku besar, ketahui juga bentuk Buku Besar Akuntansi. Berikut ini penjelasannya.

1. Bentuk T

Buku besar bentuk T adalah buku besar yang paling sederhana dan bentuknya seperti huruf T besar. Sebelah kiri menampilkan debet dan sebelah kanan menampilkan kredit. Nama akun ini diletakkan di kiri atas dan kode akun diletakan di kanan atas.

2. Bentuk Skontro

Buku besar akuntansi bentuk skontro adalah buku besar yang biasa disebut bentuk dua kolom. Skontro berarti menyebelah atau terbagi dua, yakni debet dan kredit. 

3. Bentuk Staffle Berkolom Saldo Tunggal

Buku besar bentuk staffle memiliki kolom saldo tunggal yang sering dipakai saat butuh penjelasan dari transaksi yang relatif banyak.

4. Bentuk Staffle Berkolom Saldo Rangkap

Buku besar bentuk staffle berkolom saldo rangkap hampir sama dengan bentuk kolom saldo tunggal. Perbedaannya terletak pada bentuknya, yakni dalam buku ini kolom saldo dibagi dua kolom, yaitu kolom debet dan kredit.

Contoh Buku Besar

Berikut adalah salah satu contoh buku besar menggunakan bentuk staffle berkolom saldo rangkap. 

Nama Perkiraan: Kas

contoh-buku-besar-kas

Setelah memahami tentang macam macam buku besar ini pasti akan memudahkan untuk memahami fungsi buku besar dalam akuntansi dan cara membuat laporan keuangan.

Cara Membuat Buku Besar 

Mekanisme untuk membuat buku besar mudah, kok. Ikuti cara berikut ini: 

  1. Pertama isi tanggal proses posting buku besar dilakukan, tanggalnya harus sama dengan tanggal pada saat pencatatan yang dibuat dijurnal umum.
  2. Kedua isi kolom keterangan, isilah kolom keterangan dengan nama akun-akun yang mempengaruhi buku besar akun tersebut. Apabila terdapat saldo awal untuk buku besar tersebut maka isikan dengan keterangan “saldo awal”
  3. Ketiga isi kolom Referensi, isilah pada kolom reff ini dengan jenis atau nama jurnal yang diposting serta nomor halamnya, contohnya jurnal umum halaman 1, dapat disingkat menjadi JU 01
  4. Keempat isi kolom debit dan juga kredit, isilah kolom kredit dan juga kolom debit berdasarkan dengan posisi akun tersebut dalam jurnal umum, contoh akun kas dalam jurnal umum letaknya di debit maka dalam buku besar letaknya juga tetap di debit.
  5. Terakhir isilah kolom Saldo, isilah jumlah dari penambahan atau pengurangan sampai akhirnya nanti akan didapat saldo akhir buku besar akun tersebut.

Cara Memposting Jurnal Umum ke Buku Besar Perusahaan Jasa

Sesudah membaca penjelasan di atas dan sudah paham prosedur pembuatan buku besar 4 kolom, agar kamu bisa lebih paham, coba simak contoh kasus berikut ini dengan begitu kamu bisa berlatih secara langsung.

Pada Tanggal 20 Januari 2021 “Toko Moumilk” adalah usaha jahit pakaian wanita dan pria membeli sebuah peralatan jahit dengan Harga Rp 5.000.000. No Bukti Trasaksi yang tertera dalam bukti transaksi yakni BKK01.

Sesuai dengan transaksi yang ada diatas maka jurnal umum yang bisa dibuat “Toko Moumilk” ialah sebagai berikut:

contoh buku besar
contoh buku besar

Coba anda cermati dari jurnal umum yang ada diatas! Kolom Referensi (Ref) Jurnal Umum tersebut tidak terisi. Jikalau hal tersebut terjadi tandanya Jurnal Umum tersebut belumlah di posting ke buku besar.

Langkah-Langkah Posting Jurnal Umum Ke Buku Besar

Pada jurnal umum yang sudah dibuat oleh “Toko Moumilk” diatas bisa anda lihat kalau terdapat 2 nama akun yakni akun kas dan juga akun peralatan, maka buku besar yang akan kita buat ada 2 yakni buku besar kas dan juga buku besar peralatan.

Langkah Posting Jurnal Umum ke Buku Besar
Langkah Posting Jurnal Umum ke Buku Besar

Dibawah ini anda bisa perhatikan proses posting jurnal umum ke buku besar dengan yang di tunjukan dengan tanda panah:

contoh jurnal umum ke buku besar
contoh jurnal umum ke buku besar
contoh jurnal umum ke buku besar
contoh jurnal umum ke buku besar
Keterangan: 
  1. aturan tanggal sesuai dengan tanggal transaksi berlaku
  2. kolom keterangan merupakan keterangan pembayaran untuk keperluan apa
  3. kolom referensi sebagai tanggal dan halaman
  4. kolom kredit dan debit berisikan jumlah nominal 

Perlu diingat, bahwa ketika kita menulis buku besar maka kamu harus  menyertakan nomer akun yang terdapat pada posisi kanan pojok atas buku besar yang bersangkutan, nantinya kode akun ini dituliskan juga didalam kolom ref jurnal umum, sebagai bukti kalau jurnal umum tersebut telah diposting kedalam buku besar. Pada transaksi yang ada diatas maka kode yang dituliskan yakni kode 131 untuk akun kas sedangkan 121 untuk akun peralatan.

Demikian ulasan tentang cara menyusun buku besar dari jurnal umum, mudah bukan? Semoga artikel ini  bermanfaat untuk kalian.

baca juga : 4 Pilihan Buku Dasar Akuntansi Untuk Pemula

Tinggalkan komentar