Cara Berinvestasi Dan Peraturan Berinvestasi

Terdapat delapan peraturan berinvestasi, yaitu :

  1. Be PAD (Patient And Dicipline) Investor

Yang dimaksud dalam aturan ini adlah sabar dan disiplin dalam mengikuti aturan investasi yang telah ditentukan

  1. DIY (Do It Your Self)

ü  Broker and fund manager not making money for you but making money from you.

ü  Income : f (pengetahuan+pengalaman). Artinya, semakin tinggi pengetahuan dan semakin banyak pengalaman maka semakin besar kemungkinan mendapatkan pendapatan.

ü  Jangan berhenti belajar. Teruslah meningkatkan pengetahuan dengan mendatangi seminar, kursus atau membaca buku dan menambah pengalaman dengan memperluas pergaulan dan terus melakukan investasi.

  1. Develop Your Own Way To Invest

ü  Lakukan simulasi.

Affiliate Buku

ü  Coba. Jangan berhenti sampai pada simulasi tetapi melakukaninvestasi secara riil.

ü  Rasakan pengalaman.

ü  Kembangkan strategi sendiri. Belajarlah dari pengalaman dan tambahlah pengetahuan, agar bisa mengembangkan strategi yang unik, yang hanya cocok untuk diri sendiri.

  1. Capability To Access Information & Data

ü  Jangan melakukan investasi tanpa alasan. Berinvestasi di pasar keuangan tanpa alasan yang jelas, sangat berbahaya. Sebab tidak akan bisa mengantisipasi kerugian atau keuntungan.

ü  Bagun divisi riset. Untuk investor individu cukup memiliki data, hasil analisis atau informasi lain dari berbagai sumber seperti majalah investasi, lembaga riset independen, corporate secretary, perusahaan pialang, Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik, atau internet.

ü  Gunakan konsultan. Jika skala investasi besar, konsultan investasi menjadi mutlak. Jika tidak terlalu besar, bisa memanfaatkan tim analisis yang ada di perusahaan pialang.

ü  Gunakan full service broker. Full service broker adalah perusahaan pialang yang tidak hanya bertindak sebagai pelaksana amanah jual dan beli, tapi juga menyediakan jasa lain, seperti data mentah, hasil analisis dan informasi lainnya.

Reseller Buku

ü  Langganan new letter. Untuk memperkuat kapabilitas mengakses informasi.

  1. Investing or Speculating

Invetasi:

ü  Long term horizon. Artinya, benar-benar bersedia menerima hasilnya dalam jangka panjang (paling tidak lebih dari satu tahun)

ü  Low risk. Artinya hanya bersedia menerima resiko yang rendah.

ü  Low to moderate return growth. Artinya penghasilan yang diberikan oleh investasi adalah rendah sampai moderat.

ü  Fundamental analysis. Untuk keputusan investasi, teknik analisis yang digunakan adalah analisis fundamental.

ü  EPS growth. Untuk saham, keputusan investasi banyak memperhatikan pertumbuhan EPS, yaitu keuntungan per saham.

Spekulasi

Promo Buku

ü  Shortterm horizon. Artinya dalam menanamkan uang pada instrumen investasi, berharap cepat menghasilkan.

ü  High risk. Resiko melakukan spekulasi adalah tinggi.

ü  High return growth. Meskipun resiko tinggi, spekulasi biasanya diikuti dengan tawaran mendapatkan imbal hasil yang tinggi pula.

ü  Psykological analysis. Adalah teknik analisis yang mengandalkan informasi dan rumor yang berkembang di pasar.

ü  Price growth. Mengandalkan pada penghasilan dari kenaikan harga.

  1. Buy Company Not Stock

ü  Warren Buffett Way. Warren buffett adalah investor sukse penganjur membeli perusahaan dan bukan membeli sahamnya. Artinya, jangan pernah terpesona oleh fluktuasi harga harian instrumen investasi, kemudian terpengaruh untuk melakukan investasi. Karena fluktuasi harga yang atraktif hanya bersifat sementara.

ü  Perusahaan yang sehat. Dapat ditentukan dengan mengunakan analisis fundamental.

ü  EPS tumbuh dalam lima tahun terakhir.

  1. Diversification by Portfolio

Portfolio merupakan aktivitas yang tidak terpisahkan dari keputusan investasi. Kemampuan portfolio mencakup ketersediaan dana untuk dialoksikan dalamberbagai instrumen investasi dan skill.

  1. Analysis Skill

Penggunaan teknik analisis fundamental untuk keputusan investasi jangka panjang, analisis teknikal digunkan untuk keputusan jangka panjang dan menengah, sedangkan analisis psikologis digunakan untuk keputusan jangka pendek atau spekulasi.

Terdapat tiga tipe investor :

  1. The Visionary : brilian, karismatik, nonkompromi, eksentrik, inovatif, dan pemimpi.
  2. The Analysit : brilian, rasional, bekerja dengan angka, berpikir hitam-putih (tidak abu-abu), serta yakin ada jawaban jika tersedia data dan fakta untuk dianalisis.
  3. The Doer : terampil dalam aplikasi, implementer konsep, dan pragmatis.

Ada beberapa cara berinvestasi yang dapat diadopsi sesuai dengan kemampuan kita :

  1. Follow Rain Maker : berinvestasi dengan mengikuti apa yang dilakukan oleh investor-investor yang memiliki track record sering mencatat keuntungan.

Kelebihan :

  1. Untuk jangka panjang dapat menjadi peluang untuk mendapatkan keuntungan yang besar.
  2. Sekali menemukan rain maker, dan berhasil mengikuti irama investasinya, merupakan keuntungan besar.
  3. Untuk melakukan identifitas rain maker, tidak memerlukan waktu yang lama.

Kekurangan :

  1. Dibeberapa negara termasuk Indonesia tidaklah mudah menemukan rain maker.
  2. Harus berhati-hati dan rajin mengikuti gerakan rain maker.
  1. Backing Winner : bukan berarti harus memenangkan seluruh transaksi

Kelebihan :

  1. Seleksi awal saham-saham yang berkinerja dengan baik yang dijadikan portfolio dengan track record yang panjang meriupakan dasar investasi yang baik.
  2. Sistem terbebas dari bias pasar yang sering menggoda investor.
  3. Sistem mengakui terjadinya kesalahan dalam memilih saham.
  4. Cara yang dipakai sederhana sehingga tidak memerlukan keahlian maupun kontak yang luas.

Kekurangan :

  1. Tidak berlaku universal.
  2. Sistem ini tidak selalu menghasilkan keuntungan.
  3. Tidak menghasilkan keuntungan terlalu tinggi dari rata-rata pasar.
  1. Earning Acceleration

Kelebihan :

  1. Menjanjikan hasil investasi yang tinggi dengan risiko yang bisa dikendalikan.
  2. Menghilangkan keraguan prediksi dengan menggunakan PER, yang lazim dilakukan dan cepat.
  3. Dapat dibuat peringkat kandidat dalam portopolio..
  4. Dapat membuat prediksi harga saham yang lebih tepat.

Kekurangan :

  1. Banyak menguras tenaga, waktu, dan membutuhkan keahlian.
  2. Kelihatan membosankan.
  3. Dapat digunakan pada saham perusahaan kecil.
  1. Outsider Information

Kelebihan :

  1. Menghadirkan informasi faktual, terbebes dari prediksi masa depan.
  2. Segera mewujudkan kueuntungan.
  3. Jika memiliki kepribadian mudah bergaul, cara ini sangat membantu.

Kekurangan :

  1. Diperlukan waktu dan upaya yang luar bias besar.
  2. Diperlukan keteguhan untuk memperhatankan hasil analisi sendiri.
  3. Hanya akan terkonsentrasi pada portpolio yang sedikit.
  4. Informasi hanya bersifat makro.
  5. Sering terjadi jeda waktu informasi dan realisasi.
  1. Backing Good Business

Kelebihan :

  1. Berangkat dari pasar yang sangat kuat.
  2. Tidak ada lagi keraguan untuk memilih saham.
  3. Akan menghasilkan risiko yang rendah.
  4. Waktu monitoring sedikit.

Kekurangan :

  1. Perusahaan yang baik tidak terlau banyak.
  2. Mendapatkan jumlah saham yang sedikit seningga risiko memjadi tinggi.
  3. Seleksi awal saham memerlukan kerja keras.
  1. Value Investing

Kelebihan :

  1. Menggunakan kriteria pemilihan yang sehat.
  2. Menghilankan subjektifitas investor dalam penilaian.
  3. Jika berhasil, keuntungan diatas rata-rata pasar.

Kekurangan :

  1. Cocok untuk investor jangka panjang.
  2. Membutuhkan kemampuan teknis akuntansi, kesabaran dan konsentrasi.
  3. Membuat investor tidak aktif cukup lama.
  4. Kurang melibatkan informasi orang banyak.
  5. Tidak berlaku universal dan sepanjang waktu.
  1. Investment Company

Kelebihan :

  1. Mencapai skala ekonomis.
  2. Dikelola secara profesional.
  3. Risiko lebih rendah.
  4. Bebas pajak.

Kekurangan :

  1. Imbal hasil lebih kecil.
  2. Tidak fleksibel.
  3. Memerlukan keahlian memilih perusahaan investasi.
  1. Derivative

Kelebihan :

  1. Imbal hasil tinggi.
  2. Kebutuhan modal sedikit.
  3. Bisa melakukan investasi dua arah.

Kekurangan :

  1. Lebih tinggi risikonya.
  2. Memerlukan keahlian dan keberanian.

Faktor-faktor yang memdakan masing-masing investor :

  1. Horizon : adalah jangka waktu keterikatan modal pada investasi.
  2. Ketersediaan Dana : merupakan dana moneter berupa sejumlah rupiah yang dialokasikan secara khusus untuk invetasi.
  3. Sensitivitas terhadap risiko : semakin tinggi imbal hasil yang ditawarkan, semakin tinggi pila risiko yang harus diterima, demikian juga sebaliknya.
  4. Waktu yang tercurah : untuk memperhatikan perkembangan investasi.
  5. Intensitas kontak dengan industri investasi
  6. Skill analysis

Cara menghindari dan menurunkan kerugian :

  1. Jangan pakai hot money.
  2. Hati-hati berinvestasi jangka pendek.
  3. Jangan terlalu menyebar.
  4. Investasi jika anda percaya.
  5. Jangan beli karena ada tip.
  6. Jangan mengikuti pasar.
  7. Jangan melakukan Averaging Down ketika harga turun.
  8. Jangan takut menjual rugi.
  9. Belajar dari pengalaman.
  10. Balance patience and prudent.

Langkah-langkah mengamnkan investasi :

  1. Memilih Pialang
    1. Full service broker vs discount broker.
    2. Dekat dengan tempat tinggal.
    3. Teman.
    4. Pelayanan memuaskan.
    5. Administrasi tertib.
    6. Sertifikasi pialang.
    7. Departemen riset.
    8. Rekomendasinya tepat.
  2. Mengecek keanggotoan pialang
    1. Keanggotaan BEI.
    2. Keanggotaan KPEI.
    3. Keanggotaan KSEI.
    4. Non anggota.
  3. Mengecek kantor pialang.
  4. Menentukan marginmemahami agreement.
  5. Memastikan segregated account.
  6. Meminta user id dan password.
  7. Mengecek Bank Custodian

[Al-Arief Faththonah ]

 

Referensi:

Widoatmodjo, Sawidji. Profesional Investing.

Tinggalkan komentar