Tata cara itikaf ramadhan perlu kita ketahui, agar bisa mempraktekannya ketika bulan ramadhan tiba. Siapa sih yang tidak mau mendapatkan kemuliaan di bulan ramadhan? Dimana ketika bulan ramadhan, semua hal baik akan dilipatgandakan sebanyak 70x. Salah satu momentum yang sayang dilewatkan di bulan ramadhan adalah i’tikaf.
I’tikaf memang dapat dilakukan kapan saja. Namun, ketika i’tikaf di lakukan di bulan ramadhan pahalanya luar biasa. Khususnya di 10 hari terakhir bulan ramadhan, banyak yang beri’tikaf berharap mendapatkan lailatul qadar.
Berbicara iātikaf, ternyata ada beberapa jenis, rukun dan tata cara i’tikaf yang akan diuraikan sebagai berikut.
Daftar Isi
Pengertian Itikaf
Apa itu I’tikaf? I’tikaf adalah ibadah sunnah yang dilakukan dengan cara berdiam diri di masjid. I’tikaf upaya mendekatkan kepada Allah SWT. Sebelum berdiam diri di masjid, pastikan niat ingin beri’tikaf. Selama beri’tikaf di masjid, bisa sambil berdzikir, membaca al-quran, bertasbih, atau bermuhasabah.
I’tikaf di bulan ramadhan banyak dilakukan di 10 malam terakhir bulan ramadhan, karena berharap menemukan waktu lailatul qadar. Dimana waktu lailatul qadar adalah waktu yang sifatnya dirahasiakan oleh Allah SWT.
Jenis Itikaf
Berbicara tentang itikaf, ternyata memiliki beberapa jenis. Jenis i’tikaf yang akan kamu lakukan akan mempengaruhi niat. Berikut adalah jenis dan niat itikaf.Ā
1. Itikaf Mutlak
i’tikaf mutlak adalah berdiam diri di masjid yang apabila keluar dari masjid tidak ada tujuan untuk kembali lagi ke masjid. Jika ingin beri’tikaf lagi, maka harus niat dari awal lagi. Adapun niat itikaf
ŁŁŁŁŁŁŲŖŁ Ų£ŁŁŁ Ų£ŁŲ¹ŁŲŖŁŁŁŁŁ ŁŁŁ ŁŁŲ°ŁŲ§ Ų§ŁŁŁ
ŁŲ³ŁŲ¬ŁŲÆŁ ŁŁŁŁ ŲŖŁŲ¹ŁŲ§ŁŁŁ
Nawaitu an’itikafa fi hadzal masjidi lillahi ta’ala.
Artinya: Aku berniat itikaf di masjid ini karena Allah taala.
2. I’tikaf terikat waktu tanpa terus-menerus
ŁŁŁŁŁŁŲŖŁ Ų£ŁŁŁ Ų£ŁŲ¹ŁŲŖŁŁŁŁŁ ŁŁŁ ŁŁŲ°ŁŲ§ Ų§ŁŁŁ
ŁŲ³ŁŲ¬ŁŲÆŁ ŁŁŁŁŁ
ŁŲ§/ŁŁŁŁŁŁŲ§ ŁŁŲ§Ł
ŁŁŁŲ§/Ų“ŁŁŁŲ±ŁŲ§ ŁŁŁŁŁ ŲŖŁŲ¹ŁŲ§ŁŁŁ
Nawaitu an i’tikaf fi hadzal masjidi yaumann lailan kamilann/ shahran lillahi ta’ala.
Artinya: Aku berniat itikaf di masjid ini selama satu hari/satu malam penuh/satu bulan karena Allah.
3. I’tikaf terikat waktu terus-menerus
ŁŁŁŁŁŁŲŖŁ Ų£ŁŁŁ Ų£ŁŲ¹ŁŲŖŁŁŁŁŁ ŁŁŁ ŁŁŲ°ŁŲ§ Ų§ŁŁŁ
ŁŲ³ŁŲ¬ŁŲÆŁ Ų“ŁŁŁŲ±ŁŲ§ Ł
ŁŲŖŁŲŖŁŲ§ŲØŁŲ¹ŁŲ§
Nawaitu an’itikafa fi hadzal masjidi shahran mutthathabiann.
Artinya: Aku berniat i’tikaf di masjid ini selama satu bulan berturut-turut karena Allah.
Itulah ketiga jenis i’tikaf disertai cara niat berdasarkan masing-masing jenisnya. Adapun rukun itikaf yang juga penting untuk digarisbawahi. Agar itikaf yang kita jalankan sah.
Rukun Itikaf
Adapun rukun i’tikaf yang wajib kita garis bawahi. Agar ketika melakukan i’tikaf bisa mengetahui aturan yang harus kita ikuti, berikut ini adalah rukun I’tikaf:
1. Niat
Niat adalah rukun i’tikaf yang harus dilakukan. I’tikaf tanpa niat akan menjadi sia-sia. Dari sini menunjukan bahwa, niat sangatlah berperan penting. Sifatnya tidak dapat ditawar.
2. Berdiam diri minimal tuma’ninah shalat
Rukun yang kedua, i’tikaf di masjid minimal selama tuma’ninah shalat. Apabila i’tikaf tersebut sudah di nadzarkan sebelumnya, maka hukum i’tikaf menjadi fardhu. Kecuali i’tikaf yang dilakukan karena dorongan keinginan sendiri, maka tidak bersifat fardhu.
3. Masjid
Rukun i’tikaf yang ketika, maka berdiam diri harus dilakukan di masjid. Artinya, i’tikaf tidak boleh dilakukan di surau, mushola atau langgar. Kategorisasi masjid adalah tempat beribadah yang dapat menampung jamaah dalam jumlah banyak. Sementara surau, mushola ataupun langgar adalah tempat ibadah yang hanya menampung jamaah dalam jumlah terbatas.
4. Orang Beri’tikaf
Rukun yang terakhir, di dalam masjid tersebut juga terdapat orang yang sedang melakukan i’tikaf. Umumnya, masjid-masjid besar banyak umat muslim, baik laki-laki ataupun perempuan yang melakukan itikaf.
Dari keempat rukun i’tikaf di atas bisa dijadikan catatan penting untuk diri sendiri. Terutama yang belum pernah melakukan i’tikaf sama sekali. Setidaknya empat rukun tersebut bisa menjadi panduan. Adapun syarat dan ketentuan tambahan ketika hendak melakukan itikaf di masjid.
5. Beragama Islam
Adapun syarat beri’tikaf adalah beragama islam. Karena Iātikaf adalah aturan yang diperuntukan semua umat muslim, baik laki-laki dan perempuan. Aturan i’tikaf dalam islam tidak diperuntukan untuk non muslim. Meskipun demikian, bagi non muslim yang ingin belajar dan penasaran, diboleh untuk mempelajarinya.
6. Berakal Sehat
Adapun syarat itikaf di masjid, yaitu diperuntukan dan dijalankan oleh umat muslim yang berakal sehat. Artinya, umat muslim yang menalami gangguan kejiwaan boleh tidak beri’tikaf.
7. Bebas Dari Hadas Besar
Syarat yang terakhir i’tikaf adalah, bebas dari hadas besar. Jadi, barangsiapa yang akan melakukan itikaf, memastikan dirinya suci dari hadas besar terlebih dahulu. Karena jika belum suci dari hadas besar, dan memaksakan diri beritikaf, maka tidak sah hukumnya.
Tata Cara Itikaf
Buat kamu yang ingin melakukan i’tikaf di masjid, tetapi masih bingung bagaimana tata caranya, maka perlu menyimaknya sebagai berikut.Ā
1. Membaca Niat
Niat hal pertama yang harus diperhatikan. Untuk niat i’tikaf tergantung dari macam-macam jenisnya. Ada itikaf mutlak, itikaf terikat waktu tanpa terus menerus dan itikaf terikat waktu terus menerus.
2. Diawali dengan Sholat Sunnah dan Wajib
Setelah niat, bisa diawali dengan melakukan shalat sunnah dan sholat wajib terlebih dahulu.
3. Membaca Al Quran
Ketika hal sunnah dan wajib sudah dikerjakan, maka kamu bisa melanjutkan dengan membaca Al-Quran. Agar mendapatkan feelnya, bisa dibaca sambil di resapi.Ā
4. Bertasbih
Agar tidak bosan dan lelah membaca Al Quran, kamu bisa melanjutkan dengan berdzikir. Kamu bisa membaca tasbih, tahmid, takbir dan istighfarĀ
5. Membaca Sholawat
Membaca sholawat juga bisa kamu panjatkan selama melakukan i’tikaf. Sholawat kepada Junjungan Nabi Muhammad SAW. Selama ber-itikaf, kamu bisa memperbanyak doa-doa secara khusyuk dan bertafakur.Ā
Baca Juga: 10 Amalan di Bulan Ramadhan Sesuai Sunnah Nabi
Hal yang Membatalkan Itikaf
Menurut Nu Online, berikut ini adalah beberapa hal yang membatalkan I’tikaf beserta penjelasaanya:
1. Gila
Mengalami gangguan jiwa atau kondisi gila dapat membatalkan iātikaf. Hal ini berlaku jika gangguan tersebut terjadi akibat kelalaian atau kesengajaan, seperti mengonsumsi obat tertentu yang memicu kondisi tersebut.
2. Mabuk
Orang yang mabuk saat iātikaf akan membatalkan iātikafnya. Ketentuan ini serupa dengan kondisi gila atau pingsan, di mana pembatalan hanya berlaku jika mabuk terjadi karena keteledoran atau kesengajaan, seperti sengaja mengonsumsi sesuatu yang memabukkan.
Namun, jika mabuk terjadi tanpa sengaja, misalnya karena mengonsumsi makanan yang tidak diketahui dapat memabukkan, maka iātikafnya tidak batal.
3. Keluar Masjid
Keluar dari masjid tanpa alasan yang jelas atau tanpa kepentingan mendesak dapat menyebabkan iātikaf menjadi batal. Contoh udzur atau kepentingan mendesak yang dibenarkan adalah kebutuhan untuk berwudhu, membuang hajat, makan, atau minum yang tidak memungkinkan dilakukan di dalam masjid, dan hal-hal serupa lainnya.
4. Pingsan
Pingsan dapat membatalkan iātikaf jika terjadi karena keteledoran pelaku, misalnya akibat mengonsumsi obat tertentu. Namun, jika pingsan terjadi tanpa unsur keteledoran, iātikaf tidak batal. Setelah sadar, pelaku dapat melanjutkan iātikafnya seperti biasa.
Itulah beberapa ulasan seputar i’tikaf yang meliputi pengertian, jenis, rukun dan tata cara beritikaf. Nah bagi kamu yang butuh Buku Agama Islam saat bulan Ramadhan, kamu bisa membeli di Deepublish Store. Semoga sedikit ulasan dan pembahasan ini bermanfaat. (Iruekkawa Elisa)
Referensi :
Fadilasari, Ila. 2023. Tata Cara I’tikaf dan Keutamannya di Terakhir Bulan Ramadhan. diakses pada 14 Januari 2025 https://lampung.nu.or.id/syiar/tata-cara-i-tikaf-dan-keutamaannya-di-10-hari-terakhir-bulan-ramadhan-uWulY
Tim CNN Indonesia. 2024. Niat dan Tata Cara Itikaf di masjid Saat BUlan Ramadhan. Diakses pada 14 Januari 2025 https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20240318202303-284-1075878/niat-dan-tata-cara-itikaf-di-masjid-saat-bulan-ramadhan)
Lulusan Sarjana Teknik Sipil serta memiliki ketertarikan di bidang Pendidikan, Bisnis dan Wisata, saya juga memiliki ketertarikan di dunia penulisan SEO, copywriting, content writing, dan content marketing.