Cara membuat rumusan masalah menjadi hal krusial dan penting. Banyak yang mengeluh susah membuat rumusan masalah. Supaya lebih cepat, baca panduan setiap langkahnya dalam ulasan lengkap berikut ini.
Menjadi seorang mahasiswa memanglah tidak mudah. Tidak hanya datang ke kampus, tetapi ada peran dan tanggungjawab yang harus dijalani. Yaitu menyelesaikan tugas akhir atau skripsi.
Agar skripsi cepat selesai, maka seorang mahasiswa dituntut menguasai ilmu metodologi penelitian. Dimana ada banyak serangkaian ilmu yang harus didalami. Salah satunya adalah rumusan masalah penelitian.
Hasil penelitian dalam hal ini berbentuk skripsi, tidak akan selesai jika tidak menentukan rumusan masalah. Pertanyaannya adalah, apa sih itu rumusan masalah? lalu apa fungsi dan cara membuatnya? Nah, kamu bisa temukan jawabannya di sini.
Daftar Isi
Pengertian Rumusan Masalah
Rumusan masalah dapat diartikan sebagai pertanyaan terhadap suatu hal. Pertanyaan yang diangkat inilah yang dijadikan fokus atau titik poin yang akan dikembangkan atau diteliti. Harapannya, dari hasil penelitian inilah yang akan melahirkan solusi dan jalan keluar.
Ketika berbicara pengertian rumusan masalah, ada banyak pandangan atau perspektif yang berbeda-beda. Hal ini bergantung dari siapa yang mengutarakan pernyataan tersebut. Nah, untuk mengintip pengertian rumusan masalah, berikut beberapa pengertian menurut para ahli.
1. Andrew dan Hildebrand
Menurut Andrew dan Hildebrand, rumusan masalah adalah rancangan yang dibuat secara terencana, dan memiliki karakteristik. Ia menyebutkan bahwa harus memenuhi karakteristik terkait kebutuhan yang dirasakan, dan masalah yang diangkat diambil dari non-hipotesis yang berdasarkan pada bukti faktual. Jadi rumusan masalah yang baik harus mendukung hipotesis.
2. Albert Einstein
Sementara menurut Albert Einstein, rumusan masalah memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Pasalnya, rumusan masalah lebih penting dibandingkan solusi itu sendiri. Adapun cara mengajukan rumusan masalah yang baik berdasarkan pada pertanyaan-pertanyaan baru.
Pertanyaan baru inilah yang membuka kemungkinan hal baru dan menjadikan masalah lama berubah menjadi sesuatu yang baru.
3. Sugiyono
Buat mahasiswa yang menempuh semester akhir, pasti sedang sibuk mempelajari tentang metodologi penelitian atau mungkin sedang melakukan kajian teori dan tidak asing dengan nama Sugiyono.
Menurut Sugiyono, rumusan masalah adalah pertanyaan yang berusaha mencari jawaban atau solusi dengan melalui penelitian dan pengumpulan data. Dimana penelitian dapat dilakukan berdasarkan tingkatan eksplanasi.
Rumusan masalah memiliki peran besar untuk mengembangkan dunia penelitian dan membantu menemukan solusi terkait permasalahan yang dialami oleh masyarakat sekitar.
Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa rumusan masalah adalah pernyataan yang mengangkat topik tertentu yang dapat dijadikan sebagai latar belakang atau motor penggerak untuk dilakukan sebuah penelitian, guna untuk menemukan jawaban dan menemukan kesimpulan.
Tapi, sebelum itu, silakan pahami disini mengenai 11 Pengertian Rumusan Masalah Menurut Para Ahli
Fungsi dan Tujuan Membuat Rumusan Masalah
Barangkali ada diantara kamu yang penasaran. Kenapa dalam sebuah penelitian, wajib membuat rumusan masalah? Kenapa tidak bisa langsung saja dilakukan penelitian? Ternyata ada sistematika dan standarisasi dalam melakukan penelitian. Adapun maksud rumusan masalah yang berfungsi sebagai berikut.
1. Sebagai Titik Sentral
Tidak banyak yang tahu jika rumusan masalah berfungsi sebagai central point penelitian. Tanpa titik sentral, memungkinkan hasil penelitian melebar kemana-mana. Dengan kata lain, rumusan masalah dapat dianalogikan sebagai rel kereta api. Yang berfungsi sebagai jalan agar kereta tidak keluar dari jalur yang sudah ditentukan.
3. Menawarkan Solusi
Kehadiran rumusan masalah juga dapat berfungsi untuk membantu peneliti menemukan solusi atas permasalahan yang diangkat. Kita tahu bahwasanya sebuah solusi dan penemuan tidak mungkin ada jika tidak diawali dengan sebuah pertanyaan (rumusan masalah).
Ingat salah satu ungkapan yang pernah disampaikan seorang filsuf asal Perancis yang bernama Rene Descartes. “Cogito Ergo Sum” yang dapat diartikan “aku berpikir maka aku ada” Dimana segala hal yang tidak ada dan tak tampak akan ada dan tampak ketika memikirkannya dan mencari solusinya.
4. Membuka Pikiran Peneliti
Rumusan masalah secara tidak langsung juga akan membuka pikiran peneliti. Sehingga peneliti terdorong untuk terus mengejar permasalahan dan solusi untuk kemaslahatan umat. Ketika peneliti mampu membukti pikiran yang muncul ke khalayak ramai, maka bisa membukakan pikiran masyarakat.
Salah satu contoh sederhana. Dahulu, sebelum mengenal teknologi dan belum kita kenal pesawat terbang, tidak banyak orang yang berpikiran sejauh sana. Namun berkat peneliti dan ilmuwan yang mengembangkan rumusan masalah mereka.
Setelah sekian puluh tahun hingga generasi ke generasi. Manusia yang dulunya “tidak mungkin bisa terbang” sekarang sangat mungkin dan sudah hal lumrah bisa terbang dengan pesawat terbang.
5. Memotivasi Pelaksanaan Penelitian
Disadari atau tidak, ternyata peran rumusan masalah sebagai alasan kenapa penelitian harus segera dilaksanakan. Dengan kata lain, rumusan masalah sebagai motor penggerak terstruktur. Rumusan masalah dapat pula dijadikan sebagai latar belakang masalah untuk membuat metodologi penelitian untuk ditindaklanjuti.
Dari keempat fungsi dan tujuan membuat rumusan masalah di atas, tentu saja masih ada peran lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu di halaman ini. Buat kamu yang merasakan fungsi dan tujuan lain, boleh banget ditulis di kolom komentar ya.
Cara Membuat Rumusan Masalah
Mahasiswa akhir semester, pasti sedang disibukkan bagaimana cara membuat rumusan masalah untuk penelitian skripsi atau tesis? Berikut cara membuat rumusan masalah yang perlu diperhatikan.
1. Dibuat Secara Spesifik
Membuat laporan penelitian berbeda jauh ketika menulis essay ataupun menulis artikel. Terutama di bagian penulisan rumusan masalah.
Penulisan rumusan masalah tidak perlu dijabarkan terlalu pancang. Tulis secara spesifik dalam bentuk singkat, namun esensi intinya masih dapat.
2. Menentukan Metode Penelitian
Langkah selanjutnya adalah menentukan metode penelitian. Ada dua macam metodologi penelitian, yaitu metode kualitatif dan metode kuantitatif. Kedua metode tersebut memiliki kelebihannya masing-masing.
Metode kualitatif lebih cocok digunakan untuk penelitian sosial dan humaniora. Sementara penelitian kuantitatif yang sarat dengan perhitungan statistik. Informasi lebih lanjut, kamu bisa baca artikel sebelumnya.
3. Mencari Wawasan Teori
Rumusan masalah akan efektif dan pas ketika kamu mampu menemukan topik dan pas. Jangan karena keterbatasan wawasan teori, menimbulkan ketidak-urutan-tan. Sehingga memicu terjadi kesalahan dalam melakukan penelitian.
Siapa sih yang mau penelitian salah, dan akhirnya diulang lagi? Pastinya tidak ada ingin bukan? Jadi, pastikan saat membuat rumusan masalah untuk memperluas wawasan teori terlebih dahulu.
4. Peka Terhadap Fenomena
Permasalahan paling umum dikeluhkan oleh calon peneliti adalah, bingung menentukan rumusan masalah. Padahal ada banyak sekali fenomena disekitar kita yang dapat dijadikan sebagai rumusan masalah.
5. Menggunakan 5W + 1H
Meskipun kamu bukanlah seorang wartawan yang dituntut untuk membuat berita yang memenuhi 5w+1h, ternyata seorang peneliti juga dituntut untuk memenuhi 5w+1h juga lo.
Jadi, buat kamu yang bingung bagaimana membuat rumusan masalah, kamu cukup memasukan unsur 5w+1h ini di dalam rumusan masalah, fungsinya agar pertanyaan lebih menarik dan memudahkan dalam proses pengembangan.
Ternyata membuat rumusan masalah tidaklah sulit bukan? Semoga setelah ini kamu bisa mencobanya sendiri.
Perbedaan Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah
Adakah disini yang bingung membedakan identifikasi masalah dan rumusan masalah? Tenang, tidak hanya kamu saja yang merasa kebingungan membedakan diantara keduanya. Nah, agar memudahkan kamu untuk membedakan keduanya, bisa simak daftar tabel perbedaan di bawah ini.
Identifikasi Masalah | Rumusan Masalah |
Pengenalan masalah | Berbentuk pertanyaan penelitian |
Identifikasi masalah adalah proses paling penting dibandingkan proses penelitian yang lain. | Rumusan masalah mengarahkan penelitian akan dibawa kemana (yang akan dikaji dan diteliti peneliti). |
Menentukan kualitas penelitian tersebut bisa dikatakan sebagai penelitian atau tidak | Masalah harus researchable yang perlu diselidiki. |
Berbentuk pernyataan terhadap sebuah variabel, apakah ada hubungan antara variabel dengan fenomena yang diangkat | Rumusan masalah yang jelas membantu mengetahui variabel yang akan diukur dan alat ukur yang dapat digunakan. |
Dari perbedaan diantara keduanya, sebenarnya ada yang paling menonjol yang sering dijadikan pembeda. Yaitu bentuknya. Identifikasi masalah berbentuk “pernyataan” sementara pada rumusan masalah berbentuk “Pertanyaan”.
Contoh Rumusan Masalah
Untuk mengatahui beberapa contoh rumusan masalah, bisa dilihat disini: [Kumpulan] Contoh Rumusan Masalah Penelitian & Skripsi
Itulah beberapa ulasan cara membuat rumusan masalah serta fungsi, pengertian dan perbedaan antara identifikasi masalah dan rumusan masalah. Semoga penelitian dan skripsi/tesis kamu segera selesai tepat waktu. (Irukawa Elisa)
Rekomendasi Buku Penunjang SKRIPSI (Spesial)
Buku Aplikasi Metodologi Penelitian | Buku Belajar Microsoft Office 2019 (Word, Excel, Powerpoint) |
Buku Teknik Penulisan Skripsi |
Dapatkan buku pendukung skripsi & penelitian lainnya di Buku penelitian
Lulusan Sarjana Teknik Sipil serta memiliki ketertarikan di bidang Pendidikan, Bisnis dan Wisata, saya juga memiliki ketertarikan di dunia penulisan SEO, copywriting, content writing, dan content marketing.