Cara Menghitung Modal dan Keuntungan, Wajib Paham!

Seorang pedagang dan pebisnis haruslah tau cara menghitung modal dan keuntungan yang diperoleh, tujuannya supaya bisa memutar uang supaya lebih produktif lagi untuk melipatgandakan uang dan profit. Biar tidak salah, pahami artikel ini sebab ada panduannya.

Dalam menjalankan sebuah usaha atau bisnis, penting bagi pengusaha atau pemilik usaha untuk dapat menghitung modal dan keuntungan. Modal dan keuntungan harus dipelajari cara menghitungnya karena hal tersebut kemudian akan berkaitan dengan berbagai produk yang akan diproduksi oleh tempat usaha Anda dalam kurun waktu tertentu.

Sehingga pemilik usaha atau pengusaha harus memiliki pemahaman modal yang baik sehingga dapat digunakan untuk menyesuaikan harga produk yang ada di pasaran dan juga menghitung pemasukan yang Anda dapatkan selama proses penjualan.

Sebelum mempelajari bagaimana cara menghitung modal dan keuntungan, Anda perlu mengetahui mengenai modal dan juga keuntungan lebih dulu. Di bawah ini akan dijelaskan secara detail mengenai modal, omset, keuntungan, jenis keuntungan, hingga cara menghitung keuntungan.

Apa Itu Modal?

Sebelum mempelajari cara menghitung modal dan keuntungan, Anda perlu lebih dahulu mengetahui apa itu modal dan keuntungan. Hal pertama yang akan dibahas adalah mengenai apa itu modal. Dalam arti luas, modal adalah suatu hal yang dapat menggambarkan berbagai macam hal yang memberikan nilai atau manfaat pada pemiliknya.

Program Afiliasi

Biasanya, modal ini lebih sering dikaitkan dengan uang tunai yang digunakan untuk melakukan tujuan yang produktif atau dalam hal ini adalah investasi. Selain itu, secara umum modal merupakan komponen penting dalam menjalankan bisnis sehari-hari sehingga dapat membiayai pertumbuhannya di masa depan.

Dalam hal tersebut, modal usaha dapat berasal baik dari operasi bisnis atau juga bisa diperoleh dari utang atau pembiayaan ekuitas. Lain dari hal tersebut, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan jika pengertian modal merupakan sejumlah dana yang dapat digunakan untuk menjalankan kegiatan usaha, pada perusahaan yang umumnya diperoleh dengan cara menerbitkan saham (capital).

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), modal merupakan dana yang bisa digunakan sebagai induk atau pokok untuk berbisnis, melepas uang, dan lain sebagainya. Arti lain modal merupakan harta benda (berupa uang, dana, barang, dan sebagainya) yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan sesuatu yang dapat menambah kekayaan dan keuntungan.

KBBI juga menerangkan pengertian modal sebagai sesuatu yang digunakan seseorang atau perusahaan sebagai bekal untuk bekerja dan berjuang. Sehingga jika diartikan secara menyeluruh, modal artinya semua hal yang dimiliki, baik berupa uang, barang, atau aset yang dimanfaatkan untuk menghasilkan keuntungan dalam menjalankan usaha.

Modal dibagi menjadi dua yaitu modal awal dan modal akhir. Berikut adalah penjelasan mengenai modal awal dan juga modal akhir.

Modal Awal Adalah

Modal awal merupakan seluruh dana yang dapat digunakan untuk memulai produksi dalam sebuah bisnis yang dijalankan hingga dapat berkelanjutan. Artinya, modal awal ini merupakan suatu gabungan modal yang terdiri dari modal kerja, modal investasi, dan juga modal operasional.

Modal kerja merupakan keseluruhan biaya yang digunakan untuk membeli bahan baku, bahan mentah, atau bahan lain yang akan diproduksi oleh suatu perusahaan. Besarnya modal kerja ini tentu saja akan bergantung pada bidang bisnis yang dikerjakan oleh suatu perusahaan.

Program Afiliasi

Sementara itu, modal investasi merupakan keseluruhan biaya yang dibutuhkan untuk membeli alat utama produksi. Biasanya modal investasi ini hanya dikeluarkan satu kali dalam waktu yang panjang, akan tetapi dengan nominal harga yang lebih tinggi dari modal lainnya.

Akan tetapi biasanya perawatan mesin tidak dimasukkan ke modal investasi, melainkan ke modal operasional. Modal operasional merupakan biaya yang dibutuhkan dalam satu periode atau sekali saja, yang umumnya satu bulan sekali untuk kebutuhan proses produksi.

Modal ini kemudian terus akan berulang sesuai dengan tingginya kapasitas produksi. Artinya, jika semakin banyak kapasitas yang diproduksi, makan akan membuat biaya operasional semakin meningkat karena harus membayar listrik lebih banyak, membayar karyawan lebih banyak, dan lain sebagainya.

Modal Akhir Adalah

Berbeda dengan modal awal, modal akhir ini merupakan keseluruhan dana yang merupakan gabungan dari modal awal dan juga laba. Modal akhir ini jumlahnya bisa bertambah dari modal awal yang dikeluarkan, tetapi bisa juga berkurang dari modal awal jika suatu usaha mengalami kerugian.

Apabila sebuah perusahaan mengalami keuntungan, maka modal akhirnya adalah penjumlahan dari modal awal dan laba untung. Sementara itu, jika suatu perusahaan mengalami kerugian, maka modal akhir adalah pengurangan antara modal awal dengan laba rugi yang didapatkan.

Sehingga artinya, perhitungan modal akhir umumnya dilakukan ketika akhir periode produksi. Hal ini bertujuan untuk memulai periode produksi yang baru, yang apabila perusahaan mengalami untung, maka modal usaha di periode selanjutnya akan meningkat.

Dan sebaliknya, jika perusahaan rugi dan membuat modal akhir berkurang, maka modal awal untuk periode selanjutnya juga akan berkurang. Sehingga tidak jarang, sebuah badan usaha tidak mengalami peningkatan modal akhir. Padahal di saat yang bersamaan, beberapa kalkulasi menyebutkan bahwa harus ada penambahan modal agar produksi semakin baik.

Jika hal tersebut terjadi, maka Anda dapat memanfaatkan bantuan dari modal usaha UMKM dari berbagai bank atau koperasi peminjaman. Nantinya, bank atau koperasi tersebut akan memberi modal dan juga menawarkan berbagai tawaran atau program yang dapat disesuaikan dengan kemampuan perusahaan atau pemilik usaha untuk membayar.

Cara Menghitung Modal

Setelah memahami mengenai pengertian modal, di bawah ini akan dijelaskan mengenai bagaimana cara menghitung modal. Cara menghitung modal perlu diketahui untuk mengetahui cara membuat spekulasi perkiraan modal usaha dan untuk mengetahui keuntungan nantinya.

Sehingga Anda perlu mengetahui bagaimana cara menghitung modal. Perlu diketahui, cara menghitung modal usaha sesuai dengan jenis modal yaitu sebagai berikut.

1. Modal Pengadaan Barang Asset (Modal Investasi)

Modal investasi atau modal pengadaan barang aset merupakan jenis modal yang biasanya dialokasikan untuk peralatan jangka lama pemakaian. Beberapa produknya biasanya adalah printer, mobil angkutan, gedung toko, dan lain sebagainya. Sementara itu, rumus cara menghitung modal ini adalah sebagai berikut:

Modal investasi = harga produk + harga produk

2. Modal Barang Dagangan (Modal Kerja)

Modal kerja atau modal barang dagangan merupakan bentuk biaya yang nantinya akan dialokasikan untuk membeli berbagai bahan pokok, yang kemudian akan diolah menjadi produk bisnis. Artinya modal kerja ini akan terus diperbarui setiap periode produksi, misalnya kain, biji plastik, pewarna, dan bahan mentah lainnya.

Berikut adalah cara menghitung modal kerja:

Modal kerja = (harga produk + harga produk) x jumlah produksi

3. Modal Operasional Bulanan (Biaya SDM + akomodasi)

Modal operasional merupakan jenis modal yang alokasi dananya digunakan untuk membayar biaya dari proses produksi. Contoh produk yang harus digunakan adalah untuk membayar gaji pekerja, membayar listrik, membayar akomodasi pekerja, dan lain sebagainya. Inilah cara menghitung modal operasional bulanan:

Modal operasional = biaya semua pengeluaran untuk 1 periode produksi

4. Modal Awal

Modal awal bisa menggunakan beberapa rumus. Rumus paling sederhana untuk menghitung modal awal yaitu dengan menggabungkan modal investasi + modal kerja + modal operasional. Selain itu, ada beberapa rumus lain untuk menghitung modal awal adalah sebagai berikut:

  • Modal awal = modal akhir – (laba + prive)
  • Modal awal = modal akhir – (pendapatan + beban + pajak + prive)
  • Modal awal – capital expenses + operational expenses

Inilah beberapa penjelasan komponen yang digunakan untuk menghitung modal awal:

  • prive, adalah pengambilan dana sejumlah tertentu oleh pemilik bisnis
  • beban, merupakan pengeluaran yang digunakan untuk keperluan perusahaan, seperti perbaikan kendaraan, tagihan listrik, hingga gaji pegawai
  • capital expenses, merupakan biaya yang digunakan untuk membeli barang dengan masa pakai jangka lama
  • operational expenses, yaitu pengeluaran untuk membeli barang yang harus diperbarui dalam jangka waktu tertentu.

5. Modal Akhir

Modal akhir merupakan jumlah dana yang dimiliki sebuah badan bisnis melalui produksi, prive, kerugian, dan berbagai pengurangan. Artinya modal akhir merupakan modal awal yang ditambah dan juga dikurangi dengan laba dan prive. Berikut adalah rumus yang digunakan untuk menghitung modal akhir:

Modal akhir = modal awal + {laba untung/rugi + (-prive)}

Apa Itu Omset?

Omset merupakan jumlah uang secara keseluruhan dari penjualan barang dalam kurun waktu tertentu. Omset juga dapat diartikan sebagai pendapatan kotor, karena pendapatan tersebut belum dikurangi biaya yang dikeluarkan untuk modal, misalnya biaya produksi, gaji pegawai, dan juga biaya operasional yang lainnya.

Apa Itu Keuntungan/Profit?

Sementara itu, profit merupakan keuntungan yang direalisasikan setelah pendapatan dikurangi dengan semua pengeluaran atau biaya, termasuk di dalamnya adalah beban pajak. Keuntungan yang didapatkan pemilik usaha itulah yang kemudian disebut dengan profit.

Dalam istilah lainnya, profit juga dapat disebut sebagai laba. Profit ini merupakan tolok ukur utama apakah suatu perusahaan atau bisnis menguntungkan atau tidak, karena memang tujuan dari bisnis adalah mencari keuntungan.

Jenis Keuntungan

Keuntungan adalah laba merupakan penghasilan bersih atau imbalan dari aktivitas perusahaan, mulai dari proses produksi sampai pemasaran yang dikurangi dengan biaya kegiatan operasi perusahaan. Keuntungan atau laba memiliki beberapa jenis yang akan dijelaskan di bawah ini.

1. Laba Kotor

Laba kotor penjualan merupakan jenis penghasilan yang berupa selisih dari harga pokok penjualan dan penjualan bersih (HPP). Biasanya laba kotor ini belum termasuk dikurangi dengan jumlah beban operasi perusahaan dalam satu periode tertentu.

Artinya, laba kotor ini merupakan jumlah laba dan pendapatan yang tersisa setelah semua biaya pembuatan produk telah dipertanggungjawabkan.

2. Laba Bersih

Sementara itu, laba bersih merupakan jumlah pendapatan setelah dikurangi dengan total biaya-biaya di luar HPP.

Artinya, pendapatan ini mengukur jumlah laba yang tersisa dalam bisnis setelah semua biaya yang telah dibayarkan dalam suatu periode. Laba bersih ini dapat disimpan oleh perusahaan dalam akun laba ditahan atau dapat didistribusikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen.

Cara Menghitung Keuntungan

Berikut adalah cara menghitung keuntungan atau laba.

1. Rumus Menghitung Laba Kotor

Laba kotor = penjualan bersih – harga pokok penjualan

2. Penjualan Bersih

Penjualan bersih = penjualan – potongan penjualan – retur penjualan

3. Harga Pokok Penjualan

Harga Pokok Penjualan = persediaan awal – pembelian bersih – persediaan akhir

4. Laba Bersih

Laba bersih = laba kotor – beban usaha (biaya operasional + non operasional)

Contoh Menghitung

Agar Anda lebih mengetahui dan memahami cara menghitung modal dan keuntungan, berikut adalah contohnya.

1. Cara Menghitung Modal

Sebuah perusahaan memiliki modal akhir sejumlah Rp45.000.000. Apabila perusahaan tersebut mendapatkan laba atau keuntungan sebesar Rp12.000.000 dan prive Rp2.000.000, maka berapa total modal awal usaha perusahaan tersebut?

Modal awal = modal akhir – (keuntungan/laba + prive)

= 45.000.000 – (12.000.000 – 1.000.000)

= 45.000.000 – 13.000.000

= 32.000.000

2. Cara Menghitung Laba atau Keuntungan

Sebuah toko kue mencatatkan total jumlah penjualan Rp15.000.000. Sementara itu, biaya produksi kuenya adalah Rp3.000.000 dan biaya operasional yang dikeluarkan mencapai Rp2.500.000. Toko kue tersebut memiliki bunga pinjaman yaitu Rp1.200.000 yang merupakan biaya non-operasional dan pajak yang harus dibayar Rp800.000.

Berapakah laba bersihnya?

Laba bersih = laba kotor – beban usaha (biaya operasional + non operasional) – pajak

Laba bersih = (total penjualan – harga pokok penjualan) – (biaya operasional + non operasional) – pajak

= (15.000.000 – 3.000.000) – (2.500.000 – 1.200.000) – 800.000

= (12.000.000) – ( 1.300.000) – 800.000

= 9.900.000

Itulah penjelasan lengkap mengenai cara menghitung modal dan keuntungan untuk jualan, dagang dan bisnis.

Sebagai seorang SEO Spesialis, telah berpengalaman dalam membantu berbagai bisnis meningkatkan visibilitas online mereka melalui optimasi mesin pencari. Dengan keahlian dalam riset kata kunci, optimasi konten, dan strategi backlink,  berfokus pada peningkatan trafik organik dan peringkat situs web di mesin pencari

Tinggalkan komentar