Apa Itu Cerita Fiksi? Pengertian, Ciri-ciri dan Contohnya – Ternyata tidak semua orang memahami dengan baik tentang cerita fiksi. Umumnya pembaca tidak begitu perhatian terhadap pengertian secara teoritis. Tetapi secara aplikatiaf, sebenarnya mereka sudah biasa bersinggungan. Misalnya banyak yang tidak sadar jika dalam kesehariannya mereka sedang membaca buku-buku yang termasuk kedalam cerita fiksi.
Daftar Isi
Pengertian Cerita Fiksi Adalah
Secara bahasa Indonesia, fiksi diartikan sebagai rekaan dan khayalan. Dikatakaan rekaan dan khayalan ketika cerita yang ditulis secara subjektif penulis yang melibatkan kemampuan berimajinatif, yang sifatnya tidak terjadi secara sebenarnya.
Jadi, cerita fiksi adalah cerita yang bersifat rekaan dan imajinatif penulisnya saja serta tidak terjadi sungguhan. Pembaca pun sudah tahu bahwa tulisan tersebut hanya hayalan dan tidak benar, karena sifatnya fiktif itu tadi.
Adapun beberapa hal penting yang perlu diperhatikan pula dalam cerita fiksi. Misalnya ciri-cirinya, macam-macamnya dan masih banyak lagi. Pastinya akan kita ulas semuanya di sini. Langsung saja kita simak ulasan berikut ini.
Apa yang dimaksud cerita fiksi menurut para ahli satu dengan ahli yang lain ternyata berbeda-beda. Hal tersebut dapat dilihat dalam artikel di bawah ini :
1. Krismarsanti
Krismarsanti mengartikan bahwa cerita fiksi merupakan karangan yang mengisahkan cerita berdasarkan khayalan dan proses imajinasi si pengarang.
2. Thani Ahmad
Berbeda menurut Thani Ahmad yang menafsirkan sebagai cerita narasi, dimana penulis menuliskan proses imajinatifnya tanpa memperdulikan fakta dan sejarah yang sebenarnya.
3. Henry Guntur Tarigan
Lain lagi menurut Henry Guntur Tarigan, yang menegaskan bahwa cerita fiksi sebagai karya sastra yang juga dihasilkan dari hasil imajinasi penulis.
4. Semi
Semi juga mengartikan bahwa cerita fiksi sebagai jenis narasi literer dan berupa cerita rekaan penulis tanpa mempedulikan realitas kehidupan yang terjadi.
Memang dari beberapa pendapat para di atas, intinya memiliki pesan yang sama. yaitu sama-sama ditulis berdasarkan dengan imajinasi penulis.
Ciri-ciri Cerita Fiksi
Buat kamu yang ingin terjun di bidang penulisan dan karya sastra kamu perlu mengetahui ciri-ciri dasarnya. Berikut adalah ciri-cirinya :
1. Bersifat Rekaan atau Imajinatif Pengarangnya
Ciri yang pertama adalah bersifat imajinatif, khayalan atau ditulis secara rekaan. Meskipun fiktif, penulisan yang ditulis tidak memiliki kebenaran mutlak. Sekalipun benar hanya sekian persen. Misalpun ada fakta, fakta yang terselip sudah tercampur dengan khayalan penulis.
2. Menggunakan Bahasa Konotatif
Kedua, nah apa yang dimaksud cerita fiksi ternyata dari segi bahasa menggunakan bahasa konotatif. Bahasa konotatif adalah bahasa tidak sebenarnya. Maksudnya, penulis menyampaikan pesan menggunakan bahasa tersirat dan banyak pula penulis yang menggunakan majas.
3. Tidak Memiliki Sistematika Yang Baku
Ketiga, ciri yang ketiga adalah alasan kenapa lebih banyak calon penulis yang ingin menjadi penulis fiksi, daripada menjadi penulis ilmiah. Karena saat menulis buku fiksi, penulis bebas menuangkan ide dan gagasan. Tidak hanya itu, penulis bisa bebas berkreasi, karena tidak memiliki sistematika yang baku dalam penulisan fiksi. Hal ini kebalikan ketika menulis karya ilmiah, yang sangat baku dengan aturan.
4. Lebih berfokus menyasar perasaan dan emosional pembaca
Keempat, menjadi seorang penulis fiksi memang memiliki sasaran yang lebih mudah. Mudah dalam hal isi pesan yang disampaikan. Jadi saat menlis cerita fiksi, penulis hanya fokus menyasar perasaan dan emosional pembaca. Sedangkan ketika menulis buku non fiksi, maka penulis juga akan fokus pada logika.
5. Tetap Memiliki Tujuan dan Pesan Moral
Meskipun bersifat tersebut sifatnya imajinatif, khayalan dan tidak nyata. Cerita fiksi tetap memiliki tujuan positif juga. Yaitu memberikan pesan moral dan memberikan amanat kepada pembaca. tentu saja ini juga bisa memberikan pelajaran dan keteladanan bagi para pembaca.
Macam-macam Cerita Fiksi
Sebenarnya selama ini kamu terbiasa berhadapan dan bersinggungan dengan apa yang dimaksud cerita fiksi. Karena pada dasarnya ada banyak bentuk yang tersebar di toko-toko buku.
Seperti cerpen, novel, roman bahkan drama dan sinetron pun termasuk ke dalam cerita fiksi. Dimana drama dan sinetron ini bisa dinikmati di layar televisi kamu. Berikut adalah uraian jenis-jenis cerita fiksi yang perlu kamu tahu.
1. Novel
Siapa sih yang belum pernah mendengar novel? Pastinya sudah tahu bukan, atau malah sudah pernah membeli dan membaca buku novel. Novel adalah cerita fiksi yang memiliki pro kontra. Tidak hanya memiliki pro dan kontra, tetapi juga memiliki alur cerita yang kompleks.
Ciri-ciri utama novel, cerita tersebut ditulis dalam sebuah buku yang cukup tebal. Sehingga memakan waktu jika ingin membacanya. Proses membaca tidak bisa dilakukan dalam sekali duduk.
Ciri lain dari novel adalah, memiliki plot yang saling berkaitan atau memiliki rantai kejadian atau konflik jamak. Dari segi penokohan/karakter toko digambarkan secara lengkap dan penuh.
Adapun ciri novel yang terakhir, memiliki dimensi ruang dan waktu yang luas. Luas dalam hal ini bisa ditulis secara menyeluruh dan detail. Tidak seperti novel, yang diceritakan dalam jumlah lembar terbatas. Nah, untuk lebih jelas tentang novel bisa dilihat dibawah.
Contoh novel :
- Rentang Kasih : Gita Savitri
- Bidadari-bidadari Surga : Tere Liye
- Rintik Sedu : Geez & Aan
- Garis Waktu : Fiersa Bersari
2. Cerpen (Cerita Pendek)
Apa yang dimaksud dengan cerpen, pastinya kamu sudah tidak asing lagi bukan? Yap, cerpen merupakan cerita pendek. Meskipun pendek, konflik, plot tetap harus ada loh.
Meskipun pendek, ternyata sebagian orang manganggap menulis cerpen jauh lebih sulit dibandingkan menulis novel. Karena saat menulis cerpen, harus punya seni untuk meringkas cerita dengan padat, jelas tanpa harus menghilang impresi cerita itu sendiri.
Ciri-ciri cerpen itu sendiri dapat ditandai dengan sekali duduk. Pemilihan plot mengambil pada kejadian tunggal, bukan kejadian majemuk. Dari segi penokohan dan dimensi ruang terbatas, karena keterbatasan lembar halaman.
Contoh cerpen dapat kita temuka di majalah, surat kabar dan di internet.
3. Roman
Pernah mendengar istilah roman? Dibandingkan novel dan cerpen, roman memang tidak sefamiliar novel dan cerpen. Roman adalah cerita fiksi yang menceritakan kehidupan sesorang dari lahir hingga orang tersebut meinggal.
Di mana di dalam cerita tersebut selalu memberikan pesan hikmah. Jadi cerita roman ini seperti cerita fiksi biografi seorang tokoh besar dari lahir hingga wafat dan disebutkan kiprah-kiprahnya apa saja, itu juga termasuk.
Roman terbagi atas :
- Roman Percintaan
- Roman Petualangan
- Roman Pendidikan
- Roman Kriminal
- Roman Hiburan
- Roman Psikologi
- Roman Anak dan remaja
4. Drama dan Sinetron
Drama dan sinetron juga termasuk cerita fiksi. Hanya saja bentuknya bukan dalam bentuk tulisan. Melainkan dalam bentuk audio visual. Nah, era sekarang drama dan sinetron ini lebih bisa dinikmati oleh penikmat. Karena tidak perlu membaca. Hanya bermodal duduk dan mendengar, bisa menikmati emosi yang disuguhkan penulis dan sang sutradara.
Contoh drama & sinetron :
- Dilan
- Ganteng-ganteng Srigala
- Cek Toko Sebelah
- Anak Langit
Unsur-unsur Cerita Fiksi
Pada umumnya sebuah cerita memiliki dua macam unsur yaitu unsur intrinsik dan unsur ektrinsik. Berikut adalah penjelasannya :
1. Unsur Intrinsik Cerita Fiksi
Unsur intrinsik adalah unsur yang berasal dari dalam cerita tersebut.
- Tema, adalah gagasan pokok atau ide pokok yang terkandung dalam cerita tersebut.
- Tokoh, yaitu pelaku dalam karya sastra.
- Alur/Plot, yaitu cerita yang berisi urutan kejadian, namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan peristiwa yang lain.
- Konflik, adalah kejadian-kejadian dalam cerita yang tergolong penting, merupakan sebuah unsur yang sangat.diperlukan dalam mengembangkan plot.
- Klimaks, yaitu titik puncak dari sebuah konflik dalam cerita dan tidak dapat dihindari.
- Latar, dapat berupa tempat, waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya kejadian di dalam peristiwa.
- Amanat, yaitu solusi yang diberikan oleh penulis terhadap persoalan dalam sebuah cerita.
- Sudut pandang, adalah cara penulis menempatkan dirinya terhadap cerita atau dari sudut mana penulis memandang ceritanya. Apakah sebagai orang pertama (menceritakan dirinya sendiri), atau sebagai sudut pandang orang kedua, ketiga, atau campuran.
- Penokohan, adalah teknik atau cara-cara dalam menampilkan tokoh.
Baca juga : Unsur Buku Fiksi dan Non Fiksi Disertai Perbedaanya
2. Unsur Ekstrinsik Cerita Fiksi
Unsur ekstrinsik merupakan unsur yang berasal dari luar cerita, teridiri atas :
- Latar Belakang Penulis, yaitu kehidupan nyata penulisnya seperti biografi, pengalamannya, kondisi psikologis, dan aliran sastra si penulis.
- Latar Belakang Masyarakat, yaitu kondisi lingkungan masyarakat tempat penulis berada.
- Nilai / norma di masyarakat, yaitu keyakinan, peraturan, norma yang berlaku di masyarakat tempat penulis seperti nilai agama, sosial, moral, budaya.
Struktur Cerita Fiksi
Membicarakan tentang struktur sebuah cerita, ada beberapa strukstur yaitu sebagai berikut :
1. Abstrak
Pertama, abstrak yang merupakan cerita singkat dari keseluruhan isi cerita fiksi. Sebenarnya di bagian ini ada yang dibolehkan dan ada pula yang tidak dibolehkan.
2. Orientasi
Struktur kedua adalah orientasi. Di orientasi inilah penulis bisa membuat latar belakang tema, menentukan tokoh dan menjelaskan cerita fiksi dalam sebuah tulisan.
3. Komplikasi
Struktur ketiga adalah komplikasi, yang berisikan permasalahan atau konflik yang dialami oleh sang tokoh.
4. Evaluasi
Keempat, evaluasi yang bentuknya berisi penyelesaian pemecahan masalah, namun masalah tersebut belum selesai dan kelar.
5. Resolusi
Ciri kelima resolusi yang sifatnya pemecahan masalah yang sudah berakhir secara tuntas.
6. Reorientasi
Terakhir, reorientasi yang bentuknya adalah pesan moral dan amanat cerita yang bisa dijadikan pelajaran untuk pembaca.
Baca juga : Perbedaan Cerita Fiksi Dan Non Fiksi Yang Lebih Spesifik
Salah satu jenis cerita yang berisi tentang cerita/kisah buatan/rekaan/diada-adakan yang didasari dengan imajinatif penulisnya dan tidak selalu sesuai dengan kejadian yang sesunggugnya.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dirangkum ciri-cirinya sebagai berikut :
– Bersifat rekaan atau imaginasi pengarangnya
– Memiliki kebenaran yang relatif atau tidak mutlak (tidak harus fakta atau benar-benar terjadi)
– Bahasanya bersifat konotatif atau bersifat sindiran (bukan sebenarnya)
– Tidak memiliki sistematika yang baku
– Sasarannya emosi atau perasaan pembaca
– Memiliki pesan moral atau amanat tertentu
EPOS. Cerita epos merupakan cerita kepahlawanan, dapat juga berupa syair panjang yang bercerita tentang perjuangan seorang pahlawan.
Si Pitung dalam cerita tersebut digambarkan sebagai seorang pahlawan yang berasal dari Jakarta. Kepahlawanannya adalah dengan mengambil harta milik Belanda, kemudian dibagikan kepada masyarakat pribumi sebagai yang terjajah.
Dibuat berdasarkan imajinasi penulisnya dan tidak sungguh-sungguh terjadi. Dibuat dengan tujuan untuk menghibur dan menyasar ke perasaan atau emosional si pembaca.
Narasi adalah sebuah tulisan yang berisi rangkaian peristiwa (fakta) atau hanya karangan (fiksi) yang disajikan dari waktu ke waktu dan dijabarkan dengan urutan awal, tengah, dan akhir. Menekankan susunan kronologis (urutan waktu).