Contoh buku non fiksi memang memiliki banyak sekali macam dan jenisnya. Sebelum masuk ke inti, barangkali ada yang masih kebingungan antara buku fiksi dan non fiksi?
Dikatakan buku non fiksi adalah buku yang ditulis tanpa mencampurkan imajinasi di dalam buku. Jadi buku non fiksi benar-benar ditulis berdasarkan observasi, berdasarkan data dan fakta yang ditemukan oleh penulis. sebaliknya, buku fiksi adalah buku yang ditulis menggunakan perasaan subjektif dari penulis. Buku fiksi di tulis boleh menggunakan bahasa imajinasi.
Contoh buku non fiksi di sini ada beberapa macam. Ada buku ajar, buku pendidikan, buku motivasi, prosiding, buku karya ilmiah dan masih banyak lagi pastinya. Dari masing-masing macam tersebut masih dibagi lagi menjadi beberapa cabang ilmu, jika disebutkan cabang ilmu tersebut tidak akan cukup di sini pastinya.
Pada kesempatan kali ini akan fokus saja pada contoh buku non fiksi dan ciri-cirinya. Nah, agar lebih jelas, berikut adalah ulasannya :
Daftar Isi
4 Contoh Buku Non Fiksi Terbitan Deepublish
1. Buku Petunjuk Operasional Pemberdayaan Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular
Salah satu contoh buku non fiksi yang pertama adalah karya Yandrizal dkk. Buku ini termasuk buku non fiksi karena dari ulasan bukunya berisi tentang petunjuk operasional. Buku yang di jual di toko buku online Deepublish ini memang bukanlah buku novel. Bahkan, dilihat dari judulnya saja sudah tampak jelas fokus dan arah buku ini ke bagian apa.
Salah satu ciri khas dari buku non fiksi di terletak pada kata kunci di judul, yang menyebutkan “petunjuk”. Jadi buku ini menunukan informasi yang sifatnya sudah jelas, fakta dan yang namannya petunjuk pastinya sudah ada aturan mainnya.
2. Buku Fisika Dasar Kemagnetan
Contoh buku non fiksi yang kedua adalah buku ajar fisika dasar kemagnetan. Buku ini jelas menjelaskan hukum dan rumus kerja magnet. Dr. Siska Desy Fatmaryanti, M. Si. Menyampaikan bahwa buku ini menjabarkan dasar-dasar kemagnetan melalui pendekatan multi representasi dan analisis TPACK bagi calon guru.
Jadi buku ini diperuntukan untuk guru. Dari sasaran pembaca dan judul sebenarnya sudah dapat dilihat bahwa buku ini bukanlah fiksi. Sudah jelas bukan novel ataupun kumpulan cerpen. Melainkan buku pendidikan yang sifatnya baku dan serius. Tampak dari ulasan yang disinggung, menyampaikan seputar rumus-rumus. Sehingga ilmu yang disampaikan pun sudah jelas objektif.
3. Progress Report Di Era Industri 4.0
Contoh buku non fiksi terbitan Deepublish yang ketiga adalah karya Dr. Ir. Putri Lynna A. Luthan, M. Sc., IPM. Syafriandi, S.T. dari judul bukunya sudah jelas bahwa buku ini tidak ada unsur imajinatif. Bisa dibilang buku ini sangat tersistematis dan terkonsep. Menyampaikan bagaimana pembuatan konsep untuk pembuatan progress report menggunakan aplikasi Ms.
Project secara lebih simpel.
Sudah bisa dibayangkan bukan isinya? Sudah pasti membahas teknis dan tips cara. Tidak ada unsur imajinasi seperti halnya buku fiksi. Kelebihan buku ini tentunya lebih informative, karena tidak hanya mengupas teori, tetapi contoh aplikatif secara langsung.
4. Dasar Listrik dan Elektronika
Contoh buku non fiksi yang keempat adalah dasar listrik dan elektronika. Ratih Listiyarini, S. T. ini jelas bukan sedang menerbitkan buku fiksi. Melainkan buku teknik. Dari segi isi, buku ini menyampaikan dasar kelistrikan bagi mahasiswa dasar dan pelajar itu apa dan bagaimana.
Di bab lain juga dijelaskan beberapa materi lain seperti komponen elektronika, konsep rangkaian elektronika, alat ukur listrik dan pengajuan komponen elektronika dengan multimeter itu bagaimana. Dari beberapa cuplikan pembahasan di atas pun sudah tampak jelas bahwa semua yang disampaikan ada fakta. Tidak ada unsur subjektivitasnya sama sekali.
Ciri-ciri Buku Non FIksi
Jika di bab atas mengulas contoh buku non fiksi, maka di sub bab kedua saya akan memberikan ciri-ciri buku nonfiksi. Setidaknya ada banyak, namun kali ini saya hanya akan memberikan empat ciri saja. Berikut pembahasannya.
1. Tidak Menggunakan Majas
Ciri yang paling menonjol dan bisa ditemukan di semua hampir contoh buku non fiksi adalah dari segi penulisan tidak menggunakan majas. Barangkali ada yang lupa apa itu majas? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi dua, majas merupakan cara melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakan dengan sesuatu yang lain, atau bahasa sederhananya menggunakan bahasa kiasan.
Ada banyak sekali macam-macam majas. Misalnya, ada majas hiperbola, personifikasi, paradox, metafora dan masih banyak lagi. Penggunaan majas pastinya disesuaikan dengan konteknya masing-masing. Nah, untuk kasus buku non fiksi, memang sangat dihindari penggunaan majas. Kecuali penulisan novel, puisi dan kumpulan cerpen. Maka penggunaan majas justru di sarankan, karena akan menambahkan ruh tersendiri.
2. Menggunakan Kalimat yang Sebenarnya
Jika kamu memperhatikan, hampir semua contoh buku non fiksi menggunakan bahasa yang sebenarnya. Bahkan, kesimpulannya pun sangat jelas dipahami. Sebaliknya, novel, cerpen dan puisi bagian kesimpulan seringkali digantungkan pada pembacanya.
Khusus buku non fiksi dituntut untuk menggunakan bahasa baku yang baik dan benar. Karena konteks buku non fiksi diperuntukan untuk kalangan akademisi, masyarakat yang berpendidikan dan untuk masyarakat secara bakunya. Secara baku dalam hal ini menggunakan bahasa nasional atau bahasa ibu yang sesuai. Tidak seperti novel, bebas menggunakan bahasa daerah (asal di jelaskan maknyanya).
Apalagi contoh buku non fiksi yang konsepnya adalah buku ajar. Sudah pasti diwajibkan untuk menuliskan buku tersebut menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan enak di baca. Jadi pembaca sekali baca langsung paham. Pembaca tidak perlu lagi melakukan interpretasi dan semacamnya.
3. Sifatnya ilmiah
Ciri khas contoh buku non fiksi bersifat ilmiah. Memang dilihat dulu kategorisasi bukunya. JIka buku tersebut adalah buku ajar, sudah pasti isinya harus ilmiah. ILmiah dalam hal ini tidak selalu dari hasil penelitian dari penulis. Tetapi bisa dari pakem yang sudah ada sebelum-sebelumnya. Misalnya buku matematika, sudah pasti ada rumus yang tidak bisa di ubah-ubah.
Sedangkan ada pula buku yang kategori buku motivasi atau self improvement maka yang dimaksud ilmiah tidak seperti menulis skripsi. Tetapi disampaikan menggunakan bahasa yang lebih memasyarakat, lebih akrab. Namun dari konteks isi dan pesan tetap berdasarkan data, fakta atau dari hasil observasi si penulis.
4. Berdasarkan data/fakta atau hasil dari penelitian
Seperti yang disinggung sebelumnya, bahwa ciri utama contoh buku non fiksi menggunakan data, fakta atau berdasarkan hasil penelitian dari si penulis. Memang melakukan penelitian dan observasi tidak selalu besar seperti albert einstain. Tetapi bisa dari hal-hal kecil.
Salah satu contonya adalah aktivitas kamu kamu bisa mendapatkan rangking setiap akhir semester itu bagiamana dan seperti apa. Nah, hal-hal semacam inilah yang bisa kamu bagikan. Cara kamu mencapai hal itu bagaimana dan seperti apa. Makah itu sudah termasuk dari hasil observasi dan pembelajaran kamu.
Itu sudah bukan termasuk fiksi, karena kamu merasakan dan belajar sendiri dari pengalaman. Dengan kata lain. Apa yang kamu pelajari dari pengalamanmu adalah real dan bersifat objektif. Bukan karena perasaan subjektif atau imajinatif. Sebenarnya masih ada beberapa ciri buku non fiksi, yang tidak bisa dituliskan di artikel ini semunya.
Sampai sini, masihkan adakah yang masih dibinggungkan? Pastinya sudah tidak lagi bukan! Nah, menyinggung tentang buku fiksi dan non fiksi, jumlah buku non fiksi memang lebih banyak kategorisasinya dibandingkan fiksi.
Baca juga : Apa perbedaan resensi buku fiksi dan non fiksi?
Fiksi hanya terbatas pada novel, cerpen, puisi, dongeng, komik dan beberapa hal lain. Sedangkan untuk buku non fiksi itu sendiri ada mulai buku motivasi, buku pendidikan, karya ilmiah, prosiding, buku refererensi, buku ajar dan masih banyak lagi. Dimana semuanya masih memiliki cabang lagi.
Terimakasih sudah membaca artikel tentang contoh buku non fiksi di atas, selanjutnya dapat membaca artikel yang lain :
1. Pengertian Identitas Buku dan Jenisnya
2. Perbedaan Paper dan Makalah
3. Apa itu resensi buku? Arti dan Tujuannya