Contoh ekonomi deskriptif dalam kehidupan sehari-hari – Ilmu deskripsi dapat diartikan sebagai studi ekonomi yang memaparkan fenomena dan berbagai topik permasalahan perekonomian. Kemunculan permasalahan itulah yang nantinya akan memunculkan symbol, gambaran tertentu dan memperlihatkan angka-angka untuk melihat persoalan agar lebih jelas, dan agar bisa diambil jalan keluarnya.
Contoh ekonomi deskriptif dalam kehidupan sehari hari pun sering kamu temui loh. Tidak percaya? Nah, beberapa contoh di bawah ini mungkin salah satu atau semuanya pernah kamu temukan. Atau mungkin kamu belum lahir? Langsung saja, simak ulasan sebagai berikut.
Daftar Isi
5 Contoh Ekonomi Deskriptif Dalam Kehidupan Sehari Hari
1. Kondisi Ekonomi Indonesia tahun 70-an
Kondisi perekonomian di Indonesia pada tahun 1970-an Indonesia berada di posisi yang baik. Maksudnya industri dan perekonomian nasional pada saat itu di titik sukses. Seperti yang disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution yang dikutip dari economy.okezone.com yang mengungkapkan bahwa fokus tahun 70an pada industri substitusi impor, pada waktu itu yang namanya kebijakan industri banyak dipengaruhi struktur proteksi terhadap industri dalam negeri. Dalam periode tersebut struktur proteksi itu dikembangkan. Dimana sektor itulah yang waktu itu dijadikan sebagai tulang punggung perekonomian.
Sayangnya, pertumbuhan ini tidak berjalan mulus dan konsisten. di tahun 80-an kebijakan industri substitusi impor mengalami perlambatan. Saat itu satu persatu banting setir. Meski sempat melemah, ternyata itu salah satu cara untuk menyiapkan sistem baru. Sehingga ketika kebijakan substitusi impor diubah secara besar-besaran, saat masa orde baru perekonomian semakin kuat. pertumbuhan transaksi pun juga berjalan mulus.
Baca juga : 6 Tujuan Dan Sasaran Kebijakan Ekonomi Makro
2. Kondisi Ekonomi Amerika Pasca Perang Dunia II
Contoh ekonomi deskriptif dalam kehidupan sehari hari yang kedua adalah kondisi ekonomi Amerika pasca perang dunia II. Sistem moneter Internasional sempat mengalami keterpurukan di periode dua perang dunia. Dampak dari perang dunia tersebut mengakibatkan rusaknya mekanisme pasar bebas dan menurunnya volume perdagangan internasional. Tentu saja ini pun juga mempengaruhi daerah-daerah lain di dekat negara Eropa. Dulu Amerika serikat pun juga pernah terancam kehilangan pasar di Eropa Barat.
Tentu saja Amerika tidak ingin kehilangan kesempatan ini dengan segera membuat tindakan. Yaitu dengan memperbaiki sistem moneter internasional dengan membentuk sistem Bretton Woods. Ternyata dalam proses evaluasi tidak dilakukan Amerika sendirian, tetapi bersama dengan Inggris. Sehingga perlahan perekonomian pun membaik. Pasca perang Dunia II inilah yang akhirnya melahirkan istilah Uni Soviet sebagai kekuatan ekonomi yang dominan.
3. Sistem Pertanian Di Bali
Bali menjadi salah satu tempat wisata yang paling diunggulkan. Di mata wisatawan luar negeri, Bali sangat populer bagi mereka. Selain karena panorama, karena di sana memang masih banyak sekali tempat-tempat persawahan. Jika secara umum bali dikenal sebagai pulau yang menawarkan wisata laut, ternyata bali juga memiliki potensi wisata di bidang pertanian.
Bidang pertanian yang disuguhkan pun luar biasa ciamik. Sangat alami dan masih asri. Itu sebabnya, wisatawan dari luar sangat menikmati kesejukan alam. Sayangnya semua ini mulai diragukan, karena banyak sektor pertanian yang dimanfaatkan untuk akses jalan dan untuk memajukan objek wisata di sana. Dimana justru secara tidak langsung telah menyingkirkan kealamian yang telah dimiliki.
Baca juga : 9 Tujuan Mempelajari Ilmu Ekonomi dan Jenis-jenisnya
4. Inflasi yang Meningkat Di Tahun 1998
Seperti yang disinggung sebelumnya bahwa perekonomian di Indonesia tahun 1997 tidak pernah mengalami minus. Namun setelah melewati tahun tersebut, perekonomian sempoyongan. puncaknya di tahun 1998 terus merosot. Akhir tahun 1998 memang ekonomi sudah tidak lagi merosot dan ada peningkatan, meski sangat kecil.
Pertanyaannya adalah, bagaimana bisa terjadi krisis moneter pada tahun 1998? Jawabannya sederhana, ternyata karena efek rendahnya tingkat kepercayaan pasar dan masyarakat, sehingga bola salju krisis moneter semakin menggelinding. Didukung masalah politik akan ketidakpastian terkait suksesi kepemimpinan nasional. Belum lagi karena dipengaruhi oleh besarnya hutang luar negeri yang hampir habis.
Per Maret 1998 kala itu tercatat utang luar negeri mencapai 138 miliar dolar AS yang dilakukan oleh swasta. 2/3 nya hutang jangka pendek yang jatuh tempo di tahun tersebut, sedangkan ada 14,44 miliar dolar AS sebagai cadangan devisa. Ternyata dampak krisis moneter ini merambah ke banyak sektor, tidak pandang bulu, mulai dari perusahaan hingga bank-bank sekalipun.
5. Penetapan APBN Tahun 2019
Contoh ekonomi deskriptif dalam kehidupan sehari-hari terkait penetapan APBN tahun 2019. Contoh ekonomi deskriptif dalam kehidupan sehari hari yang kamu temui dan rasakan adalah penetapan APBN tahun 2019 ini. Seperti yang dirilis oleh Kompas.com menuliskan bahwa APBN 2019 tidak mengalami defisit, dan menuju ke positif. Dimana angka kemiskinan semakin turun.
Tahun 2019 target penerimaan perpajakan tumbuh 15,4% dari outlook APBN 2018 yang lalu. Rasio pajak Sekitar 12,2%. kontribusi penerimaan juga naik dan dapat digunakan sebagai stimulus motor untuk meningkatkan iklim investasi serta daya saing.
“Alokasi belanja pemerintah pusat tahun 2019 dimanfaatkan untuk meningkatkan daya saing bangsa melalui peningkatan SDM, penguatan Infrastruktur, peningkatan efektivitas program perlindungan sosial, pelaksanaan agenda demokrasi, penguatan birokrasi, serta antisipasi ketidakpastian termasuk mitigasi risiko bencana,” ujar Sri Mulyani dalam ekonomi.kompas.com
Dari sini tampak ada perubahan baik perekonomian secara makro di Indonesia. Tentu saja harapan ini semoga konsisten sampai tahun-tahun yang akan datang. Jadi tidak hanya satu tahun atau dua tahun saja, tetapi selamanya.
Baca juga : Kenali 4 Masalah Mendasar Dalam Ekonomi Produksi
Itulah contoh ekonomi deskriptif dalam kehidupan sehari hari. Sebenarnya masih ada banyak lagi contoh lain. Tidak hanya ditinjau secara makro secara mikro pun juga banyak contoh konkritnya. Misalnya untuk ekonomi mikro, contoh penerapan ekonomi deskriptif dalam kehidupan sehari hari dapat kita temui dalam kondisi perekonomian rumah tangga, perhitungan pengeluaran biaya rumah tangga dalam sebulan, dan lain sebagainya.
Atau mungkin contoh ekonomi deskriptif dalam kehidupan sehari hari yang sering kamu temui dalam organisasi kampung. Misalnya ketika rapat dengan takmir atau rapat kampung yang membahas tentang pertumbuhan ekonomi desa, termasuk pula pendapatan asli desa (PAD) hingga perencanaan anggaran biaya hidup anak kos selama bulan sekalipun termasuk dalam contoh ekonomi deskriptif dalam kehidupan sehari hari loh.
Contoh ekonomi deskriptif dalam kehidupan sehari hari paling sederhana dan sudah biasa kamu jalani. Yaitu kenaikan biaya uang kuliah per semester pun juga termasuk dalam ekonomi deskriptif. Bakan masalah tentang kenaikan inflasi di lingkungan kampus per semester juga menjadi bagian di dalamnya.
Baca juga : 5 Permasalahan Ekonomi Makro di Indonesia
Produk Terkait
Dapatkan buku-buku ekonomi sebagai bahan referensi untuk kuliah di Toko Buku Deepublish.