Dalam sebuah penelitian biasanya terdapat hipotesis. Apa itu hipotesis? Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori dan belummenggunakan fakta.
Oleh karena itu, setiap penelitian yang dilakukan memiliki suatuhipotesis atau jawaban sementara terhadap penelitian yang akan dilakukan. Dari hipotesis tersebut akan dilakukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan apakah hipotesis tersebut benar adanya atau tidak benar.
Terdapat macam-macam hipotesis, diantaranya adalah hipotesis komparatif, hipotesis deskriptif, dan hipotesis asosiatif. Pada artikel ini, kita akan membahas lebih lengkap tentang hipotesis komparatif!
Daftar Isi
Pengertian Hipotesis Komparatif
Pengertian hipotesis komparatif merupakan dugaan terhadap perbandingan nilai dua sampel ataulebih. Hipotesis komparatif merupakan salah satu dari macam macam hipotesis. Dalam hal komparasi ini terdapat beberapa macam, yaitu:
- Komparasi berpasangan (related) dalam dua sampel dan lebih dari dua sampel (k sampel)
- Komparasi independen dalam dua sampel dan lebih dari dua sampel (k sampel)
Selain itu Hipotesis komparatif juga digunakan untuk membandingkan pengaruh dari satu variabel terhadap dua subjek yang berbeda. Jadi variabelnya satu di gunakan pada subjek (populasi/sampel) yang berbeda, dan pada waktunya yang berbeda.
Menguji hipotesis komparatif berarti menguji parameter populasi yang berbentuk perbandingan melalui ukuran sampel yang juga berbentuk perbandingan. Hal ini juga dapat berarti menguji kemampuan generalisasi (signifikansi hasil penelitian) yang berupa perbandingan keadaan variable dari dua sampel atau lebih.
Bila Ho dalam pengujian diterima, berarti Inilaiper bandingan 2 sampel atau lebih tersebut dapat digeneralisasikan untuk seluruh populasi dimana sampeL- sampel diambil dengan taraf kesalahan tertentu.
Baca juga: Validasi Data Penelitian: Pengertian, Manfaat dan Contoh
Ciri-Ciri Hipotesis Komparatif
Dalam penulisan hipotesis komparatif, menurut Moh. Nazir setidaknya harus ada syarat ciri-ciri hipotesis yang baik, antara lain:
- Harus menyatakan hubungan
- Harus sesuai dengan fakta
- Harus berhubungan dengan ilmu, serta sesuai dengan tumbuhnya ilmu pengetahuan
- Harus dapat diuji
- Harus sederhana
- Harus bisa menerangkan fakta
Dengan demikian, untuk membuat sebuah hipotesis yang baik, seorang peneliti harus mempertimbangkan fakta-fakta yang relevan, masuk akal dan tidak bertentangan dengan hukum alam.
Perumusan Hipotesis Komparatif
Dalam pengujian hipotesis komparatif dua sampel atau lebih, terdapat berbagai teknik statistik yang dapat digunakan. Teknik statistik mana yang akan digunakan tergantung pada bentuk komparasi dan macam data. Untuk data interval dan ratio digunakan statistic parametris dan untuk dapat nominal/diskrit dapat digunakan statistic nonparametris.
1. Komparatif Dua Sampel
Pada bagian ini dikemukakan statistik yang digunakan untuk pengujian hipotesis komparatif dua sampel yang berkorelasi dan independen baik menggunakan statistik parametris maupun nonparametris. Terdapat tiga macam hipotesis komparatif dua sampel dan cara mana yang akan digunakan tergantung pada bunyi kalimat dalam merumuskan hipotesis. Tiga macam pengujian itu adalah :
A. Uji Dua Pihak
Uji dua pihak bila rumusan hipotesis nol dan alternatifnya berbunyi sebagai berikut :
Ho :Tidak terdapat perbedaan (adakesamaan) produktivitas kerja antara pegawai yang mendapat kendaraan dinas dengan yang tidak.
Ha : Terdapat perbedaan produktivitas kerja antara pegawai yang mendapat kendaraan dinas dengan yang tidak.
Atau dapat ditulis dalam bentuk :
Ho :µ1 = µ2
Ha :µ1 ≠ µ2
Berbagai Teknik Statistik Untuk Menguji Hipotesis Komparatif
MACAM DATA | BENTUK KOMPARASI | |||
DUA SAMPEL | K SAMPEL | |||
Korelasi | Independen | Korelasi | Independen | |
Interval ratio | t-test *duasampel | t-test *duasampel | One Way Anova * Two Way Anova | One Way Anova * Two Way Anova |
Nominal | Mc Nemar | Fisher Exact Chi Kuadrat Two sampel | Chi Kuadrat for k sampel Cochran Q | Chi Kuadrat for k sampel |
Ordinal | Sign test Wilcoxon Matched Pairs | Median test Man-Whitney U test Kolomogorov Smirnov Wald-Wolfowitz | Friedman Two Way Anova | Median Extention Kruskal-Walls One Way Anova |
*Statistik Parametrik
Uji Dua Pihak
B. Uji Pihak Kiri
Uji pihak kiridi gunakan apabila rumusan hipotesis nol dan alternatifnya adalah sebagai berikut:
Ho: Prestasi belajar siswa SMA yang masuk sore hari lebih besar atau sama dengan yang masuk pagi hari.
Ha: Prestasi belaja rsiswa SMA yang masuk sore hari lebih rendah dari yang masuk pagi hari atau dapat ditulis dalam bentuk :
Ho: µ1 ≥µ2
Ha: µ1<µ2
C. Uji Pihak Kanan
Uji pihak kanan digunakan bila rumusan hipotesis nol dan alternatifnya berbunyi sebagai berikut:
Ho: Disiplin kerja Pegawai Swasta lebih kecil atau sama dengan Pegawai Negeri.
Ha: Disiplin kerja Pegawai Swasta lebih besar dari Pegawai Negeri atau dapat ditulis dalam bentuk:
Ho: µ1≤µ2
Ha: µ1>µ2
Daerah penerimaan Ho dan Ha untuk ketiga macam uji hipotesis tersebut, seperti ditunjukan pada gambar-gambar yang ada pada uji deskriptif (satusampel).
Baca juga: Skala Pengukuran Data dalam Penelitian Disertai Contoh
Contoh Hipotesis Komparatif
Berikut adalah contoh hipotesis komparatif menggunakan sampel berkolerasi. Dengan cara tes statistic parametrik. Statistik parametric yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif rata-rata dua sampel bila datanya berbentuk interval atau ratio adalah menggunakan t-test.
Contoh:
Dilakukan penelitian untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan produktifitas kerja pegawai sebelum dan sesudah diberi kendaraan dinas. Berdasarkan 25 sampel pegawai yang dipilih secara random dapat diketahui bahwa produktifitas pegawai sebelum dan sesudah diberi kendaraan dinas adalah sebagai berikut:
Ho: Tidak terdapat perbedaan nilai produktivitas kerja pegawai antara sebelum dan setelah mendapatkan kendaraan dinas.
Ha: Terdapat perbedaan nilai produktivitas kerja pegawai antara sebelum dan setelah mendapatkan kendaraan dinas.
NILAI PRODUKTIVITAS 25 KARYAWAN SEBELUM DAN SESUDAH DIBERI KENDARAAN DINAS
No. Responden | ProduktivitasKerja | |
Sebelum (x1) | Sesudah (x2) | |
1 | 75 | 85 |
2 | 80 | 90 |
3 | 65 | 75 |
4 | 70 | 75 |
5 | 75 | 75 |
6 | 80 | 90 |
7 | 65 | 70 |
8 | 80 | 85 |
9 | 90 | 95 |
10 | 75 | 70 |
11 | 60 | 65 |
12 | 70 | 75 |
13 | 75 | 85 |
14 | 70 | 65 |
15 | 80 | 95 |
16 | 65 | 65 |
17 | 75 | 80 |
18 | 70 | 80 |
19 | 80 | 90 |
20 | 65 | 60 |
21 | 75 | 75 |
22 | 80 | 85 |
23 | 70 | 80 |
24 | 90 | 95 |
25 | 70 | 75 |
Rata-rata | x1 = 74 | x2 = 79,20 |
Simpangan Baku | S1 = 7,5 | S2 = 10,17 |
Varians | s12 = 56,25 | s22 = 103,5 |
Dari data tersebut telah dapat dihitung rata-rata nilai produktivitas sebelum memakai kendaraan dinasx1 = 74, simpangan baku s1 = 7,5, dan varians s12 = 56,25. Dan rata-rata nilai produktivitas setelah memakai kendaraan dinas x2 = 79,20, simpangan baku S2 = 10,17, dan varian ss22 = 103,5.
Penutup
Demikian ulasan seputar contoh hipotesis komparatif. Isi dari artikel ini diambil dari berbagai sumber yang relevan sehingga kami berharap pembaca dapat memahaminya dengan lebih mudah. Sebenarnya masih ada berbagai contoh hipotesis komparatif berdasarkan Teknik perhitungan. Selengkapnya kita akan ulas pada bagian selanjutnya. Semoga artikel ini bermanfaat, ya!