Biogeokimia sebuah istilah yang asing didengar ditelinga kita. Namun wujud dari aktivitas biogeokimia ini sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, proses dari daur biogeokimia ini bisa menjadi penyeimbang ekosistem dan penyeimbang alam kita loh.
Anda pasti penasaran, apa sih yang disebut dengan daur biogeokimia? Dan apa saja fungsi dalam kehidupan sehari-hari? Semua akan kita bahas di kesempatan artikel ini. di akhir pembahasan, juga akan kit aulas jenis dan contoh daur biogeokimia dalam kehidupan sehari-hari. Baca sampai selesai ya.
Daftar Isi
Pengertian Daur Biogeokimia
Daur biogeokimia secara bahasa diambil dari tiga kata, yaitu kata bio yang memiliki makna hidup. Diambil juga dari kata geo yang artinya adalah tanah dan kata terakhir adalah kimia yang merujuk pada reaksi suatu unsur/zat proses kimia. Jadi ketika digabungkan biogeokimia adalah proses biologis, geologis sekaligus proses kimiawi yang bekerja sedemikian rupa, sehingga menciptakan sesuatu yang baru.
Daur biogeokimia dapat pula diartikan sebagai proses perubahan unsur kimia yang disebabkan oleh makhluk hidup dan lingkungan abiotik seperti tanah dan air. Daur biogeokimia secara umum sebagai siklus alami yang berperan untuk menyeimbangkan ekosistem dan alam semesta ini. Sebagai contoh proses
Secara sederhana, daur biogeokimia adalah siklus yang melibatkan perpindahan senyawa kimia lewat organisme sebagai perantara dan senyawa kembali lagi ke lingkungan fisiknya (khoirul huda, 2020). Daur biogeokimia dapat pula diartikan sebagai proses kimiawi. Baik itu proses fotosintesis, pernapasan, pelapukan,penguraian, sedimentasi dan penguapan.
Siklus biogeokimia adalah proses terjadinya perubahan komponen abiotik atau komponen biosfer (tidak hidup) ke komponen biotik (hidup) dan kembali ke biosfer. Jadi daur biogeokimia ini seperti hukum kekekalan massa, ketika suatu materi tidak bisa hancur, melainkan hanya berubah ke bentuk lain.
Fungsi Daur Biogeokimia
Seperti yang sudah disinggung di pengertian, bahwa daur biogeokimia berfungsi untuk menyeimbangkan bumi dari ketidak abnormalan yang disebabkan oleh tangan-tangan manusia. Berikut adalah beberapa fungsi daur biogeokimia adalah:
1. Pertukaran Unsur Kimia
Ketika terjadi pertukaran unsur kimia seperti perpindahan nitrogen,hidrogen, karbon, ataupun belerang ke komponen makhluk hidup (biotik) dan ke tanah, atmosfer maupun perairan (abiotik). Perpindahan unsur kimia yang terjadi ternyata dibutuhkan oleh makhluk hidup dan dapat digunakan sebagai proses biologis di biosfer.
Jadi proses biogeokimia yang dihasilkan dapat dimanfaatkan oleh makhluk hidup lain ataupun dibutuhkan oleh tanah, perairan maupun atmosfer.
2. Meregulasi Iklim
Disadari atau tidak peran dari biogeokimia dapat meregulasi iklim global melalui siklus karbon. Agar lebih mudah memahaminya adalah, aktivitas manusia yang menggunakan kendaraan menimbulkan co2. Disisi lain, tanaman di siang hari menyerap co2 selama fotosintesis, sehingga bisa mengurangi karbon yang ada di udara.
Sehingga secara tidak langsung, kehadiran pohon membantu mengatur suhu bumi. Itu sebabnya ketika pusat hutan gundul akibat pembalakan liar, dapat mempengaruhi regulasi iklim secara global bahkan dunia.
3. Mendukung Makhluk Hidup
Adapun fungsi yang tidak kalah luar biasa dari siklus biogeokimia untuk kehidupan makhluk hidup. Yaitu memberikan cadangan nutrisi, oksigen dan banyak keuntungan lain untuk keberlangsungan hidup manusia.
Sebagai contoh, sampah dapur bekas bumbu masak, sisa sayur atau sisa makanan dapat diolah menjadi kompos. Kemudian kompos tersebut dapat digunakan untuk pupuk. Sehingga tanah menjadi subur.
Kompos juga sangat baik untuk menutrisi tanah yang mati, memberikan makanan untuk untuk makhluk hidup yang tumbuh di tanah dan pastinya kompos terbukti memberikan kesuburan untuk tanaman. Dari hasil tanaman yang subur, manusia dan hewan bisa menikmatinya. Dan ini terus berlanjut terus berputar menjadi awal dari rantai makanan.
4. Menjaga Keseimbangan Lingkungan
Melanjutkan tentang proses pembuatan kompos di atas, maka secara tidak langsung terjadinya daur biogeokimia upaya menjaga keseimbangan lingkungan. Dikatakan bisa menjaga keseimbangan lingkungan karena kita bisa mengubah sampah menjadi bentuk yang lebih bermanfaatkan.
Sehingga bisa meminimalisir terjadinya penumpukan sampah yang bisa mengganggu kesehatan manusia, mengganggu kualitas air dalam tanah, menimbulkan pencemaran udara karena bau dari sampah dan banyak hal.
Baca Juga:
- Hakikat Ilmu Kimia: Pengertian, Konsep dan Karakteristik
- 7 Rekomendasi Buku Kimia Dasar Untuk Mahasiswa MIPA
- Cara Pembuatan Koloid: Pengertian, Jenis dan Manfaat
- Peranan Ilmu Kimia: Pertanian, Kesehatan, Farmasi Dan Lainnya
Jenis Biogeokimia
Siklus biogeokimia memiliki unsur seperti karbon (C, sulfur atau belerang (S), air/hidrogen (H), fosfor (P) dan Oksigen (O). Dari beberapa unsur tersebut terbagi menjadi daur edafik dan daur atmosferik. Dikatakan sebagai daur edafik ketika terjadi siklus kimia di bumi yang melibatkan pembentukan gas di atmosfer.
Sementara daur atmosferik adalah pembentukan gas di udara. Selain dua jenis daur biogeokimia tersebut, juga terdapat jenis-jenis lain seperti berikut.
1. Daur Biogeokimia Air
Jenis ini merupakan jenis daur hidrologi yang disebabkan karena terjadinya pergerakan air bumi yang menguap menuju ke atmosfer. Kemudian setelah diproses sedemikian rupa, air yang terbentuk atmosfer akan dikembalikan lagi ke bumi dalam bentuk hujan. Siklus yang terjadi secara terus menerus inilah yang kemudian disebut dengan siklus air.
2. Daur Biogeokimia Karbon
Ada jenis daur biogeokimia karbon dan oksigen. Salah satu contoh jenis ini adalah proses fotosintesis pada tanaman. Tanaman membutuhkan co2 (karbondioksida) sebagai sumber makanannya.
Dimana karbondioksida ini dapat dihasilkan dari pernapasan manusia yang dikeluarkan. Jadi karbondioksida yang diserap tanaman dan yang akan diolah akan menjadi karbohidrat melalui proses fotosintesis tumbuhan. Hasil fotosintesis inilah tanaman akan menghasilkan oksigen, yang kemudian oksigen tersebut dihirup lagi oleh manusia.
3. Daur Biogeokimia Nitrogen
Daur biogeokimia nitrogen adalah siklus yang dapat kita temukan dalam pengelolaan air kolam ikan lele. Air kolam ikan lele yang keruh akan menyebabkan bau dan bisa kita kategorikan sebagai limbah. Dalam kondisi ini, banyak senyawa beracun dan banyak sekali bakteri.
Namun ketika limbah air ikan tersebut diolah dengan alami, dengan menambahkan cairan em4 maka akan mengubah bakteri menjadi bakteri baik yang akan membantu proses menyeimbangkan kadar atau kandungan air limbah ikan lele tersebut.
Limbah tersebut melalui proses alami, dan melalui proses filtrasi biologis mampu mengubah amonia menjadi nitrat (nitrifikasi) dan nitrit. Limbah ikan lele yang sudah terolah bakteri sedemikian rupa menjadi nitrat dan nitrit inilah yang kembali dapat dimakan oleh ikan lele dan ketika air tersebut digunakan untuk menyiram tanaman juga dapat berfungsi sebagai pupuk.
4. Daur Biogeokimia Fosfor
Daur biogeokimia fosfor ditinjau dari bentuknya berbentuk senyawa fosfat organik (tumbuhan dan hewan) dan senyawa fosfat anorganik (air dan tanah). Terjadinya daur biogeokimia fosfor ini memang mengandung mineral.
Ketika terjadi hujan dan pelapukan menyebabkan menggerus batuan dan melepas ion fosfat, sehingga kadar mineralnya berkurang. Daur biogeokimia fosfor berperan untuk membentuk bakteri fotosintetik dan ganggang untuk menghasilkan oksigen.
5. Daur Biogeokimia Sulfur
Proses daur sulfur adalah proses kimia yang terjadi adanya reduksi sulfur akibat bakteri, yang kemudian menjadi sulfida, baik sulfida dioksida ataupun hidrogen sulfida. Untuk jenis hidrogen sulfida berasal dari penguraian bahan organik mati dan memiliki bahaya untuk makhluk hidup yang tinggal di perairan.
Kemudian kehadiran ion sulfat diserap oleh tumbuhan menjadi protein. Dimana peran bakteri sangat berjasa agar bisa mengoksidasi hidrogen sulfida menjadi ke sulfat.
Contoh Biogeokimia
Dalam kehidupan sehari-hari, daur biogeokimia sebenarnya sering bersinggungan dalam kehidupan sehari-hari kita. Misalnya tentang hujan, tentang aktivitas kita bernapas hingga aktivitas kita berkebun juga termasuk dalam daur biogeokimia. Untuk lebih spesifik, berikut adalah beberapa contohnya.
1. Contoh Siklus Air
Contoh siklus air ini bisa kita temukan pada aktivitas hujan. Sebelum hujan, akan terjadi proses penguapan yang terjadi di laut. Kemudian hasil penguapan akan menjadi awan. Ketika awan bergerak ke daratan, maka akan menjadi hujan.
Ketika hujan turun, maka air hujan tidak hanya membasahi daratan dan dataran tinggi saja, tetapi sebagian akan mengalir ke sungai, danau kadal dan sebagian lagi akan diserap tanah akan menjadi sumber air tanah, yang mana di bawah tanah air tersebut akan tersimpan dan dapat dijadikan cadangan air saat musim kemarau. Air yang masuk ke sungai, akan kembali ke laut.
2. Contoh Siklus Karbon
Aktivitas tanaman yang menyerap karbon. Tanaman menyerap karbon dioksida yang tersebar di udara sebagai bahan fotosintesis. Sumber karbon dioksida bisa dihasilkan dari respirasi manusia, aktivitas transportasi dan banyak hal. Karbon dioksida yang diserap kemudian di jadikan sebagai proses fotosintesis.
Selama proses fotosintesis inilah tanaman akan mengeluarkan oksigen yang sangat vital untuk manusia, hewan dan makhluk hidup lainnya. Dari hasil pernapasan makhluk hidup (manusia dan hewan) inilah kembali lagi dikeluarkan ke udara/atmosfer terbentuk karbon dioksida.
Kesimpulan
berikut informasi dari Deepublish Store tentang daur biogeokimia di atas semoga cukup memberikan gambaran.Semoga sedikit ulasan ini bermanfaat.
Rekomendasi Buku Kimia Terbaik
Buku Kimia Dasar Mahasiswa Milenial | Buku Diktat Asas Teknik Kimia | Buku Kimia Ajar Berbasis Etnosains |
Dapatkan Buku-Buku Kuliah Kimia Lainnya di Buku Kimia
Lulusan Sarjana Teknik Sipil serta memiliki ketertarikan di bidang Pendidikan, Bisnis dan Wisata, saya juga memiliki ketertarikan di dunia penulisan SEO, copywriting, content writing, dan content marketing.