5 Fakta Menarik Novel Pertama Andrea Hirata – Pastinya sudah tidak asing lagi bukan dengan nama Andrea Hirata. Beberapa tahun yang lalu, namannya begitu familiar. Bahkan, orang yang tidak suka baca novel sekalipun tahu dengan sosoknya.
Memang menarik, karena pertamakali menulis, tulisannya langsung meledak dan mengantarkan Andrea Hirata dikenal. Waktu itu novel pertama Andrea Hirata adalah Laskar Pelangi.
Nah, berbicara novel-novel Andrea Hirata ternyata memberikan dampak untuk lingkungan yang bisa diteladani loh. Apa sajakah itu? Langsung saja kita simak fakta novel pertama Andrea Hirata yang kala itu sangat melegenda.
5 Fakta Menarik Novel Pertama Andrea Hirata
Daftar Isi
1. Royalti Novel Pertama Andrea Hirata Mencapai Rp 4 Milyar
Mengawali karir dunia menulis dengan menerbitkan buku berjudul laskar pelangi mampu menjadikan sosoknya dikenal. Setelah novel pertama andrea Hirata lahir, lahirlah buku-buku tetralogi berikutnya. Yaitu berjudul Sang Pemimpin, Edensor dan Maryamah Karpov.
Nah dari beberapa judul tersebut, buku mana yang paling membuatmu berkesan nih? Tentu saja jawabannya berbeda-beda. Kalo saya lebih ke Edensor. Karena di sana banyak sekali pelajaran yang membuat saya mengimajinasikan seperti apa sih kota Edensor itu.
Terlepas dari semua karya novel Andrea Hirata ada fakta yang lebih menarik. Jadi, bisa dikatakan karya Laskar Pelangi adalah karya sastra terlaris sepanjang sejarah di Indonesia loh. Karena penjualan buku bisa menembus 600.000 eksemplar di cetakan ke-25.
Tentu saja angka yang fantastis. Coba bayangkan berapa royalti yang akan diperoleh penulis? Angkanya pun fantastis. Jadi ya wajar saja jika nama Andrea Hirata begitu melegenda di kalangan para pembaca.
2. Novel Pertama Andrea Hirata Untuk Kegiatan Sosial
Royalti yang berhasil dikantongi dari novel pertama Andrea Hirata mencapai Rp 4 Milyar. Angka yang ‘Wow”. Angka tersebut ternyata tidak digunakan Andrea Hirata serta merta untuk kantong pribadi. Ternyata sebagian besar digunakan untuk kegiatan sosial. Seperti yang dikutip oleh liputan6.com bahwa Andrea Hirata dari hasil royaltinya menanggung biaya pendaftaran beasiswa ke 30 siswa.
Tidak hanya itu, uangnya juga disumbangkan untuk membuka rumah singgah di Bandung. Dimana rumah singgah tersebut digunakan untuk memberikan pembelajaran seperti beberapa cabang ilmu seperti kimia, fisika dan bahasa Inggris dsb.
Ternyata tidak hanya sekedar menulis dan menikmati uang yang sudah didapat. Tetapi masih sempat dan meluangkan untuk mendonasikan atau berbagi rejeki untuk orang lain. Hal-hal semacam inilah yang perlu kita garis bawahi. Bahwa berbagi itu tidak menjadikan harta kita habis. Dari sinilah novel pertama Andrea Hirata akhirnya terbuka dan difilmkan dan langsung disutradarai oleh Riri Riza dan Mira Lesmana.
Nah, tahukah kamu ketika sebuah novel dibuat film, si penulis juga mendapatkan royalti dan semacamnya loh. Keuntungan memfilemkan novel, secara tidak langsung penikmat yang tidak senang dengan dunia membaca dan lebih senang menonton pun akhirnya akan mengenal dan tahu siapa penulisnya.
Dengan kata lain, semakin banyak orang yang mengenal penulis buku sebenarnya. Inilah yang juga dapat dijadikan sebagai trik marketing dan personal branding yang bisa kamu lakukan nih, jika konteksnya kamu juga ingin menjadi penulis terkenal. Tapi ingat ya, tidak semua penulis punya amanah dan takdir seperti Andrea Hirata. Sekali nulis langsung meledak.
3. Setting Cerita Novel Pertama Andrea Hirata Menjadi Tujuan Objek Wisata
Fakta ketiga novel pertama Andrea Hirata, akhirnya Belitung menjadi objek wisata baru yang banyak dikunjungi. Khusus objek wisata yang pernah digunakan untuk syuting film Laskar Pelanggi. Di sana ada beberapa objek wisata seperti pantai, tempat sekolah dan setting rumah tinggal Andrea Hirata.
Isi cerita pada novel pertama Andrea Hirata hampir semua menjadi objek wisata. Misalnya pantai Tanjung Kelayang. Pantai ini memiliki khas dan airnya yang jenih. Memang masih sangat alami dan memiliki karakteristik pasir putihnya.
Khas di sana juga ada batu granit raksasanya juga lo. Selain pantai, ada namannya pulau Lengkuas. Jadi pulau ini terdapat mercusuar, yang mercusuar ini dapat digunakan untuk pemandu kapal keluar masuk dari pantai. Hal yang tidak kalah menarik adalah wisata SD Laskar Pelangi yang disebut dengan SD Muhammadiyah Gantong. Jadi SD Gantong buatan saat untuk syuting, tetapi sampai saat ini bangunan ini dibiarkan saja dan sampai sekarang digunakan sebagai tujuan objek wisata.
Terdapat museum yang telah di dirikan oleh Andrea Hirata. Jadi museum ini bernama museum kata. Ini adalah museum pertamakali di Indonesia, namun di Amerika museum kata sudah ada 100 kata. Isi museum berisi berbagai macam literatur dan genre. Semua lengkap, mulai dari literatur film, seni, musik, arsitektur hingga literatur anak. Karena lokasinya ada di Indonesia dan ditempat tinggalnya, Andrea pun tetap menonjolkan kearifan lokal di sana.
4. Andrea Hirata Pejuang Pendidikan
Jika kamu fans berat Andrea Hirata, pasti tahu bahwa sosoknya sangat mengutamakan pendidikan. Mulai sejak kecil, Ia rela berjalan sepanjang 30 km untuk sekolah. Ternyata perjuangan menempuh pendidikan masih berlanjut sapai dewasa. Hal ini terlihat ketika Ia ingin masuk kuliah S1, Ia sangat bekerja keras agar mendapatkan beasiswa. Saat Andrea mendapatkan beasiswa Uni Eropa dan Sorbonne, ia pun juga rela untuk mencari uang dengan menampilkan pertunjukan dan menjadi patung ikan yang aduhai, ini bisa kamu baca di bukunya berjudul Edensor.
Perjuangannya tidak selesai di situ. Tentu saja ada perjuangan yang panjang dan begitu melelahkan. Namun, itu sangat menarik, lucu, menegangkan dan membawa emosi pembaca seperti ikut merasakan role coster kehidupan yang sebenarnya. Perjuangan menempuh pendidikan juga diceritakan di buku Edensor, pernah Ia dan temannya hampir mati karena kedingingan. Pokoknya dengan membaca kisah novel-novel triloginya sangat mengungah semangat dan belajar kehidupan hanya dengan membaca saja.
5. Laskar Pelangi Ditulis Selama 6 Bulan
Setiap penulis memang memiliki gayanya sendiri saat menulis. Salah satunya Andrea Hirata. Di Novel pertama Andrea Hirata ternyata Laskar Pelangi ditulis selama 6 bulan lamannya. padahal kita tahu isi buku laskar pelangi sangat menarik dan sastranya dapat sekali. Penulis yang tidak memiliki keterampilan akan sulit menemukan kata yang tepat dan pas untuk bukunya.
Sebagai tambahan literasi, tidak hanya novel pertamanya yang mendapatkan penghargaan, semua novelnya (Sang Pemimpi, Edensor dan Maryamah Karprov) ternyata sampai terjual hingga luar negeri loh. Tidak hanya itu, Andrea hiratapun pernah mendapatkan penghargaan. Ia pernah mendapatkan penghargaan Khatulistiwa Literary Award 2007, Paramadina Award 2009, Germany Buch Awards 2013, New York Book Festival, 2013, Best General Fiction Category, University of Warwick 2015, dan honorary Doctor of Leeter (Hon DLitt).
Dari beberapa penghargaan tersebut terlihat jelas bahwa Ia tidak hanya diminati secara nasional. Tetapi hingga Internasional. Meskipun banyak prestasi dan komentar positif, tentu saja tetap aja masih ada yang berkomentar miring tentang karya Andrea Hirata. Menurut saya, ini hal yang wajar, karena dalam hidup selalu ada dua sisi positif dan sisi negatif.
Itulah lima fakta novel pertama Andrea Hirata dan trilogy novel lainnya. Sebagai tambahan informasi bahwa banyak sekali dampak dari karya Andrea Hirata. Sampai berdampak membukakan potensi objek wisata yang sangat banyak diminati oleh pecinta lascar pelanggi. Tentu saja, secara tidak langsung juga membantu pihak pemerintah untuk mengembangkan Sumber Daya Alam yang sudah ada di sana, dan menambah pemasukan pendapatan daerah tentunya.
Bagaimana, apakah kamu pernah berfikir jika dari sebuah karya, kita bisa membukakan rejeki banyak lini. Salah satunya cerita dari novel pertama Andrea Hirata. Semoga dengan ulasan ini, kita semua semakin semangat mewujudkan menjadi seorang penulis.
Terimakasih sudah menyempatkan membaca artikel 5 Fakta Menarik Novel Pertama Andrea Hirata, baca juga artikel lain berikut ini :
1. 7 Rekomendasi Novel Best Seller 2019
2. 5 Fakta Menarik Tentang Hari Anak Sedunia
Kontributor : Irukawa Elisa