Faktor Pembentuk Kelompok Sosial dan Contohnya

Sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa hidup sendiri. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia butuh dukungan dan bantuan dari orang lain. Hal inilah yang menjadi dasar pembentukan kelompok sosial, mulai dari keluarga, teman-teman terdekat, maupun kelompok di masyarakat yang terbentuk secara resmi.

Kelompok sosial dapat terbentuk secara sengaja maupun tidak disengaja. Anggota kelompok sosial umumnya melakukan interaksi untuk berkomunikasi atau melakukan kerja sama. Mari simak artikel berikut untuk mengetahui pengertian, ciri-ciri, dan faktor pembentuk kelompok sosial.

Pengertian Kelompok Sosial

Apa itu kelompok sosial? Kelompok atau grup sosial adalah kumpulan dua orang atau lebih yang saling melakukan interaksi. Kelompok sosial dapat diartikan sebagai kumpulan manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain.

Umumnya, mereka yang membentuk perkumpulan tersebut memiliki kesamaan atau kepentingan yang sama. Dalam kelompok sosial, setiap orang menjalankan perannya dan saling berkaitan demi meraih tujuan yang sama.

Tujuan Kelompok Sosial

Setelah membahas pengertiannya, kami akan membahas tujuannya. Tujuan dari pembentukan kelompok sosial, antara lain:

  • Bertemu dengan orang-orang yang mempunyai kesamaan dan satu frekuensi.
  • Memperoleh support system ketika berupaya meraih tujuan tertentu.
  • Memenuhi kebutuhan sosial.
  • Menyelesaikan problem pribadi yang perlu bantuan dan dukungan dari orang lain.
  • Bertukar pikiran dan berdiskusi dengan orang lain.
  • Sebagai sarana hiburan. Misalnya, kelompok yang dibentuk karena adanya kesamaan hobi menyanyi. Mereka bisa bertemu dengan teman-teman yang suka bernyanyi dan bisa bernyanyi bersama.
  • Meningkatkan kemampuan-kemampuan yang baru.

Syarat Kelompok Sosial

Berikut beberapa syarat kelompok sosial yang perlu kamu ketahui:

  • Terdiri atas dua orang atau lebih.
  • Adanya interaksi sosial antar anggota. Kelompok sosial menjadi wadah yang mendukung interaksi para anggotanya. Sebuah kelompok yang tidak melakukan interaksi tidak dapat disebut sebagai kelompok, hanya bisa disebut sebagai kumpulan individu.
  • Kelompok dibentuk menurut kesamaan, seperti kesamaan hobi, profesi, tempat tinggal, sekolah, dan lain-lain.
  • Anggotanya saling mempengaruhi satu-sama lain dalam hal perilaku dan sikap.
  • Setiap anggota mempunyai kesadaran akan keterlibatannya dalam kelompok tersebut.
  • Setiap anggota merasa menjadi bagian dari kelompok sehingga merasakan manfaat dari aktivitas kelompok tersebut.
  • Dalam kelompok sosial teratur, terdapat struktur yang menjadi panduan bagi para anggota dalam menjalankan peran dan tugasnya sebagai bagian dari kelompok tersebut.
  • Dalam kelompok sosial teratur juga terdapat sistem.
  • Terjadinya hubungan timbal balik yang berlangsung antara anggota yang satu dengan anggota yang lainnya.
  • Ada alasan kepentingan dari setiap anggota kelompok.

Ciri-Ciri Faktor Pembentuk Kelompok Sosial

Kelompok sosial terbagi menjadi dua jenis, yaitu kelompok sosial teratur dan kelompok sosial tidak teratur. Berikut ini adalah ciri-ciri kelompok sosial.

1. Ciri-Ciri Kelompok Sosial Teratur

Kelompok sosial teratur merupakan kelompok yang dibentuk dengan struktur, norma, dan aturan, sehingga terorganisasi dengan baik. Setiap anggotanya mempunyai peran dan tanggung jawab masing-masing. Berikut ini merupakan ciri-ciri kelompok sosia teratur.

  • Terdapat interaksi atau hubungan timbal balik. Anggota kelompok sosial teratur melakukan interaksi secara langsung maupun tidak langsung.
  • Terdapat norma, struktur, dan pola perilaku. Struktur adalah pembagian tugas dan tanggung jawab, pola perilaku adalah aktivitas yang dijalankan oleh kelompok tersebut, dan norma adalah pedoman dalam bertindak. Norma berfungsi untuk mengatur interaksi dalam kegiatan kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
  • Terdapat pembagian tugas, peran, atau aturan sehingga setiap anggota mempunyai peran dan wewenang masing-masing. Jadi, ada pembentukan struktur atau organisasi yang jelas.
  • Setiap anggota menyadari bahwa mereka berada di kelompok yang sama.
  • Adanya hubungan timbal antar anggota. Artinya, terdapat interaksi yang dilakukan, baik secara virtual maupun tatap muka.

2. Ciri-Ciri Kelompok Sosial Tidak Teratur

Kelompok sosial tidak teratur, yaitu kelompok yang dibentuk tanpa adanya aturan dan struktur yang formal. Umumnya, kelompok ini hanya bersifat sementara dan terbentuk secara spontan. 

Contohnya adalah penonton acara musik. Mereka yang datang ke konser musik memiliki kepentingan yang sama, yaitu untuk menonton musisi yang tampil di konser tersebut. Mereka tidak saling mengenal sert tidak mempunyai struktur. Ciri-ciri kelompok sosial tidak teratur adalah:

  • Tidak ada struktur organisasi atau pengorganisasian dalam kelompok. Artinya, tidak ada yang berperan sebagai ketua dan anggota.
  • Biasanya, terbentuk karena adanya situasi tertentu yang bersifat sementara atau kesamaan kepentingan. Artinya, kelompok ini hanya akan berjalan dalam jangka waktu yang pendek.

Baca Juga: Norma Sosial: Pengertian, Tingkatan, Fungsi dan Contoh

Macam-Macam Kelompok Sosial

Berikut ini adalah macam-macam kelompok sosial.

1. Kelompok Sosial Teratur

Jenis-jenis kelompok yang termasuk dalam kelompok sosial teratur, antara lain:

  • Kelompok Primer: Kelompok ini merujuk pada kelompok kecil yang berinteraksi secara tatap muka dan anggota-anggotanya melakukan kerja sama.
  • Kelompok Sekunder: Kelompok formal yang memiliki kedekatan secara sosial.
  • Kelompok Dalam (In-Group): Kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran atas identitas dirinya dalam sebuah kelompok.
  • Kelompok Luar (Out-Group): Kelompok di mana seseorang merasa bahwa dirinya bukan bagian dari sebuah kelompok.
  • Kelompok Formal: Kelompok yang dibentuk dengan aturan yang tegas untuk mengatur interaksi antar anggota.
  • Kelompok Informal: Kelompok yang dibentuk dari proses interaksi dan kebutuhan seseorang.
  • Paguyuban: Kelompok yang dibentuk dari hubungan batin yang bersifat alamiah dan murni.
  • Reference Group: Kelompok sosial yang dijadikan sebagai referensi bagi seseorang yang bukan anggota kelompok untuk membentuk perilaku dan pribadinya.
  • Kelompok Okupasional: Kelompok yang dibentuk karena anggotanya mempunyai pekerjaan yang sejenis.
  • Kelompok Volunter: Kelompok yang dibentuk oleh orang-orang yang memiliki kepentingan yang sama.

2. Kelompok Sosial Teratur

Macam-macam kelompok yang termasuk dalam kelompok sosial tidak teratur, yaitu:

Program Afiliasi
  • Kerumunan Sosial (Crowd): Sekumpulan orang yang berada di tempat yang sama, namun mereka tidak saling berinteraksi secara berkelanjutan.
  • Publik: Kelompok yang bukan kesatuan dan interaksinya berlangsung lewat alat-alat komunikasi. Misalnya, interaksi melalui televisi, film, radio, surat kabar, dan lain-lain.
  • Massa: Keseluruhan dari kerumunan sosial (crowd). 

Baca Juga: Pengertian Mobilitas Sosial: Bentuk, Faktor dan Dampak

Faktor Pembentuk Kelompok Sosial

Ada beberapa alasan yang membentuk dua orang atau lebih membentuk suatu kelompok sosial. Ada beberapa faktor yang membentuknya, yaitu:

1. Kesamaan Genealogi

Kesamaan genealogi, yaitu ikatan darah atau keturunan seperti keluarga atau marga dapat membentuk kelompok sosial. Contohnya, Sandra dan Mitha berasal dari suku Batak dan mempunyai marga Nasution. Itu berarti mereka berdua berada dalam kelompok sosial yang sama karena kesamaan genealogi.

2. Kesamaan Kepentingan

Kelompok sosial juga bisa terbentuk karena adanya kesamaan kepentingan, yaitu kesamaan pekerjaan atau kesamaan hobi. Contohnya, para pecinta kucing membuat komunitas pecinta kucing dengan tujuan menambah pengetahuan tentang cara merawat kucing. Contoh lainnya adalah Ikatan Dokter Indonesia (IDI), komunitas pecinta anjing, dan sebagainya.

3. Kesamaan Geografis

Ada dua faktor kesamaan geografis, yaitu:

a. Kesamaan Wilayah Asal

Pembentukan kelompok sosial yang berdasarkan pada kesamaan wilayah asal biasanya dibentuk oleh perantau di tempat yang baru. Tujuannya untuk mempermudah interaksi dan komunikasi.

b. Kesamaan Wilayah Tempat Tinggal Saat Ini

Pembentukan kelompok sosial dapat didasarkan pada kesamaan wilayah tempat tinggal saat ini. Pembentukan kelompok ini dilakukan oleh orang-orang yang tinggal di lingkungan yang sama dengan tujuan untuk mempermudah proses komunikasi.

Contoh Kelompok Sosial

Berikut ini adalah beberapa contoh kelompok sosial.

  • Contoh kelompok okupasional adalah Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
  • Contoh kelompok formal adalah unit kepolisian lalu lintas yang terdiri atas bagian logistik, pembinaan atau penyuluhan, lapangan, dan administrasi.
  • Contoh kelompok informal, yaitu kelompok arisan.
  • Contoh kerumunan sosial, yaitu penonton konser.

Itulah pembahasan dari Deepublish Store tentang pengertian, ciri-ciri, syarat, dan faktor pembentuk kelompok sosial. Pembentukan kelompok sosial umumnya bertujuan untuk mempermudah interaksi dan komunikasi.

Setelah membaca artikel ini, jangan lupa klik tombol share untuk membagikannya kepada teman-temanmu. S

Ebook Bisnis
Luqman Hakim

Lulusan Sarjana Teknik Sipil serta memiliki ketertarikan di bidang Pendidikan, Bisnis dan Wisata, saya juga memiliki ketertarikan di dunia penulisan SEO, copywriting, content writing, dan content marketing.

Tinggalkan komentar